Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
63. INT. CLUB MALAM GEUST LIST - MALAM
Mira selesai dengan pekerjaan dan tugasnya hari ini dan siap siap pulang. Mami melihatnya dan mengajak bicara sebentar. Mamih mengusulkan Mira agar dia menjadi pekerja seks di club malam ini.
MAMIH
Mir, mau balik?
Mira masih dengan wajah kesalnya jika mamih ingin bicara.
MIRA
Kenapa? Mau minta saya temenin
bos besar lagi?
MAMIH
Ooh engga. Kamu jangan prasangka
buruk dulu.
MIRA
Cepetan gua mau balik, mau ngomong apa?
MAMIH
Mir, club ini lagi butuh orang buat
tamu. Kamu engga mau gabung?
Mira menjawab dengan senyum sinis.
MIRA
Gila lo ya engga kapok ajak gua terjerumus
dunia lo. Emang engga ada perempuan laen
yang bisa lo ajak?
MAMIH.
Aku hanya usul, Mir. Kamu engga
usah kenceng gitu ngomongnya.
64. EXT. CLUB MALAM GUEST LIST - MALAM
Motor Akim sampe di halaman buat jemput Mira. Mira keluar dengan wajah kesal. Akim melihat istrinya itu yang sedang dirundung kekesalan. Mira langsung naik motor.
MIRA
Jalan, Mas!
65. EXT. GEDUNG BIOSKOP TUA - SIANG
Hujan deras mengguyur gedung bioskop. Amir dan Mira mengangkat pakaian yang dijemur di luar.
66. INT. GEDUNG BIOSKOP TUA - SIANG
Hujan masih deras, akibat terbakar gedung bioskop ini gampang kemasukan air hujan. Mira dan Akim berusaha menghalau air agar tidak menjadi genangan supaya mereka bisa berteduh dengan nyaman. Karena di tempat ini mereka juga tidurdan istirahat.
67. EXT. GEDUNG BIOSKOP TUA - SIANG
Hujan telah berhenti. Terlihat pelangi indah di langit.
68. INT. GEDUNG BIOSKOP TUA - SIANG
Akim dan Mira sedang makan nasi bungkus.
MIRA
Mas, adikku harus bayar operasi buat lahiran.
Akim jadi hilang nafsu makan.
AKIM
Coba kamu pertimbangin lagi tawaran
Mamih dah.
MIRA
Aku udah nolak mentah mentah lho, Mas!
AKIM
Kamu mau bayar pakai apa operasi adik kamu?
Aku engga mungkin jual motor, karena itu buat
aku cari cari kerjaan.
69. INT. MASJID - SIANG
Akim menyumbangkan uang pemberian dan Pak Syarief ke sebuah masjid.
PENGURUS MASJID
Atas nama siapa ini?
AKIM
Syarief.
PENGURUS MASJID
Nama panjangnya?
AKIM
Syarief Amrullah.
PENGURUS MASJID
Ini Bapak Syarief yang pengusaha dan politisi
partai islam itu, bukan?
AKIM
Iya.
PENGURUS MASJID
Kok tumben bukan dia sendiri langsung yang
nyumbangin? Wah dia itu orangnya baik lho, Pak.
Sering nyumbang ke sini, rajin ikut pengajian.
Pokonya dia panutan lah. Saya bakal pilih
dia nanti soalnya dia dari partai Islam
terus soleh lagi.
Akim tidak menjawab.
70. INT. CLUB MALAM GUEST LIST - MALAM
Mira bertemu Mamih.
MIRA
Saya berubah pikiran, Mih.
MAMIH
Kamu yakin?
MIRA
Engga ada yang bisa menjamin saya hidup, Mih.
Mamih senyum.
71. EXT. JALAN RAYA - MALAM
Akim memboncengi Mira melintasi jalanan sepi.
72. EXT. POM BENSIN - MALAM
Kemudian mereka berhenti di sebuah pom bensin untuk mengisi bensin. Akim mengisi bensin seharga Rp 10.000. Bensin pun telah diisikan ke motor Akim. Akim ingin membayarnya ternyata uang yang ada disaku celananya tinggal Rp 7.000. Akim panik memikirkan bagaimana cara agar bisa membayar bensin tersebut.
MIRA
Kenapa, Mas?
AKIM
Aku lupa, tadi kita makan pakai duit
untuk isi bensin.
Penjaga pom bensin memperhatikan Akim dan Mira. Sementara tidak ada pengendara lain yang mengisi bensin. Beberapa saat kemudian, datang satu pengendara motor. Akim menunggu orang itu isi bensin. Selesai orang itu isi bensin, Akim memberanikan diri untuk menyapa orang itu dan menceritakan masalahnya dan meminta bantuan kepada orang tersebut. Akhirnya setelah memohon dan meminta, orang tersebut mau menolong Akim dengan memberikan uang sebesar Rp.3000
73. INT. CLUB MALAM GUEST LIST - SORE
Mami memperkenalkan Mira kepada rekan sesama Wanita Pekerja Seks lainnya di club malam ini.
MAMIH
Yuk, ke belakang aku kenalin dengan
gadis gadis lain, walaupun
kamu sudah kenal pastinya.
Mamih membuka sebuah pintu yang di dalamnya sudah berkumpul gadis gadis lain seprofesi.
MAMIH
Hallooo! Kalian pasti udah pada kenal.
Nah Mira ini mulai malam ini
kerja seperti kalian.
Mira memberikan senyum kepada mereka. Mereka memberikan gurauan kepada Mira.
WPS 1
Kita mah jangan diikutin!
WPS 2
Siapa yang mau ngikutin lo, kepedean!!!
Mereka tertawa.
WPS 2
Kalo lagi nolak bukingan kasih ke
gue aja ye!
Lalu Mamih meminta mereka agar segara meletakkan handphone dalam tas masing masing. Mereka tidak boleh membawa handphone saat bertugas.
MAMIH
Ayok cepet yok HPnya taro.
Mereka bergegas keluar.
MAMIH
Ada mau kamu tanyain engga?
MIRA
Belum ada sih, Mam.
MAMIH
Jangan bawa HP kecuali kalo tamu mau minta kontak
Kamu baru kamu boleh keluarin.
MIRA
Ngerti, Mih.
Mereka berdua keluar.
74. INT. CLUB MALAM GUEST LIST - TOILET PEREMPUAN - MALAM
Mira nervous menghadapi kerja hari pertama sebagai Wanita Pekerja Seks (WPS) di toilet. Mira bercermin di sebuah kaca.
75. IN. CLUB MALAM GUEST LIST - MALAM
Di lantai dua gedung ini, seorang pengunjung melihat lihat wanita pekerja seks yang sedang duduk duduk di sofa. Pengunjung itu nampak bingung mau pilih yang mana.
MAMIH
Mas, yang rambutnya panjang No 27, baru lho.
Cepet dipilih, ntar keburu diambil orang!
PENGUNJUNG
Berapaan emang, Mih?
MAMIH
Cuma 510.000 ribu, Mas. Udah sama
kamar dan dapet kondom, engga mahal khan?
Mira melihat dengan kerling mata genit. Ia berusaha membuat pengunjung tertarik walau dengan sangat terpaksa dan berat demi tuntutan profesi barunya itu.
PENGUNJUNG
Boleh deh, Mih.
Mamih memanggil Mira.
MAMIH
Mir, sini!
Mira langsung menghampiri pelanggan itu dan mengapit tangannya menuju kamar yang yang dituju.
76. EXT. CLUB MALAM GUEST LIST - MALAM
Akim mengantar Mira. Mereka berdua tiba di parkiran.
77. INT. CLUB MALAM GUEST LIST - MALAM
MONTAGE:
A. Mira membuka pakaiannya di depan pelanggannya berusia 30 yang cuma mengenakan pakaian dalam.
PELANGGAN
Mamih bilang kamu baru ya di sini?
MIRA
Iya, baru beberapa hari.
Mira menghampiri pelanggan itu. Pelanggan itu ingin menciumnya tapi dilarang oleh Mira.
MIRA
Eeet engga ada cium bibir.
Mira langsung memberikan kondom.
B. Mira memakai baju membelakangi pelanggannya yang duduk di atas sebuah tempat tidur.
PELANGGAN
Udah punya pacar belum?
Mira hanya tersenyum.
MIRA
Emang keliatan belum punya pacar ya?
PELANGGAN
Ooh kalo pertanyaannya begitu, berarti kamu
udah punya anak atau suami ya?
Mira tidak menjawab ia justru meminta bayaran.
MIRA
Duitnya?
Pelanggan itu lalu memberikan Mira bayaran.
C. Mira membersihkan seluruh tubuhnya dengan sabun lalu keramas dan membilasnya dengan air shower.
D. Seorang pelanggan dengan wajah lugu berusia sekitar 19 tahun. Di dalam kamar, mata pemuda tanggung itu menjelajah seluruh ruang yang ada. Hanya ada ranjang besar yang bersisian dengan lemari pakaian yang merangkap sebagai meja rias. Lalu dari arah kaki ranjang, ada sebuah meja dengan sebuah kursi yang tertata rapih. Asbak, gelas minuman serta piring yang berada diatasnya.
Ini pertama kalinya pemuda tanggung itu mendatangi tempat pelacuran. Jadi semua serba baru dan sedikit membuatnya risih dan malu. Poster-poster wanita setengah telanjang terpajang hampir di semua dinding di sisi ranjang. Anak itu bergumam,
PEMUDA TANGGUNG
Ah, beginikah ruang kerja sekaligus kamar
para pelacur itu?
Mira mengedipkan matanya dan menggerakan tubuh gemulai mencoba menggoda. Pakaiannya yang dikenakannya memang sangat terbuka, bisa terlihat jelas bagaimana buah dada yang besar itu menggantung menggoda dalam kulit putihnya. Belum lagi rok mini yang ia kenakan. Sedikit saja Mira salah memposisikan duduknya, maka warna celana dalamnya itu bisa langsung terlihat.
MIRA
Umur kamu berapa?
Anak itu menjawab gugup. Wajahnya memerah seketika. Beberapa kali menelan ludahnya sendiri.
PELANGGAN
Baa.. ba.. baru masuk kuliah, Mba.
Anak itu membuka baju dan celananya. Mira membuka baju. Pelanggan itu gemetar. Ia memakai kembali celana dan bajunya.
MIRA
Kok dipakai lagi?
PELANGGAN
Maaf Mba, engga jadi.
Pemuda tanggung itu tetap membayar Mira, namun Mira menolaknya.
MIRA
Engga usah, uangnya kamu ambil aja.
Tapi orang itu tetap tidak mau ambil kembali uangnya, ia tinggalkan uangnya di atas kasur. Mira heran.
E. Mira mendapat pelanggan orang tua sudah uzur. Mira merasa jijik. Walau demikian, senyum dan keramahan menjadi harga mati yang nyaris tidak bisa ditawar olehnya. Terlihat Mira bepura-pura mendesah padahal kakek itu masih kesulitan memasukan kemaluannya. Dan ia masih berusaha, Mira cuma berucap dalam hati
MIRA
ayo cepet dong, cepet dong!
F. Pelanggan berbeda beda membuka baju di depan Mira.
78. INT. RUMAH KONTRAKAN MIRA - SIANG
Akim dan Mira menempati rumah kontrakan yang baru di tengah padat penduduk. Akim sedang memperbaiki motor. Mira datang dengan membawa bawaan.
MIRA
Hufts, panas banget di jalan.
AKIM
Oh udah pulang, Yang.
MIRA
Biaya cesar adik udah aku bayar, lega rasanya.
AKIM
Bagus kalo gitu. Terus itu abis ngeborong?
MIRA
Belanja bulanan dan ada sesuatu buat kamu.
AKIM
Spesial bener. Ohiya. aku tadi dapet telpon,
besok mulai kerja lagi.
Mira masuk ke dalam rumah.
MIRA
Syukurlah bisa kerja lagi.
Akim merapihkan alat kerjanya. Saat masuk ke dalam ia terkejut melihat barang barang baru yang sudah di unboxing oleh Mira. Mira membelikannya untuk Akim.
AKIM
Itu buat siapa, Yang?
MIRA
Ini aku beli buat kamu, Mas!
Mira antusias. Akim justru tidak bahagia dengan kabar itu.
AKIM
Lebih baik disimpan uangnya buat yang lebih
berguna.
Wajah Mira berubah.
MIRA
Ini kan bisa kamu pakai buat kerja, pasti
berguna dong, Mas.
AKIM
Aku engga minta dibeliin lagian pakaian
untuk aku kerja masih layak pakai kok.
MIRA
Salah ya kalo aku mau nyenengin kamu, Mas?
AKIM
Engga salah tapi kondisinya aja engga tepat.
Aku lebih seneng kalo kamu bisa lebih hemat.
MIRA
Sekali kali engga papa, Mas.
AKIM
Lebih berguna kalo kamu beli buat susu bayi
adik kamu. Atau bantu bikin usaha adik kamu,
apa kamu mau adik kamu kerja kaya kamu sekarang?
MIRA
Kok kamu ngomong gitu, Mas? Jangan kamu
bawa bawa adik aku. Aku kerja ini engga
ada pilihan lain karena mau bantu kamu, Mas!
Inget, aku kerja begini karena saran
kamu juga, Mas!
79. INT. CAFE - SORE
Mira bertemu Susi menanyakan gimana rasanya jadi pekerja seks.
SUSI
Gimana rasanya jadi WPS gitu?
MIRA
Maksudnya?
SUSI
Yaa, harus pegang pegang barang orang, gitu?
MIRA
Engga mau gue rasain, Sus!
Kalo gua rasain berarti gue
menikmati, kalo gue menikmati berarti gue
enjoy dengan pekerjaan itu.
Gue pernah dapet tamu uzur,
dia susah banget masukin kemaluannya
terus gue pura pura mendesah.
Dia bingung, gue nahan ketawa, asli
terus dalam hati, cepet dong cepet dong.
Hahaha
Setelah tertawa, mereka hening sejenak.
SUSI
Terus, emang lo engga bisa cari kerjaan
lain apa?
MIRA
Lo mau nanggung hidup gue? Atau lo
nyuruh gua berjudi? Kerjaan apa yang
bisa kasih gua duit banyak secara
instan tanpa modal? Laki gua engga
ada kerjaan, belum lagi kebutuhan
adik gua yang udah punya bayi, Sus!
Gua juga harus bantu orang tua laki
gua bayar cicilan. Lagian, engga
ada kerjaan lain yang
nawarin penghasilan menggiurkan
kaya gini.
SUSI
Gue akuin sih emang, kerjaan jadi PSK emang
menjanjikan.
MIRA
Tapi tetep hati sebenernya nolak, Sus!
Susi hening sejenak. Kemudian,
SUSI
Temen2 cleaning pada ngomongin lo.
MIRA
Kalo gua sibuk ngurusin omongan orang,
gua engga akan bisa hidupin keluarga,
Sus! Ini bentuk gua engga mau
menyerah dengan kondisi saat ini.
Saat semua orang menghakimi dan memandang
rendah pekerjaan ini, gue engga perduli,
karena gue percaya Tuhan tidaklah sepicik yang
dipikirkan banyak orang.
Mata Mira berkaca kaca. Susi sadar itu dan tidak melanjutkan pertanyaan pertanyaan yang cenderung memojokkan dirinya. Mira memanggil seorang pelayan meminta bon.
MIRA
Mas, bayar!
Pelayan itu memberikan bon.
MIRA
Kok cuma segini ya? Lo udah bayar sendiri?
SUSI
Iya.
MIRA
Ooh lo engga mau gua bayarin lo pakai duit
haram hasil ngelacur?
Mira pergi tanpa basa basi lagi ke Susi.
SUSI
Mir!