Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
1. INT. RUANG DOSEN JURUSAN BIOLOGI – SIANG
Andin keluar dari ruangan dosen dengan perasaan lega, sebuah map biru dia dekap erat di dadanya. Di depan pintu 2 orang temannya sudah antri menunggu giliran.
TEMAN ANDIN 1
Jadi gimana ? judul lo di terima kan ?
Andin mengangguk bahagia sambil memeluk kedua temannya.
TEMAN ANDIN 2
Selamat ya Ndin, kita juga pada ikut senang nih…
ANDIN
Makasih ya, ini juga karena support kalian
Oh iya sekarang giliran lo, Bu Dosen udah
nungguin tuh..
TEMAN ANDIN 1
Aduhh.. grogi banget gue ( memegang dadanya)
Bismillahirrahmanirrahhim…
ANDIN
Nggak apa-apa kok, semangattt..
Ayoo… sana masuk.. (membukakan pintu )
Teman Andin 1 masuk ke dalam, perasaan Andin campur aduk menunggu bersama temannya yang satu lagi.
ANDIN
Gue lapar nih,mau ke kantin..
lo mau ikut nggak ?
Andin memandang temannya di sebelah yang tampak resah.
ANDIN
Lo kenapa kok resah gitu ?
Kan giliran lo minggu depan,
Gimana kalau sekarang kita ke kantin aja..
TEMAN ANDIN 2
Kayaknya gue mau ke toilet deh Ndin,
Lo duluan aja nanti gue susul..
Andin menggelengkan kepalanya belum sempat ia menjawab, temannya sudah buru-buru meninggalkan dirinya menuju toilet.
INTERCUT TO :
2. INT. KANTIN KAMPUS - SIANG
Ano dan Febri sedang duduk di kantin. Febri melihat sekeliling mencari apa yang akan ia santap hari ini bersama Ano. Sedangkan Ano sibuk dengan map biru di tangannya.
FEBRI
Lo mau siomay nggak ? gue pesenin ?
(menatap Ano di depannya )
Ano mengangguk tanpa melihat Febri.
FEBRI
Lo yang bayar ya..
Ano kembali mengangguk, sesekali membolak-balikan sesuatu di dalam map biru.
Febri kemudian bangkit dari duduknya dan berjalan ke depan mendekati Mpok Iyem yang sibuk menyiapkan siomay.
FEBRI
Mpok.. siomay nya 2 ya..
Yang satunya double, yang satunya lagi
biasa aja…
MPOK IYEM
Ngutang lagi apa kontan nih ?
Awass ya lu ngutang,cuci piring
gue satu semester..
FEBRI
Kejam amat sih mpok..
Tapi mpok tenang aja, kali ini beda..
kan ada Ano..
Febri menunjuk Ano yang sedang duduk, mata Mpok Iyem mengikuti arah telunjuk Febri.
MPOK IYEM
Iyee.. iyee.. (mencibir Febri)
bentar gue bikinin dulu..
FEBRI
Nah.. gitu dong Mpok… nggak usah
suudzon dulu sama saya..
Tiba-tiba ponsel Ano berdering, melihat nama yang tertera, tanpa pikir panjang Ano langsung mengangkatnya.
ANO
Hallo Na…
CUT TO :
3. INT. RUMAH ANO & ANA - RUANG TAMU – SIANG
Ana meringis kesakitan di atas sofa sambil memegangi perutnya. Kemudian memaksakan untuk bangkit dan meraih ponsel di atas meja. Menekan nomor Ano.
ANA
Hallo.. ba..ang
Aba..ng kapan pulang ? (menahan sakit )
ANO
Hallo Na… hallo..
Kamu kenapa ? kok suaranya gitu ?
Hallo Na.. jawab abang.. (panik )
ANA
Perut Ana sa..kit bang…
ANO
Oke abang pulang sekarang,
kamu tunggu bentar ya.
Ano bergegas memasukkan ponsel ke dalam kantong celana, membereskan semua barangnya lalu bangkit. Febri yang baru datang menenteng 2 piring siomay kaget dan meneriaki Ano.
FEBRI
Eh..eh.. No mau kemana lo ?
Ini siomay lo udah gue pesan..
Ano berlari ke arah pintu kantin, membalikkan badannya dan meneriaki Febri sambil berlari.
ANO
Buat lo aja…!
Sampai di depan pintu kantin Ano memukul wajahnya dengan wajah seseorang di depannya. Brukkk.. Seorang wanita jatuh tersungkur, wajahnya tidak terlihat.
Sebuah map biru milik wanita itu , persis seperti yang Ano punya jatuh di kaki Ano.
ANO
Maaf.. maaf aku nggak sengaja..
kamu nggak apa- apa ?
Ano berjongkok di depan wanita itu, kemudian mengulurkan tangannya, mencoba membantu wanita itu berdiri.
ANDIN
Aku nggak apa- apa kok..
Andin merapikan pakaiannya kemudian menyingkirkan semua rambut yang menutupi wajahnya. Melihat wajah Andin, Ano kaget.
ANO
hi.. hidung kamu berdarah..
Andin menyeka darah di hidungnya,
ANDIN
Ya ampun…
Andin menegadah ke atas, menahan darah bercucuran di hidungnya, Ano panik merogoh saku belakangnya, mengeluarkan sapu tangan , memberikkannya kepada Andin.
ANO
Kamu mau aku antar ke uks ?
Andin menahan hidungnya dengan sapu tangan Ano, kemudian melambaikan tangannya mengisyarat tidak perlu. Ano mengambil map biru milik Andin yang masih tergeletak di lantai. Menyatukan dengan punya nya di satu tangan.
ANO
Kamu benar nggak apa-apa kan ?
Aku minta maaf, bukannya aku nggak mau
tanggung jawab tapi aku lagi buru-buru..
Andin berusaha tetap tenang sambil terseyum.
ANDIN
Iyaa.. Aku nggak apa-apa kok, santai aja..
Aku bisa sendiri, makasih udah nolongin aku…
Ano menyodorkan salah satu map biru di tangannya.
ANO
Sekali lagi aku benar-benar minta maaf,
Ini punya kamu,,
ANDIN
Ohh ya, makasih..
Ano pergi meninggalkan Andin yang masuk ke dalam kantin. Di dalam kantin Febri menahan air mata sambil menikmati 2 piring siomay sekaligus.
FEBRI
(ngomel sendiri)
Kalau makan dua piring gue nggak masalah,
Yang jadi masalahnya, siapa yang bayar ?
Mana dompet gue ketinggalan lagi di rumah,
Siap-siap deh gue jadi babunya Mpok Iyem.
Febri melihat ke arah Mpok Iyem yang menatapnya dengan mata menyala.
INTERCUT TO :
4. EXT. RUMAH ANA & ANO – HALAMAN DEPAN – SIANG
Ano memarkirkan mobilnya. Bergegas membuka pintu mobil lalu berlari menuju pintu rumah dengan wajah penuh kecemasan.
CUT TO: :
5. INT. KAMAR ANA – SORE
Ano membawa segelas air dan duduk di tepi kasur Ana. Membangunkan Ana yang sedang istirahat.
ANO
Na… ini abang bawain air panas..
Minum dulu, biar rasa pahit jamu yang
tadi hilang.
Ano membantu Ana bangkit untuk minum, setelah mimum Ana kembali merebahkan tubuhnya di atas kasur.
ANO
Perutnya masih sakit ?
ANA
Udah agak mendingan kok bang… .
Maaf ya bang, aku jadi bikin abang khawatir.
Kalau hari pertama memang sakit gini bang,
ANO
Ya udah, sekarang kamu istirahat dulu..
Abang mau bikin makan malam buat kita..
Ana mengangguk, Ano menyelimuti adiknya. Lalu keluar dari kamar Ana.
FADE OUT :