18. INT. KAFE DEKAT KANTOR THALIA-SIANG HARI
CAST: THALIA, DAMAR, PENGUNJUNG RESTO (EXTRA), PEJALAN KAKI DI LUAR(EXTRA), PELAYAN KAFE(EXTRA)
CAMERA PAN TO: PIRING DAMAR YANG KOSONG SEMENTARA PUNYA THALIA MASIH SETENGAH.
Thalia menatap ke arah jalanan di luar kafe.
CAMERA PAN TO: PASANGAN YANG BERJALAN DI LUAR KAFE.
DAMAR
(manggil)
Tha??
THALIA
(tersentak)
Ehm??
DAMAR
Lagi mikir apa??
THALIA
(menggeleng)
Bukan apa-apa.
DAMAR
Gimana kencan buta Mbak Tyas?
Berhasil?
THALIA
(senyum kecut)
Lima cowok pertama ditolak semua sama Mbak Tyas.
DAMAR
(Datar)
Sudah aku duga.
Mbak Tyas itu bukan tipe cewek yang mudah bergaul sama orang baru, kayak kamu, Tha!
Thalia memainkan sendoknya.
THALIA
Aku tahu.
Aku lebih tahu soal itu daripada kamu, Mas.
DAMAR
Trus kamu nyerah??
THALIA
Nggak donk.
Masih ada lima cowok lagi.
DAMAR
Eh??
(kaget)
Kapan??
THALIA
Mungkin minggu depan.
DAMAR
Kalo ditolak lagi gimana??
CAMERA PAN TO: THALIA MELIHAT KE ARAH KELUARGA YANG JADI PENGUNJUNG KAFE, MAKAN DENGAN PENUH TAWA.
DAMAR (CONT’D)
Apa susahnya kita langsung nikah aja, Tha??
Mbak Tyas bilang ke aku kalo dia nggak keberatan didului.
THALIA
Mbak Tyas bilang ke kamu??
DAMAR
He eh.
THALIA
Kapan??
DAMAR
Minggu lalu.
THALIA (VO)
Sebelum kencan buta.
Mungkin saat Mbak Tyas tahu rencana pernikahanku, Mbak Tyas langsung bilang masalah itu ke Damar.
DAMAR (CONT’D)
Mbak Tyas loh nggak keberatan.
Kenapa kamu-
THALIA
(menyela)
Nggak, Mas!!
Sekali nggak, tetep nggak!!
(bersikeras)
Mbak Tyas harus nikah dulu baru aku!!
DAMAR
(kesal)
Kenapa kamu ngotot sekali, Tha??
Kamu kayak gini cuma buat banyak orang kesulitan aja!
THALIA
(ngeyel)
Sekali nggak, tetep nggak!!
Thalia memakan makanannya dengan wajah kesal.
THALIA (VO)
Kenapa??
Aku gini karena-
FLASHES
Thalia teringat wajah sedih Tyas ketika Rahayu meninggal.
FLASHES END
THALIA (VO/CONT’D)
Lima tahun yang lalu, Ibu tiba-tiba meninggal dan semenjak itu Mbak Tyas milih untuk kerja di rumah.
DAMAR
Tha??
Kok diem??
Thalia menatap Damar serius, dingin.
THALIA (VO/CONT’D)
Kalo aku nikah duluan, Mbak Tyas mungkin-
DAMAR (CONT’D)
Tha??
THALIA
(dingin)
Kita pacaran udah tiga tahun lamanya.
Aku bahkan udah cerita latar belakang keluargaku yang berantakan kan sama kamu??
DAMAR
(bingung)
Kenapa tiba-tiba bahas itu?
Thalia bicara menatap makanannya.
THALIA (CONT’D)
Kamu anak tunggal dan punya keluarga yang lengkap, bahagia.
Kamu mungkin nggak akan pernah bisa ngerti gimana rasanya kehilangan keluarga seperti yang aku, Mbak Tyas dan Rion rasain.
DAMAR
(bingung)
Tha??
Kenapa malah bicara soal itu??
Thalia menatap memohon pada Damar.
THALIA (CONT’D)
(menghela napas)
Aku tahu kamu nggak bakal ngerti, tapi kali ini aku minta pengertianmu, Mas.
Kalo aku nikah duluan, mungkin Mbakku akan milih hidup nggak nikah seumur hidupnya
FADE OUT
19. INT. RUMAH THALIA-RUANG TAMU-RUANG KELUARGA-MALAM HARI
CAST: THALIA, TYAS.
SFX: PINTU DITUTUP.
TYAS
(heran)
Kamu nggak bareng sama Damar?
Kok nggak kedengaran suara mobilnya.
THALIA (VO)
Mbak sampai hafal sama suara mobilnya Damar.
Thalia duduk melepas sepatunya.
THALIA
Bareng kok, Mbak.
TYAS
Eh??
(kaget)
Kok nggak kedengaran??
THALIA
Turun di depan gang tadi, Mbak.
TYAS
Lagi berantem??
Tyas menghampiri Thalia di ruang tamu. Thalia langsung memeluk Tyas yang masih berdiri.
TYAS (CONT’D)
Berantem kenapa lagi??
(menepuk pelan bahu Thalia)
Jangan bilang gara-gara aku!
THALIA
Bukan gitu, Mbak.
TYAS
Bukannya aku udah bilang, kamu boleh nikah duluan kok.
Mbak nggak keberatan kamu nikah duluan.
Toh kamu pacaran sama Damar kan emang udah lama.
THALIA
(menggeleng)
Nggak mau!!
TYAS
Kenapa harus gitu?
Ini bukan jaman kuno di mana melangkahi kakak perempuan nikah akan bawa sial.
Thalia memeluk erat Tyas.
THALIA (VO)
Aku takut kalo aku nikah duluan, Mbak mungkin-
TYAS (CONT’D)
Kok diem sih?
(bingung)
Kamu ngeyel sampe kayak gini, pasti ada alesannya kan?
Damar itu suka kamu!
Pacaran udah lama, ngajak kamu nikah, itu tandanya dia serius sama kamu, Lia!
Thalia menghela napas.
THALIA
Huft!
Aku tahu kok, Mbak.
TYAS
Trus,
Kenapa tinggal nikah aja kamu harus kayak gini dulu?
Buat rumit semuanya!
THALIA
(dingin)
A-aku ngerasa
TYAS
Apa?
THALIA (CONT’D)
A-aku ngerasa Mbak kayak nggak mau nikah aja.
Mbak sengaja kerja di rumah supaya nggak ketemu cowok di luar.
TYAS
Eh??
(kaget)
Kok kamu mikir gitu?
THALIA
Cu-cuma feeling aja.
Tapi biasanya firasatku ini bener, Mbak.
Thalia menengadah melihat Tyas.
CAMERA PAN TO: WAJAH TYAS YANG BERUBAH DATAR
THALIA (CONT’D)
A-aku bener kan?
M-mbak emang nggak mau nikah kan??
Tyas menjentikkan jarinya di kening Thalia.
TYAS
(Senyum pura-pura)
Ya mau lah!
Tapi nyari pasangannya kan nggak gampang kayak nyari baju di toko.
THALIA
Auw!!
(geram)
Mbak nggak cari, gimana mau ketemu??
TYAS
(tertawa kecil)
Aku kan pake jalur pasrah sama Tuhan.
Thalia melepaskan pelukannya pada Tyas.
THALIA
Karena masih ada lima cowok lagi,
Mbak masih harus ikut kencan buta lagi!
Tyas duduk di samping Thalia.
TYAS
(datar)
Trus gimana kalo aku masih nggak suka?
THALIA
Kalo emang nggak suka,
(PAUSE)
aku nggak akan maksa Mbak lagi.
TYAS
Trus gimana sama Damar?
Kamu masih mau nolak nikah sama dia??
Damar dan keluarganya nggak bisa nunggu kamu selamanya.
THALIA
(tegas, yakin)
Aku pasti nikah sama Damar, Mbak!
Cuma waktunya yang nggak tahu kapan, Mbak.
TYAS
(geleng kepala)
Aku kadang nggak ngerti sama kamu, Lia.
Kamu suka buat masalah sederhana jadi tambah rumit!
Tyas menjentikkan jarinya lagi di kening Thalia.
THALIA
(protes)
Auww!!
Kenapa nyentil lagi, Mbak???
Tyas bangkit dari duduknya dan berjalan kembali ke meja kerjanya.
TYAS
Hidup ini sudah rumit, jangan diperumit lagi!
CAMERA PAN TO: PUNGGUNG TYAS.
THALIA (VO)
Mbak mungkin nggak sadar.
Tapi liat punggung Mbak seperti sekarang ini, aku ngerasa Mbak akan jatuh dalam kesepian kalo aku pergi nikah sama Damar.
FADE OUT
20. INT. KANTOR THALIA-LOBI-DEPAN LIFT-PAGI HARI
CAST: THALIA, ANISA, KARYAWAN KANTOR THALIA(EXTRA)
Anisa menghampiri Thalia dan merangkulnya.
ANISA
Pagi!
THALIA
(senyum pahit)
Pagi, Mbak.
Anisa dan Thalia jalan bareng menuju ke lift.
ANISA
Kok tumben sendirian??
Damar,
(mencari)
Mana?
THALIA
Nggak usah dicari, Mbak.
Aku berantem lagi sama dia.
ANISA
Eh??
(terkekeh)
Gara-gara apa lagi?
Jangan bilang karena Mbak Tyas??
Anisa dan Thalia menunggu di depan lift.
THALIA
(senyum pahit)
Kok bener sih?
ANISA
(senyum)
Alasan apa lagi coba?
Anisa menepuk bahu Thalia.
ANISA (CONT’D)
Damar marah itu karena sayang sama kamu, Tha.
ngerti kan?
THALIA
(mengangguk)
ngerti kok, Mbak.
ANISA
(menepuk bahu Thalia)
Bagus deh kalo ngerti.
Jadi berantemnya jangan lama-lama!
Mbak Tyas pasti nggak suka kan kalo tahu!
THALIA
Ehm.
(mengangguk)
Ya, Mbak.
ANISA
Eh iyah.
Hari ini Mbakmu kan ikut kencan buta lagi kan??
THALIA
(senyum senang)
Iya, Mbak.
Moga aja kali ini ada yang cocok.
Harapanku lebih besar kali ini.
CAMERA PAN TO: KARYAWAN BERBARIS DI BELAKANG THALIA DAN ANISA, MENUNGGU LIFT.
ANISA
Moga aja.
Namanya jodoh nggak ke mana.
Tapi kalo bukan jodoh nggak bakal bareng.
CAMERA PAN TO: ANGKA DI LAYAR LIFT:1
SFX: PINTU LIFT TERBUKA.
THALIA(VO)
Dan kali ini, aku harap jodoh Mbak Tyas ada di salah satu lima pria yang aku pilih itu.
CAMERA PAN TO: THALIA BERSAMA DENGAN ANISA DAN KARYAWAN LAIN MASUK DALAM LIFT.
SFX: PINTU LIFT TERTUTUP.
FADE OUT