Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Short Film Script Volume III
Suka
Favorit
Bagikan
2. Ojek 2

EXT. DEPAN KOSAN - MALAM

Satu dua motor terparkir didepan rumah, sebuah bangunan, terlihat banyak jendela.

Arifin melepaskan helmnya dan sarung tangan, berjalan kearah pintu masuk --

Dari arah berlawanan Dina dan Dara masuk kedalam dengan cepat, ekspresi Dina marah.

Arifin hanya melihat mereka dan masuk kedalam bangunan itu.

INT. TANGGA - KOSAN - MALAM

Arifin menaiki tangga dengan pelan, ia berhenti.

Dara duduk di depannya.

ARIFIN (ISYARAT)

Kenapa?

DARA (ISYARAT)

Tadi aku sama kakak di godain lagi.

ARIFIN (ISYARAT)

Dina lawan mereka lagi?

DARA (ISYARAT)

Iya... aku cuma bisa diam dibelakang.

Arifin tersenyum simpati.

DARA (ISYARAT)

Aku cuma beban buat kakak.

ARIFIN (ISYARAT)

Jangan bicara gitu, kalau Dina tahu, dia marah, ngerti.

Dara tidak menjawab, ia melihat Arifin.

ARIFIN (ISYARAT)

Kamu bukan beban buat Dina.

Ia mengambil sesuatu dari tasnya, snack bar dan memberikannya ke Dara.

Dara tersenyum, mengambilnya.

ARIFIN (ISYARAT)

Jangan ketahuan Dina.

Mereka berdua tersenyum.

Tak lama terdengar suara langkah kaki, Dara menyembunyikan snack bar ke kantong celananya.

Arifin berjalan melewati Dina dan mereka tidak bertegur sapa, ia berjalan kearah kamarnya.

Ia melihat Dara yang berjalan dibelakang Dina dan ia tersenyum kepada Arifin, ia membalasnya.

INT. KAMAR ARIFIN - MALAM

Arifin duduk didepan meja belajar, di sampingnya ada cangkir, ia meminumnya.

Ia tidak melakukan apa-apa, hanya melamun.

Tak banyak barang di kamar Arifin, hanya ada meja belajar, tempat tidur, dan lemari, rapi dan bersih.

Disamping meja belajarnya, terlihat tumpukan buku-buku yang disusun bertingkat.

EXT. DEPAN KOSAN - PAGI

Arifin berjalan keluar dari bangunan kosan, lengkap dengan jaket online dan helmnya, ia berjalan ke motornya --

Bersamaan dengan Dina yang keluar dari bangunan kosan dan berjalan kerah pos ronda.

Arifin menghidupkan motornya dan memakai sarung tangan dan helm dan ia pergi dengan motornya.

EXT. DEPAN POS RONDA - PAGI

Arifin melewati pos ronda, tak ada orang sama sekali. Sepi.

Hanya ada sampah-sampah yang berserakan dimana-mana.

EXT. DEPAN KOSAN - SIANG

Dara keluar dari bangunan kosan, ia berjalan kearah pos ronda. Sendirian.

EXT. DEPAN POS RONDA - SIANG

Dara berjalan melewati pos ronda, tak orang sama sekali.

Ia memperhatikan sekitar pos, terlihat gitar berada di sudut pos.

Dara berjalan lebih cepat melewatinya.

EXT. GANG - SIANG

Dara berjalan di gang, seseorang mengikutinya dari belakang.

Ia menyadari seseorang mengikutinya, ia berjalan lebih cepat, begitu juga orang itu.

Dara berjalan lebih cepat dan dengan cepat seseorang menutup mulut Dara, memegangnya.

Orang yang mengikuti Dara mendekat, OPIN, orang yang di pos ronda, yang bermain gitar dan menggoda mereka.

OPIN

Kamu bisa dengar aku kan?

Dara tidak menjawab, ia ketakutan.

OPIN

Aku tau kamu dengar aku. Gak semua orang yang bisu itu tuli.

Dara ketakutan, terlihat dari matanya, ia menggeleng.

OPIN

Dina pasti ikuti semua mau aku kalau dia tahu.

Dara menggelengkan kepala kencang. Ia menangis.

OPIN

Shh, jangan nangis, aku gak apa-apain kamu. Aku cuma mau Dina.
(berbicara ke laki-laki lain)
Jalan, kita ke rumah.

EXT. DEPAN RUMAH - SORE

Arifin berdiri didepan motornya, di tangannya memegang kantong plastik kecil.

Seseorang keluar dari rumah itu dan Arifin memberikan kantong plastik itu kepada perempuan itu.

Arifin kembali ke motornya dan ia mencari sesuatu di tas sampingnya, tidak ada, ia menghela nafas.

Ia menarik kabel yang tersambung dengan handphonenya dan tidak ada powerbank di sana.

Ia memakai helm dan menghidupkan motornya, ia pergi dari tempat itu.

INT. ANAK TANGGA KAMAR - SORE

Arifin berjalan di tangga, ia berhenti, terdengar suara-suara, ia berjalan lagi, tiba di ujung tangga.

Ia melihat pintu kamar Dina di kerumuni orang-orang.

Ia mendekat --

INT. DEPAN KAMAR DINA - SORE

Dari luar, Arifin melihat Dina yang duduk menangis, di kelilingi orang-orang yang mengelus pundak dan rambutnya.

Didepannya ada orang lain yang berkumpul juga --

PEREMPUAN 1

Ada apa, mbak?

PEREMPUAN 2

Katanya Dara hilang, diculik didepan gang.

PEREMPUAN 1

Kok bisa, kasian banget, mana Dara bisu lagi. Pasti susah nyarinya.

Arifin yang mendengarnya hanya melihat Dina yang menangis.

INT. DEPAN KAMAR ARIFIN - SORE

Arifin berada di depan kamarnya, ia melihat kamar Dina yang masih ramai dengan orang-orang yang datang.

Ditangannya ada powerbank, ia berjalan ke tangga dengan datar.

EXT. DEPAN GANG - SORE

Arifin turun dari motornya, melepas helmnya.

Ia berjalan ke ujung gang dan melihat jalan raya.

Ia melihat kiri dan kanan jalan raya, kemudian berbalik melihat jalan gang, mengamati, berpikir sesuatu.

INT. DEPAN KAMAR ARIFIN - MALAM

Arifin muncul dari ujung tangga dan berjalan menuju kamarnya, ia melihat ke kamar Dina.

Dina berada didepan kamarnya, sedang melamun.

Arifin melihatnya datar, ia berpikir sesuatu, ia membuka pintu dan masuk kedalam kamarnya.

INT. KORIDOR KAMAR - PAGI

Arifin muncul dari tangga, ia berjalan kearah kamar Dina.

INT. DEPAN KAMAR DINA - PAGI

Ia menggantungkan sebuah kantong plastik di ganggang pintu kamar Dina.

Arifin berjalan kearah kamarnya dan ia masuk kedalam kamar.

Tak lama kemudian, pintu kamar terbuka, Dina keluar.

Menutup pintu kamar --

Ia melihat kantong plastik yang menggantung di ganggang pintu.

Ia membuka kantong plastik itu dan mengambil isinya, sebuah nasi bungkus.

Ia melihat ke kiri dan kanan, tak ada orang di koridor itu.

INT. KORIDOR KAMAR - PAGI

Arifin keluar dari kamarnya, ia tidak memakai jaket onlinenya, berjalan ke tangga.

INT. TANGGA - KOSAN - PAGI

Arifin berhenti. Ia melihat Dina duduk di tangga.

Ia berjalan melewati Dina, Arifin berhenti dan melihat Dina --

ARIFIN

Aku turut prihatin

Dina yang dari tadi melamun, menyadari ada Arifin.

DINA

Kamu bilang apa?

ARIFIN

Aku turut prihatin.

DINA

Makasih. Maaf tadi aku gak denger.

Ada jeda diantara mereka.

ARIFIN

Polisi bilang apa?

DINA

Masih belum ada apa-apa. Ini penculikan, itu yang pasti kata mereka. Kalau ada dikabarin.

Ada jeda diantara mereka.

DINA

Kamu yang sering bicara sama Dara kan?, maksud aku isyarat.

Arifin hanya mengangguk.

DINA

Makasih, Dara gak banyak temen, kamu tahu kan.
(tersenyum)
Dia sering cerita tentang kamu.

Arifin tidak menjawab.

DINA

Apa dia juga cerita, tentang kami diganggu orang-orang pos?

ARIFIN

(mengangguk)
Iya, gak semuanya.

DINA

Terakhir kami di godaiin, aku ancam mereka pake cutter. Kamu tahu orang yang sering main gitar?, dia yang sering godaiin kami. Dia bilang lain kali kami gak bisa lari.

Ada jeda diantara mereka.

DINA

Dia cuma mau nakut-nakutin kami.

ARIFIN

Kita gak tahu niat orang lain, buat kamu nakutin, buat mereka itu beneran. Ada peringatan sebelum sesuatu terjadi.

Dina melihat Arifin, berpikir kata-kata Arifin.

EXT. DEPAN POS RONDA - SIANG

Arifin berdiri di sudut gang, memperhatikan pos ronda, tak ada orang disana, ia berjalan mendekat --

EXT. POS RONDA - SIANG

Arifin melihat setiap sudut pos ronda, ia melihat gitar di sudut pos.

LAKI-LAKI (O.S)

Kalau mau main gitar, main aja bang.

Arifin melihat kebelakang, seorang laki-laki, laki-laki yang kita lihat kemarin, yang di ancam Dina dengan pisau cutter.

Arifin hanya tersenyum. Laki-laki itu mendekat.

ARIFIN

Gak, bang. Saya mau cari penjaga kosan. Biasanya dia disini.

LAKI-LAKI 2

Saya gak lihat dia bang. Gak tahu kemana.

Arifin hanya mengangguk. Laki-laki itu duduk di pos ronda.

ARIFIN

Biasanya ramai bang, saya sering lihat orang yang main gitar, hari ini gak ada.

LAKI-LAKI 2

Biasanya emang ramai bang. Kalau Opin, dia kan gak kerja.
(melihat sekitar)
Hari ini dia gak ada, gak tau kemana.

Arifin mengetahui nama orang itu.

ARIFIN

Dari kapan bang?

LAKI-LAKI 2

(berpikir)
Dari kapan ya? Udah dua hari deh kayaknya.

ARIFIN

Waktu Dara hilang?

LAKI-LAKI 2

Gak tahu juga bang kapan. Terakhir saya ketemu emang dua hari kemaren.

Arifin hanya mengangguk.

LAKI-LAKI 2

Kasian Dina, udah sering digodain sama anak-anak, Daranya pake ngilang.

ARIFIN

Digodain bang?

LAKI-LAKI 2

Iya bang, apalagi Opin, dia suruh anak-anak godain mereka. Saya aja disuruh bang, udah gitu pake diancam lagi sama Dina.

ARIFIN

(memastikan)
Opin?

LAKI-LAKI 2

Iya bang, kan dia suka banget sama Dina.

Arifin berpikir sesuatu.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar