Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Dulu aku punya pelukan. Punya harapan. Punya alasan untuk tertawa tanpa harus meminta izin dunia.
Tapi kemudian segalanya dirampas—oleh cinta yang tak tahu menjaga, oleh masyarakat yang gemar menuding tanpa pernah benar-benar melihat, oleh hidup yang terlalu kejam untuk anak-anak yang lahir dari luka.
Ibuku disebut penghibur. Aku disebut anak haram. Sekolah bukan tempat belajar, tapi panggung penghakiman.
Jalanan bukan tempat bermain, tapi lorong sunyi tempat harga diri diinjak. Setiap langkah adalah upaya bertahan. Setiap napas adalah perlawanan diam.
Aku hidup di antara mereka yang disembunyikan dari brosur pariwisata dan ceramah agama. Tapi dari merekalah aku belajar tentang ketulusan, keberanian, dan cinta yang tak bersyarat.
Malam ini, aku tak lagi meminta untuk dimengerti. Aku hanya ingin dikenang. . . bukan sebagai aib, tapi sebagai saksi. Bahwa di balik nama-nama yang dihapus, masih ada manusia. Masih ada aku.