Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Nanti 9 Tahun Lagi (Script)
Suka
Favorit
Bagikan
6. #N9TL Scene 47 - 53

47.      EXT. WARUNG KOPI - MALAM

Haga duduk membaca novel, sambal meminum kopi.

 

IBU WARUNG KOPI

Nong. Gue nitip warung ya (Pergi)

 

HAGA

Siap bu

 

Kana datang berlari, nafasnya tersenggal-senggal.

 

HAGA (CONT'D)

Lo lari na? nggak naik ojek?

 

KANA

Nggak usah banyak nanya! Air

 

Haga mengambilkan air gelas kemasan, namun dirampas oleh Kana. Haga memberi sedotan, tapi Kana memukul bagian atasnya lebih dulu dan meminumnya.

 

HAGA

Gue turut berduka cita ya Na… Rencananya besok gue baru mau ke rumah lo, tapi lo duluan yang nyamperin gue malam-malam gini. ada apa?

 

Kana mengeluarkan kertas yang disobek dari jurnal ayahnya. Haga mengambil kertas itu dan membacanya.

 

KANA

Soal hari itu sorry Ga. Sejak lama gue sadar kalau gue tidak akan pernah menjadi seorang pemimpin kecuali untuk diri sendiri. Lo suka baca, gue harap lo langsung ngerti alasan gue setelah baca itu. Gue butuh bantuan lo, kalau lo mau?

 

mata Haga berkaca-kaca, ia melipat lalu mendorong kertas itu mendekati kana.

 

KANA (CONT'D)

Gimana Ga? Lo takut Nares nggak ikut ya?

 

HAGA

(menggeleng)

Tanpa diapun gue siap ngebantuin lo

 

KANA

Thanks banget Ga. Gue minta alamat Cala dong, pasti nggak diangkat kalau gue nelpon dia

 

HAGA

Nanti gue sms. Lo mau langsung kesana? gue temenin ya?

 

Kana mengambil kertas itu memasukan dalam kantung. Memakai kupluk hoodienya lagi.

 

KANA

Gue duluan Ga (berlari kencang)

 

48.      EXT. DEPAN RUMAH CALA - NIGHT

Kana mengontrol nafas sambil memastikan alamat dari handphone. Ada motor Varel terpakir didepan. Kana melihat Cala duduk bersama laki-laki yang tidak bisa ia lihat jelas.

 

KANA

Permisi… Cala…

 

Cala sedang menyuapi camilan ke Varel. Keduanya berbalik badan melihat kana. Tangan Kana gemetar namun ia mengepal untuk menahan.

 

CALA

Kana?

 

KANA

gue ganggu ya?

 

VAREL

Nggak Kan, sini masuk aja

 

CALA

(menyiku Varel) Heh gue tuan rumahnya

 

VAREL

Terus lo mau ngusir dia?

 

CALA

Ya enggak sih. Cuma…

VAREL

Udah sini Na

 

Kana berjalan mendekati mereka dengan kepala tertunduk.

 

KANA

Sorry gue datang tiba-tiba. La gue tahu lo kesel sama gue, tapi seharusnya orang lain yang ngertiin gue karena phobia ini bukan hal mudah untuk dihilangkan

 

VAREL

(melirik Cala)

La, harus berapa ribu chat untuk ingetin ke lo sih?

KANA

Gue nggak mau perdalam masalah ini lagi. Gue kesini karena ini (memberikan kertas)

 

Cala mengambilnya dan membaca Bersama Varel.

 

KANA (CONT'D)

Gue udah punya alasan yang kuat untuk memohon sama kalian ngebantuin gue lagi. Mustahil gue melakukan semua itu sendiri. Kalian sudah tahu kekurangan gue yang paling parah apa, jadi gue bakal ngerti kalau kalian nolak gue.

 

VAREL

alasan lo kuat, gue juga nggak punya alasan untuk nolak

 

Cala menengok ke Varel, Varel juga menatap balik cala memberi isyarat.

 

CALA

Na gue itu orang asal jeplak, tapi memang itu diri gue. Apapun yang keluar dari mulut gue saat gue marah, gue nggak pernah nyesel. Gue nggak pernah narik perkataan gue. Kalau lo masih inget gue pernah bilang, "Panggil gue kalau ada misi yang jelas" Gue turutin perkataan gue

 

Dibalik tudung hoodienya Kana menteskan air matanya.

 

KANA

Nares memang jago rekrut orang, tapi sekarang dia menjadi yang paling susah untuk gue ajak. Makasih ya

 

Cala bangun memeluk Kana, mengusap rambutnya. Kana membalas pelukan Cala. Varel tersenyum sambil makan.

 

CALA

Nanti biar gue yang bicara sama dia. Semangat Na… Lo bisa buat ayah lo bangga. Dia pasti lihat lo kok

 

Mereka melepas pelukannya, Kana mengelap air mata.

 

KANA

Rafka lagi nggak dirumah lo ya?

 

CALA

Dia ada les tambahan, jam segini sih harusnya udah pulang. Mau gue anterin ke rumahnya?

 

KANA

Gue minta alamatnya aja. Lo lanjutin gih pacaranya

 

CALA

Gue nggak pacaran

 

VAREL

(melempar bungkus snack) Otw na

 

Varel memberikan kembali kertas itu ke Kana. Kana mengambilnya, lalu pergi berlari.

 

49.      EXT. DEPAN RUMAH RAFKA - NIGHT

Kana berdiri didepan rumah mewah.

 

KANA

Benar ini rumahnya. (melihat jam 00.15) Sopan nggak ya? Apa gue tunggu disini aja sampai besok pagi?

 

Kana mondar-mandir didepan rumah. Setelah itu ia berbalik berjalan pulang. Langkahnya terhenti saat sorot lampu mobil menyinari jalannya. Kana berbalik badan. Rafka turun dari mobil membuka gerbang. Kana tersenyum.

 

KANA (CONT'D)

Rafka

 

Rafka menghentikan kegiatanya dan melihat Kana. Kana memajukan langkahnya.

 

RAFKA

sedih sama Gila beda tipis

 

KANA

Ha?

 

Rafka menyodorkan handphone menunjukan jam di lockscreen.

 

KANA (CONT'D)

Gue punya (menunjukkan jam tangannya) Ada yang mau gue bicarain, tapi kalau lo butuh istirahat gue kesini lagi besok

 

Rafka menutup gerbang yang sudah ia buka setengah tadi.

 

RAFKA

Masuk

 

Rafka memasuki mobilnya lagi diikuti Kana.

 

50.      EXT/INT. JALAN RAYA - DALAM MOBIL - MALAM

Rafka fokus menyetir. Kana menghadap kaca melihat jalan.

 

BEGIN MONTAGE:

-  Mobil berhenti. Kana panik, ia menghadap kursi disebelahnya, tidak ada Rafka disana.

-  Kana menoleh ke belakang, terlihat Rafka memasuki mini market. Kana menghembuskan nafas lega.

-  Kana melihat tas dan banyak buku tebal dikursi belakang. Kana mengambil satu buku membahas seputar kedokteraan, lalu mengambil buku yang lain tentang specialis jantung.

END MONTAGE

KANA

Sudah tidak ada harapan untuk ini

 

Rafka membuka pintu mobil membawa belanjaan. Kana mengembalikan buku ketempat semula. Rafka duduk dan menaruh plastik itu dipangkuan Kana.

 

RAFKA

Kalau nggak mau dimakan, setidaknya diminum

 

Kana melirik Rafka. Ia mengambil air mineral dari dalam, ingin membuka namun tidak bisa. Rafka mengambil botol itu dan membukanya.

 

KANA

Lo aja yang minum (mengambil air mineral lagi dan membukanya) Ini gue

 

Kana meneguk air itu. Rafka tidak meminumnya ia kembali menutup botol mineral itu.

 

KANA (CONT'D)

Jangan mentang-mentang calon dokter, yang utama selalu orang lain tapi lupa sama diri sendiri. Minum. Tubuh juga butuh cairan apalagi buat orang yang nekat bimbel sampai tengah malam. (memberi camilan) Dokter selalu bilang jangan sampai kelelahan, jam makan harus teratur. Tapi yang sedang berjuang keras tidak menerapkan itu dalam hidupnya. Terserah kalau pengen jadi yang dirawat bukan yang merawat

 

Rafka diam memperhatikan Kana. Kana menunduk.

 

KANA (CONT'D)

Sorry, gue nggak maksud

 

RAFKA

Waktu lo 5 menit

 

KANA

Ha? (kaget)

 

RAFKA

Mulai dari sekarang (melihat jam di handphonenya)

 

KANA

A..a Apaan? Aduhh ribet banget banget ngomong sama orang yang kenal nggak hari esok

 

RAFKA

1 menit

 

KANA

Nih nih (memberi kertas)

 

Rafka menerima kertas itu, membuka dan membaca isinya.

 

KANA (CONT'D)

Itu cukup untuk jadi clue? Bokap gue terlalu sayang sama keluarganya, apalagi sama putrinya. Dia tidak pernah bilang ke gue soal keingannya itu, mungkin cara tuhan memberi tahu gue ya lewat mimpi ini. Gue pengen lo ngebantuin gue, walaupun harus sabar-sabar ngadepin orang kayak lo. Tapi Gue butuh otak lo, cara berpikir lo. Kalau lo nggak keberatan. Persiapan jadi dokter juga panjang kan?

 

Kana diam. Rafka yang masih memandangi kertas itu.

 

KANA (CONT'D)

Nggak sampai lima menit kan? Kalau lo emang mau ngebantuin, lo bisa dateng kapan aja ke ruangan itu. Inget ya ngebantuin bukan untuk sembunyi

 

Kana membuka pintu mobil, satu kakinya menginjak tanah. Lalu Rafka menahan tangannya.

 

RAFKA

Gue anter

KANA

Lo juga harus pulang, nanti orang tua lo khawatir

 

RAFKA

Mereka lagi diluar kota. Naik

 

KANA

Gue bisa sen…

 

Rafka memasukkan kaki kiri Kana, menutup pintu dan menguncinya. Kana terkejut. Rafka menyalakan mesin dan melaju.

Kana tertidur, Rafka melihatnya dengan senyuman tipis.

 

51.      INT. KELAS 12 IPA 1 - DAY

Didalam kelas baru Kana sendiri. Ia membaca buku sesekali menguap. Varel baru tiba langsung menghampiri Kana.

 

VAREL

Lah kok lo udah masuk Na. Bukannya lo ijin tiga hari?

 

KANA

(menguap)

kalau gue dirumah keinget bokap mulu. Sedangkan ada keinganan dia yang harus gue selesain bareng kalian disini. Nares!

 

Nares baru tiba, ia mempercepat langkah ketempat duduk dan langsung sibuk dengan handphone. Kana mendekati Nares.

 

KANA (CONT'D)

Lo nggak kenapa-kenapa?

 

NARES

(jutek)

Nggak sok peduli sama gue

 

KANA

Yang gak mau peduli sama gue kan lo. Gue nggak pernah bilang kalau gue nggak akan peduli lagi sama lo. Semalam gue kerumah lo, gue denger kalian bertengkar. Soal perusahaan?

 

NARES

(bentak, emosi)

Bisa diam gak. semalam gue denger ocehan mereka, subuh gue denger ocehan mereka lagi dan sekarang lo. Iya gue tahu Na lo pinter, belajar sekali langsung ngerti. Nggak kayak gue yang harus dibentak, bahkan disindir orang tua sendiri. Gue dipaksa hanya untuk nutupin rasa malu mereka. Sakit Na, lo nggak pernah ngerasain

 

KANA

Itu yang gue rasain. Lo emang pernah tahu rasanya punya glossophobia. Mau coba? biar gue juga bisa tahu rasanya direpotin sama lo. Gue ungkit lagi hal-hal yang gue lakuin untuk lo, Terus gue ngebentak lo, gue nggak peduli lagi sama lo bahkan disaat orang tua lo meninggal gue nggak datenG

 

VAREL

Na

KANA

Tadinya cara gue pengen lebih sopan. Cuma ular sudah menyerang jadi harus diserang balik. Kenapa diam? Ohh soal bokap gue? Santai aja dia orangnya pemaaf. sayangnya telat, maaf lo tidak akan berbalas, kecuali lo mati dulu

 

VAREL

Na! (bentak)

 

Tangan Kana gemetar. Kana membalikan badan. Sudah banyak siswa kelasnya yang melihat dari depan. Kana melihat tangannya yang semakin gemetar. Kana menunduk menerobos kerumunan keluar kelas. Varel melihat kepergian Kana dan menatap Nares yang menangis tertunduk. Siswa yang menonton kembali ke tempat duduk masing-masing.

 

52.      INT. DEPAN KELAS 12 IPA 1 – DAY

Sekujur tubuh Kana gemetar. Ia memaksa berjalan. Matanya sayup-sayup. Dari arah depan Cala datang bersama Rafka. Mata cala melihat Kana yang berjalan sempoyongan.

 

CALA

Ka. Itu Kana kan? Dia kenapa sempoyongan gitu? Mabok?

 

Kana jatuh pingsan. Rafka berlari menahan Kana. Cala berlari menghampiri mereka. Cala melihat kedalam kelas lewat kaca.

 

CALA (CONT'D)

Lo bawa Kana ke UKS

 

Cala memasuki kelas 12 IPA 1. Rafka mengendong Kana ke UKS.

 

53.      INT. KELAS 12 IPA 1 - DAY

Cala menghampiri Nares dan Varel. Nares masih menunduk.

 

CALA

(in Korea: Lo gila ya)(marah)

NEO MINCHYEOSSEO. Lo ngapain Kana sampai dia pingsan?

 

VAREL

Kana pingsan?

 

CALA

Iya. Pasti gara-gara lo kan? (menyingkirkan rambut yang menghalangi wajah Nares)

 

VAREL

(menarik Cala)

La tenang dulu. Lo nggak tahu kronologinya dan lo nggak boleh main hakim sendiri.

 

CALA

Terus apakabar lo? Lo tahu kronologinya kan. Kenapa lo nggak nahan? Kemana Varel yang dulu, berani speak-up setiap ada kesalahan

 

Cala mendekat ke Nares.

CALA (CONT'D)

Ini janji gue sama Kana. Gue rasa dia belum sempat ngomong sama lo. Asal lo tahu, usaha yang lo anggap sia-sia untuk ngebantuin kana sebenarnya adalah keinginan bokapnya. Kana tahu dari jurnal yang ditulis bokapnya diam-diam. Dia pengen kita semua balik ngebantu dia termasuk lo. Kalau waktu itu lo bisa maksa gue, gue juga bisa maksa lo kan? Kalau waktu itu gue terima, artinya lo juga harus terima untuk balik bantuin Kana

 

SFX: bel sekolah

Cala meninggalkan kelas 12 IPA 1.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar