Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
WELCOME HOME
Suka
Favorit
Bagikan
5. ACT 2 A : SQ 4 : PROSES PENYELESAIAN HALANGAN
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

46. EXT. TAMAN. SORE.

CAST : BAGAS, LAILA.

Disebuah taman sunyi, Bagas dan Laila duduk berdekatan di bangku taman. Mereka saling menatap, lalu Bagas membelai samping rambut Laila dengan lembut sambil tersenyum.

BAGAS
Aku ingin serius denganmu.
LAILA
Katakanlah yang ingin kamu sampaikan.
BAGAS
Aku ingin bertemu dengan orang tuamu dan ingin mengatakan kepadanya bahwa aku ingin menjalin hubungan yang lebih serius dengan anaknya.
LAILA
Apakah kamu serius.
BAGAS
Apakah kata-kataku kurang meyakinkan, kita sudah cukup lama berhubungan, tapi sampai saat ini aku belum pernah melihat sosok ayahmu, aku ingin mengenali sosoknya dan juga sebaliknya, karena setelah ayahmu, akulah orang yang bertanggung jawab atas semua yang terjadi padamu.
LAILA
Baiklah jika itu yang kamu inginkan, akan aku pertemukan kalian berdua dengan waktu yang akan aku atur.
BAGAS
Terimakasih, Aku akan menunggu waktu itu tiba secepatnya.

Mereka saling memberikan senyuman manis, lalu berpelukan dengan mesra.

DISSOLVE + FLASHBACK CUT TO :

47. INT. DALAM MOBIL DIRGA - JALAN RAYA. MALAM.

CAST : DIRGA, LAILA.

Didalam mobil, Dirga sangat serius menyetir sambil sesekali melirik kesamping kiri (Tanpa memperlihatkan Laila).

DIRGA
Aku paham, tindakan yang kita lakukan ini salah, tapi dari lubuk hatiku yang paling dalam, setelah pertemuan itu, aku selalu membayangkan dirimu, aku ingin serius denganmu walaupun akan ada resiko yang menantiku, percayalah denganku.

Dirga sangat serius menatap kesamping kiri.

CUT BACK TO :

48. INT. KANTOR POLISI - RUANG PENYIDIK - MEJA KERJA DARMA. PAGI.

CAST : BAGAS, BOBBY, DARMA.

Bagas meletakkan foto di meja sambil tersenyum.

BAGAS
Maaf pak, saya tidak mengenalinya.
DARMA
Apakah anda yakin.
BAGAS
Kenapa bapak berkata seperti itu.
DARMA
Apakah saya mengatakan hal yang salah, sepertinya tidak.
BAGAS
Bapak tidak salah, tapi tolong jangan libatkan kami terlalu dalam pada kasus ini, apalagi untuk menjebak kami, sebagai seorang polisi khusunya penyidik, bapak punya batasan dan tidak seharusnya bapak berkata seperti itu.

Darma sedikit tertawa lalu mengambil foto dan membanting foto kehadapan mereka. Mereka sedikit kaget.

DARMA
Bobby, kamu dengarkan saya, coba kamu perhatikan dengan baik-baik wajah laki-laki di foto ini. Saya yakin kamu mengenalinya.

Bobby heran lalu mengamati serius foto di meja, lalu dia perlahan menoleh menatap Bagas yang serius menatapnya.

DARMA (CONT'D)
Apakah kamu sudah mengenalinya, saya rasa sudah.
BOBBY
Tidak pak, saya tidak mengenalinya, sama sekali tidak.

Darma sedikit tertawa memandangi mereka.

FLASHBACK CUT TO :

49. INT. DALAM MOBIL BAGAS - JALAN RAYA KOTA. SORE.

CAST : BAGAS, LAILA.

Di dalam mobil, Bagas sedang seriusnya menyetir, lalu dia menoleh melirik Laila yang sedang melamun. Lalu dia memegang tangan Laila.

BAGAS
Sayang kamu kenapa.

Laila tersentak lalu menoleh menatap Bagas.

LAILA
Aku tidak apa-apa.
BAGAS
Aku mengenali dirimu, ceritakan apa yang membuat kamu seperti ini.
LAILA
Sayang, aku tidak ada masalah apa-apa, aku hanya butuh ketenangan saja.
BAGAS
Yasudah tenangkan dirimu dari perkataanku tadi, tidak usah terlalu dipikirkan permintaanku untuk bertemu dengan ayahmu, kamu yang mengatur pertemuannya, katakan padaku jika semuanya sudah siap.

Laila tersenyum memandangnya lalu Bagas memegang erat tangannya dan mencium tangannya.

FLASHBACK CUT TO :

50. INT. DALAM MOBIL DIRGA - JALAN RAYA. MALAM.

CAST : DIRGA, RIKA.

Didalam mobil, Dirga yang sangat serius menyetir sambil salah satu tangannya memegang erat tangan Rika yang terletak dipahanya. Sesekali mereka saling melirik dengan memberikan senyuman.

RIKA
Sekarang kita akan kemana.
DIRGA
Sepertinya kamu sudah tahu kemana kita akan pergi.
RIKA
(Heran)
Emangnya kita mau kemana.
DIRGA
Kita akan ketempat tujuan, itupun jika kamu juga menginginkannya.

Rika terlihat bingung.

DIRGA (CONT'D)
Percayalah denganku, aku tidak akan lari dari kenyataan.

Dirga memegang tangan Rika lalu menciumnya.

CUT BACK TO :

51. INT. KANTOR POLISI - RUANG PENYIDIK - MEJA KERJA DARMA. PAGI.

CAST : BAGAS, BOBBY, DARMA.

Bagas menatap serius Darma yang tersenyum menatapnya.

BAGAS
Lagi-lagi bapak berkata yang melanggar etika tugas bapak sebagai seorang penyidik.
DARMA
Saya sedang tidak tertuju kepada anda saudara Bagaskara, saya rasa kamu memang tidak mengenalinya, tapi temanmu ini, saya yakin dia mengenalinya.
BAGAS
Apakah bapak tidak mendengarkan jawaban darinya, bahwasanya dia tidak mengenali orang yang ada didalam foto ini.
DARMA
Apakah kamu sudah sangat yakin Bobby, tidak mengenali sama sekali wajah didalam foto ini, cobalah kamu amati dengan sangat detail, buka memori masa lalumu.

Bobby terus memandangi foto.

BOBBY
Maaf pak, sampai saat ini saya belum bisa mengenalinya, sama sekali belum.
BAGAS
Kurang jelas apalagi pak, tolong pak, jangan menekan Bobby seperti ini, itu tidak baik untuk mentalnya.
DARMA
Mental Bobby apa kamu Bagas.

Bagas dan Darma saling menatap tajam.

FLASHBACK CUT TO :

52. EXT. PINGGIR JALAN PEGUNUNGAN. MALAM.

Suasana jalan pengunungan yang sunyi dan hanya ada mobil Bagas terparkir dipinggir jalan, lalu suara tembakan pistol terdengar dari luar.

CUT BACK TO :

53. INT. KANTOR POLISI - RUANG PENYIDIK - MEJA KERJA DARMA. PAGI.

CAST : BAGAS, BOBBY, DARMA.

Bagas bangkit dari tempat duduknya.

BAGAS
Sepertinya pembicaraan kita hari ini telah selesai.
DARMA
Selesai kamu bilang, atas semua yang telah terjadi.
BAGAS
Apa yang telah terjadi pak.
DARMA
Saya sudah bertahun-tahun bekerja sebagai penyidik, jadi feeling dan firasat saya yang bekerja dengan baik. Jadi mohon kerjasamanya agar semuanya cepat selesai.

Bagas tersenyum sinis menatap Darma.

BAGAS
Apakah bapak tidak tahu hukum fitnah itu seperti apa, buktikan bahwa firasat bapak itu benar.

Darma menatap Bagas dengan tajam lalu dia menatap Bobby yang menatapnya sambil menahan buang air kecil.

DARMA
Tolonglah Bobby, apakah kamu benar-benar tidak mengenalinya, tolong Bobby jangan membohongi pikiranmu.

Bagas sedikit tertawa lalu mengambil botol minum dan meminumnya sambil menatap Darma.

BAGAS
(Menahan buang air kecil)
Pak saya mau tanya, dimana letaknya kamar mandi.
DARMA
Kamu keluar, letaknya diujung sebelah kiri, cepat sana, saya rasa kamu sudah tidak tahan lagi karena sudah mengenalinya.

Bobby buru-buru keluar dari tempat, lalu Bagas menatap polisi dengan serius sambil meletakkan botol air ke meja.

DARMA (CONT'D)
Silahkan duduk kembali Bagas, tenangkan pikiranmu dulu, kita selesaikan ini baik-baik.

BAGAS duduk kembali.

CUT BACK TO :

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar