Cuplikan Chapter ini
Udara lembap menyergap begitu Adrian dan Fahri menuruni tangga batu yang curam Setiap langkah menimbulkan gema panjang seolah dinding-dinding tua itu mengingat setiap jejak yang lewatLorong itu sempit hanya cukup untuk satu orang berjalan dan cahaya redup dari obor kecil yang mereka bawa membuat bayangan menari-nari di dinding batu berlumutProfesor Adrian menggenggam erat obor sementara Fahri memeluk mushaf di dadanya Hatinya berdebar kencang tetapi wajahnya tetap tenangLorong ini