Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
SEPARUH MAWAR
Suka
Favorit
Bagikan
6. ACT 6 (ANTI KLIMAKS)
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

INT. KAMAR RUMAH SAKIT - PAGI  

  1. Dita berada ruangan kamar tunggu bersama pasien lain dengan baju khusus untuk rontgen. Dita melihat ke arah pasien remaja perempuan yang ditemani ibunya. Si anak remaja dielus rambutnya, digenggam tangannya dikasih dukungan support sama Ibunya. Dita membayangkan kalau itu dia.

Fade in:


INT. KAMAR RUMAH SAKIT - PAGI (CONT’D) 

Dita berada ruangan kamar tunggu bersama pasien lain dengan baju khusus untuk rontgen. Dita ditemani ibunya, dielus rambutnya, digenggam tangannya dikasih dukungan support sama Ibunya. 


Cut off to:



INT. KAMAR RUMAH SAKIT - PAGI (CONT’D) 

Sahabat-sahabat Dita tiba-tiba datang ke kamar tunggu memberikan dukungan ke Dita. Dita tersadar dari lamunannya.


TEMAN#3

Dita! (sedikit teriak)


Sahabat Dita mencari Dita dan mendekati Dita di tempatnya.


TEMAN#2

Ssst..jangan berisik lu ini rumah sakit, ntar yang sakit jantung kalo kaget gimana? 


TEMAN#3 

Ya maaf deh maaf, lupa.


TEMAN#1

Itu Dita! (menunjuk mengarah ke Dita)


Dita tersenyum melambaikan tangan ke arah sahabatnya.


TEMAN#1

Ta, gimana keadaan lu? aman?


TEMAN#2

Iya gimana Ta? ada yang lu butuhin engga?


DITA

Tenang, tenang gue baik-baik aja kok cuma agak deg-degan aja sih takut.


TEMAN#3

Tenang ya Ta, lu gabakal kenap-kenapa kok, kalo kata emak gue, kaya digigit semut (gaya digigit semut)


TEMAN#2

Yeu.. lu kira mau di imunisasi apa (menyenggol lengan Teman#3 ngaco aja lu.


Mereka semua tertawa kecil. Perawat menghampiri Dita.


PERAWAT

Atas nama Dita Puspitasari ya?


DITA

Iya Mba.


PERAWAT

Yuk, dokter sudah siap kita mulai pemeriksaan di ruang rontgen ya. 


DITA 

Baik, Mba.


Dita merubah posisi tidur, Perawat mendorong kasur Dita. Sahabat-sahabat Dita mengikuti Dita dari samping kasur sambil membantu mendorong kasur ke ruang rontgen sampai di depan ruang rontgen.


PERAWAT

Maaf, yang lainnya hanya bisa sampai sini ya dan bisa menunggu di ruang tunggu disana (menunjuk ke ruang tunggu. 


Sahabat-sahabat Dita mengangguk dan melambaikan tangan ke Dita


TEMAN#1 

Ta, semangat ya (mengepalkan tangan).


TEMAN #2 DAN 3

Semangat Ta, lu pasti bisa sehat-sehat aja.


Dita tersenyum ke arah sahabatnya. 


INT. RUANG TUNGGU - SIANG - SORE - MONTAGE 

BEGIN MONTAGE

  1. Para sahabatnya menunggu Dita di ruang tunggu. 
  2. Di ruang tunggu para sahabatnya sibuk masing-masing, ada yang sibuk membaca buku, bermain handphone, dan tertidur.
  3. Di ruang tunggu mereka mengobrol, dan makan siang bersama di ruang tunggu.

END MONTAGE


INT. KAMAR PASIEN - SORE 

Dita membuka matanya dan para sahabatnya di samping kasurnya menghadap ke Dita. Mereka tersenyum ke arah Dita. Dita tersadar dan bangun dari tidur dan diberikan minum oleh salah satu temannya. Perawat datang menghampiri Dita dan teman-temannya.


PERAWAT

Sudah sadar ya?

Perawat mengecek kondisi Dita, lalu membereskan kembali peralatan Dita.

PERAWAT

Dita boleh pulang ya. Nanti hasilnya bisa diambil dua sampai tiga hari lagi ya nanti dikabarkan.


DITA

Baik Mba, terima kasih. 


TEMAN#1

Gimana Ta keadaan lu? Aman kan? 


DITA 

Gapapa kok (tesenyum).


TEMAN#2 

Kalo pusing atau kenapa-kenapa bilang ya.


TEMAN#3

Iya Ta, apapun yang lu rasain kabarin ke kita ya biar bisa kita bantu, kita kan bukan cenayang yang langsung tau keadaan lu. 

DITA

Iya beneran gapapa kok. Sekarang bantu gue siap-siap pulang ya.


TEMAN#2

Siap Ta.


Teman#1,2,3 mengangguk. Dita berganti baju dan siap-siap untuk pulang.


Cut to:


  1. EKT. DEPAN RUMAH DITA - MALAM 63


Dita dan sahabatnya turun dari mobil mengantar Dita sampai depan pagar.


TEMAN #1

Ta, lu beneran enggak mau kita temenin aja satu hari ini?


TEMAN#2

Iya Ta, kita nginep gapapa kok buat nemenin lu.


TEMAN#3

Iya, daripada lu sendirian ih takut.


TEMAN#2

Bisa enggak sih lu tuh serius dikit (melihat ke arah Teman#3).


DITA

Enggak usah, (memegang temannya) kalian pulang aja gue gapapa kok tadi kan cuma periksa biasa aja. Lagian kalian dari tadi seharian jagain gue pasti capek kan. Udah kalian, istirahat aja.


TEMAN#1

Beneran Ta? Gapapa?


DITA

Iya, gapapa kok lagian gue juga mau mau langsung istirahat, makasih ya. 


TEMAN#2

Tapi lu sendirian gapapa, Ta?


DITA

Tenang aja, bentar lagi juga bokap gue sampe. Udah kalian pulang aja hus hus.


Dita mendorong sahabatnya masuk ke mobil)


TEMAN#3

Eee..


Para sahabatnya masuk ke mobil dan dari dalam mobil membuka kaca. 


TEMAN#1 (CONT’D)

Ta, kalo butuh apa-apa atau mau cerita bilang ya kabarin kita, oke?


TEMAN#3

Iya Ta, jangan lupa loh lu punya kita. 


DITA

Iya, siap pasti gue kabarin kalian (tersenyum). Yaudah sana pulang keburu makin malam.


TEMAN#2 

Ta, kita balik ya lu baik-baik ya bye.


TEMAN#1 DAN TEMAN#3

Bye Dita.


Mereka berpisah, Dita emelambaikan tangannya ke sahabat-sahabatnya. Ia masuk ke rumah dan mobil pergi menjauhi rumah Dita.


INT. RUANG DOKTER - PAGI 

Beberapa hari kemudian Dita mendatangi rumah sakit untuk melihat hasil pemeriksaan . Dita masuk ke ruangan dokter bertemu dokter.


DITA

Permisi Dok.


DOKTER

Iya, silakan duduk.


Dita duduk di hadapan dokter.


DOKTER

Dita, ini hasil dari beberapa tahapan pengecekan yang Dita lakukan kemarin. 


Dokter memberikan dokumen hasil lab. Dita melihat dokumen itu.


DOKTER

Dita bisa lihat dari hasil lab, rontgen dan tes darah semua positif menunjukan hasil yang kurang baik (beat).


Dita melihat ke arah dokter dengan muka cemas.


DOKTER

Mohon maaf, Dita mengalami kelainan pada organ reproduksi, yaitu disebut agenesis uterus. 


Dita terdiam matanya berkaca-kaca.


DOKTER

Dimana awal saat Dita masih janin di dalam perut ibu umumnya berkembang, bertumbuh semua organ organ lengkap, seperti: tangan, mata, kaki berkembang. Namun, ada satu organ yang tidak berkembang, yaitu organ reproduksinya tidak berkembang. Saluran vagina yang pendek atau tidak bekembang. Ini yang menyebabkan Dita tidak bisa menstruasi selama ini dan kemungkinan hingga seumur hidup Dita. 


Dita menangis di ruang pemeriksaan. Dita merasa hancur.


INT. KAMAR DITA - SORE - MONTAGE 

BEGIN MONTAGE


  1. Dita masuk ke dalam kamar dengan lemas dan lesu. Ia melemparkan dirinya ke kasur dengan mata sembab. Dita melamun.
  2. Ia beranjak ke arah meja belajar. Ia duduk disana, membuka laptopnya dan searching tentang agenesis uterus.
  3. DITA menemukan tentang Agenesis Uterus dan ketemu di facebook komunitas MRKH akhirnya dia liat kegiatan di facebook yayasan Beautiful You MRKH Foundation di Amerika.
  4. Lalu ia mengambil hasil lab membacanya dan menyamakan antara kondisi yang para anggota yayasan MRKH Amerika alami dengan yang saya alami, seperti: saya tidak menstruasi, rahim tidak berkembang atau bahkan sama sekali tidak ada, saluran vagina yang pendek. 
  5. Dita mengangguk merasa paham setelah menyamakan kondisinya dengan anggota komunitas MRKH Amerika tersebut.


END MONTAGE


INT. KAMAR DITA - MALAM 

Bapak Dita pulang ke rumah dan melihat Dita di kamar dengan pintu kamar yang sedikit terbuka.


BAPAK DITA

Bapak pulang.


Bapak menghampiri kamar Dita. Bapak mengintip kamar Dita dan masuk ke kamarnya. 


BAPAK DITA

Oh..sudah tidur ya (suara berbisik).


Bapak Menyelimuti Dita. Bapak melihat sekitar kamar Dita dan menemukan dokumen hasil pemeriksaan dokter yang menyatakan Dita mengidap Kelainan Agenesis Uterus dan melihat komputer dita yang masih menyala tentang MRKH. Bapak duduk di depan komputer dan membacanya lalu menangis. Dita terbangun dan tetap berpura-pura tidur dengan air mata yang menetes. Bapak mendekati Dita mengelus rambut serta mengecup kening Dita


BAPAK

Maafin bapak ya, Ta (berbisik).


INT. KAMAR DITA - PAGI 

Bapak masuk ke kamar Dita.


BAPAK DITA

Pagi, anak Bapak yang cantik.


Bapak menghampiri Dita dengan membawa nasi goreng dan susu. Dita yang masih tertutup seimut bangun perlahan.


BAPAK DITA

Yuk, sarapan dulu, nih Bapak buatin nasi goreng spesial buat Dita. Semoga sih enak ya soalnya dibuatnya pake cinta.


Bapak memberikan nasi goreng dan susu ke Dita.


DITA

Makasih Pak (suara lirih).


BAPAK DITA

Makan dulu yuk biar sehat.


DITA 

Dita tapi belum laper Pak.


BAPAK DITA

Ayolah Dita..sedikit aja, masa gamau makan masakan yang udah Bapak masak susah-susah nih spesial buat Dita loh.


Dita menengok ke arah Bapak dan menyendok perlahan nasi goreng.


BAPAK DITA

Nah, gitu dong dimakan makasih ya. Gimana enak gak?


Dita mengangguk. Bapak memperhatikan Dita yang sedang makan.


BAPAK DITA

Dita, maaf bapak enggak sengaja melihat berkas kamu. Maafin bapak ya nak, bapak kurang peduli sama kamu, bapak sibuk sama kerjaan bapak sampai bapak enggak tau kalau kamu sakit. maafin bapak


Bapak nangis meluk Dita. 


DITA

Enggak papa Pak, ini bukan salah bapak, bukan salah siap-siapa ini mmeang takdir Dita. Dita enggak bisa jadi anak perempuan seperti yang bapak sama ibu inginkan. 


BAPAK DITA

Gak ada yang bilang kita pengen kamu sama kaya anak-anak perempuan lainnya Dita, kami sayang sama kamu apapun kondisi kamu. Bapak yang salah enggak bisa ada saat kamu butuh Bapak. Maafin Bapak sama Ibu ya Nak.


Dita dan bapak menangis berpelukan.


DITA

Pak, Dita enggak akan berkeluarga, bapak mungkin nggak usah berharap Dita menikah ya. mungkin enggak akan ada laki-laki yang mau sama wanita tanpa rahim kaya Dita.


BAPAK DITA

Dita ga boleh ngomong kaya gitu, kita ga akan ada yang tau masa depan, kamu ga boleh nyerah sama keadaan. Bapak yakin akan ada laki-laki yang tulus menyayangi kamu apapun keadaan kamu, kamu percaya.


DITA

Sebenernya Dita punya pacar Pak, namanya Andri. Dia udah tau Dita ada kelainan. Dita sayang sama dia, tapi Dita ga tega bilang kalo Dita ga punya rahim kaya perempuan lain. Dita minta putus, walaupun dia masih pengen bareng Dita. Dita enggak tau Pak harus ngapain. Dita bingung, Dita capek sama keadaan ini Pak.


Bapak terdiam matanya berkaca-kaca, mencium kepala Dita dan memeluknya.


EKT. DEPAN HALAMAN RUMAH DITA - PAGI 

Andri datang ke rumah Dita dan mengetuk pagar rumahnya.


ANDRI

Permisi, assalamualaikum Dita.


BAPAK DITA

Waalaikumsalam.


Bapak Dita keluar rumah mendekati Andri di depan pagar dan membuka pagarnya.


ANDRI

Assalamualaikum Om, saya Andri. Mau ketemu Dita, Dita-nya ada Om?


Andri salim ke Bapak Dita.


BAPAK DITA

Ada di dalam.


Bapak menunjuk ke arah dalam rumah, mengajak Andri duduk di teras halaman rumah. Dita diam-diam mengintip dari jendela ke arah luar.


ANDRI

Saya boleh ketemu Dita sebentar Om?


BAPAK DITA

Nak Andri, untuk saat ini Dita sepertinya belum bisa ketemu kamu. Dita sudah banyak bercerita tentang hubungan kalian berdua.


Bapak Dita memegang lengan Andri


BAPAK DITA

Om cuma mau bilang makasih ya, udah mau jagain dan nemenin Dita selama Om enggak ada waktu buat Dita. Tapi saat ini Dita masih butuh waktu buat sendiri memahami dirinya.


Andri menunduk.


BAPAK DITA

Om paham kamu pengen ketemu Dita, Dita juga sama kok pengen banget ketemu kamu cuma lebih baik untuk saat ini kamu nemuin Dita nanti aja kalau keadaan Dita sudah membaik. Nanti Om akan coba bantu sampaikan ke Dita. Tapi enggak sekarang, lebih baik ditunda dulu ketemu Ditanya biarin Dita sendiri menerima semuanya. Pasti berat buat dia dan butuh waktu. Om harap kamu mengerti.


Dita diam-diam mengintip dari balik jendela dan menangis.


INT. RUANG PERIKSA DOKTER - PAGI 

Dita masuk ke ruang periksa dokter ditemani Bapak. dokter baru menjelaskan akhirnya kalau agenesis uterus sama dengan MRKH syndrome


DITA

Dok, apa benar agenesis uterus itu sama dengan MRKH Syndrom?


Bapak menengok ke arah Dita. Dokter menatap Dita dengan iba.


DOKTER

Sindrom MRKH atau kelainan bawaan dari lahir. MRKH itu sendiri merupakan nama yang diambil dari para penemu kelainan ini yaitu: Mayer, Rokitansky, Kuster, Hauster. Kondisi dimana penderita mengalami sebagian organ reproduksi wanita tidak berkembang. Wanita MRKH tidak memiliki rahim, memiliki saluran vagina yang pendek atau tidak pernah mengalami menstruasi. Sedangkan agenesis uterus adalah kelainan yang terjadi pada vagina atau rahim yang sama dengan sindrom MRKH.


Dita mulai berkaca-kaca. Bapak merangkul Dita. 


DOKTER

Mohon maaf, tapi kelainan ini menyebabkan penderitanya tidak bisa hamil dan melahirkan karena memiliki rahim yang tidak berkembang atau tidak memiliki rahim (beat) serta akan mengganggu hubungan seksual karena saluran vagina yang pendek.


Dita meneteskan air mata, Bapak memeluk Dita sambil menahan air mata dan mencium kepala Dita.


EKT. HALAMAN RUMAH DITA - SORE 


Dita dan bapak turun dari taksi hendak membuka pagar rumah. Lalu Bu Sugeng menghampiri sambil menggendong adiknya Dita. 


BU SUGENG

Eh, kok pada nangis ada apa nih? mau pindah rumah apa gimana? 


Dita seketika menangis memeluk Bu Sugeng. Bu Sugeng memberikan adik Dita ke Bapak lalu mengelus-elus Dita dengan muka khawatir.


BU SUGENG

Kenapa sayang?


Dita dan Bu Sugeng masuk ke rumah. 


BU SUGENG

Mau minum? Bude ambilin ya?


Dita menggelengkan kepala.


BU SUGENG

Kenapa? Bude kan jadi khawatir. 


DITA

Bude, Dita cacat. Dita enggak normal. Dita ga punya rahim kaya perempuan lain.


Dita menangis terisak-isak. Bu Sugeng meneteskan air mata dan memeluk Dita erat.


BU SUGENG

Kata siapa Dita cacat? Dita sepurna kok di mata Bude, Dita anak baik, cantik. 


DITA

Dita udah berkali-kali cek ke dokter Bude. Kata Dokter Dita lahir tanpa rahim yang bekembang. Dita enggak punya rahim Bude. Dita cacat Bude.


Bude hanya terdiam, menangis, memeluk Dita (beat).


BU SUGENG

Dita gak boleh gitu, enggk punya rahim bukan berarti cacat. Enggak apap-apa kok gak punya rahim yang penting Dita sehat kan. Rahim itu buat apa sih enggak punya juga gapapa to. Kalau Dita mau, rahim Bude saja buat Dita, bisa nggak? Dita udah Bude anggep anak sendiri. Bude sayang banget sama Dita. Kalau Dita sedih kaya gini Bude ikutan sedih.


Mereka berdua berpelukan erat. 


INT. KAMAR DITA - PAGI 

Di kamar, Dita duduk meringkuk menangis dan berteriak kencang.


DITA 

Aaaaa (berteriak sambil menangis).Kenaa Aku (menjambakan rambutnya sendiri.


BEGIN MONTAGE


Di kamar Dita menjatuhkan badan ke lantai, ia merasa hancur dunia hancur Dari luar kamar Bapak mengetuk pintu mengajak Dita makan, Dita menolak enggak mau makan dan minum. Dita menangis di atas kasur sambil tertidur dengan keadaan yang berantakan.

Mama V.O 

Waktu yang mama perlukan untuk menerima sindrom MRKH itu tidak sebentar Kiana, tidak sebulan dua bulan. bahkan Mama butuh waktu sampai bertahun-tahun untuk berjuang menerima keadaan.


END MONTAGE


Dita terduduk di lantai. 

DITA 

Kok ada sih perempuan tapi enggak punya rahim. Kalau perempuan kan memang sudah kodratnya ya hamil, melahirkan, dan menyusui. Tapi ternyata ada yang diciptakan sama Allah perempuan yang enggak memiliki rahim, yaitu aku.


DITA

Kenapa harus aku? Dari sekian banyak wanita di dunia. Kenapa aku yang kepilih punya sindrom ini. Yaudahlah buat apa nikah, kalau enggak bisa punya anak. 


INT. RUANG KELUARGA - PAGI 

Setelah beberapa tahun. Dita mulai menerima keadaan, ia keluar kamar menemui adiknya yang sibuk menonton TV. 


DITA

Dek kamu kok nonton TV terus sih sana solat. 


ADIK

Aku kan lagi haid Kak.


Dita terdiam menatap adiknya, Adiknya sibuk menonton TV tidak menghiraukannya


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar