Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
yjmkhmgkhml
Suka
Favorit
Bagikan
1. Chapter 7
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

63. INT. CLUB MALAM GEUST LIST - MALAM

Mira selesai dengan pekerjaan dan tugasnya hari ini dan siap siap pulang. Mami melihatnya dan mengajak bicara sebentar. Mamih mengusulkan Mira agar dia menjadi pekerja seks di club malam ini. 

MAMIH

Mir, mau balik?

Mira masih dengan wajah kesalnya jika mamih ingin bicara. 

MIRA

Kenapa? Mau minta saya temenin

bos besar lagi?

MAMIH

Ooh engga. Kamu jangan prasangka

buruk dulu. 

MIRA

Cepetan gua mau balik, mau ngomong apa?

MAMIH

Mir, club ini lagi butuh orang buat 

tamu. Kamu engga mau gabung?

Mira menjawab dengan senyum sinis. 

MIRA

Gila lo ya engga kapok ajak gua terjerumus

dunia lo. Emang engga ada perempuan laen

yang bisa lo ajak?

MAMIH. 

Aku hanya usul, Mir. Kamu engga 

usah kenceng gitu ngomongnya. 

64. EXT. CLUB MALAM GUEST LIST - MALAM

Motor Akim sampe di halaman buat jemput Mira. Mira keluar dengan wajah kesal. Akim melihat istrinya itu yang sedang dirundung kekesalan. Mira langsung naik motor. 

MIRA

Jalan, Mas! 

65. EXT. GEDUNG BIOSKOP TUA - SIANG

Hujan deras mengguyur gedung bioskop. Amir dan Mira mengangkat pakaian yang dijemur di luar. 

66. INT. GEDUNG BIOSKOP TUA - SIANG

Hujan masih deras, akibat terbakar gedung bioskop ini gampang kemasukan air hujan. Mira dan Akim berusaha menghalau air agar tidak menjadi genangan supaya mereka bisa berteduh dengan nyaman. Karena di tempat ini mereka juga tidurdan istirahat. 

67. EXT. GEDUNG BIOSKOP TUA - SIANG

Hujan telah berhenti. Terlihat pelangi indah di langit. 

68. INT. GEDUNG BIOSKOP TUA - SIANG

Akim dan Mira sedang makan nasi bungkus. 

MIRA

Mas, adikku harus bayar operasi buat lahiran. 

Akim jadi hilang nafsu makan. 

AKIM

Coba kamu pertimbangin lagi tawaran 

Mamih dah.

MIRA

Aku udah nolak mentah mentah lho, Mas! 

AKIM

Kamu mau bayar pakai apa operasi adik kamu?

Aku engga mungkin jual motor, karena itu buat

aku cari cari kerjaan. 

69. INT. MASJID - SIANG

Akim menyumbangkan uang pemberian dan Pak Syarief ke sebuah masjid. 

PENGURUS MASJID

Atas nama siapa ini?

AKIM

Syarief. 

PENGURUS MASJID

Nama panjangnya?

AKIM

Syarief Amrullah. 

PENGURUS MASJID

Ini Bapak Syarief yang pengusaha dan politisi 

partai islam itu, bukan?

AKIM

Iya. 

PENGURUS MASJID

Kok tumben bukan dia sendiri langsung yang

nyumbangin? Wah dia itu orangnya baik lho, Pak. 

Sering nyumbang ke sini, rajin ikut pengajian. 

Pokonya dia panutan lah. Saya bakal pilih 

dia nanti soalnya dia dari partai Islam 

terus soleh lagi.  

Akim tidak menjawab. 

70. INT. CLUB MALAM GUEST LIST - MALAM

Mira bertemu Mamih. 

MIRA

Saya berubah pikiran, Mih. 

MAMIH

Kamu yakin?

MIRA

Engga ada yang bisa menjamin saya hidup, Mih. 

Mamih senyum. 

71. EXT. JALAN RAYA - MALAM

Akim memboncengi Mira melintasi jalanan sepi. 

72. EXT. POM BENSIN - MALAM

Kemudian mereka berhenti di sebuah pom bensin untuk mengisi bensin. Akim mengisi bensin seharga Rp 10.000. Bensin pun telah diisikan ke motor Akim. Akim ingin membayarnya ternyata uang yang ada disaku celananya tinggal Rp 7.000. Akim panik memikirkan bagaimana cara agar bisa membayar bensin tersebut. 

MIRA

Kenapa, Mas? 

AKIM

Aku lupa, tadi kita makan pakai duit

untuk isi bensin. 

Penjaga pom bensin memperhatikan Akim dan Mira. Sementara tidak ada pengendara lain yang mengisi bensin. Beberapa saat kemudian, datang satu pengendara motor. Akim menunggu orang itu isi bensin. Selesai orang itu isi bensin, Akim memberanikan diri untuk menyapa orang itu dan menceritakan masalahnya dan meminta bantuan kepada orang tersebut. Akhirnya setelah memohon dan meminta, orang tersebut mau menolong Akim dengan memberikan uang sebesar Rp.3000

73. INT. CLUB MALAM GUEST LIST - SORE 

Mami memperkenalkan Mira kepada rekan sesama Wanita Pekerja Seks lainnya di club malam ini. 

MAMIH 

Yuk, ke belakang aku kenalin dengan

gadis gadis lain, walaupun 

kamu sudah kenal pastinya. 

Mamih membuka sebuah pintu yang di dalamnya sudah berkumpul gadis gadis lain seprofesi.

MAMIH  

Hallooo! Kalian pasti udah pada kenal. 

Nah Mira ini mulai malam ini 

kerja seperti kalian. 

Mira memberikan senyum kepada mereka. Mereka memberikan gurauan kepada Mira. 

WPS 1

Kita mah jangan diikutin! 

WPS 2

Siapa yang mau ngikutin lo, kepedean!!! 

Mereka tertawa. 

WPS 2

Kalo lagi nolak bukingan kasih ke 

gue aja ye! 

Lalu Mamih meminta mereka agar segara meletakkan handphone dalam tas masing masing. Mereka tidak boleh membawa handphone saat bertugas. 

MAMIH

Ayok cepet yok HPnya taro. 

Mereka bergegas keluar.

MAMIH

Ada mau kamu tanyain engga?

MIRA

Belum ada sih, Mam. 

MAMIH

Jangan bawa HP kecuali kalo tamu mau minta kontak 

Kamu baru kamu boleh keluarin. 

MIRA

Ngerti, Mih. 

Mereka berdua keluar. 

74. INT. CLUB MALAM GUEST LIST - TOILET PEREMPUAN - MALAM

Mira nervous menghadapi kerja hari pertama sebagai Wanita Pekerja Seks (WPS) di toilet. Mira bercermin di sebuah kaca. 

75. IN. CLUB MALAM GUEST LIST - MALAM

Di lantai dua gedung ini, seorang pengunjung melihat lihat wanita pekerja seks yang sedang duduk duduk di sofa. Pengunjung itu nampak bingung mau pilih yang mana. 

MAMIH

Mas, yang rambutnya panjang No 27, baru lho. 

Cepet dipilih, ntar keburu diambil orang! 

PENGUNJUNG

Berapaan emang, Mih?

MAMIH

Cuma 510.000 ribu, Mas. Udah sama 

kamar dan dapet kondom, engga mahal khan?

Mira melihat dengan kerling mata genit. Ia berusaha membuat pengunjung tertarik walau dengan sangat terpaksa dan berat demi tuntutan profesi barunya itu. 

PENGUNJUNG

Boleh deh, Mih. 

Mamih memanggil Mira. 

MAMIH

Mir, sini! 

Mira langsung menghampiri pelanggan itu dan mengapit tangannya menuju kamar yang yang dituju. 

76. EXT. CLUB MALAM GUEST LIST - MALAM 

Akim mengantar Mira. Mereka berdua tiba di parkiran. 

77. INT. CLUB MALAM GUEST LIST - MALAM 

MONTAGE: 

A. Mira membuka pakaiannya di depan pelanggannya berusia 30 yang cuma mengenakan pakaian dalam. 

PELANGGAN 

Mamih bilang kamu baru ya di sini? 

MIRA

Iya, baru beberapa hari. 

Mira menghampiri pelanggan itu. Pelanggan itu ingin menciumnya tapi dilarang oleh Mira. 

MIRA

Eeet engga ada cium bibir. 

Mira langsung memberikan kondom.  

B. Mira memakai baju membelakangi pelanggannya yang duduk di atas sebuah tempat tidur. 

PELANGGAN 

Udah punya pacar belum?

Mira hanya tersenyum. 

MIRA

Emang keliatan belum punya pacar ya?

PELANGGAN

Ooh kalo pertanyaannya begitu, berarti kamu

udah punya anak atau suami ya?

Mira tidak menjawab ia justru meminta bayaran. 

MIRA

Duitnya? 

Pelanggan itu lalu memberikan Mira bayaran. 

C. Mira membersihkan seluruh tubuhnya dengan sabun lalu keramas dan membilasnya dengan air shower. 

D. Seorang pelanggan dengan wajah lugu berusia sekitar 19 tahun. Di dalam kamar, mata pemuda tanggung itu menjelajah seluruh ruang yang ada. Hanya ada ranjang besar yang bersisian dengan lemari pakaian yang merangkap sebagai meja rias. Lalu dari arah kaki ranjang, ada sebuah meja dengan sebuah kursi yang tertata rapih. Asbak, gelas minuman serta piring yang berada diatasnya. 

Ini pertama kalinya pemuda tanggung itu mendatangi tempat pelacuran. Jadi semua serba baru dan sedikit membuatnya risih dan malu. Poster-poster wanita setengah telanjang terpajang hampir di semua dinding di sisi ranjang. Anak itu bergumam,

PEMUDA TANGGUNG 

Ah, beginikah ruang kerja sekaligus kamar 

para pelacur itu? 

Mira mengedipkan matanya dan menggerakan tubuh gemulai mencoba menggoda. Pakaiannya yang dikenakannya memang sangat terbuka, bisa terlihat jelas bagaimana buah dada yang besar itu menggantung menggoda dalam kulit putihnya. Belum lagi rok mini yang ia kenakan. Sedikit saja Mira salah memposisikan duduknya, maka warna celana dalamnya itu bisa langsung terlihat.

MIRA

Umur kamu berapa?

Anak itu menjawab gugup. Wajahnya memerah seketika. Beberapa kali menelan ludahnya sendiri.

PELANGGAN 

Baa.. ba.. baru masuk kuliah, Mba. 

Anak itu membuka baju dan celananya. Mira membuka baju. Pelanggan itu gemetar. Ia memakai kembali celana dan bajunya. 

MIRA

Kok dipakai lagi? 

PELANGGAN

Maaf Mba, engga jadi. 

Pemuda tanggung itu tetap membayar Mira, namun Mira menolaknya. 

MIRA

Engga usah, uangnya kamu ambil aja. 

Tapi orang itu tetap tidak mau ambil kembali uangnya, ia tinggalkan uangnya di atas kasur. Mira heran. 

E. Mira mendapat pelanggan orang tua sudah uzur. Mira merasa jijik. Walau demikian, senyum dan keramahan menjadi harga mati yang nyaris tidak bisa ditawar olehnya. Terlihat Mira bepura-pura mendesah padahal kakek itu masih kesulitan memasukan kemaluannya. Dan ia masih berusaha, Mira cuma berucap dalam hati 

MIRA

ayo cepet dong, cepet dong! 

F. Pelanggan berbeda beda membuka baju di depan Mira. 

78. INT. RUMAH KONTRAKAN MIRA - SIANG 

Akim dan Mira menempati rumah kontrakan yang baru di tengah padat penduduk. Akim sedang memperbaiki motor. Mira datang dengan membawa bawaan. 

MIRA

Hufts, panas banget di jalan. 

AKIM

Oh udah pulang, Yang. 

MIRA

Biaya cesar adik udah aku bayar, lega rasanya. 

AKIM

Bagus kalo gitu. Terus itu abis ngeborong? 

MIRA

Belanja bulanan dan ada sesuatu buat kamu. 

AKIM

Spesial bener. Ohiya. aku tadi dapet telpon, 

besok mulai kerja lagi. 

Mira masuk ke dalam rumah. 

MIRA

Syukurlah bisa kerja lagi.

Akim merapihkan alat kerjanya. Saat masuk ke dalam ia terkejut melihat barang barang baru yang sudah di unboxing oleh Mira. Mira membelikannya untuk Akim. 

AKIM

Itu buat siapa, Yang?

MIRA

Ini aku beli buat kamu, Mas! 

Mira antusias. Akim justru tidak bahagia dengan kabar itu. 

AKIM 

Lebih baik disimpan uangnya buat yang lebih

berguna. 

Wajah Mira berubah. 

MIRA

Ini kan bisa kamu pakai buat kerja, pasti 

berguna dong, Mas.

AKIM

Aku engga minta dibeliin lagian pakaian 

untuk aku kerja masih layak pakai kok. 

MIRA

Salah ya kalo aku mau nyenengin kamu, Mas?

AKIM

Engga salah tapi kondisinya aja engga tepat. 

Aku lebih seneng kalo kamu bisa lebih hemat. 

MIRA

Sekali kali engga papa, Mas. 

AKIM

Lebih berguna kalo kamu beli buat susu bayi

adik kamu.  Atau bantu bikin usaha adik kamu, 

apa kamu mau adik kamu kerja kaya kamu sekarang? 

MIRA

Kok kamu ngomong gitu, Mas? Jangan kamu 

bawa bawa adik aku. Aku kerja ini engga 

ada pilihan lain karena mau bantu kamu, Mas!  

Inget, aku kerja begini karena saran 

kamu juga, Mas!

79. INT. CAFE - SORE

Mira bertemu Susi menanyakan gimana rasanya jadi pekerja seks.

SUSI

Gimana rasanya jadi WPS gitu?

MIRA

Maksudnya? 

SUSI

Yaa, harus pegang pegang barang orang, gitu? 

MIRA

Engga mau gue rasain, Sus! 

Kalo gua rasain berarti gue

menikmati, kalo gue menikmati berarti gue 

enjoy dengan pekerjaan itu. 

Gue pernah dapet tamu uzur,

dia susah banget masukin kemaluannya

            terus gue pura pura mendesah. 

            Dia bingung, gue nahan ketawa, asli 

            terus dalam hati, cepet dong cepet dong. 

           Hahaha

Setelah tertawa, mereka hening sejenak. 

SUSI

Terus, emang lo engga bisa cari kerjaan 

lain apa?

MIRA

Lo mau nanggung hidup gue? Atau lo 

nyuruh gua berjudi? Kerjaan apa yang 

bisa kasih gua duit banyak secara 

instan tanpa modal? Laki gua engga 

ada kerjaan, belum lagi kebutuhan 

adik gua yang udah punya bayi, Sus! 

Gua juga harus bantu orang tua laki 

gua bayar cicilan. Lagian, engga 

ada kerjaan lain yang 

nawarin penghasilan menggiurkan 

kaya gini. 

SUSI

Gue akuin sih emang, kerjaan jadi PSK emang 

menjanjikan. 

MIRA

Tapi tetep hati sebenernya nolak, Sus!

Susi hening sejenak. Kemudian, 

SUSI

Temen2 cleaning pada ngomongin lo. 

MIRA

Kalo gua sibuk ngurusin omongan orang,

gua engga akan bisa hidupin keluarga, 

Sus! Ini bentuk gua engga mau 

menyerah dengan kondisi saat ini.

Saat semua orang menghakimi dan memandang

rendah pekerjaan ini, gue engga perduli, 

karena gue percaya Tuhan tidaklah sepicik yang 

dipikirkan banyak orang. 

Mata Mira berkaca kaca. Susi sadar itu dan tidak melanjutkan pertanyaan pertanyaan yang cenderung memojokkan dirinya. Mira memanggil seorang pelayan meminta bon. 

MIRA

Mas, bayar! 

Pelayan itu memberikan bon. 

MIRA

Kok cuma segini ya? Lo udah bayar sendiri? 

SUSI

Iya. 

MIRA

        Ooh lo engga mau gua bayarin lo pakai duit

        haram hasil ngelacur? 

Mira pergi tanpa basa basi lagi ke Susi. 

SUSI

Mir! 

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar