Cuplikan Chapter ini
Hujan turun sepanjang sore membasahi tanah becek di gang kecil yang berliku Tapi bagi Asa yang menggigil di bawah atap sekolah reyot hujan tidak pernah benar-benar membasuh apa pun Tidak luka di hatinya tidak pula beban di pundaknya Hujan hanya memperjelas betapa dinginnya dunia yang enggan memberinya kehangatanHari itu Asa duduk di bangku kelas dua SMA Usianya baru tujuh belas tapi sorot matanya dan pemikirannya jauh lebih tua dari yang seharusnya Seperti jiwa yang sudah terlalu