Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
One Pack Man
Suka
Favorit
Bagikan
3. Chapter 3

18. INT. RUMAH SAKIT – SORE

Johan sedang berada di ruang tunggu bersama beberapa orang kepercayaan Bossnya, salah satunya bernama RICHARD, mereka sedang meratapi kematian Boss dan istrinya.

RICHARD

Jadi sekarang gimana? Bang Johan.

JOHAN

(terhenyak)

Hah? ... Entahlah, gue juga bingung. Bahkan sampai sekarang pun keberadaan Dennis masih tidak diketahui.

(pause)

Barusan gue baru aja dapat kabar bahwa semua anak buah kita yang bertugas untuk menjaga Dennis, mati dibantai di Hotel, terus sekarang Dennis ngilang.

RICHARD

(mengusap kepala)

Kira-kira semua ini ulah siapa?

JOHAN

Kemungkinan besar ulah dari saingan kita, kelompok Green cobra.

RICHARD

Mereka bener-bener udah nekat ya. Dan selain itu darimana mereka bisa tahu lokasi Boss kita dan Dennis?

JOHAN

Entahlah, mungkin ada mata-mata di antara kita ... Gue ngga bakal tinggal diam, sekarang gue akan berusaha untuk mencari keberadaan Dennis, dan lo bertugas untuk ngurus upacara pemakaman besok

RICHARD

Oke, hati-hati bang, semoga lu berhasil.

JOHAN

Ya, tentu. Dennis adalah penerus takhta selanjutnya Boss Jericho, bagaimanapun juga dia harus selamat.

INTERCUT TO

Sekarang, Johan sedang berada di lorong rumah sakit yang keadaannya sepi, dia sedang menelpon seseorang.

JOHAN

Kenapa lu bisa gagal ngehabisin dia?? Gue kan udah ngebayar lo mahal!

(menahan kekesalan)

Oke, oke, gue bakal ngasih tau lokasi dia selanjutnya. Dan kali ini pastiin lu harus berhasil.

CUT TO

Di atap sebuah gedung, si pembunuh bayaran berjas putih sedang menelpon.

PEMBUNUH BAYARAN

Hmm, ya. Pasti.

CUT BACK TO

Kemudian Johan menutup teleponnya dengan perasaan kesal

19. EXT. JALAN RAYA – SORE

Andy dan Dennis masuk ke dalam mobil, Dennis duduk di kursi depan lalu menyapa dan mencium pipi Megan, lalu Megan merasa heran ketika Andy juga masuk dan duduk di kursi belakang. Dan Andy terlihat berusaha memalingkan pandangan dari Megan.

MEGAN

Kenapa orang ini ikut sama kita?

DENNIS

(menghela nafas)

Yah, ceritanya panjang.

MEGAN

Kemana kita sekarang?

DENNIS

Kita ke Rumahku. Disana aku bisa ngehubungin orang-orang kepercayaan bokap.

Lalu mobil Megan melaju.

CUT TO

Beberapa lama kemudian, dalam perjalanan itu mereka mengobrol

MEGAN

Owh, jadi orang ini punya kepribadian ganda

(sedikit tertawa)

DENNIS

Hehhe iya, Aku sendiri awalnya ngga percaya, tapi setelah ngeliat semua yang udah terjadi, sepertinya memang iya.

ANDY

Bisa fokus nyetir aja ngga?

DENNIS

Ehh iya, jangan bikin dia marah, ntar dia ngamuk, hahhah.

ANDY

Gue ngga langsung berubah kalau cuma marah, tapi kalau ada yang nyakitin gue secara fisik, maka gue akan berubah.

DENNIS

Oh ya? Terus dalam kondisi gimana lagi lu bakalan berubah? Dan sebutin nama-nama kepribadian lo itu ya.

ANDY

Kalau gue denger suara musik, gue bakalan berubah jadi Otto.

FLASHBACK

Ketika Andy sedang berjalan di gang perkampungan, dia melewati konser dangdutan, lalu tiba-tiba dia ikut naik panggung dan menyawer biduan.

CUT BACK TO

ANDY

Kalau gue ngeliatin cewek cantik selama 30 detik.

DENNIS

Ya ya, gue udah tau tentang itu, terus apa lagi?

ANDY

Kalau gue dibangunin secara paksa ketika lagi tidur, gue bakalan jadi Reed.

(pause)

Reed itu jarang bikin ulah, karena ketika dia muncul biasanya dia tidur lagi karena sifatnya pemales... Tapi sekalinya dia bikin ulah, dia bisa ngebobol akun bank orang lain.

DENNIS

Wahh, dia Hacker?

ANDY

I- iya, bisa dibilang begitu lah.

DENNIS

Lalu satu lagi?

ANDY

Rocky... Lu udah tau juga mengenai dia.

DENNIS

Oh iya.

MEGAN

(melihat keluar jendela)

Hey! Kalian kenal mereka?

Tiba-tiba mobil yang dikendarai Megan dipepet oleh dua mobil dari samping kanan dan belakang. Dan ternyata di salah satu mobil itu, Dennis melihat ada si pembunuh bayaran berjas putih, sehingga dia langsung berteriak.

DENNIS

Tancap gas!!

Lalu mobil mereka melaju dengan kencang hingga jaraknya cukup jauh dari para penjahat. Tapi ternyata akhirnya mereka malah terjebak kemacetan, sehingga Megan menghentikan mobilnya. Tapi Andy segera mengambil inisiatif.

ANDY

Nona, cepat pindah ke belakang! Kita bertukar tempat duduk!

DENNIS

Lo mau ngapain?

Sementara itu, mobil pengejar semakin dekat. Lalu setelah bertukar tempat, Andy segera menatap wajah Megan dengan serius.

INTERCUT TO

Countdown 30 detik

CUT BACK TO

Andy menatap

CUT TO

Countdown 23 detik

CUT BACK TO

Andy menatap

CUT TO

Countdown 12 detik

CUT BACK TO

Andy menatap, lalu setelah countdown sudah menjadi 0. Maka Andy tiba-tiba berubah kepribadian. Dia tersenyum sambil menatap Megan.

ANDY

Hallo Nona, kita bertemu lagi.

(menaikan alisnya)

DENNIS

Hey!! Kita lagi dikejar!!

ANDY

Oke Skunk Head!

Kemudian, Oscar beraksi, dia segera memundurkan mobilnya, lalu nge drift dan berbalik. Setelah itu dia melaju melawan arus dan hampir menabrak mobil musuh namun tidak kena, hingga akhirnya dia bisa melaju ke jalanan lain lalu menjauh dari para pengejar. Sedangkan Mobil si pembunuh bayaran tidak menyerah sampai disana. Dengan cekatan dia juga mundur lalu berbelok untuk mengejar mobil yang dikendarai Oscar. Maka beberapa lama kemudian, aksi pengejaran pun berlanjut, Mobil si pembunuh bayaran terus memepet dan menabrak mobil Oscar, namun dengan cekatan Oscar selalu bisa mengecohnya, bahkan Oscar juga menyusuri jalanan gang perkampungan untuk mempersulit si pembunuh bayaran. lalu ketika mobil si pembunuh bayaran berhasil menyusul dan memepetnya lagi, Oscar segera mengerem lalu menyundul mobil musuh dari belakang sambil berbelok, sehingga mobil si pembunuh bayaran langsung oleng dan menabrak tiang, lalu berhenti seketika. Dan akhirnya Aksi kejar-kejaran itu berhasil dimenangkan oleh Oscar.

DENNIS

Wahaahhahah ... Jadi lo ahli mengemudi.

ANDY

Ya, tak hanya ahli merayu.

(Menoleh kepada Megan)

Kamu ngga apa-apa Nona?

DENNIS

Udah, udah perhatiin jalan aja.

(membalikan kepala Andy hingga menghadap ke depan lagi)

20. EXT. PINGGIR JALAN – MALAM

Andy, Dennis, dan Megan berdiri di luar mobil.

DENNIS

Bagus, sekarang kita malah makin jauh dari rumah gue.

ANDY

Iya maaf, kan tadi kita dalam keadaan dikejar.

MEGAN

Hmm, kayaknya para penjahat itu bakalan terus berpatroli di sekitar rumah kamu... Keadaannya masih belum aman. Jadi sebaiknya, Sekarang kita nginep aja di hotel.

ANDY

Hah? Silahkan kalian berdua aja, gue mau pulang.

DENNIS

Eits, lo belum boleh pulang, lo musti terus nemenin gue sampe keadaan gue aman... Emangnya lu pikir bakal ngapain aja kita di hotel?

ANDY

Yaa, lu berdua kan pacaran. Canggung dong gua.

DENNIS

Hmm, tenang aja, kita ngga bakal ngapa-ngapain. Ayo cepet lu nyetir lagi.

ANDY

Gue ngga bisa nyetir... Yang tadi itu Oscar.

DENNIS

Hah?

MEGAN

Udah, udah, aku aja yang nyetir. Ayo.

(masuk ke mobil)

21. INT. RUMAH SAKIT – MALAM

Johan sedang berdiri di ranjang pasien, dan yang sedang terbaring adalah si Pembunuh bayaran, dengan kepala yang di perban. Dan dia sedang tak sadarkan diri.

JOHAN

... Ya ampun, Cuma nanganin satu orang aja kenapa susah amat sih?

(pause)

Pokoknya lu musti cepet sembuh, lu harus bisa beraksi lagi besok.

Kemudian Johan pergi meninggalkan si pembunuh bayaran itu sendirian.

22. INT. KAMAR HOTEL – MALAM

Megan sedang mandi, sedangkan Andy sedang duduk di sofa sembari melihat foto dirinya bersama Rena di HP nya. Lalu tiba-tiba Dennis datang menghampirinya.

DENNIS

Ciyee, siapa tuh?

ANDY

(kaget dan segera mematikan hp'nya)

Bukan urusan lu.

DENNIS

Itu pacar lu ya?

ANDY

Bukan... Dia temen gue sejak kecil.

DENNIS

Owh, lu suka sama dia?

ANDY

Eummm...

DENNIS

Jawab aja yang jujur, jangan munafik lu.

ANDY

I- iya, sebenernya gue udah suka sama dia sejak lama.

DENNIS

Terus lu udah nyatain perasaan lu sama dia?

ANDY

Belum, gue ngga pernah bisa menunjukan ekspresi apapun di depan dia.

DENNIS

Owh, pantesan aja lu jadi kayak gini.

ANDY

Hah?

DENNIS

Mungkin sejak kecil,Lu terlalu sering memendam perasaan lu sendiri, lu ngga pernah ngeluarin emosi lu ... Jadi semua itu numpuk, sehingga terciptalah kepribadian-kepribadian yang lain dalam diri lu.

ANDY

I- iya, mungkin juga sih ... Darimana lo bisa tau?

DENNIS

Soalnya temen gua ada yang kuliah psikologi.

ANDY

O- oh

DENNIS

Lalu sejak kapan lo mulai tau bahwa diri lo punya berbagai kepribadian itu?

ANDY

Hmm, udah cukup lama sih.

(pause)

Tepatnya, Saat gue dan Rena baru lulus SMA, gue sama dia jadi jarang ketemu... Terus gue liat dia punya pacar.

DENNIS

Oww

ANDY

Jujur gue memang agak cemburu sih waktu itu. Tapi gue ngga punya hak buat ngelarang dia berhubungan dengan orang lain, jadi gue harus ikhlas dan merasa senang dengan hubungan yang mereka jalanin.

DENNIS

Terus?

ANDY

Tapi pada suatu hari, gue liat Rena nangis di tepi sungai, terus gue samperin dia. Dan dia bercerita ke gue bahwa pacarnya itu selingkuh.

DENNIS

Wahh.

ANDY

Lalu tiba-tiba ada perasaan marah di dalam diri gue yang teramat besar dan saking besarnya bahkan gue ngga bisa jelasin.

(pause)

Pas waktu malam hari, gue datangin pacarnya Rena di tempat dia nongkrong sama temen-temennya. Lalu gue pake topeng sambil bawa alat pemukul... Dan disana tiba-tiba gue langsung ngehajar mereka semua sampai babak belur.

DENNIS

Oh my God.

ANDY

Setelah itu gue lari dan sembunyi, dan ketika gue ngebuka topeng gue... gue baru tersadar dengan apa yang baru aja gue lakukan.

(pause)

Itu pertama kalinya Rocky keluar, dan dia keluar bukan karena fisik gue disakitin, tapi karena gue yang pengen nyakitin orang lain. Dan semenjak kejadian itu, kepribadian-kepribadian gue yang lain mulai bermunculan, dan awalnya mereka semua ngga terkendali, tapi sekarang semenjak gue pindah rumah ke tempat yang lebih sunyi. Hidup gue jadi lebih tenang.

DENNIS

Kalo hidup lu jauh lebih tenang, lu ngga bakalan ada disini sekarang.

ANDY

Ya, namanya juga nasib.

DENNIS

Hey.

ANDY

Ya.

DENNIS

Kayaknya lu emang musti banyak-banyakin curhat kaya gini

ANDY

(pause)

Udah sanah, gue mau tidur.

Kemudian Dennis juga segera tidur di ranjang yang terpisah dari Megan. Lalu Megan datang dengan mengenakan kimono.

DENNIS

Kamu cantik banget malam ini.

MEGAN

Hmm, makasih

(tersenyum)

DENNIS

(menengok ke arah Andy)

Kalo aja ngga ada Andy, ini bakalan jadi malam yang sempurna.

ANDY

Gue denger!

MEGAN

Sebaiknya kamu cepet tidur sekarang, besok kita musti berangkat pagi-pagi.

DENNIS

Kenapa musti pagi-pagi sih?

MEGAN

Biar kamu bisa segera nyelesain masalah ini.

DENNIS

Tenang aja, ketika aku udah bilang ke bokap... Maka si pembunuh bayaran itu bakalan langsung abis.

MEGAN

(tersenyum)

Pokoknya cepet tidur, kamu harus istirahat.

Kemudian Dennis terlentang sambil menutup mata.

FADE IN

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar