Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
SEDARAH
Suka
Favorit
Bagikan
1. Pengenalan, Keinginan dan Konflik Pemicu

FADE IN :

TEASER :

INT. RUMAH YOGA/AULIA - KAMAR AULIA. MALAM

Didalam kamar, Aulia terduduk di lantai dan bersender di dinding dengan tangisan histeris.

                          CUT TO :

Terlihat Yoga memegang gagang pintu dan perlahan membukanya. Yoga melihat Aulia sedang menangis. Yoga masuk dengan perlahan dan berjalan mendekati Aulia. Yoga tepat berdiri di depan Aulia.

YOGA

Kamu kenapa, ada masalah apa?.

AULIA

(Menangis)

Rizal bang.

Yoga memejamkan matanya sejenak lalu bergerak jongkok di hadapan Aulia sambil memegang tangan Aulia.

YOGA

Katakan padaku, apa yang sudah diperbuat Rizal kepadamu.

AULIA

Rizal tidak mau bertanggung jawab bang.

YOGA

(Tegas dengan mata melotot)

Bertanggung jawab apa Aulia.

AULIA

Aku hamil bang.

Yoga terduduk lemas dan bersedih. Terlihat mereka berdua sangat bersedih.

                          CUT TO :

MAIN TITLE :

                          

CUT TO :

ESTABLISH : memperlihatkan suasana lima rumah pemeran (tokoh) yang saling berdekatan dan terlihat sepi di siang hari.

                          CUT TO :

INSERT : (FX) memperlihatkan halaman depan rumah pertama Pak Anto yang terlihat sunyi di siang hari. 

                FADE OUT :

1. INT. RUMAH YOGA - KAMAR TIDUR. MALAM

Dikamar yang sederhana terlihat YOGA (L/25) dengan pakaian tidur, kaos dan celana pendeknya, berdiri di jendela kamar tidurnya yang nampak keadaan luar rumah yang sunyi. Lalu Yoga mengeluarkan foto dari dalam sakunya dan sedikit tertunduk memandangi foto yang menggambarkan dirinya bersama Lila.

YOGA (V.O)

Akan ada hari dimana aku berdiri dihadapanmu, menatap wajahmu dan berani berkata bahwa aku sangat mencintaimu.

                          CUT TO :

2. INT. RUMAH ULFA - KAMAR TIDUR. MALAM

Dikamar tidur yang berwarna-warni terlihat ULFA (P/24) dengan pakaian tidurnya sedang berbaring dan memeluk erat bantal guling sambil memegang dan memandangi foto yang menggambarkan dirinya bersama Yoga.

ULFA (V.O)

Salah satu kebahagiaanku, bisa dicintai olehmu dan aku akan menunggu waktu itu walau saat ini aku bukan pilihan utamamu.

                          CUT TO :

3. INT. RUMAH LILA - KAMAR TIDUR. MALAM

Dikamar tidur yang rapi dan indah terlihat LILA (P/24) dengan pakaian tidurnya sedang duduk di bangku yang dihadapannya terdapat juga meja dan kaca besar. Lila membuka lemari dari meja tersebut dan mengambil dua foto lalu memegangnya. Dengan tangan kanan, Lila memegang foto yang menggambarkan dirinya bersama Yoga sementara ditangan kirinya bergambarkan dirinya bersama Rizal. Lila memandangi dengan serius kedua foto tersebut.

LILA (V.O)

Yang terbaik akan berada di podium yang tertinggi, aku berharap salah satu diantara kalian berada disana.

                          

CUT TO :

4. EXT/INT. PARKIRAN CAFE/DALAM CAFE. MALAM

ESTABLISH : memperlihatkan suasana luar cafe.

                          CUT TO :

Terlihat mobil Rizal sampai di parkiran cafe.

                          CUT TO :

Di dalam mobil, RiZAL (L/24) dengan pakaian rapi dan berkelas, sedang memegang bunga mawar di tangan kanannya dan di tangan kirinya memegang foto yang bergambarkan dirinya bersama Lila. Lalu Rizal memandangi dengan serius bunga dan foto yang dipegangnya.

RIZAL (V.O)

Aku sangat bersyukur jika suatu hari nanti aku bisa menyatukan kalian bedua agar kita bisa menikmati hidup bersama-sama.

Rizal menyimpan foto tersebut kedalam sala satu sakunya. Lalu Rizal membuka pintu mobil, keluar dari dalam mobil dan berjalan sedikit lebih cepat dengan membawa bunga mawar untuk menuju pintu utama cafe.

 

                          CUT TO :

Di dalam cafe yang ramai. Rizal melihat kanan-kiri dan tertuju melihat dari belakang perempuan berambut panjang dengan pakaian seksinya sedang duduk sendirian dan Rizal langsung berjalan menghampirinya.

Rizal tepat berdiri di hadapan perempuan tersebut dengan memegang bunga mawar di tangan kanannya.

RIZAL

(Memberikan bunga)

Maaf ya sayang, aku agak telat datang.

AULIA (P/23) Menoleh ke arah Rizal.

AULIA

(Mengambil bunga dengan cemberut)

Makasih.

(Beat)

Kemana saja kamu, sudah dari tadi aku nungguin kamu.

RIZAL

Biasalah, kamu kan sudah tau.

AULIA

Lila lagi, Lila lagi.

Aulia membuang muka dan Rizal langsung duduk didepan Aulia.

AULIA (CONT'D)

Kamu kenapa jarang ada waktu untuk aku, segitu berharganya Lila bagimu.

RIZAL

Sabar, nanti ada waktunya untuk kita terus bersama.

AULIA

Mau berapa lama lagi aku menahan kesabaran ini, kalau kamu memang tidak cinta lagi dengan Lila, bilang saja terus terang.

(Beat)

Apa perlu aku yang bilang.

RIZAL

Sudahlah jangan bahas itu dulu, kita jarang ketemu jadi manfaatkan waktu ini, aku mohon.

Rizal memegang kedua tangan Aulia.

RIZAL (CONT'D)

Senyum dong, aku janji bakalan memilih kamu, kamu yang pertama, kedua dan ketiga, sebab yang keempat dan seterusnya tidak akan pernah naik ke podium tertinggi cintaku.

Aulia melirik Rizal lalu tersenyum manis dan Rizal mencium tangan Aulia.

                          CUT TO :

5. INT. RUMAH KEDUA PAK ANTO - RUANG SANTAI. MALAM

Terlihat Pak ANTO (L/50) dan keempat istrinya yang mengenakan pakaian tidur dengan santai duduk di bangku. Mereka dengan seriusnya sedang menonton film di televisi.

Pak Anto melirik satu-persatu istrinya yang sangat serius menonton film, lalu pak Anto bergerak mengambil remote televisi dan langsung mematikan televisi.

Dengan spontan keempat istrinya serentak menoleh ke arah pak Anto.

ISTRI PERTAMA/IBU YOGA

Bapak! lagi seru-serunya kenapa dimatikan.

ISTRI

(Tiga istri lainnya menjawab serentak dengan mata melotot)

Iya pak.

PAK ANTO

(Sambil meletakkan remote televisi ke meja)

Sudah malam, besok banyak kerjaan di kantor yang harus kita selesaikan.

ISTRI KEDUA/MAMA RIZAL

Tolong dihidupkan pak, sebentar lagi filmnya selesai.

PAK ANTO

Besok dilanjutkan lagi nontonnya.

Keempat istrinya terlihat lemas dengan muka yang cemberut. Lalu pak Anto melirik satu persatu istrinya yang terlihat kesal.

PAK ANTO (CONT'D)

Ngomong-ngomong bagaimana kabar mereka-mereka disana.

Keempat istri menoleh ke arah pak Anto.

ISTRI

(Keempat istri serentak menjawab)

Sudah malam pak, besok saja diceritain.

Pak Anto sedikit tertunduk dan menggaruk-garuk kepalanya.

 

PAK ANTO

(Melirik istrinya dengan serius)

Kenapa harus nunggu besok.

(Beat)

Ini cerita dunia nyata bukan cerita yang ada di film tadi.

ISTRI

(Keempat Istri serentak bicara)

Mereka baik-baik saja disana pak.

PAK ANTO

Syukurlah kalau begitu, cuma itu saja yang ingin saya dengarkan.

Pak Anto berdiri dari tempat duduknya.

PAK ANTO (CONT'D)

(Sambil melirik istrinya)

Yasudah, saya mau ke kamar duluan, kalian jangan lama-lama kali tidurnya, banyak kerjaan di kantor besok yang harus kita selesaikan.

Pak Anto melangkahkan kakinya, baru beberapa langkah pak Anto berhenti sejenak dan berbalik badan lalu langsung dengan cepat mengambil remote televisi di meja sambil melirik satu-persatu muka istri-istrinya yang cemberut meliriknya.

Pak Anto langsung berjalan pergi dengan membawa remote televisi.

Terlihat wajah cemberut dan lemas dari keempat istrinya. 

                                      

FADE IN :

6. INT. RUMAH YOGA - RUANG MAKAN. PAGI

Terlihat Yoga masih dengan pakaian tidur, kaos dan celana pendeknya sedang duduk di bangku meja makan yang tersedia serapan pagi.

Suapan demi suapan dilahapnya, tiba-tiba dari belakang ada seorang wanita yang menutupi kedua mata Yoga dengan kedua tangannya dan Yoga langsung meletakkan sendoknya.

YOGA

Masih pagi, jangan bercanda dulu.

Terlihat Aulia dengan baju tidurnya melepaskan tangannya dari mata Yoga, lalu Aulia meletakkan kedua tangannya dan dagunya ke pundak kanan Yoga.

AULIA

Aku disayang atau tidak.

YOGA

Disayang? kalau itu sudah pastilah.

AULIA

Nggak, gak sayang.

YOGA

Mana mungkin aku tidak sayang lagi dengan adikku satu-satunya.

AULIA

Buktinya aku tidak pernah lagi disuapin makan.

YOGA

Perkara tidak disuapin makan, bilang saja dari tadi kalau kamu mau disuapin.

Yoga langsung mengambil sendok yang berisi makanan lalu menyuapin Aulia. Aulia tersenyum dan mencium pipi Yoga.

 

AULIA

(Tersenyum manis)

Makasih.

Aulia langsung duduk di bangku yang tersedia.

AULIA (CONT'D)

Hari ini aku tidak kuliah, lagi tidak enak badan, butuh istirahat, jadi abang pergi sendiri ya.

YOGA

Tidak enak badan?, itu akibatnya karena kamu sering pulang tengah malam.

(Beat)

Kamu kemana saja kalau tidak tengah malam tidak pulang.

AULIA (V.O)

Mana mungkin aku ceritakan kepada bang Yoga tentang hubunganku dengan Rizal.

YOGA

Kemana!.

AULIA

Ketempat kawan bang, aku juga mengerjakan tugas, banyak tugas kuliah yang harus dikejar.

YOGA

Yasudah kalau kamu memang butuh istirahat, tapi dirumah saja, jangan kemana-mana lagi.

AULIA

Iya bang.

YOGA

Kamu serapan dulu, baru istirahat lagi.

Aulia memberikan senyuman manis kepada Yoga.

CUT TO :

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar