Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
107. INT. MOBIL MBAH - SIANG
Mobil mulai berjalan kembali. Menyisiri rute menuju Cirebon.
Tiba-tiba sebuah mobil berkecepatan tinggi hampir menabrak mereka. Mbah kaget dan membanting setir. Mobil itu melaju kencang meninggalkan mereka, melenggok-lenggok bak raja jalanan.
Amar menepuk pundak Mbah dan menatap matanya dalam.
Mbah mengebut kencang, mengejar mobil tadi. Mobil tadi menyetir dengan sembrono, membuat beberapa becak berjatuhan, ada yang terlempar ke atas pohon. Mbah memepet-mepetkan mobilnya, hingga akhirnya mobil itu menabrak pembatas jalan dan berhenti.
CUT TO:
108. EXT. DI SEBUAH JALAN - SIANG
Abil, Mbah, Ela dan Amar turun dari mobil dan menghampiri si supir gila. Wajah mereka garang kecuali Abil, wajahnya malas. Sang supir gila tidak keluar mobil, hanya membuka jendela. Terlihat wajahnya culun.
Supir gila keluar mobil. Celana bagian pantatnya berwarna noda orange.
Mereka mencium aroma tidak sedap keluar dari pantat supir gila.
Mereka terdiam sejenak. Abil mendorong-dorong bahu Amar.
Supir gila cuma cengengesan sambil menggerak-gerakkan pantatnya karena merasa tidak nyaman.
Mereka pergi melanjutkan perjalanan.
CUT TO:
109. INT. MOBIL MBAH DEPAN RUMAH SONI- SORE
Mobil Mbah berhenti di depan rumah Soni.
Ela tiba-tiba sudah turun dan terlihat berbincang-bincang dengan seorang wanita di depan rumah Soni. Tak berapa lama ia kembali ke mobil.
Ela memandang sinis pada Abil. Abil berkeringat.
Mobil berjalan kembali.
Amar mendekati Abil dan berbisik-bisik.
CUT TO:
110. INT. MOBIL DI PARKIRAN BELAKANG KANTOR SONI - SORE
CUT TO:
111. EXT. DEPAN KANTOR SONI - SORE
Mbah datang mengampiri Satpam.
CUT TO:
112. INT. MOBIL DI PARKIRAN BELAKANG KANTOR SONI - SORE
Terlihat dada Amar dan Abil berdegup kencang hingga suaranya terdengar keras.
Soni datang, dandanannya cupu dengan rambut klimis belah pinggir, berkacamata tebal dan baju rapi masuk celana.
CUT TO:
113. EXT. PARKIRAN BELAKANG KANTOR SONI - SORE
Abil dan Amar keluar mobil. Mereka mengenakan jas dan topi keren sambil mengemut permen. SLOW MOTION Abil dan Amar berjalan mendekati Soni. Soni tampak bingung karena tidak mengenal mereka.
BEAT.
Soni mengambil kuda-kuda dan mengencangkan otot-ototnya. Bajunya robek jadi dua. Tubuh Soni yang berotot terpampang nyata.
CUT TO:
114. INT. MOBIL DI PARKIRAN BELAKANG KANTOR SONI - SORE
Ela teringat sesuatu.
CUT TO:
115. EXT. PARKIRAN BELAKANG KANTOR SONI - SORE
Mbah bergegas berlari menuju Amar dan Abil. Mereka berdua sedang terkesima melihat Soni yang memancarkan tenaga dalam hingga memicu angin kencang.
Mbah, Amar dan Abil berdiri berhadapan dengan Soni. Amar maju ke depan.
Abil membuka jas Amar. Pose Amar terlihat keren.
ZOOM IN pada mata Amar yang menutup, berusaha mengingat petuah gurunya. WHIP PAN pada sekelompok gadis yang sedang bernyanyi dan berdansa dilihat banyak penonton, termasuk di dalamnya Amar yang sedang asyik mengikuti dansa mereka.
WHIP PAN kembali ke kenyataan. Dengan mata masih tertutup, wajah Amar terlihat girang.
ZOOM IN pada mata Amar yang menutup, berusaha mengingat petuah gurunya. WHIP PAN nampak seorang guru tua dengan background putih menasihati Amar.
Amar terlihat serius. Lalu di balik guru ada seorang gadis cantik yang lewat, perhatian Amar terpecah, apa yang gurunya sampaikan tidak ia dengarkan.
WHIP PAN kembali ke kenyataan. Mata Amar terbuka, wajahnya kesal.
Amar maju dengan cepat. Ketika Soni sudah dalam jangkauan serang, dia mengeluarkan tiga buah tendangan kilat dengan akurasi sangat tinggi.
CLOSE UP SHOT Amar berdiri satu kaki dengan kaki yang dibuat menendang Soni tadi, mengangkat ke atas. Posenya laksana pendekar.
ZOOM OUT, terlihat kaki Amar yang mengangkat tadi, ternyata patah mengelantung.
Amar terduduk, Abil membantu Amar membetulkan kakinya yang patah.
Tiba-tiba Soni sudah di depan Mbah. Dia mendorong Mbah hingga terpental ke atas dengan kekuatan penuh. Mbah terbang dan tersangkut di pohon. Abil melotot melihatnya.
Lalu Soni melakukan tendangan terbang ke arah Abil. Abil ketakutan dan melindungi kepalanya dengan tangan. Tiba-tiba Ela keluar menghampiri mereka.
Soni terkejut melihat ke arah perut Ela yang sedang hamil besar.
SLOW MOTION: Soni terbang ke arah Abil, tendangannya meleset. Selangkangan Soni perlahan bergerak menuju sikut Abil. Soni berkeringat dan melotot. ECU pada selangkangan Soni yang tersikut perlahan. ECU wajah Soni yang kesakitan dan mulutnya memuntahkan dragon ball.
FADE TO:
116. EXT. TAMAN DI DEKAT PARKIRAN BELAKANG KANTOR SONI - SORE
Soni dan Ela duduk berduaan.
BEAT.
BEAT
Soni terdiam sementara.
Ela menatap Soni dalam.
Ela meninju selangkangan Soni. Dia kesakitan dan memuntahkan Dragon Ball.
Amar mendekati mereka dengan kaki yang masih patah. Abil berjalan di sampingnya.
Soni bangkit dari duduknya dengan selangkangan yang masih sakit. Dia mendekati Amar.
Soni memegang kaki Amar yang patah dan menyembuhkannya. Secara ajaib kaki Amar sudah tidak patah.
Amar lompat-lompat. Lalu patah lagi.
Ela membopong Amar. Mereka berjalan berdua menuju mobil.
Abil kemudian menoleh, dia memandangi Ela yang membopong Amar. Mereka berdua terlihat begitu dekat.
CUT TO:
117. INT. MOBIL MBAH - SORE
CUT TO:
118. EXT. PARKIRAN BELAKANG KANTOR SONI - SORE
FADE TO:
119. INT. APOTIK PINGGIR JALAN - MALAM
Abil memasuki apotik.
Ela tiba-tiba datang.
Mbak Apotik memberikan barang pesanan pada mereka.
CUT TO:
120. EXT. DI DEPAN APOTIK PINGGIR JALAN - MALAM
Baru keluar Apotik, langkah Ela terhenti.
Abil menoleh, dia memandang Ela tanpa mengucapkan sepatah kata.
Abil diam sejenak lalu menggelengkan kepala.
CUT TO:
121. INT. MOBIL MBAH - SORE
Amar dan Mbah melihat mereka berdua.
INSERT SCENE: Abil menutup sebuah buku. Di cover depan tertulis nama Ela.
CUT TO:
122. EXT. DI DEPAN APOTIK PINGGIR JALAN - MALAM
Abil terdiam. Ela perlahan mencoba memeluknya. Tapi tidak ada perlawanan dari Abil.
CUT TO:
123. INT. MOBIL MBAH - SORE
Terlihat alis mata Amar menukik tajam ke depan. Matanya melotot penuh amarah.
CUT TO:
124. EXT. DI DEPAN APOTIK PINGGIR JALAN - MALAM
Ela akhirnya memeluk tubuh Abil dengan erat.
INSERT:
Ela menyudahi pelukannya dan pergi ke mobil.
Abil masih berdiri dengan tatapan kosong.
CUT TO:
125. INT. MOBIL MBAH - SORE
Ela datang masuk ke dalam mobil. Kemudian dia mulai membalut Amar dengan perban dan menetesi betadine. Tak berapa lama Abil datang.
Mbah lalu meminum obat tersebut.
Abil dan Mbah kaget melihat Amar diperban seperti mumi.
Mbah menepok jidatnya.
Amar berusaha memasukkan obat ke mulutnya yang tertutup perban.
Abil tertawa. Mbah membantu Amar membuka perban.
Mobil berjalan menuju pulang diiringi BGM "Pergilah Kau" by Sherina. Amar dan ela tertidur di kursi belakang. Abil membetulkan spion belakang sehingga ia dapat melihat la. Ia menatapnya dengan dalam. Mbah menyetir dan melirik, melihat tingkah temannya itu. Ia pun tersenyum.
FADE TO: