ADEGAN 11.

Mereka semua saling bertatapan dengan penuh ambisi.

DANIA menepi. Disaat DENIAS dan yang lain sibuk memainkan HP masing-masing. Ia menatap Obong yang sedang sibuk membereskan meja.

DANIA:

Mang Jibong kemana Bong?

OBONG tidak mengubris.

DANIA:

Hari ini, aku habiskan jamurnya..kamu sengaja ya mengurangi jumlahnya dikuah bakso?

OBONG:

Karellna tidak semua orang suka jamur..

DANIA:

Makin tidak suka, jamur malah tetap menjamur..sama seperti perasaan yang dimiliki seseorang..semakin hati menjawab tidak, maka rasa semakin menjamur di dalam dada..Obong apa kau punya seseorang yang kau pilih untuk menjalani semua hidupmu di dunia ini berdua saja..

OBONG:

Pacar? (Dania mengangguk) Pacar terbaikku Ayah..

DANIA:

Ibumu dimana?

OBONG:

Emak minggat..karna hutang yang tak bisa diselesaikan..daripada Abah membiarkan emak tersiksa dalam ketakutannya dihantui tagihan-tagihan yang tak tentu, Abah mengizinkannya untuk pergi..terakhir emak memberi kabar setelah dia tibah di negeri seberang..namun setelah itu tidak ada kabar lagi..

OBONG menjatuhkan piring dimeja.

DANIA:

Biar aku bantu..

(musik mengalun) (menatap tangannya) Ada apa dengan tanganmu..mengapa penuh dengan goresan bekas luka?

OBONG:

Tidak apa-apa..

DANIA MEMAKSA MEMBERESKAN PECAHAN NAMUN AKHIRNYA MELUKAI JARINYA

OBONG:

Tuhkan..apa aku bilang..

DENIAS:

Dania! Ayok bergegas..kamu mengapa dania? Astaga! Pasti gara-gara dia! Kurang ajar kamu yah! Sini kamu! (menghajar OBONG)

DANIA:

Denias! Sudah! Dia tidak bersalah! Aku yang memaksanya untuk membantu membereskan pecahan piring tersebut!

DENIAS:

Awas kamu yah! Dasar cupu!!!

DANIA MENYERET DENIAS SETELAH IA MEMINTA MAAF PADA OBONG. KEDUANYA BERLALU. DENIAS MASIH MENGOCEH DIPERJALANAN

DENIAS:

Kamu juga Dania, jangan sok baik, tidak usah sok peduli sama orang asing! Orang-orang diDunia ini tidak ada yang patut untuk dipercaya lagi, kamu dengar tidak..(berlalu)

OBONG MENAHAN LUKA DIWAJAHNYA, KEMUDIAN MELUAPKAN AMARAHNYA DENGAN MELEMPARKAN MEJA.

OBONG:

DUNIA!!!!!!!!!(BLACKOUT)