Cuplikan Chapter ini
Jakarta malam hari adalah perpaduan bising dan sepi yang aneh Di balik gemerlap lampu jalan dan hiruk pikuk kendaraan ada sudut-sudut kota yang tenang nyaris melankolisseperti hati yang sedang menyembunyikan luka di balik senyumMalam itu Rohim duduk sendirian di balkon rumah kontrakannya yang sederhana Sebuah rumah petak kecil di bilangan Rawamangun dua kamar dan dapur sempit cukup untuknya bertahan sebagai mahasiswa S2 dengan beasiswa terbatas Di pangkuannya ada buku catatan kecil