Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
WELCOME HOME
Suka
Favorit
Bagikan
7. ACT 2 B : SQ 5 : PERMASALAHAN BESAR
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

63. INT. KANTOR POLISI - RUANG PRIBADI BUDI. PAGI.

CAST : BUDI.

Budi duduk santai sambil mengamati handphonenya dengan senyuman sinis.

FLASHBACK CUT TO :

64. INT. RUMAH BUDI/DIRGA - KAMAR TIDUR DIRGA. PAGI.

CAST : DIRGA, RIKO.

Didalam kamar tidur Dirga, terlihat Riko sedang berbaring sambil melamun. Lalu tiba-tiba pintu kamar tidur terbuka dan terlihat Dirga berada didepan pintu. Lalu Dirga mendekati Riko dan menggelengkan kepalanya memandangi Riko.

DIRGA
Bangkit lah kawanku, mau sampai kapan kau akan seperti ini.

Riko hanya terdiam melamun dengan tatapan kosong.

DIRGA (CONT'D)
Sudah tiga hari kau berada didalam kamar tidur ini, jadi sudah saatnya kau pulang, bukan berarti aku mengusirmu.

Riko menatap tajam Dirga.

DIRGA (CONT'D)
Pergilah mandi terlebih dahulu, setelah itu aku akan mengantarmu pulang.
(Beat)
Percayalah denganku, mereka tidak akan membunuhmu.

Mereka saling menatap tajam.

CUT BACK TO :

65. INT. KANTOR POLISI - RUANG PENYIDIK - MEJA KERJA DARMA. PAGI.

CAST : BAGAS, BOBBY, DARMA.

Darma merampas foto dari tangan Bagas. 

DARMA
Tolong jawab yang saya pertanyakan.
BOBBY
Jawab Bagas, apakah kau mengetahui kasus kematian Laila, soalnya kau orang yang dekat dengannya.

Bagas melirik serius mereka satu-persatu.

DISSOLVE + FLASHBACK CUT TO :

66. INT. DALAM MOBIL - JALAN RAYA KOTA - LAMPU MERAH. SORE.

CAST : BAGAS.

Bagas tersenyum sinis menatap layar handphonenya, lalu dia memasukkan handphone kedalam saku, lalu dia fokus menatap lampu merah, lalu dia melirik salah satu mobil (Dirga) dan dia memukul setir mobil dengan amarah.

CUT BACK TO :

67. INT. KANTOR POLISI - RUANG PENYIDIK - MEJA KERJA DARMA. PAGI.

CAST : BAGAS, BOBBY, DARMA.

Darma menepuk meja lalu membanting foto, lalu dia mendekatkan foto (wajah Bagas) dan foto (wajah Laila).

DARMA
Jawab Bagas, kenapa kamu diam saja.
BOBBY
(Berbisik)
Kau jawablah, ceritakan saja yang kau ketahui.

Bagas mengambil foto (wajah Laila) di meja, lalu dia menatapnya dengan tajam sambil meneteskan air mata, lalu dia tertunduk sedih, sementara Darma dan Bobby heran memandangnya.

DISSOLVE + FLASHBACK CUT TO :

68. INT. RUMAH DARMA/LAILA - RUANG SANTAI. MALAM.

CAST : DARMA, LAILA.

Darma dan Laila sedang duduk santai bersebelahan dengan pakaian tidur, mereka menikmati acara televisi. Lalu Darma, mengambil remote televisi di meja dan mematikan televisi, lalu Laila heran melirik Darma.

DARMA
Sudah malam waktunya istirahat.
LAILA
Yasudah kalau begitu Laila mau masuk ke kamar.

Laila bangkit dari tempat duduknya, lalu Darma memegang tangannya.

DARMA
Duduk dulu, sebelum tidur, ada yang mau ayah tanyakan, sebentar saja.

Laila menatap Darma, lalu duduk kembali. Lalu Darma memeluk erat Laila sambil mengelus-elus rambut Laila.

LAILA
Apa yang mau ayah tanyakan.
DARMA
Sudah waktunya kamu memiliki pendamping hidup.

Laila heran sambil memeluk Darma.

DARMA (CONT'D)
Ayah tau kalau itu hal yang tidak mudah, tapi disisi lain, ayah ingin ada yang menjagamu, menemanimu.
LAILA
Emangnya ayah tidak mau lagi menjaga dan menemani Laila.
DARMA
Bukan seperti itu maksud ayah, kita tinggal dirumah ini cuma berdua, umur kita semakin bertambah, ayah banyak menghabiskan waktu di kantor, sehingga ayah tidak terlalu mengontrol dirimu walaupun ayah tau kalau kamu bisa menjaga dirimu dengan baik, tapi ayah tidak ingin ini terus berlalu.
(Beat)
Ayah sangat paham, karena salah satu titik jenuh manusia itu ada pada saat kesepian, jadi ayah ingin ada yang melengkapinya untukmu, hanya untukmu sayang.

Laila terharu melirik keatas sambil memeluk erat Darma.

DISSOLVE + FLASHBACK CUT TO :

69. INT. DALAM MOBIL - JALAN RAYA KOTA - LAMPU MERAH. SORE.

CAST : DIRGA, LAILA.

Laila duduk tenang didalam mobil sambil mengamati lingkungan luar yang macet, lalu dia melirik lampu merah dengan suara bunyi klakson mobil yang keras. Lalu dia menoleh heran kesamping.

LAILA
Kamu yang tenang, sabar, beberapa detik lagi juga akan hijau.

Laila mengelus-elus tangan Dirga (tanpa terlihat wajah hanya tangan).

CUT BACK TO :

70. INT. KANTOR POLISI - RUANG PENYIDIK - MEJA KERJA DARMA. PAGI.

CAST : BAGAS, BOBBY, DARMA.

Darma duduk pasrah sambil memandangi Bagas yang tertunduk menatap foto (wajah Laila).

DARMA
Bobby tolong kamu carikan jeruk nipis sama kecap hitam.
BOBBY
(Heran)
Untuk apa ya pak.
DARMA
Untuk Bagas yang tiba-tiba kehilangan suaranya. 
BOBBY
Bagas, kau bicaralah, jangan diam saja seperti ini, mau sampai kapan kau diam saja, semakin lama kau bicara, semakin lama lah kita disini, tidak kau pikirkan perasaanku saat ini.
DARMA
Perasaan apa yang kamu rasakan Bobby.
BOBBY
(Cengar-cengir)
Sesak pak.

Darma lemas sambil mengelus-elus wajahnya.

FLASHBACK CUT TO :

71. INT. RUMAH DARMA/LAILA - RUANG SANTAI. MALAM.

CAST : DARMA, LAILA.

Darma dan Laila berpelukan erat.

DARMA
Jadi bagaimana hubungan kamu dengan laki-laki yang sering kamu ceritakan.
LAILA
Hubungan kami berjalan dengan baik.
DARMA
Jadi kapan rencanamu mempertemukan ayah dengan dia, ayah sudah tidak sabar ingin mengenali sosoknya karena dari ceritamu dia seperti lelaki yang paham betul mengenai dirimu.

Laila melepaskan pelukan.

LAILA
Ayah yang sabar dulu, akan ada waktu yang tepat untuk ayah bertemu dengannya.
DARMA
Siapa namanya?.

Laila terdiam dan hanya menggelengkan kepalanya.

DARMA (CONT'D)
Astaga sayang, namanya pun ayah tidak boleh tau, kalau begitu coba kasih tau ayah, wajah orangnya seperti apa.
LAILA
( Menggelengkan kepala)
Tidak ada ayah.
DARMA
Tidak ada bagaimana.
LAILA
Laila pun bingung menjelaskannya, mungkin dia phobia dengan kamera karena setiap kali Laila ajak berfoto bareng dia tidak pernah mau.
DARMA
Aneh juga ya, tapi dia nyata adanya kan sayang, bukan didalam dunia fantasi kamu saja kan.

Darma sedikit tertawa.

LAILA
(Cemberut)
Ayah.

Mereka tertawa bersama lalu berpelukan.

CUT BACK TO :

72. INT. KANTOR POLISI - RUANG PENYIDIK - MEJA KERJA DARMA. PAGI.

CAST : BAGAS, BOBBY, DARMA.

Bobby minum air putih yang dibotol sambil bertatapan dengan Darma.

DARMA
Masih ingatkan kamar mandi letaknya dimana.

Bobby tersedak.

BOBBY
Maaf pak, haus kali aku, capek menunggu jawaban dari manusia yang satu ini.

Bagas melirik Bobby.

BOBBY (CONT'D)
(Menunjukkan botol kosong)
Minum kau dulu biar tenang, kau lihat ini, botol aku udah kosong.

Bagas semakin serius menatap Bobby.

BOBBY (CONT'D)
Tidak usah kau menatap aku seperti itu, kau kenapa diam saja, bicaralah biar cepat kita keluar dari tempat ini, apa kau lagi sesak, kalau memang iya, biar aku temani.
DARMA
Sebelum saya berbuat yang tidak-tidak, maka bicaralah Bagas.

Bagas hanya terdiam menatap Bobby, lalu Bobby langsung memegang mulut Bagas.

BOBBY
Kau seperti singa yang menahan rasa sesak, bicaralah kawan.

Bagas melepaskan genggaman tangan Bobby dan menatap polisi.

DARMA
Laila banyak cerita tentang dirimu jadi sedikit banyaknya saya mengenali dirimu, walaupun kita tidak pernah bertemu dan dipertemukan setelah semuanya terjadi.

Bagas tertunduk dan bersedih.

DARMA (CONT'D)
Tidak usah bersedih, katakan yang sejujur-jujurnya mengenai dua kasus kematian ini, karena saya yakin ini semua ada kaitannya.

Bagas kembali menatap Darma dengan tajam.

FLASHBACK CUT TO :

73. INT. RUMAH DARMA/LAILA. MALAM.

CAST : DARMA, LAILA.

Dikamar tidur Laila, dia sedang tidur pulas tiba-tiba dia terbangun karena mendengar suara dari pintu utama rumahnya. Dengan rasa penasaran, dia bangkit dan berjalan menuju pintu utama rumah. Sesampainya di pintu utama, dia mengintip keluar dari jendela. Di mengamati halaman rumah yang gelap dan sepi, lalu dia tertuju pada pintu utama rumahnya dan melihat ada seorang yang sedang mencoba membuka pintu. Dengan spontan, Laila langsung menghidupkan lampu halaman depan rumah, melihat keadaan terang, orang tersebut pergi melarikan diri.

LAILA (V.O)
Sepertinya rumah ini harus dipasang cctv.

Laila masih mengamati lingkungan luar rumah, tiba-tiba Darma datang dan berada di dekat Laila.

DARMA
Ada apa Laila.

Laila sedikit kaget dan langsung menoleh kebelakang.

LAILA
Ayah buat kaget aja.
DARMA
Ada apa, kenapa sudah jam segini kamu masih juga belum tidur.
(Beat)
Apa yang sedang kamu pantau diluar sana, tidak ada orang diluar sana sayang.
LAILA
Tidak ada yang perlu dibahas ayah, Laila cuma iseng aja.
DARMA
Iseng kok jam segini, sudah masuk kamar sana.

Laila berjalan masuk kedalam kamar tidurnya. Sementara Darma sedikit penasaran lalu dia mengamati lingkungan luar rumah dari jendela.

FLASHBACK CUT TO :

74. INT. DALAM MOBIL BAGAS - JALAN RAYA KOTA. SORE.

CAST : BAGAS.

Bagas sangat serius menyetir mobil sambil menatap keluar mobil yang diikutinya (mobil Dirga).

FLASHBACK CUT TO :

75. INT. DALAM MOBIL DIRGA - JALAN RAYA. SORE.

CAST : DIRGA, LAILA.

Didalam mobil, Laila sibuk bermain handphone, sementara Dirga dengan seriusnya menyetir mobil.

LAILA
ayah aku mengirim pesan bahwa hari ini dia pulang malam.
DIRGA
Terus bagaimana.
LAILA
Kalau kamu setuju lebih baik kita dirumah aku saja dan aku akan mengenalimu dengan ayah setelah dia pulang.
DIRGA
Ide yang baik, kita akan kerumahmu.

Mobil terus melaju kencang.

FLASHBACK CUT BACK TO :

76. INT/EXT. DALAM MOBIL - PINGGIR JALAN RAYA KOTA. SORE.

Hari sudah petang, mobil Bagas terus melaju mengikuti mobil Dirga. Tidak lama kemudian, tiba-tiba Bagas menoleh ke sebrang jalan dan dia melihat Darma sedang berada di toko roti. Dengan spontan Bagas memberhentikan mobilnya di pinggir jalan dan mulai mengamati darma. Bagas mengambil kameranya dan memotret Darma yang sedang berjalan menuju mobilnya sambil membawa bingkisan kue.

CUT TO :

Darma masuk kedalam mobil.

DARMA
Tinggal bunganya.

CUT BACK TO :

Bagas mengamati mobil Darma yang pergi ke arah berlawanan (Bukan ke arah rumahnya).

BAGAS (V.O)
Kenapa dia pergi ke arah sana.
(Beat)
Mungkin dia ingin membeli yang lainnya karena ini adalah hari ulang tahunnya Laila.
(Beat)
Selama ini aku melihatnya dalam sebuah foto dan sekarang aku melihat jelas sosok ayah yang bernama Pramudya Darmasastra.

Bagas langsung menghidupkan kembali mobilnya dan melanjutkan perjalanan untuk mengejar mobil Dirga.

CUT BACK TO :

77. INT. KANTOR POLISI - RUANG PENYIDIK - MEJA KERJA DARMA. PAGI.

CAST : BAGAS, BOBBY, DARMA.

Darma bangkit dari tempat duduknya.

DARMA
Baiklah kalau begitu Bagas, kau hanya terdiam membisu jadi saya akan bertindak tegas.
BAGAS
Saya mengetahui kasus kematian ini.

Darma terdiam lalu duduk perlahan.

DARMA
Ayo Bagas, terus katakan lagi.

Bobby menatap Bagas dengan penasaran.

BOBBY
Tunggu sebentar pak jangan diteruskan dulu.
DARMA
Apalagi yang harus ditunggu.
BOBBY
Saya mau pamit keluar sebentar saja pak, sudah paham lah bapak saya mau kemana.

Darma lemas, lalu Bobby dengan cepat keluar dari ruangan.

FLASHBACK CUT TO :

78. INT. RUMAH RIKO - KAMAR MANDI. MALAM.

CAST : RIKO.

Terlihat Riko dengan hanya mengenakan celana pendek sedang berada didalam bak kamar mandi yang berisi air. Dia terlihat melamun dengan tatapan kosong, lalu tidak lama kemudian, dia menjerit-jerit tidak karuan.

FLASHBACK CUT TO :

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar