9.INT. RUANG TENGAH - RUMAH BUNGA - MALAM
Lukita sedang menonton TV. Terdengar suara dari depan. Terdengar langkah kaki --
LUKITA
Jam berapa ini Bunga? kenapa gak bilang kalau mau pulang --
Lukita terkejut melihat Bunga --
Bunga tersenyum kecil --
BUNGA
Maaf Bunga gak kabarin dulu, Bu.
Lukita menghela nafas, panjang. Ia bangun dan membantu Bunga duduk di Kursi.
BUNGA
Bunga belum cerita ke Ibu. Bunga di tipu sama orang. Waktu Bunga bilang mau di kontrak sama label itu ternyata bohong. Mereka penipu.
Lukita hanya diam.
BUNGA
Jadi kami ketemu Penipu itu. Terus kami kejar. Makanya kami kayak gini. Tapi Penipunya ketangkep.
Bunga melihat Lukita. Lukita hanya melihat Bunga.
BUNGA
Bunga minta maaf, Bu.
LUKITA
Kamu gak apa-apa?
BUNGA
Bunga gak apa-apa, Bu.
LUKITA
Maksud Ibu bukan badan kamu.
Bunga melihat Lukita. Ia menahan air matanya. Lukita memeluknya.
LUKITA
Ibu tahu ini berat. Tapi biar ini jadi pelajaran kamu sama temen temen kamu. Gak ada yang mudah buat capai tujuan kalian. Oke?
Bunga mengangguk sambil menahan air matanya.
LUKITA
Lain kali hati-hati.
Bunga mengangguk.
LUKITA
Kamu bau. Kamu mandi. Ibu siapin air panas.
Mereka melepaskan pelukannya. Lukita tersenyum melihat Bunga.
LUKITA
Uang jajan kamu habis?
Bunga mengangguk. Lukita tersenyum, ia mengelus Kepala Bunga.
Ia berdiri dan berjalan ke dapur.
LUKITA
Bunga. Uang bisa di cari. Tapi karya gak bisa di buat dua kali.
Bunga melihat Lukita, bingung.
LUKITA
Kamu nanti tahu artinya apa.
Bunga hanya diam.
10.INT. KAMAR BUNGA - RUMAH BUNGA - MALAM
Bunga terbaring di Kasur. Ia melihat langit-langit Kamarnya.
Ia menghela nafas, panjang. Ia tersadar.
BUNGA
Oh, iya. Satu lagi.
Bunga mengambil Handphonenya dan memencet di sana --
Handphone Bunga jatuh ke Wajahnya. Terdengar dengkuran halus dari Bunga. Ia tertidur.
11.EXT. DEPAN SEKOLAH - PAGI
Widy turun dari Mobil dan berjalan masuk ke Sekolah --
Momo turun dari Mobil dan berjalan masuk ke Sekolah --
Hayley turun dari Mobil dan berjalan masuk ke Sekolah --
Mereka saling melihat. Mereka tersenyum. Mereka berjalan bersama memasuki Sekolah.
Mereka melihat Bunga berjalan di depan mereka. Mereka berjalan cepat menyusul Bunga.
Bunga tersadar, ia melihat mereka. Mereka berjalan bersama di lingkungan Sekolah.
Terlihat Anak-anak Sekolah yang lain melihat mereka, tatapan bingung.
WIDY
Kayaknya semua orang lihatin karena kita pake perban bareng-bareng.
MOMO
Gak mungkin kita jelasin ke mereka kita nangkep penipu.
Astrid dan Agnes berdiri di depan mereka.
AGNES
KATANYA KALIAN KENA MASALAH?!
Mereka saling melihat.
ASTRID
Masalah kalian udah sampai ke telinga guru.
Mereka terkejut mendengarnya.
BUNGA
Kami nangkep penipu yang nipu kami, Kak. Mereka nipu kami buat rekaman.
Astrid dan Agnes terkejut mendengarnya.
AGNES
ASTAGA! KALIAN GAK APA-APA?!
BUNGA
Gak, Kak. Cuma lecet-lecet. Tapi Pia masih di rumah sakit.
ASTRID
PARAH?!
BUNGA
Belum tahu. Hasilnya keluar hari ini.
Agnes dan Astrid saling melihat, khawatir.
AGNES
Kalau ada apa-apa bilang ya. Mungkin kami bisa nolong juga.
Astrid mengangguk. Mereka berempat tersenyum.
MURID LAKI-LAKI
Bunga. Kalian di panggil ke guru. Katanya mereka mau tanya kasus kamu kemarin.
Mereka berempat menghela nafas, panjang. Mereka berempat berjalan ke arah Ruang Guru.
12.EXT. KANTIN - SEKOLAH - PAGI
Mereka berempat duduk di Kantin. Mereka sedang makan jajanan mereka.
WIDY
Sepi ya gak ada Pia.
MOMO
Aku gak beliin dia jajan hari ini.
Mereka tersenyum.
WIDY
Hari ini jenguk Pia?
Mereka mengangguk.
WIDY
Tapi kalian lihat gak Ibunya?
Ada jeda di antara mereka.
BUNGA
Tapi yang aku denger Ayahnya udah setuju.
HAYLEY
Orang Tua mana juga yang gak mau anaknya luka-luka gara-gara ngeband. Aku yakin Ibunya awalanya gak bisa ngomong karena Pia sama Ayahnya sekongkol. Tapi karena kejadian ini Ibunya nyerang mereka.
BUNGA
Tapi aku yakin Pia tetep ngeband walaupun di larang.
MOMO
Udah ketipu sepuluh juta. Badan luka-luka. Lengkap.
Mereka menghela nafas, panjang.
HAYLEY
Ngomong-ngomong orang tua. Kalian gimana?
Mereka saling melihat.
MOMO
Aku gak kasih tahu mereka. Cuma Kakak aku yang tahu. Ya biasalah dia cuma kasih tahu ini itu.
HAYLEY
Kalau aku Orang Tua kaget banget anaknya pulang luka-luka. Mereka cuma bisa hela nafas panjang waktu aku jelasin. Habis itu gak ada lagi.
BUNGA
Ibu aku malah senyum lihat aku pulang luka-luka.
HAYLEY
Tante Luki gak heran lihat kamu pulang luka-luka.
BUNGA
Tapi dia kaget lihat aku. Habis itu aku jelasin. Udah dia biasa aja.
WIDY
Ibu kaget juga tapi waktu aku jelasin dia ngerti. Tapi Bunda...
Mereka melihat Widy, bingung.
WIDY
Ah kalian gak tahu ya? Bu Wulan suruh aku panggil dia Bunda. Jadi aku panggil di Bunda.
BUNGA
Sorry kalau aku nanya pribadi banget. Bu Wulan ada anak apa gak?
Mereka melihat Widy. Widy berpikir.
WIDY
Yang aku tahu gak ada. Aku juga gak
tahu dia itu udah nikah apa belum.
HAYLEY
Tapi yang pasti dia kaya. Banget. Punya aspri lagi.
WIDY
Yang aku tahu dia direktur bank CBA.
Mereka terkejut mendengarnya.
BUNGA
Fix dia orang kaya. Tapi kalau dia gak ada anak wajar sih dia di minta di panggil Bunda. Mungkin biar lebih deket sama anak-anak panti.
Widy melihat mereka, berpikir.
HAYLEY
Terus Bu Wulan bilang apa?
WIDY
Ah... dia marah-marah kenapa aku luka-luka. Jadi aku jelasin. Dia bilang kalau cuma uang dia bisa ganti uang kita. Tapi aku kayak gak terima dia bilang gitu. Jadi ya gitu...
Mereka mengangguk.
BUNGA
Kamu udah bicara sama dia lagi?
WIDY
Belum. Pagi-pagi dia udah balik ke Jakarta lagi...
Ada jeda di antara mereka.
HAYLEY
Tapi tunggu dulu. Kak Sivia bilang penipu satunya lagi udah ketangkep, kan? tapi gimana?
Mereka saling melihat.
BUNGA
Terus lagu-lagu kita gimana? bener bener bisa balik?
Terdengar suara Handphone. Bunga mengambil handphonenya dan melihatnya.
BUNGA
Pia bilang hasilnya udah keluar. Dia gak ada apa-apa. Dia boleh pulang hari ini.
Mereka bertiga menghela nafas, bersyukur. Terdengar suara Handphone Bunga lagi. Bunga melihat Handphonenya.
BUNGA
Kita di suruh ke Studio nanti. Mereka melihat Bunga, bingung.
BUNGA
Kak Luna sama Bos mau bicara.
Mereka saling melihat, berpikir.
13.EXT. DEPAN TOKO MUSIK - SORE
Pia sedang duduk di depan Toko Musik. Ia memakai Headset sambil melihat sekitar.
Mereka berempat menuju Toko Musik. Mereka terkejut melihat Pia.
Widy memeluk Pia. Mereka tersenyum melihat Pia.
WIDY
Kamu yakin ke sini padahal baru keluar?
PIA
Dirumah juga aku gak tahu mau ngapain, Kak.
BUNGA
Kamu juga males di marahain samaIbu kamu, kan?
PIA
Kakak juga di marahin sama IbuKakak, kan?
BUNGA
Gak. Sama sekali gak.
Pia cemberut mendengar Bunga. Bunga merangkul Pia. Mereka tersenyum.
PIA
Kakak semua kenapa jalan?
Mereka saling melihat.
WIDY
Sama kayak kamu. Kami di habis di marahin. Makanya kami pakai taksi online.
BUNGA
Kebetulan kamu di sini. Kak Luna sama Bos mau bicara sama kita.
PIA
Bicara apa, Kak?
Bunga mengangkat Bahunya. Mereka berlima masuk ke dalam Studio Rekaman.