Cuplikan Chapter ini
Malam itu terlalu tenang seolah semesta sedang menarik napas panjang sebelum badai mengguncangDan benar saja dentuman pintu seperti petir menghantam dadaAku tahu suara itu aku hafal langkah kakinya dan aku hafal bau arak yang menyelinap bersama bayangannyaAyah Puluhan luka menjelma hanya dengan kemunculannyaKali ini ia datang dengan dada terengah bukan karena lelah tapi karena takutTakut pada sesuatu yang lebih besar dari dosa penangkapan yang gagalSial Kalau saja aku lebih cep