Cuplikan Chapter ini
Petang kembali menjelang perlahan menyelimuti langit dengan warna kelabuTapi tak ada senja yang lebih muram dari luka di mata ibuperempuan yang melahirkanku dengan darah dan kini terkulai di lantai menangis dalam diamAyah Entah ke mana ia pergi Setelah puas menguras receh dari dompet ibu ia lenyap seperti bayangan malammungkin untuk meneguk arak murahan yang sudah lama menggantikan akal sehatnyaAku tak bicara Hanya menatap ibu yang memelukku di kamar tubuhnya gemetarnadanya pecah