Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
(Skenario Film) THE PAST
Suka
Favorit
Bagikan
3. ACT_2 (1/5)

1. INT.RUANG TAMU-DAY

Mika masuk ke dalam rumah. Suara tawa ibu-ibu membuatnya menoleh ke ruang tamu. Langkah Mika terhenti saat mendengar percakapan ibu-ibu

                       IBU #1

Anakku Rehan mau kuliah di luar negeri, katanya mau jadi pengusaha seperti bapaknya

                       SINTA

                       Sudah ada penerus saja

                     

IBU #1

Iya, makanya dia rajin belajar, diem di kama terus.

Ya, gak masalah cuma aku takut dia jadi kuper

IBU #2

Gak apa-apa, semasih muda biarkan dia belajar.

Anakku jarang banget belajar di rumah, tapi

nilainya bagus, masuk tiga besar terus

SINTA

Keren banget, kok bisa sih?

IBU #2

Dia suka belajar sama temannya yang pintar. Oh iya Sin,

si Mika bagaimana kabarnya? Sudah ada peningkatan?

SINTA

(menunduk, kemudian menatap temannya sambil tersenyum)

Masih sama, belum ada peningkatan

IBU #3

Padahal dua anakmu pintar lo… si Boby saja dapat

beasiswa berprestasi, belum lagi si Mila yang sering

ikut lomba sana-sini

Mika berbalik badan, menghela napas dalam-dalam. Ia berjalan menaiki tangga dengan kepala tertunduk

(Suara ibu-ibu terdengar samar-samar)

IBU #4 (O.S)

Ya namanya kemampuan anak-anak pasti beda-beda

IBU #5 (O.S)

Bukan bagaimana, Sin. Kamu harus mengawasi Mika, kadang

teman-temannya juga bisa mempengaruhi dia

                       CUT TO:

2. INT. RUANG MAKAN-NIGHT

Mika, Roy, Sinta, Boby dan Mila duduk di meja makan. Mika menatap ayam goreng yang ada di atas meja.

                       MIKA

Ayamnya cuma empat, ya, Ma? Kita, kan berlima

SINTA

Kamu harus banyak makan sayur, gak perlu makan ayam

MIKA

Aku tidak suka sayur, Ma

SINTA

Itu sebabnya kamu beda dari kakak-kakak kamu. Lihat

Kak Boby dan Mila mereka pintar karena suka sayur

ROY

Sin, sudah cukup. Mika gak suka sayur, biarkan saja

dia makan daging. Itu tidak akan berpengaruh

SINTA

Papa selalu manjain dia, makanya dia gak pernah

berkembang

ROY

Kita sedang makan Sinta

mengambilkan nasi dan lauk untuk Roy dan ketiga anaknya namun Mika hanya mendapatkan bagian tumis sayur yang banyak.

                       ROY

                       Tukar sama papa

                       MIKA

Gak apa-apa, Pa. Mika coba makan sayur, siapa tau

suka.

SINTA

Nah gitu bagus. Harus makan sayur yang banyak

Mika mencicipi sayur itu. Ia pun menutup mulutnya sambil mengunyah pelan

                       ROY

Jangan makan yang tidak kamu sukai, itu sama saja

memasukkan racun (Roy menuangkan lauknya ke piring

Mika) makan yang banyak (mengusap kepala Mika)

SINTA

Ini hasilnya kalau dari dulu dimanja. Harusnya papa

bisa tegas dengan Mika.

ROY

Sinta, cukup

SINTA

Papa gak tau rasanya dipermalukan sama teman-teman

arisan. Itu semua gara-gara Mika

Sinta pergi dari ruang makan kemudian Roy menyusul. Mika menatap kepergian kedua orang tuanya. Mika menundukkan wajahnya mendengar pertengkaran kedua orang tuanya untuk pertama kali.

                       ROY (O.S)

Sudah berapa kali aku bilang jangan beda-bedakan mereka

                       SINTA (O.S)

Siapa yang membeda-bedakan? Aku cuma mau yang terbaik

untuk Mika apa itu salah?

                       ROY (O.S)

Tapi gak seperti itu caranya. Masih ada cara yang lebih

baik

Mika meremas sendok garpunya. Mila dan Boby berdiri menatap Mika

                       BOBY

Baru pertama kali gue dengar mama sama papa bertengkar

cuma gara-gara sayur

(Boby pergi dari ruang makan)

MILA

Ini semua gara-gara lo, coba saja lo lebih rajin

belajar dan gak malu-maluin Mama, hal kayak gini gak

akan terjadi

(Mila pergi meningglkan Mika sendiri)

Mika menekuk kakinya dan memeluknya erat. Kepalanya dibenamkan di sela-sela.

                       MIKA (V.O)

                       Pada akhirnya gue sendirian.

                                 

3. INT.KAMAR MIKA-NIGHT

Mika merebahkan diri di atas kasur sambil memeluk boneka beruang besarnya.

                       MIKA

Gue harus dapat nilai yang bagus UTS nanti. Gue harus

buktiin ke mama kalau gue juga bisa jadi anak yang

pintar (beat) tapi gimana caranya ya?

Mika meraih ponselnya dan mencari group bernama pulu-pulu crew yang ada di Whatsapp

                       MIKA (V.O)

                       Woi… kalian sibuk?

                       LETA (V.O)

Sibuk, jangan ganggu lagi nonton bola Timnas versus

Korea Selatan

MIKA (V.O)

Serius? Score berapa?

LETA (V.O)

0-0, jalan pertandingannya seru

KIRANA (V.O)

Nyimak…

MIKA (V.O)

Gue lagi galau nih, temani dong

LETA (V.O)

Galau kenapa?

KIRANA (V.O)

Kamu sudah punya pacar Mik? Kok aku gak tau?

LETA (V.O)

Bukan pacar, Kira. Dia galau karena sesuatu

MIKA (V.O)

Gue mau minta saran kalian.

KIRANA (V.O)

Saran apa? Sebisa mungkin aku kasi

MIKA (V.O)

Gimana caranya biar nilai sama rangking gue naik?

LETA (V.O)

Hahaha… lo kesambet setan ya?

                  

                       KIRANA (V.O)

                       Ngakak 

                       MIKA (V.O)

                       Gue serius, gak becanda

                       LETA (V.O)

Lo tanya ke orang yang salah. Kalau lo tanya olahraga mungkin gue bisa bantu tapi kalau pelajaran jangan harap

                       Kirana (V.O)

Kamu tau dong Mik, sejak masuk sekolah kita bertiga adalah juru kunci di kelas. Berurutan lagi, itulah bukti persahabatan kita. Saling setia

LETA (V.O)

Hmm… gue punya ide

MIKA (V.O)

Ide apaan?

LETA (V.O)

Besok saja, di sekolah gue ceritain.

Gue off dulu mau lanjut nonton bola

Mika meletakkan ponselnya. Ia pun menatap langit-langit kamar sambil menghela napas panjang

                                          CUT TO:

4. INT. RUANG KELAS – MORNING

Mika, Leta, dan Kirana duduk melingkar. Kirana memainkan rambutnya, Leta memainkan pulpennya di atas meja sementara Mika meletakkan kepalanya di atas meja

                       LETA

                       Lo perlu guru yang bisa ngertiin lo

                       MIKA

Apa? (duduk tegak) Guru? Gue sudah pernah les private tapi hasilnya sama.

             CUT TO FLASH BACK:

5. INT-RUANG BELAJAR-DAY

Seorang wanita tua sedang menjelaskan materi yang ada di buku dengan suara seperti orang mendongeng yang membuat Mika malah mengantuk dan tertidur. Wanita itu menatap Mika setelah selesai menjelaskan. Wanita itu pun mengguncang tubuh Mika.

MIKA (V.O)

Gue gak bisa konsen apalagi dengar suaranya yang gak

ada semangat.

                                     FLASH BACK CUT TO:

6. INT. RUANG KELAS – MORNING

Mika menopang dagu, Leta menggaruk kepala sedangkan Kirana memainkan rambutnya

KIRANA

Nah itu, gimana caranya?

LETA

Hmm… kita coba saja belajar sepulang sekolah,

MIKA

Gue gak yakin, terakhir kali kita belajar bareng yang

ada kita main mulu

             CUT TO FLASH BACK:

7. INT. KAMAR MIKA-DAY

Mika, Leta dan Kirana sedang serius menatap kartu remi masing-masing. Di atas meja berserakan buku pelajaran. Terlihat tiga garis merah di masing-masing pipi Mika. Tiga garis merah juga ada di dahi Leta, sementara wajah Kirana hampir penuh dengan coretan merah. Tiba-tiba terdengar suara Sinta dari luar

             SINTA (O.S)

Bi, ada lihat lipstick saya gak?

Mika memberi kode agar temannya diam. Ketiganya kompak menatap lipstick yang ada di atas meja.

             FLASH BACK CUT TO:

8. INT. RUANG KELAS – MORNING

Mika, Leta dan Kirana terdiam. Kirana menggaruk kepalanya, Leta mengusap dagunya

KIRANA

Terus gimana?

MIKA

Ya, gue juga gak tau (bersandar di kursi)

Tiba-tiba Radit datang membuat Leta dan Kirana duduk di tempat masing-masing.

                       MIKA

                       Pagi Radit

Radit tidak menjawab dan memilih duduk di tempatnya. Ibu guru masuk ke dalam kelas membuat para siswa duduk di tempatnya masing-masing

                       BU GURU

Kali ini kita belajar kelompok. Kalian bisa

tentukan kelompok masing-masing 4 orang. Silakan.

Siswa siswi sibuk mencari teman kelompok. Diana yang duduk di depan Radit pun menoleh ke belakang membuat Mika memicingkan matanya

                       DIANA

Kamu Radit, kan? (mengulurkan tangannya) Aku Diana

RADIT

(Menyambut uluran tangan Diana) Radit

DIANA

Mau gabung di kelompok aku gak?

TEMAN #1

Loh, bukannya kelompok kita sudah genap? Terus

siapa yang keluar?

DIANA

Ya, kamu. Selama ini kamu jarang ikut kerja

kelompok

TEMAN #1

Tapi…

MIKA

Masuk ke kelompok gue aja. Kebetulan kurang lagi

satu

TEMAN #1

Enggak ah, entar nilai gue jeblok

Leta mengepalkan tangannya, sementara Kirana menatap tajam. Radit menatap Mika dan Diana bergantian.

                       RADIT

                       Aku gabung di kelompok Mika saja

                       DIANA

                       Apa?

                       MIKA

                       Apa? (beat) serius?

Radit menulis namanya di sebuah kertas kemudian memberikannya pada Mika. Gadis itu tersenyum kemudian menulis namanya dan dua temannya. Diana kembali menghadap ke depan

                                         CUT TO:

9. EXT. PARKIRAN (JAM PULANG SEKOLAH)

Radit duduk di atas motornya, tiba-tiba Mika dan teman-temannya menghampiri membuat Radit urung memakai helm

                      MIKA

Makasi ya, Dit, sudah mau gabung kelompok kita.

Ngomong-ngomong sore ini ada acara gak? Kita mau buat

tugas bareng

RADIT

Terserah

MIKA

Oke, deh… Hmm… boleh tau nomor lo?

RADIT

Nomor 28

MIKA

Bukan nomor absen Dit. Nomor telfon

RADIT

(Mengeluarkan kertas dan menulis nomornya)

Ini (beat) jangan hubungi aku kalau tidak penting dan

jangan disebar karena itu bukan nomor togel

MIKA

Tenang saja. Aman sama gue

Radit mengenakan kembali helmnya dan pergi.

                                               CUT TO:

10.   INT. RUMAH MIKA-DAY

(bel rumah berbunyi)

Mila berjalan cepat untuk membuka pintu. Ia terkejut melihat Radit berdiri di depannya. Mila menutup kembali pintunya sambil bersandar pada pintu, memegangi dadanya dan menengadahkan kepala.

Mila menepuk pelan pipinya. Ia kembali membuka pintu dan lagi-lagi menutupnya. Mila mengatur napasnya. Mika yang sedang menuruni anak tangga melihat reaksi aneh kakaknya pun menghampiri

                  MIKA

                  Ada apa, Kak?

                  MILA

Ada pangeran (menggigit jari telunjuknya)

                  MIKA

                  Pangeran? Siapa?

Mika membuka pintu melihat Radit berdiri di depan pintunya

                  MIKA

Eh, lo udah datang Dit? Cepat banget. Ayo masuk

Radit memperbaiki tas punggungnya yang tersampir di bahu kanan. Ia pun mengikuti Mika. Mila bengong melihat Radit berjalan di depannya

                                               CUT TO:

11.   EXT.HALAMAN BELAKANG-DAY

Mika dan Radit duduk di meja dekat kolam renang.

                 MIKA

Duduk, Dit. Kita belajar di sini saja ya, biar gak bosan,

sambil nunggu Leta dan Kirana gue ambilin lo minum (beat)

bentar ya

Mika berdiri namun saat melihat Mila datang membawa minuman ia pun duduk kembali

                  MILA

                  Ini diminum dulu kamu pasti haus

                  MIKA

                  Tumben lo yang ngaterin

                  MILA

Kan, special. (Berbisik di telinga Mika) Mik, kenalin gue

dong sama brondong jagung

MIKA

Beli di pasar aja Kak

MILA

Bukan itu, maksudnya teman kamu

MIKA

(Mengacungi jempol)

Oh, iya Dit kenalin ini kakak gue yang paling cantik

namanya Mila. Kak Mila ini teman sekelas gue namanya

Radit dia anak baru.

MILA

Aku Mila (mengulurkan tangan)

RADIT

(Menerima uluran tangan) Radit

MILA

Kamu tinggal di mana? (Mila masih menggenggam tangan

Radit)

RADIT

Dekat sini (berusaha melepaskan tangannya)

Mila melepaskan tangan Radit kemudian mencolek dagu Radit membuat pria itu melotot. Sementara Mika menekuk alisnya saat melihat Mila bertingkah aneh

                  MIKA

                  Dit kita belajar di kamar gue aja. Yuk!

                  RADIT

Maaf, aku lupa hari ini mau nganter mama belanja. Kita

tunda saja ya belajarnya. Aku permisi dulu

Radit berlari pergi membuat Mila dan Mika terdiam

                  MIKA

                  Gara-gara lo teman gue jadi kabur

                  MILA

                  Kok salahin gue sih?

                  MIKA

Udah deh, gue mau nungguin Leta dan Kirana di luar saja.

                                               CUT TO:

12. INT. RUMAH RADIT-DAY

Lilis menghampiri Radit saat menutup pintu rumah.

                  LILIS

Sayang, kok udah pulang? Katanya mau kerja kelompok?    

Radit menatap Lilis namun tidak bicara

                  LILIS

Kenapa wajah kamu bete gitu? Kamu ada masalah?

                  RADIT

                  Enggak, Ma (beat) Radit ke kamar dulu.

                                               CUT TO:

13. INT. KAMAR MIKA-DAY

Mika, Leta dan Kirana tengah mengerjakan tugas. Leta menggaruk kepalanya ketika melihat soal matematika. Semantara Mika dan Kirana asik memainkan pulpen.

                  LETA

Kenapa si Radit pakai acara kabur segala sih? Susah kan

jadinya

KIRANA

Sudah jangan marah, mungkin Radit ada keperluan

LETA

Belain aja terus si Radit

MIKA

Udah dong jangan ribut terus gue pusing nih

KIRANA

Kamu sakit Mika? Udah ke dokter?

MIKA

Bukan pusing karena sakit tapi mikirin jawaban

KIRANA

Ya sudah jangan dipikirin biar gak sakit

LETA

Tumben Kira pintar (Tersenyum geram)

KIRANA

Aku emang pintar

LETA

Tapi kalau gak dipikirin tugasnya gak bakalan selesai Kira

(mengelus dada)

KIRANA

Oh, iya benar.Tumben Leta pintar

MIKA

Udah-udah jangan ribut lagi. Kita harus selesaikan ini

dengan atau tanpa si Radit

LETA

Caranya? Lo tau, ‘kan kita gak ngerti

MIKA

Ya, kita berdoa saja siapa tau dapat bisikan jawaban

                                               CUT TO:

14. INT. RUANG KELAS – MORNING

Mika, Leta dan Kirana duduk di bangku masing-masing sambil menopang dagu. Radit muncul dan duduk di samping Mika. Radit mengeluarkan beberapa lembar kertas double folio dan memberikannya pada Mika.

                  MIKA

                  Apaan nih?

Mika menerima kertas itu dan melihat isinya

                  MIKA

                  Ini lo ngerjainnya sendiri?

Leta dan Kirana menghampiri meja Mika dan merebut kertas itu dari tangan Mika. Radit mengangguk membuat Mika menunduk.

                  MIKA

Ini kerja kelompok, Dit. Buatnya berkelompok bukan sendiri-

sendiri. Lo gak percaya sama kemampuan kita? Walau pun gue

sama teman gue gak pintar tapi kita gak pernah lepas

tanggung jawab

RADIT

Kalau mau dipakai silakan kalau enggak ya terserah

MIKA

Kok lo ngeselin sih? (Mika berdiri menatap Radit)

RADIT

Terus mau kamu apa? (Radit berdiri menatap Mika)

Semua teman sekelasnya menatap Mika dan Radit

                  LETA

                  (Berbisik)

Sudah jangan berantem. Tugasnya sudah selesai

Tiba-tiba ibu guru memasuki kelas membuat Mika dan Radit kembali duduk.

                  BU GURU

                  Sekarang kumpulkan tugas kalian

Leta berjalan ke depan untuk mengumpul tugasnya. Radit dan Mika saling bertatapan kemudian memalingkan wajah kea rah lain.

                                               CUT TO:

15. EXT. PAKRIRAN- (JAM PULANG SEKOLAH)

Mika mengejar Radit yang berjalan cepat di depannya

                  MIKA

                  Radit dengerin gue dulu

Radit duduk di atas motor, saat ia mengambil helm Mika menghentikannya

                  MIKA

Dit, gue minta maaf. Gak seharusnya gue marah sama lo

RADIT

Bagus kalau sadar

MIKA

Tapi lo maafin gue, kan?

Radit tidak menjawab. Ia kembali mengenakan helm-nya tapi Mika menghentikannya lagi

                  MIKA

                  Jawab dulu

                  RADIT

Bisa gak, sehari saja gak ganggu hidup aku?

                  MIKA

                  Gue cuma mau minta maaf, gak ganggu lo

                  RADIT

Tapi cara kamu seperti ini buat aku risih. Nyesel aku

satu kelompok sama kamu

                  MIKA

Oh, jadi lo nyesel sekarang? Kenapa kemarin gak milih

kelompok bareng Diana? Kenapa juga milih kelompok sama gue?

Gue tau, kita bertiga gak sepintar Diana dan teman-

temannya, tapi kita gak pernah ngerjain tugas kelompok

sendiri-sendiri

RADIT

Aku cuma kasihan sama kalian yang selalu mendapatkan

peringkat akhir di kelas. Aku bisa saja menerima ajakan

Diana tapi aku gak suka orang yang berhianat sama temannya.

Radit mengenakan helmnya kemudian pergi meninggalkan Mika. Leta dan Kirana menghampiri Mika.

                  LETA

                  Radit kayaknya marah banget sama lo

                  KIRANA

                  Aku rasa Radit bisa bantu kita

                  MIKA

                  Maksud lo?

                  KIRANA

Radit pintar, tampan dan baik siapa tau dia mau bantu

kita belajar

MIKA

Ih, gak-gak, yang ada gue naik darah

LETA

Kali ini gue setuju sama Kirana. Lo mau buat Tante

Sinta banggakan? Lo tau itu butuh perjuangan

MIKA

Tapi…

LETA

Kita berdua selalu dukung lo.

                            CUT TO: 

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar