EXT. DESA CIKUDA – SIANG
Jalanan siang perumahan di desa Cikuda
MAMA (V.O)
Kiana sebelum kamu lahir ke dunia dan menjadi kado terindah bagi Ayah dan Ibu. Ada perjalanan begitu indah yang ibu alami (beat) cerita ketika Ayah dan Ibu bertemu.
INT. RUMAH - RUANG KELUARGA - PAGI
MAMA (CONT’D V.O)
Saat Ibu remaja, Ibu sangat Bahagia dan sederhana.
Bapak Dita menghampiri Dita (Ibu saat muda) dan menggendong adiknya yang masih balita dengan wajah bahagia dan ibu ikut menghampiri mereka sambil membawa sarapan ke meja. Ibu tersenyum ke arah bapak, Dita dan adik.
IBU DITA (CONT’D)
Ayo, udah mainnya sekarang makan sarapan dulu nanti telat loh.
BAPAK DITA
Halah telat juga gapapa Bu, yang penting bisa kaya gini terus sama Dita, Ade, Ibu juga.
Bapak mengecup kening Dita, adik dan memeluk Ibu. Dita tersenyum
IBU DITA
Aamiin, tapi iya tetep aja pak enggak boleh telat nanti bapak disangka gaji buta terus loh ibu gamau ah. Udah makan dulu ah yuk keburu dingin loh.
Bapak berbisik-bisik ke Dita dan adik, lalu mereka bertiga ketawa.
IBU DITA (CONT’D)
Apa loh, malah bisik-bisik bapak nih.
Ibu menghampiri Bapak, Dita, dan adik (beat) lalu mengelitiki mereka bertiga.
INT. SEKOLAH – KELAS SIANG
Dita berjalan di Lorong Sekolah, tiba-tiba satu persatu sahabatnya menghampiri.
TEMAN #3
Yang terakhir masuk kelas traktir bakso ya.
TEMAN#2 (CONT’D)
Satu, dua.
Mereka berempat lari bersama ke kelas dengan tawa.
cut to:
Kebersamaan mereka berempat saat di kelas ada satu orang yang ngantuk (teman#3) dan dilempar kertas buntelan sama teman yang lain dan saat dibuka isinya “Tidur mulu lu kebo”. Teman#3 bangun dan menengok ke arah teman#1 yang melempar. Mereka tertawa.
Cut to:
Kebersamaan saat di kantin, mereka berempat saling mencicipi makanan masing-masing. Tiba-tiba ada satu orang (Teman#2) yang ketumpahan makanan terlihat kesal.
TEMAN#2
Ah gara-gara lu nih (sambil menunjuk teman#3).
TEMAN#3
Dih apaan lu, nyalahin gue.
Dita dan teman yang lainnya tertawa.
EKT. SEKOLAH – LORONG KELAS – DEPAN MADING – SIANG
Para siswa beramai-ramai melihat mading pengumuman kelulusan SMA. Dita dan teman-temannya mendekat ke mading dan mencari nama mereka masing-masing.
TEMAN#1 (CONT’D)
Ta, Dita (sedikit berteriak) kamu masuk tiga besar sekolah.
Sambil memegang tangan Dita, dua teman lainnya melihat nama Dita di urutan atas mading.
TEMAN#2 (CONT’D)
Ih, iya Dita selamat ya, keren banget kamu.
TEMAN#3
Kamu masuk SMAN 8 dong. (teriak) Keren banget Ta.
TEMAN#1
Kita berempat pisah dong ya (muka sedih).
TEMAN#2 (CONT’D)
Eh gue sama lu (menyenggol Teman#3) ko sama sih, kita bareng lagi dong.
TEMAN#3 (CONT’D)
Idih, males banget gue.
DITA
Yah, gue gak ada teman dong.
TEMAN#1
Yaila gapapa kali kan kita masih deketan juga sekolahnya, masih bisa pulang bareng. Iye gak (menyenggol lengan teman#3).
TEMAN #3
Iye Ta, lu tenang aja (merangkul Dita).
Dita mengangguk, tersenyum dan mereka berempat melingkar berpelukan dengan gembira.
EKT. SEKOLAH – SIANG
Perpisahan SMP, Dita dan sahabatnya duduk bersebelahan.
GURU
Penghargaan siswi lulusan berprestasi diraih oleh Dita Puspitasari.
Dita bangkit dari duduknya, berjalan menuju panggung, menerima penghargaan di sebelahnya ada Ada siswa cowok berprestasi yang naksir,
GURU
Selamat ya Dita.
Guru menyalami Dita. Siswa cowok itu memperhatikan Dita dan saat Dita menengok ke arah anak cowok itu.
SISWA COWOK BERPRESTASI (CONT’D)
Selamat ya (senyum).
DITA
Makasih ya (senyum lalu menunduk).
Dita duduk Kembali dan sahabat-sahabatnya mengucapkan selamat.
TEMAN #1, #2,#3
Selamat ya Ta. Cie, cie Dita.
TEMAN#3
liat tuh Ta, daritadi dia liatin lu terus (menunjuk ke siswa cowok berprestasi).
DITA
Ih apaan sih.
Mata Dita dan Siswa cowok bertemu dan saling menebar senyum satu sama lain.
INT. SEKOLAH SMA – KELAS – PAGI
Dita masuk ke ruang kelas. Ia memperhatikan teman-teman sekelilingnya. ia duduk di kursi sisa paling depan ujung dekat pintu.
DITA
Hai (senyum ramah).
Dita menengok teman sebangkunya.
TEMAN SEBANGKU DITA
Hai juga (muka datar).
Dita berusaha mengajak ngobrol teman sebangkunya.
DITA
Nama lu siapa?
TEMAN SEBANGKU DITA
Dian (muka datar).
Dita mengangguk.
DITA
Dian dari sekolah mana?
TEMAN SEBANGKU DITA
Itu di sana (datar).
Dita memasang muka bete dan bingung.
DITA
Gue dari SMP 49.
Dian diam dan fokus dengan bukunya. Hinga pas bel istirahat temen sebanagkunya ngajak eh ke kantin.
TEMAN SEBANGKU DITA
Ta, ke kantin yuk gue laper.
Dita kaget dengan muka senang ia mengangguk.
INT. WARUNG - SIANG
Dita muncul tiba-tiba dari bawah buffet warung mengagetkan Ibu yang sedang merapikan dagangan dan adik Dita main di dalam warung.
DITA
Dor.
IBU DITA
Astaghfirullah, (kaget dan sedikit teriak). (sambil mengelus dada) ya Allah kamu ini Ta, jail banget kalo Ibu tiba-tiba kena serangan jantung gimana? kamu mau tanggung jawab resikonya?
DITA
yampun Bu Dita kan cuma bercanda (tertawa).
IBU DITA
Huh kamu ini (mengelus-elus rambut Dita). Gimana sekolahnya? hari pertama loh ini.
Ibu sambil memasuk-masukan dagangan ke dalam warung.
DITA
Ya gitu deh Bu.
Dita duduk di depan warung.
IBU DITA
Gitu teh gimana atuh?
DITA
Enggak ada yang menarik, gak ada temen yang bikin nyaman juga kayaknya.
IBU DITA
Halah namanya juga hari pertama.
DITA
Yah gitu deh Bu, itu Ibu udah tau baru hari pertama kenapa nanya?
IBU DITA
Yaudah atuh maaf kan ibu penasaran aja (menyolek Dita). sekarang yuk bantu ibu tutup warung terus kita makan.
Dita membantu ibu merapikan dagangan.
INT. RUMAH – RUANG MAKAN - SORE
Bapak mengetuk pintu rumah.
BAPAK DITA
Assalamualaikum Bapak pulang.
Bapak menghampiri dan mencium kening Dita dan menggendong adik Dita yang masih balita dengan wajah Bahagia.
IBU DITA (CONT’D)
Waalaikumsalam.
Setelah menutup warung, Ibu ikut menghampiri Bapak, Dita dan adik Dita.
IBU DITA
Gimana tadi Pak kerjanya? Lancar?
BAPAK DITA
Lancar Bu, alhamdulillah ya gitu-gitu aja sih, cuma mungkin Bapak bakal pergi jauh dulu ya sebentar (menengok ke arah Dita dan adiknya)
DITA
Bapak mau kemana? Jauhnya kemana Pak?
IBU DITA
Iya Pak, kemana Pak? Kok mendadak ngasih taunya
BAPAK DITA
Cuma ke daerah Sumatera aja kok Bu.
IBU DITA
Itu jauh Pak (muka bete). Kapan berangkatnya Pak?
BAPAK DITA
Minggu depan Bu.
DITA
Sampai kapan Pak? Gak Lama-lama kan Pak?
BAPAK DITA
Enggak kok Cuma sekitar dua minggu aja saying (mengelus kepala Dita. Dita mau oleh-oleh apa?
DITA
Hmm..(muka mikir) Apa aja deh yang bagus yang Bapak temuin disana (senyum lebar).
BAPAK DITA
Oke deh cantik. Kalo Ibu mau apa?
IBU DITA
Gausah Pak, yang penting Bapak sehat dan selamat pulang perginya.
BAPAK DITA
Aamiin.
DITA
Ah, Ibu enggak asik nih, yak an Pak? Kenapa enggak minta yang mahal-mahal aja?
Bapak dan Ibu tertawa.
BAPAK DITA (CONT’D)
Kalau adek, mau apa?
Bapak menggendong adik.
ADIK DITA(CONT’D)
(Bicara anak balita yang nggak jelas).
BAPAK DITA
Ohh gitu ya dek (mendekatkan kuping Bapak ke Mulut adik). Iya nanti Bapak beliin ya.
DITA
Adek mau apa Pak? (muka penasaran)
BAPAK DITA
Gatau, Bapak juga enggak paham.
Mereka semua tertawa terbahak-bahak.
EKT. RUMAH – HALAMAN DEPAN RUMAH – MALAM
Datang Bu Sugeng ke halaman rumah Dita membawa makanan.
BU SUGENG
Halo, Selada. Eh spada maksudnya. Ada orang gak ya rumah ini, buset baru juga jam 7 malem dah gelap bae ni rumah. Kayak rumah hantu pasar malem.
Ibu Dita pun keluar sendiri menemui Bu Sugeng.
IBU DITA
Eh Bu Sugeng, Malam Bu.
BU SUGENG
Alhamdulillah masih ada orang juga ternyata rumah ini. Kalo gak ada mau gua pasang tulisan disewain nih rumah.
IBU DITA
Eh Bu Sugeng, ada apa ya Bu malam malam gini?
Ibu membukakan pintu pagar.
BU SUGENG
Gini Bu, ini saya tadi habis borong ayam di pasar, biasa lah (muka sombong) terus saya masak, eh kebanyakan ternyata Bu, yaudah karena saya orang kaya yang baik hati saya bagiin aja nih ke Ibu.
Bu Sugeng memberikan wadah makanan berisi opor ayam. Ibu pun mengambil wadah makanan itu.
IBU DITA
Makasih banyak ya Bu Sugeng.
BU SUGENG
Sama-sama Bu. Kata tetangga yang lain sih enak masakan opor buatan saya. Buktinya nih dari sembilan orang yang saya kasih dua-nya pada mau minta nambah ke rumah saya.
Bu Sugeng menepuk bahu Ibu Dita.
BU SUGENG
Lagi pada ngapain sih Bu baru jam segini kok pintu rumah udah ditutup rapat aja?
IBU DITA
Ini Bu, lagi pada makan malam, buat jaga jaga aja Bu takut ada yang masuk rumah. (menoleh ke dalam rumah)
BU SUGENG
Oh iya sih ya daripada lupa kunci pintu bahaya takut ada maling, apalagi di rumah saya banyak barang mewah jadi harus lebih waspada.
Ibu Dita tersenyum.
BU SUGENG
Eh Bu tau gak sih (dengan suara berbisik) kata tetangga yang lain nih ya saya denger masa pak Adit mandul Bu, kemaren baru aja cek ke dokter apatuh jin
IBU DITA
Obgyn?
BU SUGENG
Nah iya obgyn itu katanya mandul Bu. Ih kasian ya istrinya.
IBU DITA
Wah baru tahu nih saya Bu Sugeng.
BU SUGENG
Iya Bu terus ya masak tadi Bu Siti nanya coba ke Bu Adit gimana perasaannya. Bodoh banget ya, ya udah jelas sedih lah kayak gitu kok bisa-bisanya ditanyain. Heran deh saya.
Ibu hanya tersenyum.
BU SUGENG
Eh Bu, bapaknya mana belum pulang kerja ya? kok gak keliatan (muka penasaran).
Bu Sugeng menoleh ke dalam rumah.
IBU DITA
Ada kok Bu, bentar saya panggil dulu ya.
Ibu Dita membalik badan dan berjalan ke dalam rumah.
IBU DITA
Pak, ada Bu Sugeng nih di luar.
Bapak keluar rumah sama anak-anaknya.
BAPAK
Oh Bu Sugeng masuk Bu, masak diluar terus dari tadi. Sini Bu masuk-masuk.
BU SUGENG
Eh bapak, makin ganteng aja Pak (sambil tersenyum malu). Ah gausah Pak saya buru-buru ini mau ke terminal dulu habis ini. Biasalah orang kaya, sibuk terus hari harinya.
IBU DITA
Wah, udah malem loh Bu. Hati-hati ya. Makasih ya makanannya nanti kalau udah saya kembaliin wadahnya ke rumah Ibu.
BU SUGENG
Ohiya Bu, nanti kalo ke rumah kalo misalnya keliatan sepi berarti saya lagi pergi ya Bu. Biasalah orang penting jadi sibuk pergi pergi terus. Udah dulu ya, bye Bu.
Dadah ke ibunya Dita dan kiss bye ke Bapak Dita. Ibu bapak dan anak-anak hanya tersenyum dan Kembali ke dalam rumah.