Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. RUMAH ELLA — DAY
Insert title:
BAGIAN 4:
ALIEN DARI BUMI
Ella membuka pintu, dua kakak laki-lakinya sedang membawa kamera melewatinya. Tak peduli.
KAKAK #1
KAKAK #3
Ella tetap berjalan, sama-sama tak peduli.
PAPI ELLA
MAMI ELLA
ELLA
Ella mempercepat langkah kakinya. Di atas, ada kakak keempat Ella dan anaknya yang masih bayi. Mereka sedang membuat konten juga sambil menuruni tangga. Mereka sedang mempromosikan stroller baru yang bisa dilipat dengan mudah, sehingga bisa dijinjing tanpa roda yang menggantung.
KAKAK #2
Kakak #2 mencoba menyorot Ella dengan kamera. Tapi Ella melewati kakaknya, tidak membuat kontak mata sekalipun.
KAKAK #2
(melirik Ella)
Ella tak peduli dan menutup pintu kamar, menguncinya dari dalam.
KAKAK #2
(melihat kamera)
INT. RUMAH ELLA — LATER
Ella keluar dari kamar, membawa ransel, tas canvas berisi buku, dan mengunci kamarnya.
Tanpa salam, Ella langsung keluar rumah.
DIRATAMA (O.S.)
CUT TO:
INT. PERPUSTAKAAN SAHRAZAD, MEJA RESEPSIONIS — DAY
ELLA
DIRATAMA
ELLA
Diratama melongo.
DIRATAMA
Ella hanya mengangkat bahu.
DIRATAMA
ELLA
(mengangguk)
Dira mempersilakan Ella duduk di sampingnya. Ella meletakkan kameranya di atas meja, kemudian mengeluarkan dua onigiri dari dalam tasnya.
ELLA
DIRATAMA
ELLA
DIRATAMA
ELLA
Diratama diam, berpikir. Ella melanjutkan.
ELLA
Dira masih berpikir, kemudian akhirnya merespon.
DIRATAMA
Ella menggeleng, tapi mencoba menebak.
ELLA
DIRATAMA
ELLA
Beat.
DIRATAMA
ELLA
DIRATAMA
Ella mengangguk, tersenyum tipis. Kakinya beranjak pergi meninggalkan Dira yang masih sibuk dengan komputernya.
EXT. PERPUSTAKAAN SAHRAZAD, PANGGUNG 1001 MALAM — LATER
Kinara dan Kung Arbi sudah melukis setengah bagian tembok. Ella membawa kameranya, memotret setiap momen. Dia juga berganti menggunakan handphone untuk membuat video singkat.
Dira keluar tanpa cokelat, melihat Ella yang duduk sendiri di tribun. Dari jauh terdengar suara Kung Arbi dan Kinara yang mulai ribut.
KUNG ARBI
Kinara menepuk dada, bangga.
KINARA
KUNG ARBI
Kung Arbi hanya geleng-geleng. Dia menoleh ke arah tribun, melihat Dira dan Ella yang duduk berdampingan. Sambil tersenyum, kedua tangannya mengangkat kuas, dan giginya menggigit satu kuas lain.
Dira berpikir sejenak, mengeluarkan bolpen dari sakunya dan mencoret lengan kirinya.
Ia berdiri membelakangi Kung Arbi, menunjukkan tanda X di lengannya.
Kung Arbi tertawa keras. Kinara yang penasaran ikut melihat. Dia juga tertawa sambil menggeleng kepalanya.
Dira berbalik, tersenyum puas. Ella yang ada di dekatnya tersenyum, memotret kebersamaan mereka.
I/E. BENGKEL KOPI KAKEK ELLA — NIGHT
Ella datang dengan membawa sisa cokelat. Kakek Ella (82), seorang pembuat mesin kopi, ada di luar membersihkan pisau grinder yang penuh dengan bubuk kopi.
ELLA
KAKEK ELLA
Kakek Ella tersenyum nakal.
Kakek Ella tertawa lepas. Kencang seperti tawa Santa Claus. Lengkap dengan janggut putih tebal dan kacamata bertengger di telinga dan hidungnya.
Kakek itu berdiri, membawa pisau yang sudah bersih ke dalam. Ella mengikutinya.
ELLA
Kakek Ella menghentikan langkahnya, berbalik dan menaikkan alisnya.
KAKEK ELLA
ELLA
Tawa menggelegar kembali terdengar.
KAKEK ELLA
KAKEK ELLA
(menggeleng pelan)
Kakek Ella memasang pisau di grinder dan merakitnya kembali seperti semula. Dia menancapkan listrik dan grinder itu menyala.
Ella mendekat, memberikan cokelat pemberian Ody.
KAKEK ELLA
ELLA
(menggeleng pelan)
Kakek Ella membuka bungkus biji kopi. Aromanya wangi buah dan tanah tercium oleh keduanya.
Mereka duduk berdampingan di meja kecil. Menunggu dripping selesai. Kakek Ella menuangkan air panas secara perlahan ke dalam filter kopi. Tanpa membuatnya berat sebelah, semua kopi harus terkena air dengan rata sempurna.
ELLA
KAKEK ELLA
Ella menepuk dahinya.
ELLA
KAKEK ELLA
Ella menghela napas.
KAKEK ELLA
ELLA
KAKEK ELLA
Ella menunggu, menyimak kakeknya.
KAKEK ELLA
Kakek Ella mengambil biji kopi yang sudah matang.
KAKEK ELLA
Kakek Ella memberikan secangkir kopi padanya. Ella menyesapnya, menerka rasa apa yang hadir.
ELLA
Kakek Ella ikut menyesap cangkir kopinya sendiri.
KAKEK ELLA
Ella termenung, menikmati kopi bersama kakeknya.
CUT TO:
INT. PRANCIS, RUMAH DIRA — NIGHT
Berdua, Dira dan Gerbera sedang membuat roti di dapur. Dira sedang mengocok telur di baskom bening besar.
DIRATAMA
GERBERA
DIRATAMA
GERBERA
Gerbera mengeluarkan keju dari kulkas. Baunya menggelitik hidung Dira, membuatnya agak menjauh dan sedikit menutupi hidungnya dengan lengan yang masih bersih dari tepung.
GERBERA
DIRATAMA
GERBERA
Gerbera menggeleng kepala sambil memotong dan memarut keju ke dalam mangkok.
DIRATAMA
GERBERA
Gerbera memunggungi Dira yang sedang tersenyum. Dira tak menjawab, membiarkan suara Gerbera melayang di udara. Memenuhi pikirannya yang tengah bahagia.
Dira mengulen adonan telur yang sudah dicampur dengan tepung dan air.
Gerbera kembali dari kamar, membawa cokelat. Ia menunjukkannya pada Dira.
DIRATAMA
GERBERA
Ada yang bentuk sepatu juga.
DIRATAMA
GERBERA
DIRATAMA
Dira mengambil satu, mencoba cokelatnya.
GERBERA
DIRATAMA
GERBERA
DIRATAMA
(mengangguk)
Gerbera mengambil cokelat, memanaskannya di kompor.
Seluruh adonan roti sudah berbentuk pain du chocolat dan croissant.
Diam-diam, Dira membuat sesuatu dari sisa adonan roti.
Gerbera mengambil adonan, menaburinya dengan cokelat dan keju. Di belakangnya, Dira masih sibuk sendiri.
Setelah adonan dimasukkan ke oven, Gerbera melihat Dira bersimpuh dengang satu kaki. Tangannya memegang cincin yang terbuat dari adonan sisa.
DIRATAMA
Dira berhenti, mencoba mengingat.
Gerbera tersenyum, menunggu. Tangannya tersimpul di belakang punggungnya.
GERBERA
Dira tersenyum canggung.
DIRATAMA
DIRATAMA
GERBERA
Gerbera memberikan kedua tangannya. Cincin adonan terpakai di jari manis. Mereka berdua berpegangan tangan. Dira berdiri. Keduanya tersenyum.
Gerbera akhirnya tertawa lepas. Dira juga akhirnya mengikuti.
GERBERA
Gerbera tertawa lepas.
DIRATAMA
Dira akhirnya ikut tertawa.
BACK TO:
INT. PERPUSTAKAAN SAHRAZAD, KORIDOR DISKUSI — DAY
Kung Arbi dan Kinara duduk bersisian. Ella dan Dira di hadapan mereka. Dan di sekitar mereka juga ada Angkatan 45, tapi hanya Dira saja yang dapat melihat mereka.
KUNG ARBI
ELLA
KINARA
DIRATAMA
Kinara dan Kung Arbi pura-pura mendengkur.
KINARA
DIRATAMA
Ella tertawa kecil. Dira mau beranjak pergi, tapi yang lain menahannya, termasuk Angkatan 45.
ELLA
BACK TO:
EXT. BESANÇON, TAMAN LA GARE D’EAU — NIGHT
Setelah bertemu dengan orang tua Gerbera, mereka keluar rumah dan jalan-jalan. Di taman, mereka bergandengan tangan dan akhirnya berhenti di salah satu pohon.
Gerbera berbaring di pangkuan Dira.
GERBERA
DIRATAMA
GERBERA
DIRATAMA
Beat.
GERBERA
DIRATAMA
Beat.
DIRATAMA
Gerbera memegang tangan Dira.
GERBERA
DIRATAMA
Dira merekatkan genggaman tangan mereka.
DIRATAMA
Dira tiba-tiba panik, melihat Gerbera.
DIRATAMA
Gerbera memukul lengan Dira, tertawa kecil. Mulut Dira mengunyah gigitan terakhir brioche karena tidak tahu harus berbuat apa-apa lagi.
GERBERA
Dira lega, berangsur tenang.
DIRATAMA
(melihat mata Gerbera)
BACK TO:
INT. PERPUSTAKAAN SAHRAZAD, KORIDOR DISKUSI — DAY
Kinara berpura-pura mendengkur lagi.
KINARA
Yang lain tertawa, Dira hanya menggeleng kepala.