Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. DEPAN KOSAN - SIANG
Seorang LAKI-LAKI berjalan di depan gedung kosan.
Laki-laki berbadan kecil berbelok memasuki gedung kosan.
INT. KORIDOR KAMAR - SIANG
Arifin muncul dari tangga, berjalan ke kamarnya.
Laki-laki berbadan kecil berdiri di depan kamar Dina, ia berusaha membuka pintu kamar Dina.
Ketika Arifin ingin membuka pintu kamarnya, ia melihat laki-laki itu --
ARIFIN
Laki-laki itu terkejut, melihat ke belakang, ia tidak menjawab.
ARIFIN
LAKI-LAKI 3
Laki-laki itu berjalan menjauhi kamar Dina, ia gugup.
Arifin berdiri didepan ditengah antara kamarnya dan tangga.
Laki-laki itu berjalan mendekati Arifin, tiba-tiba --
Ia lari --
Dengan cepat Arifin menangkapnya dan membantingnya ke lantai --
Laki-laki itu kesakitan, ia meronta-ronta --
Arifin melihat Laki-laki itu dengan dingin.
INT. KAMAR ARIFIN - SIANG
Laki-laki itu duduk ditempat tidur dengan tangan yang terikat dengan kain. Ketakutan.
Arifin mengambil kursi dan meletakkan di depan laki-laki itu, ia duduk disana.
Ia tidak melakukan apa-apa, hanya melihat laki-laki itu.
Laki-laki itu hanya diam dan menunduk.
ARIFIN
Laki-laki itu tidak menjawab.
ARIFIN
Lagi, Laki-laki itu tidak menjawab Arifin.
ARIFIN
Lagi, Laki-laki itu tidak menjawab, ia melihat Arifin.
Dengan cepat, Arifin menampar Laki-laki, membuat ia jatuh ke tempat tidur dengan posisi telungkup.
Arifin menekan kepalanya ke kasur, dengan badannya sebagai tumpuan.
Laki-laki itu meronta-ronta, kaki bergerak-gerak. Terdengar suara rintihan.
ARIFIN
Laki-laki itu merintih kehabisan nafas. Kakinya melemah.
Arifin melepaskan tangannya, membuat Laki-laki itu mencari nafas, terengah-engah.
ARIFIN
Laki-laki masih sibuk mencari nafas dengan, wajahnya memerah.
LAKI-LAKI 3
ARIFIN
Laki-laki itu mengangguk.
ARIFIN
LAKI-LAKI 3
ARIFIN
Laki-laki itu tidak menjawab, membuat Arifin kembali menekan kepalanya ke kasur, membuat ia meronta-ronta, terdengar ia merintih sekaligus menjawab bersamaan.
Arifin melepaskan tangannya, ia mencari udara, terengah-engah.
LAKI-LAKI 3
Ada jeda diantara mereka.
ARIFIN
INT. KAMAR ARIFIN - SIANG
Arifin mengambil jaket ojek onlinenya dari lemari dan memakainya.
Ia berjalan tempat tidur, ia berjongkok di depannya, mengambil sesuatu.
Ia meletakkan kotak peralatan ditempat tidur, ia membukanya dan mengambil sebuah Palu, ia letakkan di belakang celananya.
Laki-laki itu hanya melihatnya, ketakutan.
LAKI-LAKI 3
Arifin berjalan mendekat --
Ia melepaskan ikatanya --
ARIFIN
Laki-laki itu terdiam.
Arifin berjalan pergi.
EXT. DEPAN RUMAH OPIN - SORE
Arifin dan motornya berhenti didepan sebuah rumah.
Ia turun dari motornya dan melihat sebuah rumah yang sepi. Arifin melihat sekitar, juga sepi, semua pintu rumah tertutup.
Ia berjalan mendekat dan masuk kedalam rumah itu. Ia melihat sekitar, memastikan keadaan sebelum --
Ia mengetok pintu rumah itu.
Tak lama kemudian, seseorang membuka pintu rumah itu, seorang laki-laki, Opin.
ARIFIN
OPIN
Dengan gerakan cepat, ia memegang wajah Opin dan mendorongnnya --
INT. RUMAH OPIN - SORE
Masuk kedalam rumah Opin.
Opin menahan tangan Arifin dengan tangannya, tapi bisa diatasi Arifin dengan tangan kanannya yang menahan tangan kiri Opin.
Tangan kanan Arifin memegang tangan kiri Opin dan sekuat tenaga ia mempelintir tangan itu. Opin menjerit.
Sambil memegang wajah dan tangan Opin, Arifin menghajar Opin dengan tendangan lutut, mendarat tepat di perut Opin, tiga kali.
Cukup untuk membuat Opin melemah, ia menunduk, Arifin melepaskan cengkramannya dan memegang kepala Opin, ia melihat dia.
Dengan gerakan cepat, Arifin meninju Opin dengan keras, Opin duduk terjatuh. Ia tidak berdaya lagi.
Arifin mengeluarkan palu dari belakang celananya, dan ia berjongkok didepan Opin.
OPIN
Arifin menatap lurus Opin, dingin.
ARIFIN
Opin tidak menjawab, ia mengiris kesakitan, memegang tangannya.
Dengan menggunakan Palu, Arifin mengangkat wajah Opin.
ARIFIN
OPIN
ARIFIN
Arifin mengambil tangan Opin yang dipelintirnya, menunjukkan ke Opin --
ARIFIN
Ia meletakkan tangan Opin dilantai, dan ia mengarahkan Palu ke tangan Opin. Opin menggeleng kuat, memohon jangan, ia menangis, menjerit.
Arifin mengangkat palu dan mengayunkan ke tangan Opin --
INT. KAMAR OPIN - SORE
Arifin membuka pintu, terlihat Dara yang ditempat tidur, ia melihat Arifin dan bangun, Arifin mendekat.
Ia berjongkok, membuat tinggi mereka sama.
ARIFIN (ISYARAT)
Dara mengangguk.
Arifin tersenyum.
ARIFIN (ISYARAT)
Arifin tersenyum, begitu juga Dara.
INT. DEPAN KAMAR DINA - MALAM
Dara berjalan kearah kamarnya, Arifin tetap di ujung tangga, bersandar pada dinding, melihat.
Dara melihat Arifin lagi.
ARIFIN (ISYARAT)
Dara tersenyum, begitu juga Arifin.
Arifin dengan menggunakan gesture menyuruh Dara masuk kedalam.
Dara mengetok pintu, bersamaan dengan Arifin yang pergi dari situ.
EXT. JALAN - MALAM
Arifin mengendarai sepeda motornya.
Ia memperhatikan sekitarnya dengan kaca spion dan kembali memperhatikan jalan di depanya.
Dengan tenang dan tanpa ekspresinya.
FADE OUT