Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
26. INT. KELAS - DAY
Bel sekolah berdentang, murid-murid di kelas berhamburan keluar. Shan menepuk pundak Jun dan pamit keluar duluan. Sementara Jun balas melambai, dia menoleh ke tempat Vinia di belakang kelas. Gadis itu masih berkemas dan Jun menghampirinya. Rainie, dari ujung kelas menyaksikan pemandangan itu dan menatap dengan dahi berkerut tidak terima. Tapi gadis itu kemudian melengos dan keluar kelas dengan langkah menghentak-hentak. Sementara Jun menghampiri Vinia, dia tersenyum dan menunggu Vinia di sampingnya.
JUN
(menunggu dengan sabar)
Lo mau ngurusin sesuatu dulu nggak?
Vinia yang lagi beberes tiba-tiba berhenti dan menatap Jun tanpa ekspresi.
VINIA
Nggak ada. Aku cuma pengin urusan kita cepet-cepet selesai.
Jun terkekeh sambil membenarkan tali tasnya.
JUN
Nggak jauh kok, yuk.
Vinia menatapi Jun yang berlalu duluan dengan tatapan dingin, lalu dengan pasrah pergi mengikuti Jun.
27. EXT. SELASAR GEDUNG KEJURUAN - DAY
Vinia yang mengikuti Jun dari belakang tiba-tiba teringat sesuatu.
VINIA
(agak berteriak)
Tunggu!
JUN
(menoleh)
Ah?
VINIA
Tunggu di sini. Aku harus mengecek sesuatu dulu.
Jun baru aja mau lari mengejar Vinia, tapi Vinia menoleh dengan tegas.
VINIA
Jangan ikutin aku! Kalau kamu ikutin, aku nggak akan pergi sama kamu!
Jun agak terengah dan memandangi bayangan Vinia yang berbelok sambil lari di selasar menuju belakang gedung. Dia pun akhirnya menunggu di selasar.
28. EXT. GEDUNG LAMA - DAY
Vinia lari ke pelantaran gedung lama yang sepi. Dia menoleh ke belakang dan menarik napas karena capek lari-lari, memastikan kalau Jun atau siapapun nggak ada yang ikutin dia. Setelah merasa aman, dia berjalan memasuki lorong gedung tua yang sepi ke sebuah kelas di lantai dua. Vinia menaiki tangga gedung yang sudah retak dan kotor. Lantainya berdebu dan banyak puing-puing runtuh, tapi Vinia dengan berani berjalan ke kelas di pojok gedung. Dia berdiri di depan pintu, mendorong pintu tua itu sampai suaranya berderak ke seluruh ruangan kosong itu.
29. INT. PERPUSTAKAAN TUA - DAY
Di ruangan itu ada piano grand besar yang udah berdebu dan agak berkarat. Perpustakaan tua yang sebelumnya dia datangin, masih sama. Dia berjalan mendekat ke piano lalu buru-buru mengeluarkan puplen dari tasnya. Dari selipan tuts piano, dia mengambil kertas kecil yang waktu itu ia selipin ke situ. Waktu dia membuka kertasnya, matanya membulat kaget, ia terdiam beberapa detik mendapati kejanggalan. Ada orang yang membalas pesan terakhirnya.
"ada seseorang yang menyelamatkanku. Tapi, gara-gara dia, semua orang di kelas nganggap aku gila. Sekarang, aku bingung harus sebal atau tenang." (notes Vinia)
"ketika ada satu orang yang memandangmu baik, harusnya kamu juga baik sama dia, bukan?" (balasan notes anonymous)
Vinia tegagap beberapa detik, tapi dia buru-buru menarik kertas sticky notes baru dari kotak pensilnya dan menulis catatan lain.
"sepertinya aku mulai merasa tenang, walau sejujurnya aku masih nggak tahu apa yang mau cowok itu lakuin. Tapi, dia membuat mamaku berubah pikiran dan menyetujui lomba itu. Sekarang aku mau pergi, berharap semuanya baik-baik saja." (notes Vinia)
Selama menulis, Vinia tersenyum tanpa sadar lalu segera meletakkan kertas itu ke selipan tuts yang lain sampai benar-benar tidak kelihatan. Dia menatapi kertas yang masih muncul sedikit itu beberapa detik, lalu segera membereskan peralatannya dan pergi dari gedung itu.
30. EXT. SELASAR - DAY
Jun bersandar ke pilar dan terus menatapi tempat tadi Vinia berbelok, dia langsung berdiri tegak waktu melihat Vinia yang berjalan menunduk dan pelan muncul.
JUN
(berlari menghampiri Vinia)
Vin, lo abis dari mana sih?
VINIA
(tanpa sadar mengangkat wajah dan menatap wajah Jun lebih dari tiga detik)
JUN
Vin?
VINIA
(kaget dan tersadar, melengos ke depan)
Nggak. Kita mau kemana?
JUN
(menatap ragu ke arah Vinia tapi kemudian tersenyum kecil)
Ayo, ikut gue.
Jun narik tangan Vinia. Vinia agak kaget, dia membiarkan tangannya dituntun Jun yang entah mau kemana.
(lanjut part 6)