Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Nge-Band! 108
Suka
Favorit
Bagikan
2. Bagian 2
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

3.INT. KORIDOR - RUMAH SAKIT - SORE

Supriyadi dan Ria berjalan cepat di Koridor Rumah Sakit, mereka terlihat panik.

4.INT. UGD - RUMAH SAKIT - SORE

Mereka berdua melihat kiri dan kanan mereka, mencari --

Supriyadi berhenti, ia melihat ke arah depannya. Ia melihat Pia terbaring di Tempat Tidur --

Ria juga melihat hal yang sama --

Mereka berdua berjalan cepat ke arah Pia --

Pia terkejut melihat Supriyadi dan Ria --

Ria terkejut melihat Pia --

SUPRIYADI

Kamu gak apa-apa?

Pia mengangguk.

RIA

Siapa yang lakuin?

PIA

Pia gak apa-apa.

RIA

BOHONG! PASTI TEMEN-TEMEN BAND KAMU, KAN?!

Pia terkejut mendengarnya. Ia melihat Ria juga melihatnya, marah. Supriyadi melihat mereka berdua.

RIA

Pasti kamu di apa-apaiin kan sama mereka. Cepat ngaku sama Ibu.

PIA

Pia nangkap penipu yang udah nipu kami. Makanya badan Pia kayak gini.

Mereka berdua terkejut mendengarnya.

PIA

Pia pernah bilang, kan? Pia dapet kontrak dari label. Ternyata label itu penipu. Penipunya lari waktu kami mau nangkep. Makanya kayak gini.

Supriyadi hanya diam. Ia melihat Tubuh Pia yang lebam dan luka-luka.

RIA

KAMU APA?!

Mereka terkejut mendengar suara Ria.

RIA

Kamu di tipu? kenapa bisa di tipu? pasti temen-temen kamu yang suruh kamu percaya sama mereka, kan? cepat ngaku.

PIA

Temen-temen Pia juga kena tipu, Bu. Bukan cuma Pia. Jangan salah salahin mereka

RIA

Kamu pasti udah di hasut sama mereka. Dasar anak-anak kurang ajar. Anak sekolah kayak kamu di suruh bayar buat mereka.

PIA

Mereka juga bayar, Bu. Bukan cuma Pia. Udah berapa kali Pia bilang. Jangan salahin mereka.

RIA

Kamu kalau di kasih tahu ngelawan aja. Ini pasti karena mereka kasih pengaruh buruk buat kamu.

PIA

IBU ADA MASALAH APA SEBENARNYA?!

RIA

IBU GAK SUKA KAMU MAIN BAND! ITU MASALAH IBU!

Ada jeda di antara mereka.

PIA

Udah, Bu. Pia gak mau lagi bicara masalah ini. Ayah udah izinin Pia.

Ria melihat Supriyadi.

SUPRIYADI

Ini gara-gara dia gak hati-hati, makanya gini.

RIA

Kamu kalau di kasih tahu udah mulai ngejawab sekarang. Ini pasti gara-gara temen-temen band kamu itu.

Pia melihat Ria, dingin.

RIA

Kenapa lihatin Ibu gitu? mau ngejawab lagi? lihat cuma kamu yang luka-luka. Pasti temen-temen band kamu gak ada luka sama sekali --

BUNGA

Kami juga luka-luka kok, Tante.

Mereka bertiga terkejut mendengar suara Bunga. Mereka melihat ke belakang --

Mereka berempat di sana, di sebelah ada Sivia.

BUNGA

Kami juga luka-luka Tante. Berhentiin penipu tadi.

Supriyadi melihat mereka. Badan mereka luka-luka dan banyak perban.

Ria juga melihat hal yang sama. Ia melihat Bunga. Bunga tersenyum, ia mendekatinya dan menyalami Supriyadi dan Ria.

BUNGA

Maaf, Om, Tante. Kita baru ketemu sekarang. Di rumah sakit lagi. Kenalin, saya Bunga. Temen bandnya Pia.

Pia hanya diam di tempat tidurnya.

BUNGA

Ini temen-temen bandnya Pia juga. Ini Widy, Hayley, Momo. Kami semua kakak kelasnya Pia.

Widy, Hayley dan Momo menyalami mereka berdua. Sivia menyalami Mereka berdua juga.

SIVIA

Saya Sivia. Cuma jadi wali buat mereka. Bisa kita bicara sebentar, Pak?

Sivia dan Supriyadi pergi dari situ. Suasana terlihat canggung.

BUNGA

Kami minta maaf kalau Tante khawatir Pia-pia kenapa-kenapa. Tapi tadi Dokter udah periksa Pia. Soalnya dia tadi di injak-injak.

Ria terkejut mendengarnya. Ia melihat mereka berempat, emosi.

BUNGA

Kalau Tante mau marah jangan ke Pia. Tapi ke kami. Karena kami makanya Pia kayak gini.

Ria melihat mereka berempat, masih emosi.

BUNGA

Kami minta maaf, Tante.

Mereka berempat menunduk sambil meletakan dua tangan di depan dada mereka.

Ria melihat mereka satu persatu. Perban-perban menempel di Tubuh-tubuh mereka.

RIA

Lain kali hati-hati...

BUNGA

Makasih udah ingetin kami, Tante. Sekali lagi kami minta maaf.

Supriyadi dan Sivia kembali. Ria melihat Supriyadi.

SUPRIYADI

Pia di suruh nginep semalam. Besok baru tahu hasil scannya. Ada luka dalam atau gak.

BUNGA

Kami minta maaf, Om.

Mereka berempat melakukan hal yang sama ke Supriyadi.

SUPRIYADI

Gak apa-apa. Kalian juga pulang. Pasti orang tahu kalian khawatir.

BUNGA

Kami pulang. Besok kami ke sini lagi, oke?

Pia mengangguk.

Mereka berlima pergi dari situ. Supriyadi melihat Pia.

PIA

Maaf, Ayah.

SUPRIYADI

Uang bisa cari. Tapi kamu kalau ada apa-apa gak bisa balik lagi.

Pia hanya diam.

SUPRIYADI

Ibu pulang. Biar Ayah yang jagaiin Pia.

Ria terkejut mendengarnya.

SUPRIYADI

Kalau Ibu mau jagaiin Pia juga, jangan marah lagi.

Ria hanya diam dan langsung duduk di Kursi. Pia melihat Supriyadi, ia tersenyum.

5.INT. RUANG TENGAH - RUMAH HAYLEY - MALAM

Hayley berjalan masuk ke dalam Rumah. Haris terkejut melihat Hayley

HARIS

IBU! IBU! HAY!

Haris mendekati Hayley, membantunya berjalan.

Suci keluar dari kamar dengan cepat, ia terkejut --

Ia berjalan dengan cepat --

HAYLEY

Hay sama temen-temen nangkep Penipu kemarin. Gak cuma Hay. Temen-temen Hay juga. Bunga juga luka-luka.

Mereka berdua melihat Luka-luka Hayley.

HARIS

Kenapa gak telepon Ayah?

HAYLEY

Luka Hay gak parah. Tadi udah di obatin di rumah sakit. Tadi di anterin pulang sama Kak Sivia.

Mereka berdua melihat Hayley, khawatir. Hayley tersenyum.

HAYLEY

Hay minta maaf bikin khawatir. Tapi kalau gak gitu masalah kami gak selesai.

Mereka berdua menghela nafas, panjang.

HARIS

Besok kamu Ayah anter. Pulangnya Ayah jemput.

HAYLEY

Gak usah --

HARIS

HAY. DENGERIN AYAH.

Hayley melihat Haris. Ia serius melihat Hayley.

HAYLEY

Hay mau mandi dulu.

Hayley bangun dan masuk ke dalam kamarnya. Mereka berdua melihat kamar Hayley.

SUCI

Anak kamu tuh, Yah.

Haris tersenyum mendengarnya.12.

6. RUANG KERJA - PANTI ASUHAN - MALAM

Wulan dan Kasih sedang duduk di Kursi. Putri berdiri di Jendela.

PUTRI

Widy, pulang, Bu.

Mereka berdua berdiri dan berjalan keluar ruangan.

7.INT. RUANG TENGAH - PANTI ASUHAN - MALAM

Widy berjalan pelan di Ruang Tengah.

Wulan dan Kasih keluar dari Ruangan. Mereka terkejut melihat Widy --

WULAN

KAMU KENAPA? WIDY??! JAWAB!

WIDY

Widy habis nangkep penipu sama temen-temen.

WULAN

PENIPU?!

Kasih terkejut mendengarnya --

WIDY

Widy di tipu sama label yang katanya mau kontrak band Widy. Ternyata dia penipu. Kabur bawa uang temen-temen Widy.

Mereka terkejut medengarnya.

WULAN

TAPI KAMU LUKA-LUKA!

WIDY

Tapi penipunya ketangkep, Bun...da.

WULAN

Kalau masalah uang kalian jangan khawatir. Bunda bisa ganti.

WIDY

Ibu bukan soal uang. Buat Bun..da mungkin gampang. Tapi buat kami itu tujuan kami. Jadi ini masalah kami jadi biar kami yang selesaiin masalah kami sendiri.

WULAN

Tapi gak harus sampai kamu luka-luka, kan?

WIDY

Kami cuma tahu nangkep Penipunya.

WULAN

Tapi kamu bisa minta tolong sama Bunda.

WIDY

Widy dari kecil udah sendiri. Jadi apa-apa Widy bisa sendiri.

Ada jeda di antara.

KASIH

Widy. Luka kamu udah di obatin?

Widy mengangguk.

KASIH

Kamu langsung tidur aja. Biar Ibu yang lihatin anak-anak.

WIDY

Maaf, Bu. Permisi Bun..da.

Wulan berjalan. Wulan ingin membantu --

WIDY

Widy bisa sendiri.

Wulan berhenti. Mereka hanya melihat Widy berjalan masuk ke dalam kamar.

Wulan melihat Kasih. Kasih hanya diam.

8.INT. KAMAR MOMO - RUMAH MOMO - MALAM

Pintu kamar terbuka, Momo masuk ke dalam Kamar. Ia berjalan pelan dan langsung terbaring di Kasur.

Ia memenjamkan matanya.

Pintu kamarnya terbuka. Anneke berjalan masuk dan melihat Momo.

ANNEKE

Bu Asri bilang kamu kecelakaan.

MOMO

Bukan. Aku sama temen-temen nangkep penipu yang udah nipu kami.

ANNEKE

Ketangkep?

MOMO

Iya.

Ada jeda di antara mereka.

MOMO (CONT’D)

Aku gak apa-apa.

ANNEKE

Panggil aku kalau ada apa-apa.

Momo tidak menjawab. Ia tertidur.

Anneke mengambil Selimut dan menutupi Tubuh Momo.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)