Cuplikan Chapter ini
Dan malam pun benar-benar menelan kamiTak ada lagi rumah tak ada lagi senyuman palsu yang bisa kutukar dengan harapanIbu duduk memeluk lutut diam tak menangis karena air mata sudah habis dibayar bertahun laluWajah-wajah yang dulu penuh api kini hanyalah puing Mereka bukan lagi perempuan malammereka cuma manusia yang kehilangan tempat untuk disebut adaAku masih anak-anakTapi entah kenapa dunia sudah memberiku luka sebesar orang dewasaSudah memberiku pelajaran yang tak pernah d