Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
38. INT. KELAS 12 IPA 1 – DAY
SFX: bel sekolah
semua murid sibuk sendiri dikelas, Varel memasuki kelas membawa tumpukkan buku, lalu menaruhnya diatas meja guru. Varel melirik kursi Kana yang kosong. Ia berjalan melewati lorong barisan kursi antara Kana dan Nares. Varel berhenti di samping Nares.
VAREL
Kana kemana? Nggak masuk?
NARES
(jutek)
Kursinya kosong berarti nggak masuk
VAREL
Kenapa?
NARES
Harus banget ya gue tahu semua tentang dia?
Bu puspa memasuki kelas. Varel menuju tempat duduknya.
BU PUSPA
Selain Kana hari ini siapa yang tidak masuk?
VAREL
Tidak ada bu, Kana saja
BU PUSPA
Ok baik, kalau begitu lanjutkan pembelajaran. Minggu kemarin kita baru bahas sampai nomor 5 ya?
VAREL
(mengangkat tangan)
Maaf bu. Alasan Kana tidak masuk apa ya?
BU PUSPA
Ayahnya meninggal semalam. Mungkin untuk tiga hari kedepan Kana ijin, tolong kamu catat dibuku absen ya
VAREL
Baik bu (melirik ke Nares)
BU PUSPA
Kita lanjutkan nomor enam...
CUT TO:
39. INT. DEPAN KELAS 12 IPA 1 DAN 2 – DAY
SFX: Bel sekolah
Siswa ramai keluar dari kelas. Varel celingak-celinguk mencari seseorang. Varel melihat Haga berdiri di depan kelasnya. Varel menghampiri menyapa dengan menepuk bahunya.
VAREL
Woy Lihat Nares ga?
HAGA
Yang sekelas sama dia itu lo, kenapa jadi nanya ke gue?
VAREL
Tadi dia ijin ke toilet sampai sekarang belum balik, mungkin aja dia mampir nemuin lo
HAGA
berharapnya sih gitu, tapi gue belum lihat dia dari pagi
VAREL
Iya ya hari ini lo juga nggak ke kelas gue nemuin Nares. Apa kontrak lo jadi bodyguardnya dia udah abis?
HAGA
Rese lo! Gue ini bukan bodyguard tapi malaikatnya yang melindungi tanpa terlihat.
VAREL
Setia banget ya
HAGA
Biasalah. Tadi kenapa lo nyariin Nares?
VAREL
Gue pengen minta alamatnya Kana. Lo tahu?
HAGA
(menggeleng)
Gak
Rafka keluar dari dalam kelas dengan tampang dinginya.
RAFKA
Gue tahu
Haga dan Varel spontan menengok.
HAGA
Serius Ka? Lo pernah ngikutin Kana ya? atau jangan - jangan...
VAREL
Dimana? bentar-bentar
Varel membuka tasnya, mengambil buku dan merobek asal bagian kertas kosong, lalu diberikan kertas beserta pulpen kepada Rafka.
VAREL (CONT'D)
Tolong tulis disini
Sembari Rafka menulis, Haga melanjutkan percakapannya.
HAGA
Memangnya Kana kenapa?
VAREL
Meninggal
Haga
Ha?!
VAREL
Maksudnya, bokapnya yang meninggal
Rafka berhenti menulis. Setelah itu kembali melanjutkannya.
HAGA
Innalillahi wainailaihi rodjiun. lo mau kesana?
VAREL
Iya
Rafka memberi kertas berisi alamat.
VAREL (CONT'D)
Thanks Ka. Gue duluan ya
Varel berbalik badan ia melihat Nares bersama Cala ingin menuju kelas 12 IPA 1. Varel cepat-cepat menghadangnya.
VAREL (CONT'D)
Res, gue mau ke rumah Kana. Mau bareng nggak?
CALA
Kalian berdua mau ngapain?
VAREL
Ngelayat
CALA
siapa yang meninggal?
NARES
Gue harus ke kantor bokap
CALA
(berbisik)
Lah tadi bilang mau nobar drakor
VAREL
Seharusnya kemarin gue nggak ninggalin kalian berdua. Gue cuma ingetin. Jangan sampai lo marah sama orang yang salah
Varel berlari pergi. Nares diam. Cala menatap kepergian varel dan cala bergantian.
40. INT. RUMAH KANA – RUANG TAMU - DAY
Mereka duduk dibawah pohon rimbun. Pandangan Kana lurus kedepan, matanya bengap.
VAREL
Kana (berhenti) Gue turut berduka cita ya
KANA
Makasih
VAREL
Jangan sedih terus itu matanya sudah bengap loh
KANA
Emang salah ya kalau gue nangis? Lo sama bokap lo cuma beda negara, kalian masih bisa ketemu. Sedangkan gue sekarang beda alam. (menangis)
VAREL
Sorry. Oh ya Na, saat kemarin gue tinggal Nares ngomong apa aja sama lo?
KANA
Dia cuma ungkapin isi hatinya aja
VAREL
Sampai cuek banget sama lo? Sikapnya dia disekolah beda banget. Bukan Nares yang gue kenal. Ternyata benar ya, musuh paling menyakitkan adalah teman kita sendiri.
KANA
Lo lagi nggak berpihak sama gue kan?
VAREL
Ha?
KANA
Jangan rel. Orang yang berpihak itu nggak punya pendirian. Asal lo tahu berpihak itu hal yang paling menyusahkan.
VAREL
Soal mimpi lo gimana?
KANA
Masih berlanjut, tapi gue berusaha optimis bahwa ini hanya sekedar mimpi. lama lama mimpi gue kayak sinetron, episodenya nggak abis-abis
41. INT. RUANG KERJA AYAH KANA - NIGHT
Kana memasuki ruang kerja ayahnya, ia menyalakan lampu dan berjalan melihat sekeliling ruangan. Kana melihat poto keluarga didinding. Lalu beralih ke foto dirinya Bersama ayah disamping computer. Kana mengambil dan membaliknya. Ada notes dibelakangnya "Semangat kerjanya Ayah".
KANA
Ayah apa kabar? (tersenyum)Maaf kana nggak bisa ditemenin ayah sampe tua
Kana menghela nafasnya, ia menaruh foto itu. Kana berjalan menuju rak berisi tumpukan buku. Ia memperhatikan setiap barisan buku. Matanya berhenti dibuku jurnal ayahnya. Kana mengambil buku itu dan membukannya.
Ada lembar yang berjudul "Nanti 9 Tahun Lagi" bagian itu berisi gambar-gambar yang sama dengan mimpi kana. Setiap gambar berisi keterangan yang ditakutkan ayah kana 9 tahun kedepan. Kana membacanya hingga turun air mata.
KANA (CONT'D)
Ayah...
Kana terus membuka dan bacanya hingga akhir ada tulisan yang ditulis ayah kana.
INTERCUT with: Ayah Kana sedang menulis di meja kerja.
AYAH KANA (O.S/V.O.)
Dari riset dan analisis yang dilakukan kemungkinan ini hal buruk yang terjadi pada manusia di masa depan. Perubahan yang menyesatkan harus diselamatkan. Namun banyak manusia yang tidak sadar. Mereka hanya mengikuti waktu hingga tibalah dijaman yang berbeda. Tanpa persiapan. Mereka menerjang badai, menerima dan menggunakan semua tanpa tahu dampaknya. Kesenangannya nanti cukup untuk diri sendiri. Persaingan yang semakin ketat meninggalkan rakyat yang gagap
END INTERCUT
Masih menangis Kana menutup buku dan menaruh kembali ditempatnya. Saat ingin ditaruh surat jatuh kebawah dari selipan jurnal itu. Kana mengambilnya. Posisinya besandar pada rak buku. ia membuka isi suratnya.
AYAH KANA (O.S.)
Gadis berumur lima tahun ini mengidap glossophobia, saat itu untuk pertama kalinya melihat putri kesayangan jatuh pingsan diatas panggung pementasan. Tapi ayah tahu gadis itu kuat hingga sekarang ia tumbuh menjadi gadis dewasa. sifat lemah lembut dalam dirinya yang membuat aku makin sayang. Saat itu ia bilang bahwa Kana ingin menjadi dokter agar bisa merawat ayah dan bundanya. Dan sejak saat itu ayahnya ini hanya bisa mendukung tanpa bisa mengganti. Memaksakan dia ingin jadi apa sesuai kehendak kita juga tidak bagus. Namun disurat yang tidak akan pernah kamu temukan ini ayah bilang, kalau ayah ingin anak ayah menjadi penyambung tangan. Gadis yang punya pikiran bukan untuk diri sendiri. Dirinya dilahirkan untuk membuat perubahan pada negeri ini. Ketakutan kemakan jaman ini tidak akan pernah terjadi jika pendidikan itu kamu pengang dalam-dalam. Ayah sayang Kana
Kana menangis kencang.
42. EXT. JALAN DEPAN RUMAH KANA - NIGHT
Kana keluar sambil memakai hoodienya sambil menyapu sisa air mata. Ia menuju rumah Nares.
43. EXT. RUMAH NARES – TERAS – NIGHT
Kana mendengar suara bentakan dari luar.
AYAH NARES (O.S.)
(keras)
Jawaban macam apa ini?! kalau jawaban kamu seperti ini perusahaan ayah bisa bangkrut. Ini baru soal perumpaan belum menghadapi secara langsung. Memang anak kamu ini tidak bisa diandalkan
CUT TO:
44. INT. RUMAH NARES - RUANG TENGAH - NIGHT
Orang tua Nares tampak marah setelah memeriksa jawaban dikertas putih.
IBU NARES
(keras)
Ini perusahan milik saya juga, dan dia juga anak kamu. Jadi kalau otaknya tidak sampai, ya ada keturunan dari keluarga kamu
AYAH NARES
Kok jadi bawa keluarga saya? Apa maksudnya?
NARES
(emosi)
Maksudnya ibu sama ayah ingin buat aku menderita. Terus saja berdebat dengan topik yang sama. Kesalahannya bukan aku. Tapi kalian yang seharusnya tidak membuat aku. Aku selalu menjadi anak oper-operan. Dibilang keturunan ayah nggak terima, ibu juga nggak terima. Terus aku anak siapa? Kalau bukan anak kalian, lalu mengapa aku yang ditekan untuk jadi penerus perusahaan?. Buat saja anak yang baru, sesuai harapan kalian. Sampai kapanpun aku nggak akan mau. (pergi)
IBU KANA
(teriak)
Nares! (memukul meja). Nggak bisa begini! Mau ditaruh dimana muka saya kalau rekan kerja dan teman-teman saya tahu, Nares bukan penerusnya. Nanti dianggap tidak punya kepercayaan sama anak
CUT BACK TO:
45. EXR. RUMAH NARES - TERAS - NIGHT
Tangan Kana ingin mengetuk, ia berpikir. Kana tidak jadi mengetuk. Kana berbalik, ia mengeluarkan handphone, mencari nama seseorang dan menelponya.
KANA
Halo Ga
46. EXT. JALAN DEPAN RUMAH KANA DAN NARE – NIGHT
Kana memakai kupluk hoodienya dan berlari kencang melewati rumahnya.