Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. RUMAH PAK KADES - SIANG
TIGA ORANG LAKI-LAKI, duduk ditengah Rumah. Rumah sederhana dari kayu.
Seorang dari mereka, melihat kertas-kertas di tangannya, memperhatikan seksama. Tak terlihat dengan jelas wajahnya.
Dua Orang di depannya, PAK KADES dan ANTO, menunggu. Terutama Anto yang terlihat cemas. Pak Kades hanya melihat dengan datar.
Seseorang itu meletakkan kertas-kertas itu di meja, FAIZAL, kemudian meminum kopi di depannya --
FAIZAL
ANTO
Jelas ada perasaan hormat dari Anto kepada Faizal. Walaupun Faizal terlihat lebih muda dibanding mereka berdua.
Faizal mengambil sesuatu dalam tas di sampingnya, ia mengeluarkan sebuah amplop coklat, tebal.
Ia meletakkan diatas meja --
FAIZAL
Anto mengambil amplop itu, ia melihatnya, tersenyum --
ANTO
Pak Kades datar melihat apa yang terjadi saat ini, Faizal menyadarinya --
FAIZAL
Ada jeda diantara mereka.
PAK KADES
FAIZAL
Ada jeda diantara mereka.
FAIZAL
Anto melihat Pak Kades, Faizal juga menunggu jawab dari Pak Kades.
PAK KADES
Faizal meminum kopinya lagi --
FAIZAL
Ada jeda diantara mereka.
FAIZAL
Ia diam, melihat ke Pak Kades.
FAIZAL
Anto dan Pak Kades hanya diam.
Faizal memasukkan kertas-kertas diatas meja ke dalam amplop, ia berdiri --
FAIZAL
Pak Kades melihat Faizal pergi, sementara Anto tersenyum melihat amplop tebal di tangannya.
EXT. DEPAN RUMAH PAK KADES - PAGI
Seseorang berjalan menuju rumah Pak Kades.
Dari belakang, terlihat sebuah benda berada dibelakang baju seseorang itu, berbentuk panjang dan ada pegangan di atasnya, sebuah Parang dan sarungnya.
INT. RUMAH PAK KAFDES - PAGI
Seorang Perempuan membaca kertas di depannya, RIMA, melihat dengan serius kertas-kertas di meja.
Pak Kades di depannya, memperhatikan.
Rima meletakkan kertas itu diatas meja.
PAK KADES
Rima masih memperhatikan kertas-kertas di depannya.
PAK KADES
Rima masih melihat kertas-kertas itu.
PAK KADES
Ada jeda diantara mereka.
RIMA
Mereka saling melihat, Rima menunggu jawaban Pak Kades.
PAK KADES
Ada jeda diantara mereka.
Rima berdiri dan berjalan kearah pintu --
RIMA
Ia berjalan keluar rumah Pak Kades.
Pak Kades hanya melihat semua itu dalam diam. Ia tidak bergerak dari kursinya.
EXT. DEPAN RUMAH NENEK - SIANG
Terdengar suara alat berat yang bergerak, sebuah Traktor berjalan didepan kita, debu-debu berterbangan disekitarnya.
Sebuah Ekskavator sedang merobohkan rumah, di belakangnya beberapa orang berkumpul, membicarakan sesuatu, sebuah Truk berada tak jauh disana.
Dari kejauhan, Rima melihat semua itu dari depan rumahnya, ia mengambil kerupuk-kerupuk yang di keringkan dan memasukkan kedalam Wadah.
NENEK, di sebelahnya, berjalan melewati Rima menuju rumah, juga membawa wadah.
Rima ikut di belakangnya --
Sebuah mobil dari kejauhan, melewati alat berat yang bekerja dan berhenti didepan rumah.
Tiga orang turun dari mobil, satu orang menjaga di sekitar mobil, dua orang berjalan menuju rumah.
Nenek berhenti, melihat mereka.
Seorang Laki-laki, MANDOR, melihat Nenek, memberi hormat. Faizal berdiri di belakang mandor.
Mereka tidak bicara, Nenek masuk kedalam rumah, di ikutinya keduanya.
Rima melihat orang yang berjaga didepan mobil, kemudian ia berjalan menuju rumah, sambil membawa wadah.
INT. RUANG TAMU - RUMAH NENEK - SIANG
Nenek melihat kertas-kertas di depannya dengan serius. Disebelahnya ada Rima, datar melihat kertas-kertas itu.
Mandor dan Faizal di depan mereka, menunggu jawaban --
MANDOR
Ada jeda diantara mereka.
NENEK
Rima hanya mengangguk.
MANDOR
Rima hanya mengangguk.
FAIZAL
Nenek bangun dan membawa wadah di ke belakang.
Rima tidak bereaksi, ia melihat ke arah lain, Mandor melihat Nenek pergi, Faizal menatap datar Nenek.
FAIZAL
Ada jeda diantara mereka.
MANDOR
Rima tidak menjawab.
FAIZAL
Ada jeda diantara mereka.
FAIZAL
Rima hanya melihat Faizal dengan datar.
FAIZAL
Ada jeda diantara mereka.
FAIZAL
Rima tidak terpancing, ia melihat datar Faizal.
EXT. DEPAN RUMAH NENEK - PAGI
Mandor pergi menuju mobil, Faizal mengikutinya di belakang.
Mandor berhenti --
MANDOR
Mandor membuka pintu mobil --
MANDOR
Mandor masuk kedalam mobil.
Faizal melihat Mandor yang didalam mobil sekarang, kemudian ia melihat Rumah Nenek di depannya. Dingin.
INT. DAPUR - RUMAH NENEK - SIANG
Nenek sedang meniup api, kepulan asap berterbangan kesegela arah, Nenek mengambil kayu dan memasukkan ke tungku api, kemudian meniupnya lagi.
Dari arah pintu, Rima muncul dan duduk di sana, melihat Nenek --
RIMA
Nenek tidak menjawab, masih melihat tungku api.
NENEK
Ada jeda diantara mereka.
NENEK
Rima hanya melihat Nenek.
INT. RUANG TAMU - RUMAH NENEK - SIANG
Rima duduk di ruang tamu, ia melihat kertas-kertas yang ada di depannya, ia mengambil selembar kertas itu.
Ia melihatnya, seksama --
Baris kalimat disana, bertuliskan:
"ASTUNI, umur 70 tahun, pekerjaan Ibu rumah tangga. Sebagai tergugat"
Rima melihat ke bagian bawah, bertuliskan:
"LAWAN"
MUCHTAR, umur 50 tahun, pekerjaan Wiraswasta. Sebagai Penggugat"
Rima membuka halaman selanjutnya, ia melihat baris kalimat disana, bertuliskan:
"Memperhatikan dan menerima keadaan-keadaan mengenai duduknya perkara ini sebagaimana..."
Ia melihat kebagian lain.
Ada baris kalimat disana, bertuliskan:
"Mengabulkan gugatan penggugat untuk sebahagian;
1. Menyatakan Sah Setifikat Hak Milik No.1256, tertanggal 14 Maret 2010 yang dikeluarkan oleh Kantor Badan Pertanahan Nasional...
2. Menyatakan bahwa Penggugat adalah pemilik sah atas tanah terperkara
3. Menghukum Tergugat untuk mengembalikan/mengosongkan tanah terperkara kepada Penggugat dalam keadaan baik dan kosong tanpa ganti rugi..."
Rima membalikan kertas itu dan meletakkan kembali diatas meja. Ia melihat kertas itu dengan datar.
EXT. DEPAN RUMAH RUSAK - MALAM
Rima melihat bangunan di depannya, bangunan yang sudah tidak berbentuk itu, ia melihat sekelilingnya.
Ia melihat rumah lainnya dalam kondisi yang sama. Ia melihat alat-alat berat yang berhenti bekerja di sudut bangunan.
Ia melihat material bangunan yang berada di tanah, dengan datar.
Rima mengambil sesuatu dari celananya, sebuah Handphone, ia memencet sesuatu disana, dari layar handphone, bertuliskan:
"Bapak".
Rima melihat layar handphone dengan datar, ia menelepon bapaknya.
Ia menunggu --
Tidak ada jawaban.
Ia menelepon lagi --
Tidak ada jawaban lagi.
Ia menelepon lagi --
Tidak ada jawaban lagi.
Rima melihat datar sekelilingnya, kemudian, ia berjalan menuju rumahnya.
EXT. DEPAN RUMAH PAK KADES - MALAM
Sebuah mobil berhenti didepan sebuah rumah.
Faizal berjalan kearah rumah Pak Kades.
Ia mengetok pintu rumah.
Pintu rumah terbuka, di balik pintu, Pak Kades muncul --
FAIZAL
Pak Kades melihat Faizal dengan datar.
INT. KAMAR NENEK - RUMAH NENEK - MALAM
Nenek duduk di tempat tidur, ia memegang sesuatu, melihatnya.
Dari luar, Rima berjalan di depan kamar Nenek, melihatnya --
Ia masuk kedalam kamar, duduk di sebelahnya.
Ia melihat Nenek memegang sebuah Foto, Nenek dan Kakek di foto itu, saat masih muda.
NENEK
Ada jeda diantara mereka.
NENEK
Rima memegang tangan Nenek.
RIMA
NENEK
RIMA
NENEK
Rima menahan tangisnya. Ia menggeleng.