Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
yjmkhmgkhml
Suka
Favorit
Bagikan
4. Chapter 10
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

DELAPAN BULAN KEMUDIAN 

111. INT. RUMAH SAKIT - LAYANAN GINEKOLOGI - SIANG 

Mira melahirkan seorang bayi laki laki. Ia mengendong bayi yang menangis itu di atas tempat tidur. Seorang dokter yang membantu proses lahiran memberikan selamat kepada. 

MIRA

Alhamdulilah bayinya sehat, Yang! 

DOKTER

Selamat ya sudah menjadi bapak.  

AKIM

Terima kasih, Pak. Saya senang banget.

SETAHUN KEMUDIAN 

112. INT. RUMAH KONTRAKAN MIRA - SORE 

Akim sedang mengurus bayinya yang sudah umur setahun. Mira sedang bekerja. Akim memberikan suapan bubur bayi. Akim memperhatikan anaknya itu dengan seksama. Ia mendapati anaknya itu tidak mirip dirinya sama sekali. Anak itu mirip Pak Syarief. 

113. INT. RUMAH KONTRAKAN MIRA - MALAM 

Mira berdiri di satu sudut ruangan. Akim duduk di sofa membelakanginya. 

AKIM

Jadi itu sebenarnya anak milik siapa? 

MIRA

Anak yang mana, Mas? 

AKIM

Anak yang kita besarkan ini.  

MIRA

Yaa, itu ada kita lah Mas. Masa anak orang lain

emang kapan kita adopsinya. Lagian kan 

kamu tau sendiri aku hamil anak kamu. 

AKIM

Kalo itu anak aku, kenapa dia mirip orang lain, 

bukan mirip aku, bapaknya? 

MIRA

Kamu ngomong apa sih, Mas. 

Akim bicara dengan nada tinggi. 

AKIM

Ada anak orang lain kita besarin tapi kita

sendiri engga tau. Coba kamu perhatiin baik baik

anak itu. 

MIRA

Tolong ya Mas, kalo bicara  

engga usah pakai teriak teriak, udah 

malam begini.  

AKIM

Engga, karena kamu engga jujur. Ada orang

lain di rumah ini yang sangat mengganggu aku.

MIRA

Aku engga mau ladenin kamu. Aku capek Mas kerja

dari siang sampe subuh. 

AKIM

Kalo engga ada kejadian gini aku engga mungkin 

ngomong begini.

MIRA

Denger ya! Gue emang pelacur tapi 

gue bukan cewek gampangan ama siapa 

aja bisa diajak tidur. Udah,

gue capek gue mau tidur. 

Mira masuk kamar dan banting pintu. Akim jalan menuju depan pintu dan tetap mengumpat tidak peduli Mira udah masuk ke kamar dan menguncinya. 

AKIM

Ya kunci aja pintunya. Engga 

ada sopan santun diajak ngomong. 

Kalo tau dari awal itu bukan bayi

gue, mening gue aborsiin aja!!!!

Taiiiik!!!!

114. INT. RUMAH KONTRAKAN MIRA - PAGI 

Mira memandangi wajah anaknya yang tidak mirip suaminya. Anaknya tiduran di tempat tidur bayi. Akim hanya memandangi Mira. Mereka saling diam. 

115. INT. JALAN MENUJU CLUB MALAM GUEST LIST - SORE 

Mira dan Susi berjalan kaki menuju tempat kerja mereka. 

SUSI

Yang gue khawatirin kejadian juga kan. 

MIRA

Gue juga engga ngerti lagi mesti gimana. 

SUSI

Gimana ceritanya bisa begitu? 

MIRA

Namanya juga kecelakaan Sus. Yang jelas gue 

udah berusaha pakai pengaman ya biar aman. 

SUSI

Laki lo gimana? 

MIRA

Jelas engga terima. 

SUSI

Lo harus ngomong ke Pak Bos. Engga bisa engga. 

MIRA

Kacau jadinya kalo begini. 

SUSI

Syukur syukur dia mau terima dan tanggungjawab. 

MIRA

Gue pesimis sih, lo tau kan dia siapa?. 

SUSI

Engga ada urusan, mau dia 

Anggota Dewan kek, Presiden

sekali pun lo harus minta dia 

pertanggungjawaban. 

MIRA

Gimana cara ya? 

SUSI

Lo ngomong aja baik baik! 

Kalo engga mau tanggungjawab, lapor aparat. 

MIRA

Mana ada Sus. Aparatnya aja udah dipegang. 

Lo tau sendirikan waktu ada razia, 

aparatnya dipanggil terus disuruh pulang. 

116. INT. CLUB MALAM GUEST LIST - MALAM 

Mira ketemu Mamih minta izin. 

MIRA

Mih, saya minta izin dulu ya sementara.  

MAMIH

Kamu sakit? Atau anak kamu yang sakit?

MIRA

Anak saya Mih dari kemarin demam belum

turun turun panasnya. Saya kepikiran. 

MAMIH

Engga papa kamu istirahat aja, urus anak. 

Di sini masih aman kok. 

117. INT. RUMAH KONTRAKAN MIRA - PAGI 

Saat bangun tidur, Mira kehilangan Akim. Mira membersihkan rumah. Bayinya menangis. Mira menyusui bayi itu. 

 

118. EXT. BIOSKOP TUA - SIANG

Akim terdiam memandangi gedung bioskop yang belum diperbaiki setelah kebakaran itu. Terlihat plang bertulisan Tanah Milik Syarief Amrullah.  

119. INT. BIOSKOP TUA - SIANG   

Akim mencari puing puing yang masih bisa dipakai. Sesaat kemudian ia tiduran di lantai melepas pikiran mengenai masalah yang sedang dihadapinya. 

120. INT. RUMAH KONTRAKAN MIRA - KAMAR - MALAM 

Mira tidur sendirian menatap kosong langit langit. 

121. INT. APARTMENT PAK SYARIEF - FLASHBACK - MALAM 

Pak Syarief memapah Mira yang sudah mabuk berat masuk ke dalam apartmentnya. Lalu pak Syarief merebahkan Mira di atas kasur. Mira jatuh terlentang di atas kasur yang empuk. Walaupun mabuk, Mira terlihat tetap cantik. Mira mengerang. 

MIRA

Geraaah. 

Pak Syarief menyalakan AC.  

MIRA

Aduuh kenapa gerah banget sih. 

Mira memegang kerah baju terus memegang kancing baju dan membukanya. Pak Syarief hanya memandangi Mira yang membuka kancing baju satu persatu sampai akhirnya kancing bajunya terlepas semua. Mira melempar bajunya ke samping tempat tidur. Pak Syarief membuka pakaiannya dan langsung menindihnya. Mereka berdua berciuman lalu bercumbu. Mereka sudah di atas puncak birahi. 

MIRA

Bentar, saya ambil kondom dulu. 

Pak Syarief merasa nanggung. Mira lalu memberikannya sebuah kondom. Pak Syarief berusaha membuka kondom itu tapi ia kesulitan membuka kondom itu. 

MIRA

Udah pakai belum? 

PAK SYARIEF

Sebentar lagi. 

MIRA

Kelamaan nih. 

Pak Syarief pun tidak sabar, ia membuang kondom itu. Lalu ia langsung menjamah Mira dan menyetubuhinya tanpa kondom. 

122. INT. RUMAH KONTRAKAN MIRA - KAMAR - MALAM

Mira baru teringat kejadian sesungguhnya. Ia dalam keadaan mabuk ketika bersetubuh dengan pak Syarief dan tanpa kondom. Ia bangun. 

MIRA

Anjing, baru inget gue.

Sialan!!!! Dia manfaatin gue. 

Mira membuang apa saja yang ia temui di depannya.  

 

123. INT. RUMAH KONTRAKAN MIRA - SIANG 

Mira menonton TV tentang seorang perempuan korban perkosaan yang dilakukan seorang selebritas terkenal tanah air yang melakukan tes DNA. 

PENYIAR TV

Seorang selebritas terkenal tanah air berinisial M dilaporkan oleh seorang wanita berinisial K tentang kasus perkosaan yang dialaminya. K mengaku akibat pemerkosaan itu dirinya hamil dan memiliki seorang anak dari M. Laporan K ditindaklanjuti Kepolisian dengan melakukan tes DNA. Tes itu mencocokkan DNA M dengan anak K. Hasilnya, ada kecocokan 99 persen, kata Kepolisian 

KEPOLISIAN

Hasilnya 99 persen otentik dengan DNA dari M. Meski hasil tes DNA sudah keluar, namun status M dalam kasus ini masih saksi terlapor. Sebab, status M baru akan ditentukan setelah penyidik dari Kepolisian melakukan gelar perkara. Hanya tinggal menunggu prosedur formilnya saja.

PENYIAR TV

Kita ke berita lain. 

Mira mematikan TV. 

124. INT. RUMAH SAKIT - LAYANAN GINEKOLOGI - SIANG 

Mira berkonsultasi dengan dokter yang sama saat dia melahirkan. 

MIRA

Dok, saya mau tes DNA harganya berapa ya? 

DOKTER 

Kisaran 8 sampai 10 juta. Kamu mau tes 

DNA untuk keperluan apa? 

MIRA

Saya mau mastiin anak ini siapa 

bapak yang sebenarnya. 

DOKTER

Kalau kamu udah siap silahkan 

datang ke sini lagi. 

MIRA

Baik, Dok. Terima kasih. 

125. INT. CLUB MALAM GUEST LIST - MALAM 

Mira ingin bertemu Pak Syarief tapi tidak berhasil karena dia sedang keluar kota.

MIRA

Mih, kok tumben Pak Bos engga ke sini ya? 

MAMIH

Dia kan emang jarang ke sini kecuali kalo ada 

tamu buat dikenalin bisnis dia. Ada apa, kok

tiba tiba nanyain Pak Bos? Lagian setau saya dia

lagi keluar kota. 

MIRA

Eehm, engga ada apa apa sih, Mih cuma 

pengen tau aja.  

126. INT. BIOSKOP TUA - SIANG

Mira datang ke bioskop untuk bertemu Akim. Akim sedang masak air di atas kompor yang masih berfungsi. Akim malas bertemu dengannya. Mira menyapanya. 

MIRA

Mas! 

AKIM

Kamu ngapain dateng ke sini?

MIRA

Aku bawa ini buat kamu makan. 

AKIM

Kamu makan buat kamu aja, aku lagi engga 

mau ketemu kamu.

MIRA

Aku ke sini emang sengaja buat ketemu kamu juga. 

AKIM

Sorry, Mira aku engga mau liat wajah kamu. 

Mata Mira berkaca kaca. 

AKIM

Mungkin ini terbaik yang aku jalanin. Aku 

cuma berharap semoga kamu baik baik aja.  

Mata Akim mengeluarkan air mata. 

127. INT. CLUB MALAM GUEST LIST - RUANG KERJA PAK SYARIEF - MALAM 

Pak Syarief mengajak Mira minum. Kesempatan dirinya untuk mengambil rambut Pak Syarief untuk uji DNA. 

MAMIH

Mira, kamu dipanggil Pak Bos ke ruangannya. 

MIRA

Oh ada Pak Bos tho, Mih. 

MAMIH

Iya kebetulan tadi dia mampir

sebentar kesini, lagi males balik 

ke rumah, katanya. Cepet sana! 

MIRA

Iya, Mih. 

Mira membuka pintu ruangan Pak Syarief. Pak Syarief melihat Mira dengan samar samar karena sudah mabuk berat. 

PAK SYARIEF

Ngapain diri di situ? Sini temenin saya! 

Mira menghampiri Pak Syarief. Pak Syarief langsung memeluknya, Mira menghindar lalu Pak Syarief terjatuh ke lantai dan sesekali sedikit sadar. 

PAK SYARIEF

Kamu kemana aja? Saya kangen sama kamu. 

Kemudian ia terlelap tidur. Mira memastikan apakah ada orang yang datang ke ruangan itu atau melihat kejadian ini. Merasa aman untuk melakukan sesuatu, Mira mencabut beberapa helai rambut Pak Syarief yang sudah tidak sadarkan diri.  

128. INT. RUMAH SAKIT - LAYANAN GINEKOLOGI - SIANG 

Mira dengan bayinya membawa beberapa helai rambut Pak Syarief sebagai sample untuk melakukan test DNA. Ia berikan sample itu ke dokter. Lalu dokter membukanya. 

DOKTER

Ini akan memakan waktu sekitar 3 sampai 

dengan 4 minggu. 

MIRA

Baik, Dok. 

DOKTER

Nanti kita cocokan dengan DNA bayi kamu. 

MIRA

Terima kasih, Dok. 

TIGA MINGGU KEMUDIAN

 

129. EXT. ESTABLISH - KAMPUNG JAKARTA - SIANG 

Montage rumah rumah padat penduduk dengan kegiatan dan aktivitas warga. 

130. EXT. KAMPUNG WARGA - SIANG 

Pak Syarief melakukan kunjungan ke masyarakat untuk mengenal mereka lebih dekat. Pak Syarief menyapa setiap warga yang ia temuinya dan bersalaman. Seorang warga membawa proposal pembangunan musholla. 

WARGA

Selamat Siang, Pak. Mohon maaf

Pak, saya mengajukan proposal 

Pembangunan musholla.  

PAK SYARIEF 

Saya pelajari dulu proposalnya ya.

WARGA

Iya, Pak. Terima kasih! 

Pak Syarief memberikan proposal itu kepada asistennya. 

131. EXT. SUATU SUDUT TEMPAT - SIANG 

Pak Syarief berjalan balik menuju mobilnya. Pak Syarief meminta asistennya ke mobil lebih dulu. Diluar dugaan, Mira memanggil Pak Syarief. 

MIRA

Pak Bos!!  

Pak Syarief menengok. 

PAK SYARIEF

Lhok kok kamu di sini? Engga masuk kerja?

Apa kamu mau minta sumbangan juga? 

(Sambil tertawa kecil)

Mira langsung memberikannya surat hasil test laboratorium DNA. 

MIRA

Ini, Pak! 

PAK SYARIEF

Apa ini? 

Pak Syarief membaca dengan seksama surat itu. Setelah itu, ia memastikan di sekitarnya tidak ada warga yang melihat lalu ia menarik Mira ke tepat yang lebih sepi. 

PAK SYARIEF

Maksud kamu apa ini? Kamu 

jangan coba coba memeras 

saya ya! 

MIRA

Saya ingin Bapak bertanggungjawab. 

PAK SYARIEF

Engga. Ini engga mungkin. Dari mana kamu bisa 

tau anak kamu itu saya bapaknya. 

MIRA

Itu pakai rambut Bapak buat testnya. 

PAK SYARIEF

Kurang ajar kamu!!! Denger ya! Kalo media dan 

warga sampai tau saya punya anak dari pelacur 

macam kamu, saya engga akan segan

segan menghabisi kamu. 

Pak Syarief membuang surat test DNA itu lalu pergi. Mira mengambilnya. 

132. INT. RUMAH KONTRAKAN MIRA - PAGI  

LINA, 19 tahun, adik Mira tinggal bareng di kontrakannya. Lina sedang memberi makan anaknya. Mira masuk ke rumah dengan membeli sarapan. Anak Mira sedang tidur.  

MIRA

Lo udah bangun aja? 

LINA

Iya anak gue nangis pagi pagi. 

MIRA

Lo sarapan dulu nih. Lo mau ngopi engga? 

LINA

Boleh. 

Mira membuatkan kopi untuk adiknya. 

LINA

Kak, lo tau engga, bokap sempet jenguk ke 

rumah kontrakan gue seminggu abis lahiran.  

MIRA

Untung lo yang dijenguk ya, coba kalo dia jenguk

gue, gue lempar mukanya pakai kursi. 

Lina menyantap nasi uduk yang dibeli Mira. 

ADIK MIRA

Enak banget ini nasi uduknya, engga pernah nemu

gua nemu nasi uduk enaknya kaya gini. 

MIRA

Murah lagi itu, cuma empat ribu.  

ADIK MIRA

Eh terus lo tau, dia ngomong apa? 

MIRA

Apa? 

LINA

Dia mau jual gue ke pengusaha biar dia dapet

kerjaan terus anak gue biar dia yang urus. 

Orang tua gila!!!  

MIRA

Untung dia ngomongnya bukan ke gue. Sama lah 

dia ama laki lo; jadi orang tua

bukannya melindungi keluarga malah ngancurin.  

LINA

Lo kok bawa bawa laki gue, Kak? 

MIRA

Emang faktanya laki lo begitu, kan? 

LINA

Dia begitu karena ada cewe pelakor aja. 

MIRA

Lin, Lin, itu bukan alasan, kalo dia

laki sejati harusnya dia engga 

tinggal kabur dengan kondisi perut lo

gendut gitu. Mau enak engga mau anak!!! 

LINA

Gua juga tau Kak selama ini lo kerja apa. 

MIRA

Kalo lo tau gua ngelacur terus lo mau apa? 

Kalo gue engga begini, engga ada tuh yang biayain

ongkos persalinan lo, bego! Apa mau laki lo bayar 

lo lahiran, tolol!!! 

133. INT. RUMAH ORANG TUA AKIM - SIANG 

Orang tua Akim sedang memasak . Akim membantu ibunya . 

AKIM

Bapak kemana, Bu? 

IBU AKIM

Paling mancing tuh di danau buatan, bekas gusuran 

bangunan. 

AKIM

Sama sekali udah engga mau kerja?

IBU AKIM

Capek Ibu ngomong ke Bapak kamu. 

  

Terdengar suara seseorang mengetuk pintu.

IBU AKIM

Kiim, tolong bukain pintu buat Ibu!! 

Akim bergegas ke arah pintu lalu mengintip lewat gordin, ia melihat dua orang berbadan tegap dan besar menagih hutang cicilan rumah.  

AKIM

Anjing!! Debt collector lagi. 

IBU AKIM

Siapa, Kiiim? 

AKIM

Belum Akim liat, Bu. Ini baru mau check. 

Akim keluar. Dua orang penagih hutang itu berada di luar pagar rumah orang tua Akim. Akim membukakan pagar untuk mereka. Mereka langsung membentak Akim. 

DC 1

Mana uang bayar cicilan rumah! Dua bulan lo

nunggak. 

AKIM

Silahkan duduk dulu, Bang! 

DC 2 langsung mendorong Akim ke duduk tembok rumah. 

DC 2

Gue ke sini mau nagih hutang bukan mau numpang 

ngopi.  

Akim melirik ke arah tangan orang itu yang mencekiknya.

DC 2

Engga bisa sopan dikit nih Bang caranya? 

DC 1

Engga usah banyak bacot mana uang lo sini, kalo

engga kita sita beberapa isi rumah lo. 

DC 2 melepaskan Akim. 

AKIM

Engga ada. 

DC 1

Engga ada apa maksud lo?

AKIM

Lo engga bisa seenaknya aja ambil barang yang bukan punya lo.  

DC 1

Barang lo engga mau kita sita 

ya lo bayar tunggakan. Dari pada gue 

yang dipecat gue mening berantem 

ama lo, anjiiiing!

Akim dikeroyok oleh dua orang itu. Mereka saling tonjok tonjokan. Ibu Akim yang di dapur mendengar suara gedebak gedebuk. Ia penasaran lalu menuju depan rumah. Ibu Akim menjerit begitu melihat anaknya babak belur. 

IBU AKIM

Toloooong!!

Ibu Akim melerai mereka. Dua orang debt collector itu lalu pergi begitu saja.   

  

134. INT. RUMAH KONTRAKAN MIRA - SIANG 

Mira menelpon seseorang bernama Raka di sebuah karta nama yang pernah ia terima dari seorang tamu saat Mira diberikan makan oleh tamu itu. Raka adalah seorang wartawan media cetak Mentari pagi. 

MIRA

Hallo dengan Mas Raka. 

RAKA

Ya saya sendiri. Dengan siapa ini? 

MIRA

Saya Mira, Mas. Yang pernah Mas bantu 

saya kasih makan di Guest List. 

RAKA

Oooh iya saya inget. Gimana gimana?

135. INT. CLUB MALAM GUEST LIST - RUANG KERJA PAK SYARIEF  

Pak Syarief membaca koran Mentari Pagi yang memberitakan tentang dirinya melakukan perkosaan dan menghasilkan anak dari seorang wanita pekerja seks bernama Mira. 

136. INT. RUANG KONFERENSI PERS - SIANG 

Pak syarief melakukan konferensi pers terkait berita yang beredar bahwa ada seseorang yang mengaku bernama Mira memiliki anak hasil hubungan dengan Pak Syarief karena diperkosa.

WARTAWAN

Bisa dikonfirmasi Pak siapa orang yang 

mengaku telah memperkosanya sehingga 

melahirkan anak dari Bapak?  

PAK SYARIEF 

Saya tidak kenal orang itu. Jelang 

pemilihan legislative begini itu 

biasa orang mengaku mengaku kenal saya. Bisa 

saja orang itu suruhan pesaing saya. 

WARTAWAN

Bagaimana dengan surat hasil test DNA 

yang mengatakan positive itu anak 

hasil hubungan dia dengan Bapak?

PAK SYARIEF

Surat itu bisa dibikin kok, gampang. 

zaman canggih begini, apa aja juga bisa

dibikin. 

WARTAWAN

Bagaimana sikap Bapak terhadap pengakuan 

perempuan bernama Mira itu?

PAK SYARIE

Saya akan menuntut dia meminta maaf 

atas pencemaran nama baik jika tidak, 

saya akan seret dia ke penjara. 

137. INT. RUMAH ORANG TUA AKIM - SIANG 

Dengan wajah yang masih lebam lebam, Akim melihat tayangan ini di TV.  

138. INT. CAFE - MALAM

Pak Syarief sedang santai dengan dua rekannya. Akim datang menemui Pak Syarief dengan maksud menagih sisa pembayaran DP-nya hasil mencuri sertifikat gedung bioskop. Pak Syarief menolak karena tidak ada kesepakatan tertulis mengenai hal tersebut.

AKIM

Selamat malam, Pak. Masih ingat saya

Pak? Bapak saya hubungi engga pernah jawab

telpon saya. Seperti yang sudah 

dijanjikan sebelumnya, saya ke sini mau 

nagih sisa DP atau kalau engga, saya minta

kembali sertifikatnya.

Dua rekan Pak Syarief heran. Ingin mengusir Akim. 

REKAN 1

Hey, kamu siapa?

PAK SYARIEF. 

Biarin. Duduk sini. 

Akim duduk. 

PAK SYARIEF

Uang yang 50 juta sudah habis? Luar biasa.

AKIM

Saya serius, Pak Syarief!

PAK SYARIEF

Kita tidak ada kesepakatan hitam diatas putih, jadi saya tidak bisa mengabulkan permintaan Anda.

Polisi yang memberikan nomornya ke Akim muncul. Pak Syarief kaget. 

POLISI I

Kenapa engga? Saya sudah dengar percakapannya.

PAK SYARIEF

Apa apan-an ini? Lo jebak gua?

Pak Syarief berusaha kabur namun dihalangi oleh rekan polisi yang tadi.

POLISI II

Mau kemana?

Akim berhasil menjebak Pak Syarief. Dua polisi itu membawa dan memasukan Pak Syarief ke dalam mobil polisi.

139. EXT. GEDUNG BIOSKOP TUA - SIANG 

Akim mendapatkan kembali sertifikat gedung bioskop itu dan menyerahkannya kepada Pak Tony. Pak Tony masih dalam kondisi penuh luka bakar. 

PAK TONY

Untung ada kamu Kim nyelametin sertifikat

ini.

Pak Tony memeluk Akim. 

140. INT. GEDUNG BIOSKOP TUA - SIANG 

Pak Tony mendapat kunjungan dari Pemerintah untuk memberikan bantuan; mendukung perbaikan gedung tersebut dan menjadikannya sebagai bioskop rakyat. 

PERWAKILAN PEMERINTAH

Kita sedang membuat program

pembangunan bioskop rakyat. Saya kira 

lahan ini bagus dan kebetulan gedung ini

sudah berbentuk bioskop, jadi tinggal kita

poles saja. 

PAK TONY

Terima kasih atas bantuan ini, nanti 

Bapak Akim ini yang mengawal 

proses pembangunan dan perbaikannya. 

Pak Tony dan Akim bersalaman dengan perwakilan pemerintah tersebut. 

141. EXT. GEDUNG BIOSKOP TUA - SIANG 

Terdapat tulisan plang di pinggir jalan. 

Gedung Ini Sedang Dalam Pembangunan dan Perbaikan Untuk Bioskop Rakyat. 

TTD 

Pemerintah Pusat

Akim dan Mira yang menggendong bayi melihat plang tersebut. Mereka tersenyum bahagia. 

SELESAI

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar