Cuplikan Chapter ini
Langit Jakarta malam itu tak hanya gelap tapi seakan menahan isak Lampu-lampu kota menyala sendu membiaskan cahaya ke trotoar basah Jam menunjukkan pukul delapan lebih sepuluh menit saat Rohim keluar dari masjid kampus sarungnya sudah berganti jeans kemeja putih yang ia kenakan tadi terlipat rapi di tas digantikan kaos polos dan jaket tipis Tapi wajahnya tetap belum bisa disembunyikan dari cemas yang mulai mengendapIa menghela napas dalam-dalam sebelum mengirim pesanAku udah kelar