Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
SOUND OF MY TEEN
Suka
Favorit
Bagikan
1. DIPERMALUKAN DI DEPAN KELAS #1

DAY 1

 

1.    INT. DI DALAM KELAS – SIANG

CAST: ANDO, GURU BK, CHIKA, MURID- MURID KELAS 2 PJ

 

Suasana ruang kelas dari belakang.

 

Kursi guru kosong. Satu siswa berdiri di depan, menyalin tugas dari buku tebal ke papan tulis. Lima belas siswa di kursi menyalin tulisan di papan. Siswa yang lain: berbincang, tertawa, membaca novel, menggambar, berdiri mengetuk- ngetuk meja, bernyanyi.

 

VO - Suara langkah kaki dari luar.

Pria tua berseragam masuk lewat pintu dengan wajah kesal.

 

Guru BK

(Nada dingin)

Sudah gede masih aja nggak sadar diri.

 

Siswa berhamburan kembali ke tempat duduk, kecuali siswa yang menyalin buku tugas.

 

Guru BK

(Menatap siswa- siswa di kelas)

Sudah kelas dua masih aja kaya anak TK.

Guru lagi rapat tu harusnya belajar, bukannya rame sendiri!

             

Siswa terdiam. Menunduk. Saling melirik, menghindari pandangan guru.

 

Guru BK

(Menunjuk Ando)

Kamu!

Jangan senyum- senyum!

 

Wajah Chika mengerut. Badan yang membungkuk menoleh perlahan dari buku sketsa yang tengah dia gambar ke arah Ando dan guru BK.

 

Ando yang terkejut berhenti tersenyum.

 

Guru BK

(Berkacak pinggang)

Bergaya kaya orang punya.

Gonta- ganti cewek terus.

Keren hah kaya gitu?

 

Duduk Chika bergeser. Bersandar ke tembok. Mata menatap lelah ke arah guru BK.

 

Guru BK

(Dada membusung)

Sadar. Ibumu tu banting tulang buat bisa sekolah-in kamu.

Kamu bukannya belajar pala main- main, begayaan kaya orang punya!

 

Mata Chika memicing. Jari- jari yang menggenggam pensil mekanik mengerat sampai memerah.

 

Di meja sebelah kanan meja Chika dan Hani, Ando duduk sendiri tidak nyaman. Mata menatap lurus selain ke guru BK. (Menahan amarah)

 

Guru BK menatap seluruh kelas yang hanya diam.

 

Guru BK.

(Mengancam)

Sekarang belajar!

Jangan ada suara lagi dari sini.

Kalau sampai bapak denger ada suara lagi, awas!

 

Siswa lain kecuali Chika dan Ando.

(mengangguk bersama)

Iya, Pak.

 

Guru BK berbalik. Berjalan ke pintu.

 

SFX – suara keras meja di gebrak.

 

Siswa di kelas terkejut.

Chika menoleh ke Ando.

 

Ando sudah berdiri dari kursinya. Kepala menunduk. Bibir menggigit kesal.

Tangan Ando mengepal erat di atas meja.

 

CUT TO

 

 

2.    INT. DI DALAM KELAS – SIANG

CAST: GURU BK, RIAN, CHIKA, ANDO, MURID- MURID KELAS 2 PJ

 

Siswa di kelas menoleh menatap Ando yang berbalik dan berjalan cepat keluar kelas. Melewati guru BK yang berhenti di dekat pintu. Tanpa menatap.

 

Guru BK

(Kaget. Kesal)

A-apa itu tadi? Siapa tadi? SIAPA?

 

Rian berdiri dari kursinya. Menggeser- geser mejanya sendiri.

 

Rian

(Suara lirih)

Saya Pak. Nggak sengaja tadi ke tendang.

 

Guru BK

(Menantang seluruh kelas)

SIAPA TADI?

 

Rian

(Menatap takut)

Saya Pak.

Nggak sengaja nendang meja tadi Pak.

 

Guru BK

(Sangsi)

Kamu?

 

Rian

(Meringis)

Iya, tadi geser kursi nggak sengaja mejanya ke tendang. Maaf.

 

Guru BK (masih sangsi) menatap Rian, lalu menatap sekilas siswa di kelas.

Semua siswa di kelas pura- pura tidak tahu Rian berbohong.

 

Mata Chika hanya menatap keluar kelas.

Tampak punggung Ando di lorong makin menjauh. Di ambil dari dalam kelas. Dari tempat Chika duduk.

 

CUT TO

 

 

3.    INT. DI DALAM KELAS – SIANG

CAST: CHIKA, RARA, GURU BK, RIAN, MURID- MURID KELAS 2 PJ

 

Guru BK

(Mendikte. Setelah menatap seluruh kelas)

Diam.

Jangan berisik.

Belajar.

 

Seluruh siswa, kecuali Chika.

(Mengangguk)

Ya, pak.

 

Guru BK berjalan keluar. Menatap sekilas Chika yang masih acuh lalu pergi.

 

Rian menoleh ke tempat Chika sebentar lalu duduk kembali ke kursinya.

Rian meraih pena di meja, menyalin tugas di papan.

 

Rara yang duduk di depan meja Ando menoleh menatap Chika.

SFX – suara ponsel bergetar.

Rara menunduk membaca pesan (Senang)

 

CUT TO

 

 

4.    INT. DI DALAM KELAS – SIANG

CAST: CHIKA, RARA, MURID- MURID KELAS 2 PJ

 

Isi pesan di ponsel Rara.

 

Dari Sabeum Henri

Ra

 

Rara

Ya, beum?

 

Dari Sabeum Henri

Gimana? Dia mau?

 

Rara

(Mengetik)

Terkirim ke Sabeum Henri

Nggak Beum.

 

Dari Sabeum Henri

Paksa. Kita kurang orang, Ra.

 

Rara

(Mengetik)

Terkirim ke Sabeum Henri

Aku coba lagi nanti.

 

Rara mematikan layar ponsel. Mendesah lelah.

 

Tampak ruang kelas dari depan. Chika masih bersandar di tembok, menatap keluar. Rara menatap Chika. Siswa lain fokus menyalin tugas.

 

CUT TO

 

 

5.    INT. DI DALAM KELAS – SIANG

CAST: CHIKA, HANI, RARA, MURID- MURID KELAS 2 PJ

 

Chika mencolek lengan kiri Hani.

Hani menoleh dari menyalin tugas. (Bingung)

 

Chika

Lewat bentar, Han. Aku mau ke toilet

             

Hani

(Senyum tipis)

Yakin ke toilet?

 

Chika

(Berdecak. Berdiri. Mengipas- ngipas telapak tangan)

Shh. Cepetan!

 

Hani

(Masih senyum. Berdiri memberi jalan)

Jangan lama- lama. Ntar pacarmu tambah kena masalah.

 

Chika

(Mendengus. Menyodok lengan Hani. Lalu berjalan miring di antara belakang kursi Hani dan meja di belakang mereka)

Kita nggak pacaran, Han!

 

Hani

(Terkikik geli. Mengangkat kedua tangan. Kembali duduk di kursinya.)

Ya, ya. Serah.

 

Chika yang berjalan keluar kelas, berlari di lorong mengikuti jejak Ando. Sudut di ambil dari tempat duduk Rara.

 

Rara yang melihat Chika pergi, menggigit bibir. Rara meraih ponsel di saku lalu menunduk mengirim pesan.

 

CUT TO

 

 

6.    EXT. DI LORONG DEPAN RUANG BK – SIANG

CAST: CHIKA

 

Chika berhenti di ujung tangga. Kepala menoleh ke kiri. Mata mendongak, menatap papan di atas pintu ruang sebelah.

 

Tertulis : Ruang BK.

 

Chika berbelok ke ruang BK. Setelah dua langkah, berhenti.

Masih menatap papan kayu. Bibir mengerut. Ekspresi tidak terbaca.

 

Kedua tangan mengepal erat. Bibir bergumam tanpa suara lalu mendesah kesal.

 

Chika membalik badan. Berjalan menelusuri lorong di sisi berlawanan tanpa menoleh ke belakang.

 

CUT TO

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar