Cuplikan Chapter ini
Markus berdiri di balkon hotel mewah di Madinah menatap cahaya kota yang tenang Di tangannya sebuah telepon satelit berdering Suara dari seberang terdengar berat dan dinginApakah kau masih membuntuti mereka tanya seorang pria bersuara berat ituMarkus pun seketika mengepalkan tangan Ya Tuan Mereka saat ini sedang berada di Madinah Profesor itu semakin dekat dengan para ulama Jika dibiarkan mereka bisa menyebarkan rahasia gulungan emas ke seluruh duniaSuara di seberang tertawa