Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
yjmkhmgkhml
Suka
Favorit
Bagikan
3. Chapter 9
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

96. INT. RUMAH KONTRAKAN MIRA - KAMAR MANDI - SIANG 

Mira sedang melepaskan pakaian dan membuka celana dalamnya untuk mandi. Ketika Mira ingin menaruh celana dalamnya ia melihat setetes darah berwarna merah muda terang menempel di celana dalamnya. Ia memperhatikan tetesan darah itu dengan seksama. Kemudian ia meraba kemaluannya tapi tidak ada bercak darah di tangannya. Ia bingung darah apakah itu pikirnya. 

97. INT. RUMAH KONTRAKAN MIRA - SIANG 

Mira dan Akim sedang makan siang. 

MIRA

Aneh itu darah apa ya, Mas? 

AKIM

Engga tau juga ya, Yang. Soalnya belum pernah

ngalamin kaya gitu. 

MIRA

Apa aku cek ke dokter aja ya, konsultasi. 

Aku khawatir yang engga engga. 

AKIM

Ya engga papa, orang demi kebaikan kamu 

juga kok.  

98. INT. CLUB MALAM GUEST LIST - MALAM 

Mira menceritakan mengenai darah yang aneh menurutnya kepada Susi. 

SUSI

Kakak gue pernah ngalamin kaya gitu. 

Setelah itu dia telat datang bulan

dan pas dicek ternyata ia hamil. 

MIRA

Kalau emang bener gua bakalan hamil, 

seneng banget gue. Semoga ya. 

SUSI

Gue harap juga gitu. 

99. EXT. RUMAH KONTRAKAN MIRA - MALAM  

Akim tiba dengan motornya setelah menjemput Mira. 

MIRA

Kata Susi, darah yang tadi siang 

itu tanda kalau mau hamil kalo 

setelahnya telat datang bulan. 

Akim seneng mendengar itu. 

AKIM

Asyiiik berarti kita bakal punya bayi 

ya, Yang.

Akim membuka pintu rumah.  

MIRA

Iya, sesuatu yang akhirnya aku 

takutkan engga terjadi. 

Mereka masuk ke rumah. 

AKIM

Maksudnya? 

MIRA

Aku kan pernah dicerai"in gara gara 

engga bisa punya anak. 

Ternyata itu engga terbukti. 

AKIM

Itu mah egoisme lakinya aja. 

Mereka istirahat sejenak, duduk di sofa. Akim masuk ke kamar mandi. Mira menonton drama Korea di sebuah stasiun TV. 

AKIM

Kamu engga mandi? 

MIRA

Aku udah mandi di tempat kerja. 

AKIM

Beda lah mandinya.  

MIRA

Mas, benerin antenna ini dong bentar.

AKIM

Aku mandi dulu ya. 

MIRA

Iya. 

100. EXT. ESTABLISH KOTA JAKARTA - DINI HARI

Selesai Akim mandi.  

AKIM

  Mening kamu mandi dulu dah. 

MIRA

Iih dibilang aku udah mandi. Dari 

pada kamu ngomong mulu, mening benerin 

TV nih.

AKIM

Beda mandi di sana dan mandi di sini. 

MIRA

Bedanya apa mandi di sana dan mandi di sini? 

orang sama sama mandi kok beda tempat doang. 

Bikin mood orang ilang aja sih. 

AKIM

Engga mau tidur nih? 

MIRA

Engga, lo aja sana tidur sendirian. 

Akim gigit jari alias kecewa. 

101. INT. RUMAH KONTRAKAN MIRA - KAMAR - SUBUH 

 

Mira dan Akim masih tidur. Kemudian Mira terbangun dan mendapati kemaluannya berdarah banyak hingga tercecer di seprai kasur. Mira membangunkan Akim.

MIRA

Mas, bangun! Aku baru dapet 

nih udah seminggu telat.

Akim bangun.  

AKIM

Bagus dong, langsung cek aja.  

102. INT. SUPERMARKET - SIANG 

Akim menemani Mira membeli beberapa test pack. 

103. INT. RUMAH KONTRAKAN MIRA - KAMAR MANDI - SIANG 

Mira buka celana lalu duduk dan kemudian meletakkan wadah kecil dibawah kemaluannya untuk buang air kecil. 

104. INT. RUMAH KONTRAKAN MIRA - SIANG 

Mira mencelupkan test pack pertama ke dalam urinenya yang telah ia ambil dan simpan di dalam sebuah wadah. Setelah menunggu beberapa lama indicator alat tersebut hanya menunjukan satu garis. 

MIRA

Yang pertama negative yang 

kedua pun begini hasilnya. 

AKIM

Coba satu lagi. 

Pada test pack ketiga pun hasilnya masih sama.  

AKIM

Harus ke dokter kandungan biar pasti! 

ENAM MINGGU KEMUDIAN

105. INT. RUMAH SAKIT - LAYANAN GINEKOLOGI - SIANG 

Mira dan Akim berkonsultasi kepada seorang dokter kandungan. 

MIRA

Saya tiga kali test dengan tiga 

alat mereka berbeda tapi hasilnya 

sama negative, Dok. Yang jadi masalah, 

saya sempet telat haid selama seminggu.

Makanya saya kesini penasaran buat 

mastiin apa bener saya hamil atau engga. 

Ini udah 6 minggu berjalan sejak pakai test pack. 

DOKTER 

Ok, yuk kita lihat.  

Dokter itu meminta Mira berbaring telentang lalu ia mengoleskan gel ke alat deteksi untuk mengecek kandungan Mira dengan menggunakan USG pada kemaluan wanita. Dokter menjelaskan apa yang terlihat di monitor. Dokter mulai memasukan alat itu ke kemaluan Mira. 

DOKTER 

Lemesin aja engga usah dilawan. Nafas 

panjaaang. Engga usah dilawan ya, Bu 

nanti sakit. Nafas panjaang. Lepas!! 

Dokter menjelaskan apa yang terlihat di monitor. 

DOKTER 

Tuh liat udah ada kantong hamilnya. 

Dokter itu memperbesar gambarnya. 

DOKTER 

Nah ini yang bulat putih, kantong hamil. 

Akim yang melihat itu senyum sumringah. 

106. INT. RUMAH KONTRAKAN MIRA- SIANG

Kini usia kehamilan Mira memasuki bulan kedua terlihat perutnya membesar. Mira sedang bersolek, tangan kirinya memegang cermin kecil sementara tangan kanannya memegang pensil alis mata. Ia berdiri dekat wastafel. Akim menyapu lantai.  

AKIM

Tetep ingin lanjut kerja? 

MIRA

Kalo aku engga kerja, kita dapet uang dari mana?

AKIM

Engga mau istirahat dulu? 

MIRA

Aku engga akan kerjain yang berat berat kaya 

ngeseks gitu dulu. 

107. INT. CLUB MALAM GUEST LIST - BELAKANG GEDUNG - SORE 

Mira menceritakan soal kehamilannya kepada Susi. 

SUSI

Meski hamil gitu lo tetep layanin cowok? 

MIRA

Tetep, cuma beda pelayanan aja. Engga ampe 

ngeseks lah. Kalo tamunya ngotot ya gua 

minta cari cewek lain. 

SUSI

Terus itu anak siapa? 

MIRA

Ya anak gue lah masa anak orang. 

SUSI

Bukan, maksud gue, itu bapaknya siapa dong?

MIRA

Kalo engga laki gue yang pertama ya 

berarti laki gue yang sekarang. 

Tapi gue yakin ini bapaknya laki 

gue yang sekarang soalnya laki gue 

yang pertama kan berarti engga moncer dong, 

iya engga sih? 

SUSI

Nah lo pakai kondom engga kalo ngewe ama tamu lo? 

MIRA

Lo pikir ini bapaknya salah satu dari pelanggan

gue, gitu? Lo gila kali! Bodoh aja gue kalo 

ngewe ama mereka engga pakai kondom

SUSI  

Laki lo gimana ngerespon ini? 

MIRA

Dia senang banget. Gue kan 

cerita kalo gue pernah dicerai"in 

ama laki gue yang pertama gara gara engga 

bisa lahirin anak. Dia engga masalah. 

Pas tau ini gue hamil dia senang banget.

  

108. INT. CLUB MALAM GUEST LIST - RUANG KARAOKE - MALAM 

Mira terlihat lebih sopan dengan pakaiannya dan lebih anggun. Mira menemani dua orang tamu yang karokean. Beberapa botol minuman terlihat sudah habis . 

TAMU 1

Lo mau makan engga? Gue takut muntah 

Kebanyakan minum. 

TAMU 2

Boleh. 

TAMU 1

Mbaknya mau makan juga engga? 

MIRA

Engga papa sekalian? 

TAMU 1

Engga papa banget mba. 

Tamu 2 keluar untuk memesan makan. 

109. EXT. ESTABLISH GEMERLAP KOTA JAKARTA - MALAM 

Tidak lama kemudian pelayan datang membawa makanan dan diletakkan di atas meja ruangan. Mira dan dua tamunya langsung menyantap makan tersebut. Baru dua suapan makan, Mira menangis. 

TAMU 1

Kenapa mbak? Mbak sakit? 

Mira tidak menjawab.  

110. EXT. CLUB MALAM GUEST LIST - MALAM 

Malam semakin larut dan jam menunjukan pukul 3 pagi, club malam sudah mau tutup. Mira keluar menuju parkiran dan menunggu Akim datang. Mira bertemu dua tamu yang tadi. Mira langsung mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dan mengucapkan terima kasih kepada dua orang itu. 

MIRA

Terima kasih ya, Mas tadi. 

TAMU 1

Kan tadi udah bilang terima kasih. 

MIRA

Saya tadi nangis karena terharu ada orang 

yang memberikan saya makan. Saya 

dari siang sampai tadi itu belum 

makan apa apa. Makanya saya nangis. 

Dua orang itu tersentuh dan merasa kasihan kepada Mira. 

TAMU 1

Kita anterin pulang aja, yuk? 

Bareng kita. 

MIRA

Mohon maaf engga bisa, saya 

nunggu ada yang jemput. 

TAMU 1

Ooh ok. Kalo gitu. Oh iya 

boleh minta nomor kontaknya?

MIRA

Mas-nya aja nomor kontaknya aja. 

TAMU 1

Saya kasih kartu nama saya aja, ya? 

MIRA

Boleh. 

Tamu 1 itu memberika kartu nama profesi. Ia sebagai wartawan Mentari Pagi. 

TAMU 1

Ini kartu nama saya. 

Mira menerimanya. Ia melihat identitas orang itu sebagai wartawan. 

TAMU 1

Oh maaf mbak, saya salah kasih kartu nama. 

MIRA

Engga papa kok, ini aja saya pegang kali aja

suatu saat saya butuh. 

TAMU 1

Ooh gitu. Baiklah, kita duluan ya!  

MIRA

Hati hati di jalan! 

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar