Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
SCRIPTED
Suka
Favorit
Bagikan
2. ACT 1 PAGE 11-20

EXT. HALAMAN SD - JAKARTA - MORNING

Semua murid dan orang tua mereka menggunakan setelan hitam untuk berkabung, hanya Lisa yang memakai batik. Anne terlihat risih.

INT. KELAS SD - MORNING

Murid lain memerhatikan Lisa yang menggunakan batik sedang duduk di bangkunya. Lalu mendekatlah Karen.

KAREN

Ko' gak pake baju item sih?

Lisa diam saja.

KAREN

Kata bunda aku kalo gak pake baju item nanti dikiranya kita gak ikut belasungkawa. 

LISA

Kenapa harus item? Batik juga bisa kan', buat belasungkawa...

KAREN

Dari dulu kalo ada orang meninggal, emang harusnya pake baju item! ya kan' temen-temen?

Murid lain mengiyakan.

KAREN

Kamu gak ngerti yah?

Beat.

KAREN

Huuu... sorakin Lisa yang aneh temen-temen, huuu!

Murid lain menyoraki. Lisa jadi MELTDOWN.

LISA

Berisik. Aku gak aneh! Jangan sorakin aku. BERISIK! BERISIK!

Lisa memegang kepalanya lalu BERTERIAK. Murid lain terdiam dan menjauh, bahkan ada yang menangis. Lalu muncul IBU GURU (40an) dari pintu kelas.

IBU GURU

Eh-eh, ada apa ini?

KAREN

Gak tau bu tiba-tiba aja Lisa teriak sendiri!

Ibu guru berusaha menenangkan Lisa.

IBU GURU

Lisa? Lisa?

Muncul Anne dan beberapa orang tua lain, Anne segera berlari ke arah Lisa.

ANNE

Lisa? Sayang?! Lisa?!

Anne segera mendekap Lisa.

ANNE

Ssshh... sshhh.. kenapa? Lisa kenapa?

IBU GURU

(ke murid-murid)

Kalian apain tadi Lisa?

KAREN

Enggak... kita enggak apa-apain ko'...

Anne terus berusaha menenangkan Lisa. Lisa pun jadi agak tenang. Ibu guru memerhatikan prilaku Lisa.

IBU GURU

...Maaf bu, bisa ikut ke ruangan saya sebentar? Kita harus bicara tentang Lisa.

INT. MOBIL - MORNING

Anne menelepon surya, Lisa memeluk BONEKA LUMBA-LUMBAnya dibelakang.

ANNE

Iya kata gurunya aku harus konsultasi ke psikolog anak.

Beat.

ANNE

Enggak, sekarang Lisa udah gak apa-apa. Cuma tadi dia teriak-teriak, aku sampai kaget.

Beat.

ANNE

Iya mungkin gara-gara seragamnya beda. Biasalah anak-anak, kalo ada yang beda langsung dibully.

Beat.

ANNE

Gak usah, kamu tungguin aja di rumah, mungkin siang kita udah pulang.

Beat.

ANNE

Iya, ya.

Anne mematikan telepon dan melihat Lisa dari kaca spion. Ia menghela nafas.

PSIKOLOG ANAK (V.O.)

Ada beberapa jenis Autisme pada anak.

INT. KANTOR PSIKOLOG ANAK - DAY

Anne dan Lisa berbincang dengan seorang PSIKOLOG ANAK wanita (40an) di kantornya.

PSIKOLOG ANAK

...dan salah satunya adalah Sindrom Asperger.

ANNE

Asperger...?

PSIKOLOG ANAK

Ya, jenis autisme ringan yang membuat anak menjadi tak peka dengan lingkungannya, kesulitan bersosialisasi, tidak menyukai perubahan dalam aturan, tidak ekspresif, obsesif, repetitif, dan mempunyai sedikit gangguan pada kemampuan motoriknya.

Lisa menoleh dengan kikuk.

PSIKOLOG ANAK

Tapi Asperger pada perempuan lebih sulit dikenali ketimbang pada lelaki. Banyak kasus seorang perempuan tidak tahu dirinya memiliki Asperger sampai ia dewasa. Jadi... kita lihat saat Lisa dewasa nanti, perubahan apa yang terjadi dengan sikapnya. Untuk saat ini saya masih tidak dapat memastikan. Tapi dugaan saya... itu adalah Asperger.

ANNE

Tapi tadi Lisa teriak-teriak sendiri, kenapa bisa begitu bu? saya jadi khawatir.

PSIKOLOG ANAK

Ya, pengidap Sindrom Asperger mempunyai respon yang berbeda dengan orang neurotipikal, tapi mereka mempunyai perasaan atau empati yang sama. Itu adalah bentuk ekspresi Lisa ketika ia sedang berada dibawah tekanan atau stress.

ANNE

Terus apa yang harus saya lakukan? saya tidak bisa seterusnya jaga Lisa di sekolah. Sementara--Lisa keliatan beda dari anak-anak lain, dia pasti jadi sasaran bully lagi.

PSIKOLOG ANAK

Homeschooling bisa jadi opsi. Setidaknya sampai Lisa bisa melindungi dirinya sendiri dari anak-anak lain. Kita gak mau Lisa jadi korban bully, karena bully akan menjadi trauma yang buruk untuk anak-anak. Khususnya untuk Lisa. Hal itu akan memengaruhi mentalnya.

ANNE

Homeschooling...

PSIKOLOG ANAK

Asperger bukan penyakit, jadi tidak bisa dihilangkan, tapi, setidaknya kita ingin Lisa merasa nyaman dengan dirinya sendiri.

Anne mengangguk kecil.

INT. KAMAR LISA - RUMAH LISA - DAY

Lisa memeluk BONEKA LUMBA-LUMBAnya sambil menonton anime One Piece episode awal di PC. Di luar kamar Anne dan Surya sedang berdebat tentang dirinya.

LISA

Nakama (sahabat)...

SURYA (O.S.)

Kita harus perlakukan dia kayak anak normal! Aku pengen dia sekolah di tempat biasa kayak anak lain!

ANNE (O.S.)

Kamu gak denger apa kata psikolog?! Lisa bisa dibully lagi kalo ke sekolah!

SURYA (O.S.)

Kalo diem di rumah, gimana dia bisa belajar beradaptasi?! Lisa cuma perlu belajar, dia cuma perlu melihat contoh bagaimana cara bersosialisasi yang baik!

ANNE (O.S.)

Lisa itu beda sama anak lain mas! jalan pikiran dan respon dia itu beda sama kita!

SURYA (O.S.)

Lisa normal. Dia cuma punya sifat yang unik, kita harus perlakukan dia kayak anak normal! dia gak autis!

ANNE (O.S.)

Emang kenapa kalau dia autis?! emang kenapa?! dia anak kita! kita harus terima dia apa adanya!

Anne dan Surya lanjut berdebat, Lisa menghela nafas dan membuka Google, lalu mengetikan kalimat di pencarian :

ON PC SCREEN

'Pretending to be normal'

INT. RUANG TUNGGU CASTING FILM - DAY - PRESENT TIME

Beberapa talent sedang menghapalkan skrip film mereka, namun berbeda untuk Lisa (22), ia sedang menghapalkan skrip untuk perkenalan diri lewat smartphonenya.

LISA

(senyum)

Halo Nama saya Lisa. Usia dua puluh dua tahun, tinggi badan 160 CM, saya cinta akting, peran yang ingin saya mainkan adalah peran utama. Terima kasih. 

Setelah dewasa, Lisa dapat meniru orang lain sehingga ia tampak normal. Tapi ia masih kesulitan dalam bersosialisasi karena tidak memahami emosi dan gestur orang lain. Agar tak terlihat aneh, Lisa terbiasa menggunakan skrip dalam percakapannya sehari-hari.

LISA

(senyum)

Nama saya Lisa. Usia dua puluh--

Seorang TALENT WANITA 1 (20an) keluar dari ruangan casting dan menghampiri temannya, TALENT WANITA 2 (20an) yang berdiri tak jauh dari Lisa.

TALENT WANITA 1

Haduh... gagal deh gue kayaknya.

TALENT WANITA 2

Lho, kenapa?

TALENT WANITA 1

Gue lupa dialognya!

Kita melihat wajah Lisa yang sedang mengamati pembicaraan mereka. Setengah melamun.

TALENT WANITA 2 (O.S.)

Ah elu, serius gak sih casting?

TALENT WANITA 1 (O.S.)

Kayaknya mesti viral dulu deh, biar langsung diterima. Ntar gue mau promosiin odading sambil ngomong 'Anjing banget'.

Mereka tertawa. Beat. Talent wanita 1 menyadari Lisa tengah memerhatikan mereka.

TALENT WANITA 1 (O.S.)

Mbak? Halooo... mbak?

Lisa tersadarkan.

TALENT WANITA 1

Ada yang bisa dibantu? ko' liatin kita terus kayak gitu?

Lisa segera mengalihkan pandangannya ke smartphone.

TALENT WANITA 1

(berbisik)

Freak...

Talent Wanita 1 dan 2 lanjut mengobrol sambil tertawa. lalu keluar seorang KRU CASTING (20an) memanggil Lisa.

KRU CASTING

Lisa? Lisa Nayara?

Lisa mengacungkan tangannya. Kru Casting mengisyaratkan agar lisa mengikutinya.

INT. RUANG CASTING FILM - CONTINUOUS

Ada beberapa kru dan Sutradara bernama STEVE (40an) di sana. Lisa berdiri di depan kamera berlatarkan green screen.

STEVE

Ya langsung aja, perkenalan dulu.

LISA

(senyum)

Nama saya Lisa. Usia dua puluh dua tahun, tinggi badan 160 CM, saya cinta akting, peran yang ingin saya mainkan adalah peran utama. Terima kasih.

STEVE

Oke, cinta akting? Seberapa besarnya kamu cinta akting?

Lisa kebingungan. Pertanyaan itu tak ada dalam skripnya.

STEVE

Gak bisa jawab? Yaudah, langsung aja. Coba dialog di scene rumah sakit. Siap ya?

Lisa mengangguk.

STEVE

Satu... dua... roll... ACTION!

LISA

(berakting dengan baik)

Kakak aku kenapa dok? Kakak aku kenapa?! tadi pagi aku liat dia olahraga baik-baik aja, kenapa sekarang dia pingsan?!

STEVE

Kakak kamu terkena serangan jantung.

LISA

(kaget)

Itu gak mungkin... GAK MUNGKIN! KAKAK AKU MANA, KAKAK AKU MANA?! AKU PENGEN KETEMU SAMA DIA!!

STEVE

OKE CUT!

Beat.

STEVE

...Bagus banget. Saya terkesan dengan akting kamu. Hapal dialog peran yang lain juga?

LISA

Aku hapal semua dialog.

STEVE

Hah? Masa? kalau gitu coba... scene ke dua belas, dialognya Ayu.

Lisa mengangguk.

LISA

Sa, sabar Sa, semua ini ujian. Kamu pasti bisa ngelewatinnya Sa, aku yakin...

STEVE

Oke good. Coba scene delapan belas, dialognya Ratna.

LISA

Hahahaha! Kasian deh lu Sa, rasain. Itu akibatnya kalo berusaha ngerebut cowok gue!

STEVE

Oke, cut. Ya, kamu bisa akting. Tapi untuk pemeran utama... pertama kamu harus mudah disukai orang lain. Dari tadi kamu selalu menghindari mata saya, itu kurang sopan.

Lisa diam.

STEVE

Kamu pengen banget dapet pemeran utama?

Lisa mengangguk.

STEVE

Kalau gitu bisa, kamu dapetin 1000 follower instagram selama sebulan? Tapi bukan beli ya.

Lisa kebingungan.

STEVE

Di film saya, jago akting aja gak cukup. Kamu juga harus punya attitude yang baik, mudah disukai orang dan populer, jadi bisa punya banyak fans. Bisa kamu lakuin itu?

LISA

Saya...

STEVE

Kalau kamu gak bisa lakuin itu, kamu gak bisa dapetin pemeran utamanya. Tapi mungkin kamu bisa jadi pemeran figuran, bersedia?

Lisa menggelengkan kepala.

LISA

Aku cuma mau pemeran utama.

STEVE

Semua dimulai dari bawah... kalau kamu gak paham itu, saya gak bisa berbuat banyak. Maaf.

EXT. DEPAN TOKO AKUARIUM LISA - DAY

Lisa berjalan di depan rumah sekaligus toko aquariumnya. Kita melihat banner bertuliskan : TOKO AQUARIUM AIR LAUT LISA. Sebelum masuk rumah, ia berjongkok dan berbicara pada seekor kucing liar.

LISA

Hei, mau jadi temen aku?

INT. TOKO AQUARIUM LISA - CONTINUOUS

SURYA (50) sedang membaca buku tentang merawat ikan di belakang meja kasir, ketika Lisa masuk tanpa mengucapkan apapun.

SURYA

Eh, udah pulang sayang? Gimana castingnya hari ini?

Lisa hanya menggeleng. Surya paham. Lisa mengambil makanan ikan dan memberi makan ikan di aquarium, ia terlihat bahagia ketika melakukannya.

SURYA

Jangan banyak-banyak, udah papa kasih makan mereka barusan.

LISA

Kurang tiga.

SURYA

Hmm?

LISA

Mereka kurang tiga.

SURYA

Iya tadi ada yang beli.

Lisa mengamati ikan-ikan.

SURYA

Istirahat dulu gih. Nanti gantiin papa jaga toko.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar