14.INT. STUDIO REKAMAN - SORE
Sivia dan Luna duduk di Kursi. Mereka sedang melihat Layar Komputer. Mereka terlihat serius. Sivia menujuk Layar.
Pintu terbuka, mereka berlima masuk ke dalam. Luna dan Sivia melihat mereka.
Mereka saling melihat.
CUT TO:
Mereka berlima duduk di Sofa.
Luna dan Sivia duduk di Kursi di depan mereka.
SIVIA
Gimana kabar kalian? luka-luka kalian udah mendingan?
Mereka mengangguk.
SIVIA
Syukurlah. Aku langsung aja. Kalian tahu penipu satunya lagi udah ketangkep, kan?
Mereka mengangguk.
LUNA
Itu yang nangkep aku.
Mereka terkejut mendengarnya --
BUNGA
Kok bisa? gimana? kirain kami dia di tangkap sama polisi.
LUNA
Sebenarnya penipu satunya lagi coba jual lagu kalian ke label aku.
Mereka semakin terkejut mendengarnya --
LUNA
Awalnya Ariel telepon aku. Bilang ada komposer mau jual lagu. Jadi Ariel denger lagunya. Ternyata itu lagu kalian. Gak ada yang di ganti. Judul lagunya juga sama.
Mereka hanya diam, mendengarkan.
LUNA
Jadi aku langsung ke Jakarta terus ketemu penipu kalian.
SIVIA
Pas banget waktu kalian kejar penipu satunya lagi.
BUNGA
Tapi lagu-lagu kami, Kak?
Sivia dan Luna saling melihat.
LUNA
Awalnya memang dia ngancem lagu lagu kalian gak bisa balik karena kalian tandatangan dokumen itu, kan?
Mereka berlima hanya diam.
LUNA
Tapi label punya tim pengacara. Jadi mereka nuntut penipu itu dengan kasus penipuan.
BUNGA
Memang bisa, Kak?
LUNA
Aku juga gak tahu dan itu juga bukan urusan aku. Label yang urus sama penipu itu. Tapi lagu kalian akhirnya bisa balik lagi.
Mereka terkejut mendengarnya --
Mereka saling melihat, berangkulan --
LUNA
Mungkin di ancam sama label jadinya dia takut.
Mereka tidak mendengarkan, mereka masih bergembira --
SIVIA
Tapi ada satu masalah lagi.
Mereka berhenti, melihat Sivia.
SIVIA
Kalian ingat uang lima puluh juta kalian?
Mereka mengangguk.
SIVIA
Uang kalian gak balik.
Ada jeda di antara mereka.
PIA
Kenapa, Kak? itu, kan uang kami?
Sivia dan Luna saling melihat.
PIA
Harusnya dia baliking dong uang kami? kenapa gak?
LUNA
Uang kalian udah di pakai sama mereka. Di tambah kasus ini di bawa ke polisi, kan? artinya uang kalian hangus.
Pia terkejut, ia bingung.
HAYLEY
Karena label nuntut mereka karena penipuan.
MOMO
Kecuali kita selesaiin masalah ini baik-baik atau kekeluargaan. Kita tanya mereka sanggup gak balikin uang kita.
WIDY
Kecuali ada putusan pengadilan bilang mereka harus balikin uang kita. Baru uang kita bener-bener bisa balik.
HAYLEY
Tapi kalau cuma lima puluh juta kayaknya gak mungkin. Apalagi yang mereka tipu juga gak banyak.
MOMO
Banyak yang di tipu juga belum tentu uangnya di balikin sama mereka. Apalagi kalau mereka masuk penjara. Mau bayar pakai apa?
SIVIA
Yang aku denger mereka nipu orang lebih dari satu. Ada beberapa orang.
HAYLEY
Makin besar uang yang mereka dapet. Makin gak yakin uang kita balik.
WIDY
Mereka pasti di tanya sanggup gak balikin uang kita sama pengadilan. Aku yakin pasti mereka bilang gak sanggup. Pengadilan tinggal nambahin hukuman mereka aja. Mereka hidupnya tenang-tenang di dalam. Dapet makan tiap hari, tidur teratur. Sementara uang kita gak tahu kemana.
PIA
Jadi kita biarin mereka gitu aja?
BUNGA
Sebenarnya label cuma mau selamatin muka mereka. Biar orang-orang tahu mereka gak hubungannya sama ini. Kalau mereka gak lapor, pasti ada orang yang bocorin ke media. Orang orang pasti mikir label juga ikut nipu kita, kan? mereka kerjasama sama penipu itu.
PIA
Jadi uang yang aku kumpulin selama ini buat beli gitar aku hilang gitu aja?
Luna dan Sivia saling melihat.
Bunga merangkul Pia.
PIA
Aku tahu lagu-lagu kita balik lagi. Tapi aku gak tahu harus seneng apa gak sekarang.
Mereka melihat Pia.
BUNGA
Makasih, Kak udah bantuiin kami.
Luna dan Sivia mengangguk.
CUT TO:
Mereka berempat berjalan keluar.
Bunga berjalan di belakang mereka --
SIVIA
Bunga.
Bunga berhenti melihat Luna dan Sivia.
SIVIA
Sorry aku gak bisa balikin uang kalian.
BUNGA
Kenapa Kakak yang minta maaf. Aku yang harusnya bilang makasih udah tolong kami.
LUNA
Yang kamu bilang itu bener. Label memang mau cuci tangan.
BUNGA
Yang bilang mereka mau bawa kasus ini ke Polisi siapa?
LUNA
Om David.
BUNGA
Bapak tahu uang kami juga?
LUNA
Iya, dia tahu.
BUNGA
Tapi dia gak bilang apa-apa?
Ada jeda di antara mereka.
SIVIA
Tapi aku udah coba bicara sama Om David.
BUNGA
Tapi Bapak tetap mau laporin, kan?
Sivia mengangguk.
BUNGA
Gak apa-apa. Jangan gitu, Kak. Ibu bilang uang masih bisa di cari. Tapi karya susah di buat dua kali. Sekarang aku ngerti maksud Ibu.
Luna dan Sivia tersenyum mendengarnya.
SIVIA
Pia gimana?
BUNGA
Belum tahu, Kak.
Bunga berjalan keluar ruangan. Mereka berdua hanya melihat.
15.EXT. DEPAN TOKO MUSIK - SORE
Mereka berlima duduk di depan Toko Musik. Mereka hanya diam, melihat sekitar.
Bunga melihat mereka berempat.
BUNGA
Waktu aku bilang ke Ibu soal ini. Ibu bilang ini pasti berat buat kita. Memang bener ini memang berat. Kita dapet lagu-lagu kita lagi. Tapi uang kita hilang gitu aja.
HAYLEY
Harus ada yang di korbanin buat dapet yang lain.
MOMO
Gak ada yang gak mudah buat capai tujuan kita dalam hidup.
WIDY
Tapi aku rasanya kayak di tipu sama impian sendiri. Kayak apa yang kita harapin itu udah di depan mata. Tapi tiba-tiba aja hilang cuma kita meleng dikit.
Ada jeda di antara mereka.
BUNGA
Pia. Aku tahu kamu pengen banget beli gitar pakai uang itu. Tapi gak ada gunanya kamu sesalin apa yang udah terjadi. Sekarang kita cuma bisa fokus ke depan.
Mereka melihat Pia.
PIA
Aku cuma mau cari alasan lain biar aku bisa nutupin begonya aku.
Mereka tersenyum melihat Pia. Pia juga tersenyum.
PIA
Tapi aku gak yakin sama apa yang mau aku lakuin ke depannya, Kak.
BUNGA
Maksud kamu?
PIA
Buat sekarang kayaknya pikiran buat dapetin kontrak dari label gak aku pikirin lagi. Kayak percuma udah susah-susah kerja keras tapi ujung-ujungnya di tipu sama orang-orang kayak gitu.
BUNGA
Jadi kamu gimana sekarang?
PIA
Aku cuma mau ngeband. Gak peduli dapet kontrak atau gak.
Mereka saling melihat.
PIA
Aku tahu tujuan kita ngeband selama ini dapetin kontrak dari label. Tapi aku gak mau gara-gara masalah ini ngeband jadi gak asik lagi.
Mereka saling melihat.
PIA
Aku mau ngeband karena aku suka musik dan ngeband. Gak peduli dapet kontrak atau gak. Aku tetap mau ngeband bareng kakak-kakak.
Mereka saling melihat. Mereka tersenyum. Widy mengelus kepala Pia.
BUNGA
Bener geng. Kita kejar tujuan kita tapi kita lupa selama ini kita ngeband buat apa. Kita cari pengakuan dari orang lain. Tapi kita sendiri lupa sama diri sendiri. Karena kita suka ngeband makanya kita negeband.
Mereka saling mengangguk.
BUNGA
Kita memang mau dapet kontrak dari label.
HAYLEY
Tapi bukan berarti kita halalin segala cara.
MOMO
Sampai di tipu orang-orang. Bego banget.
Mereka semua tersenyum.
BUNGA
Oke. Kita mulai lagi.
Mereka saling melihat, mengangguk.
MOMO
Tapi kamu gak bisa tekenal sekarang.
PIA
Gak apa-apa, Kak. Sekarang aku ada fans --
Pia tertawa sendiri. Mereka tersenyum melihat Pia.
BUNGA
Tapi kalau di pikir-pikir lucu juga kita ngejar-ngejar penipu itu.
Mereka tersenyum.
BUNGA
JANGAN LARIIII!! WOIIII!! Siapa yang bilang balikin lagu kami?
Mereka melihat Pia. Pia menunduk, malu.
HAYLEY
Itu lucu banget.
BUNGA
Apalagi waktu dia teriak panggil kita. Ingat, gak? KAK HAAAAAY!! KAK BUNGAAAAA!! PIA DI SINIIIIII!!
Mereka tertawa bersama. Pia hanya menunduk, malu.
Bunga merangkul Pia. Pia tersenyum.
MOMO
Inget gak waktu dia bilang beraninya sama cewek. BERANINYA SAMA CEWEEEK!!
Mereka langsung tertawa --
Momo berdiri sambil memperagakannya --
Mereka tertawa dengan keras. Pia malu.
Sivia dan Luna berdiri di depan Studio, melihat mereka, tersenyum.
CUT TO:
Mereka bersiap pulang. Terdengar suara handphone. Mereka mengambil handphone mereka masing masing.
WIDY
Bukan aku.
MOMO
Sama.
BUNGA
Aku juga gak.
HAYLEY
Aku juga.
Mereka melihat Pia. Pia mengambil handphonenya dari Saku celana, melihatnya --
PIA
APAAA?!
Mereka terkejut. Bunga mendekati Pia --
BUNGA
APA?! KENAPA?!
Pia menutup mulutnya, tidak percaya. Pia memberikan Handphonenya ke Bunga, melihatnya --
BUNGA
SERIUS?!
HAYLEY
COBA JELASIN KENAPA?!
Hayley mengambil Handpohone dari Bunga melihatnya --
HAYLEY
EEEEEH?!
Momo menghela nafas, ia mengambil Handphone dan melihat --
Ia terkejut --
Ia memberikan Handphonenya ke Widy. Widy melihatnya --
WIDY
Oh, ini. Kirain apa.
PIA
TAPI KITA LOLOS KAK! LIMA PULUH BESAR PESTAPORA SMA!
Mereka bertiga masih terkejut, saling melihat. Widy masih melihat Handphone --
WIDY
Selamat anda lolos ke tahap selanjutnya. Anda di harapkan mengikuti Seminar online yang akan di selenggarakan...
MOMO
Kalian bertiga udah.
Mereka bertiga kembali seperti biasa lagi.
BUNGA
Aku pura-pura kaget aja biar kayak Pia.
Momo menggeleng, tidak percaya.
MOMO
Selamat kita lolos lima puluh besar pestapora SMA.
Mereka bertepuk tangan.
WIDY
Emailnya bilang apa, Hay?
HAYLEY
Kita di suruh ikut seminar Online. Yang isi seminarnya digital creator.
PIA
Jangan bilang youtuber?
BUNGA
Itu pasti, Pia. Bisa jadi Selebgram atau gak selebtiktok.
PIA
Kita di suruh nari?
BUNGA
Ya gak lah. Kita kan ngeband ngapain nari. Kita bukan idol.
WIDY
Kira-kira apa seminar onlinenya tentang apa ya?
HAYLEY
Masih ada lagi. Ketika seminar online telah selesai. Anda harus mengikuti video challenge yang akan di berikan digital creator. Setelah itu akan di lakukan voting dan dewan juri.
BUNGA
Voting?
HAYLEY
Iya. Setiap orang bisa voting sampai empat kali sehari dalam satu aku.
WIDY
Kita harus cari orang buat voting kita...
Ada jeda di antara mereka.
WIDY
Berat juga ya.
Hayley memberikan Handphone ke Pia.
MOMO
Tapi hebat juga kita bisa lolos limapuluh besar. Lawan ribuan anak anak SMA yang lain.
BUNGA
Kan udah di bilang. Yang penting kita yakin sama apa yang kita lakuin terus tinggal serahin semuanya sama yang di atas.
Mereka mengangguk. Bunga melihat Pia yang tersenyum.
BUNGA
Kamu kenapa senyum-senyum?
PIA
Memang bener, masih banyak jalan biar kita terkenal.
Mereka tersenyum melihat Pia.
BUNGA
Kita baru lolos limapuluh besar. Jangan seneng dulu. Pasti karena kita bisa terkenal ikut ini makanya kamu senang. Tadi bilang gak mau terkenal.
PIA
Itu waktu aku belum dapet email, Kak. Sekarang kan beda ceritanya.
Bunga mempiting Pia semakin kuat. Pia kesakitan.
WIDY
Udah, udah, udah, udah, udah. Kita semua memang harus rayaiin ini. Setidaknya kita masih percaya harapan buat sampai ke tujuan kita masih ada, kan?
Mereka tersenyum.