Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
(Skenario Film) THE PAST
Suka
Favorit
Bagikan
4. ACT_2 (2/5)

1. INT.KAMAR MIKA-DAY

Mika sibuk mencari sesuatu di dalam rumah, kemudian ia keluar dari kamarnya.

                                               CUT TO:

2. INT. DAPUR-DAY

Mika menghampiri Ippa yang sedang memotong terong.

                       MIKA

Bibi IP,lihat kardus yang isinya raket sama bola gak?

                       IPAA

Aduh, bibi taruh di gudang, Non. Bibi kira gak kepakai

lagi. Bibi ambilin ya?

                       MIKA

Gak usah, gak usah, bibi masak saja biar aku yang cari

ke gudang

                       IPAA

                       Bibi taruh dekat pintu masuk, Non

                       MIKA

                       Oke, Bi

                                                    CUT TO:

3. INT.GUDANG-DAY

Mika membuka pintu gudang dan mencari kardus miliknya. Ia pun mengambil sebuah kardus dekat dengan tumbukan kursi tak terpakai. Tanpa sengaja Mika melihat sebuah album foto. Ia pun mengambilnya

                       MIKA

                       Ini foto apaan sih? Kenapa taruh di sini?

Mika membuka album foto itu satu per satu. Ia berhenti menggerakkan tangan saat melihat foto terakhir

(foto pria dan wanita sedang pelukan. Si wanita tersenyum lebar di bawahnya ada tulisan tangan berisi nama keduanya)

                       MIKA

Alan Dwi Putra. Mika Casandra putri (beat) mirip nama

gue

Mika pun menutup kembali album itu dan segera keluar membawa kardusnya.

                                                    CUT TO:

4. INT. RUMAH MIKA-RUANG TAMU – NIGHT

Sinta duduk di sofa depan televise, sementara Mika duduk di sofa single. Sinta asik membaca majalah sedangkan Mika sesekali meliriknya. Tiba-tiba Mila datang menghampiri Sinta

                  MILA

                  Ma, Mila pergi sama teman-teman dulu ya

Mila mencium kedua pipi Sinta dan memeluknya

                  SINTA

                  Jangan pulang malam, ya

                  MILA

                  Oke, Ma

(Mila menatap Mika) Belajar yang rajin

                  MIKA

                  Ish, lo apa-apaan sih

Mila pun pergi. Selang beberapa saat Boby pulang dan mencium kedua pipi Sinta.

                  SINTA

                  Tugasnya banyak ya?

                  BOBY

                  Banget. Aku langsung istirahat ya, udah capek

                  SINTA

                  Mau mama buatin makanan?

                  BOBY

                  Boleh tapi anterin ke kamar ya, Ma.

                  SINTA

                  Iya, sudah sana mandi dulu

Mika menatap Boby dan Sinta bergantian. Ia pun tersenyum dan mendekati Sinta setelah Boby pergi

                  MIKA

Hmm… Ma, aku boleh keluar sebentar gak? Ada yang mau aku

beli

                  SINTA

                  Boleh, gak ada yang ngelarang

Mika mendekati Sinta namun Sinta beranjak ke dapur

                  MIKA

                  (bergumam)

                  Kok gue gak dipeluk dan dicium ya?

                  (menggaruk pipinya)

                  

                                                    CUT TO:

5. EXT. JALAN PERUMAHAN-NIGHT

Mika berjalan sendiri dengan kepala menunduk. Sesekali ia menoleh ke belakang. Mika berhenti saat melihat kaleng bekas minuman di depannya. Dengan penuh semangat Mika menendangnya.

                  

RADIT

                  Aaww!

Mika menutup mulutnya. Ia berlari menghampiri seorang pria yang memegangi kepala dekat tong sampah

                  MIKA

                  Aduh, maaf gue gak sengaja sakit ya?

Radit berbalik menatap Mika

                  MIKA

                  Eh? Radit? Lo ngapain di sini?

                  RADIT

Kamu tuh yang ngapain di depan rumah orang? Buang sampah

sembarangan lagi.

                  MIKA

Oh jadi ini rumah lo? (beat) Berarti Tante Lilis dan Om

Herman itu orang tua lo?

RADIT

Kenapa kamu bisa tahu nama papa dan mama?

MIKA

Tau dong. Mika gitu loh, siapa yang gue gak tau?

Radit pergi meninggalkan Mika tapi gadis itu menahan tangannya. Mika menghadang Radit membuat pria itu cemberut

                  MIKA

Gue mau minta maaf sama lo… gue benar-benar tulus setulus-

tulusnya dari hati paling paling dalam sedalam-dalamnya

                  RADIT

Lebay banget sih?

Radit mendorong Mika yang menghalangi jalannya tapi Mika kembali mencegatnya dengan merentangan tangan di depan Radit.)                

RADIT

Apa lagi?

MIKA

Gue serius

RADIT

Ya aku tahu kamu serius

MIKA

Terus gimana

RADIT

Apanya?

MIKA

Permintaan maaf gue? Lo terima, ’kan?

Radit memalingkan wajahnya. Kedua tangannya di lipat di depan dada

                  MIKA

Gue bakalan ikutin lo terus sampai lo maafin. Bila perlu

gue masuk ke dalam mimpi lo.(Beat)

Dit, gue sadar gak sepantasnya gue marah sama lo yang

susah-susah ngerjain tugasnya, tapi gimana pun juga walau

gue gak pintar setidaknya gue ikut bantu.

RADIT

Emang kamu mau bantuin apaan?

MIKA

Bantuin doa(beat)Please maafin gue, Dit

RADIT

Oke aku maafin tapi jangan pernah ganggu aku lagi mengerti?

MIKA

Hmm… itu… ee… kayaknya gak bisa deh Dit. Gue butuh banget

bantuan lo

RADIT

Kamu bisa cari bantuan ke teman yang lain. Cari bantuan itu

ke teman yang mau bantu

MIKA

Tapi cuma lo harapan gue Dit. Please bantuin gue

RADIT

Gak mau

MIKA

Dit, please

RADIT

Minggir, aku mau masuk

Mika memegang lengan Radit erat.

MIKA

Gak boleh masuk sebelum lo mau bantuin gue

RADIT

Kok maksa sih?

MIKA

Biarin

RADIT

(berusaha melepaskan tangan) Eh, ada satpam

Mika menoleh ke arah yang ditunjuk Radit. Kesempatan itu digunakan Radit untuk kabur. Radit dengan cepat membuka gerbang dan menguncinya

                  MIKA

                  Eh, Radit aku belum selesai ngomong.

Mika mendekati gerbang. Radit menjulurkan lidahnya kemudian berlari masuk ke dalam rumah.

                  MIKA

                  Radit ngeselin!

                                                    CUT TO:

6. EXT.HALAMAN RUMAH MIKA-MORNING

Leta dan Kirana sudah menunggu Mika di luar gerbang. Mika berlari menghampiri kedua sahabatnya

                  MIKA

                  Kalian berdua sudah siap, kan?

                  LETA

                  Siap dong

                  KIRANA

                  Emang kita mau ngapain?

                  MIKA

Mau makan bakso. By the way, gue udah tau di mana rumahnya

Radit

                  LETA

                  Beneran?

                  MIKA

Beneran. Untuk itu, gue minta kalian datang ke sini pagi-

pagi

KIRANA

Kita mau makan bakso bareng Radit?

MIKA

Bukan makan bakso tapi ada misi rahasia yang harus kita

lakukan.

                                 CUT TO:

7. EXT. DEPAN RUMAH RADIT-MORNING

Mika, Leta dan Kirana mundar-mandir di depan gerbang rumah Radit.Tiba-tiba seorang satpam yang sedang keliling menghampirinya.

                  SATPAM

                  Cari siapa Dik?

                  MIKA

                  Gaka ada Pak. Lagi olahraga aja

                  LETA

                  Biasa pemanasan

                  SATPAM

                  Oh, olahraga

                  KIRANA

                  Kenapa gak bilang kalau mau cari Ra-

Leta dan Mika menutup mulut Kirana sambil tersenyum pada satpam itu.

             SATPAM

             Oh, ya sudah bapak tinggal dulu

             MIKA

             Oh iya, Pak. Selamat bertugas

                  LETA

Jangan bilang-bilang kalau mau cari Radit

Mika dan Leta melepaskan dekapan dari mulut Kirana.

                  MIKA

Nanti kalau Radit keluar gue akting, pura-pura sakit, gitu.

KIRANA

Kenapa gak bilang dari awal?

Mika dan Leta menghembuskan napas panjang. Kemudian terlihat Radit membawa tas punggung keluar dari rumah.

LETA

Eh, itu Radit keluar. Cepat-cepat ambil posisi

Mika, Leta dan Kirana melakukan pemanasan merenggangkan tangan dan kaki. Saat Radit membuka pintu gerbang Mika segera menjatuhkan dirinya. Leta dan Kirana pun menolongnya sementara Radit hanya diam melihat Mika dan dua sahabatnya.

                  MIKA

                  (Berteriak) Aduh kaki gue kram… Aduh sakit

                  LETA

                  Lo kenapa Mik? Kaki lo kram?

                  MIKA

Aduh sakit banget, gue butuh pertolongan pertama pada

kecelakaan

                  KIRANA

                  Perasaan tadi baik-baik saja, deh

Mika dan Leta memberi kode pada Kirana agar diam. Radit yang melihat ketiganya kemudian pergi begitu saja.

                  LETA

Eh, Radit bantuin dong. Teman lagi susah malah ditinggal

Radit menghentikan langkahnya, ia berbalik menatap ketiganya. Kedua tangan Radit dimasukkan ke dalam saku celana olahraganya yang pendek.

                  RADIT

Bawa aja ke rumah sakit gitu aja repot

Radit berbalik untuk pergi namun lagi-lagi ia harus menghentikan langkahnya

                  LETA

Ya, bantuin dong jangan diam saja. Gendong atau papah

gitu?    

RADIT

(Berbaik menatap Leta) Harus aku yang tolongin?

Mika, Leta dan Kirana kompak mengangguk. Tiba-tiba Radit tersenyum

                  RADIT

                 (Berteriak)

Ada tikus!

Mika langsung berdiri sambil loncat-loncat ketakutan. Kirana dan Leta pun ikut berteriak

                  RADIT

                  Nah, sekarang sudah sembuh.

    

    Mika menghentakkan kakinya kesal. Ia menatap Radit.        

                 MIKA

                  Radit (beat) gue mau nantangin lo main basket.

                  RADIT

                  Buat apa?

                  MIKA

                  (Berjalan mendekati Radit)

Buat nentuin nasib lo. Kalau gue menang lo harus bantuin

gue belajar, tapi kalau gue kalah, gue gak bakalan ganggu

lo lagi

RADIT

Oke, siapa takut

                                 CUT TO:

8. INT. LAPANGAN BASKET –MORNING

Radit men-drabble bola berhadapan dengan Mika.

                  LETA

                  (berteriak)

 Ayo semangat, Mika lo pasti bisa

                  KIRANA

                  (berteriak)

Ayo Radit semangat

                 

 LETA

                  Kok lo dukung Radit sih?

                  KIRANA

                  Hehe, biar imbang

                  LETA

                  Lo mau jadi penghianat?

                  KIRANA

Eng… enggak (beat) Aku dukung Mika. (Dengan suara kecil)

Mika semangat

Dengan gesit Radit mengecoh Mika sehingga ia bisa lolos dari penjagaan dan mencetak angka pertamanya

Mika mengepalkan tangannya saat Radit memperoleh angka lagi. Bola terus masuk ke dalam ring saat Radit melemparnya. Leta menghentakkan kakinya.

                       LETA

        Apa sih yang gak bisa dilakuin si Radit? Heran deh

semuanya dia bisa

                       KIRANA

                       Radit emang the best

                       LETA

                       Mau belaain Radit lagi?

                  

                       KIRANA

(Menggeleng, menatap ke depan) Mika semangat

(bicara dengan suara kecil)

Mika menerima bola yang dilempar Radit 

                       RADIT

Aku sudah menang, jadi kamu gak boleh ganggu aku

MIKA

Dit, kasi gue kesempatan sekali saja (mencangkupkan

tangan di depan wajah)

                  

                       RADIT

Kamu gak bermaksud jilat ludah sendiri kan?

MIKA

Ya, gak masalah sih jilat ludah sendiri dari pada jilat

ludah orang lain. (beat) Dit bantuin gue ya

RADIT

Enggak. Aku gak mau diganggu sama kalian

Radit mengambil tasnya dan menyampirkannya di bahu kanan. Ia pun pergi meninggalkan Mika. Leta dan Kirana berlari menghampiri Mika yang berdiri di tengah lapangan

                       LETA

                       Terus sekarang gimana?

                       MIKA

                       Gue gak akan nyerah

                       KIRANA

Bagaimana caranya kita bujuk dia?

MIKA

Gue punya ide

LETA

Apa?

MIKA

Besok kalian akan tau

                            CUT TO:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar