Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. INDONESIA, RUMAH DIRA — DAY
Insert title:
BAGIAN 2: PERPUSTAKAAN SAHRAZAD
Dira kembali di ranjang. Perabotan dan kardus bekas pindahan masih belum ia sentuh. Saat mulai terbangun, ia melihat jam tangan. Pukul 10.00. Dia telat lagi.
Montase:
- Dira ke kamar mandi
- Berganti pakaian
- Melihat wajahnya yang masih kurang tidur di cermin berdebu
- Dira berlari keluar rumah.
Tak ada hantu Angkatan 45 pagi itu.
EXT. PERPUSTAKAAN SAHRAZAD — DAY
Dira berlari di pelataran depan, tapi dihadang oleh Pak Munir.
PAK MUNIR
Dira mengamati tangan Pak Munir yang sedang membawa buku The Jungle Book karya Rudyard Kipling.
DIRATAMA
Pak Munir menyalakan HT dari sabuknya.
ANDROMEDA (O.S.)
(dari HT)
PAK MUNIR
Hening sejenak. Dira menelan ludah.
ANDROMEDA (O.S.)
(dari HT)
Pak Munir menatap tajam Dira yang sedang berdiri cemas dan melihat jam tangannya. Alis Dira terangkat, mencoba tersenyum paling manis.
DIRATAMA
PAK MUNIR
DIRATAMA
Seorang remaja perempuan, Ella (17), berjalan di belakang Dira menuju pintu masuk.
ELLA
PAK MUNIR
ELLA
Ella tersenyum ramah. Pak Munir ikut tersenyum.
PAK MUNIR
Pak Munir menunjukkan bukunya.
ELLA
Masing-masing melambaikan tangan. Raut wajah Pak Munir langsung berubah ketika Ella sudah masuk. Dira yang ikut tersenyum mendadak tegang kembali.
ANDROMEDA (O.S.)
(dari HT)
PAK MUNIR
Pak Munir kembali posnya, membaca buku. Sementara Dira berlari, berharap dia tak akan dibunuh pagi ini.
INT. PERPUSTAKAAN SAHRAZAD, MEJA RESEPSIONIS — CONTINOUS
Perpus sudah ramai dengan pemustaka seperti kemarin. Andromeda dan Ella sudah ada di meja resepsionis. Dira memperlambat langkah, memikirkan apa yang harus ia katakan.
Andromeda sedang membereskan buku di kereta. Sementara Ella sedang membetulkan kamera analognya. Berserakan 10-11 foto polaroid perpus di meja.
Di saat yang sama dengan Dira, dua staf perpustakaan baru bernama Kung Arbi (70) dan Kinara (25) ikut berkumpul.
Kung Arbi mengenakan t-shirt bergambar Anya Forger dengan ekspresi smug face. Dia membawa satu keranjang berisi kaleng-kaleng pilox.
Kinara membawa beberapa buku di tangan. Di punggungnya ada tas dengan gantungan kunci UFO.
Andromeda melihat mereka semua.
KUNG ARBI
ANDROMEDA
KUNG ARBI
ANDROMEDA
ANDROMEDA
Ella mendongak, melihat Dira dan Kinara.
ANDROMEDA
Beat.
Semua saling mengamati satu sama lain.
ANDROMEDA
(menunjuk Ella)
Ella berdiri dari kursinya, mengalungkan kamera analog.
ELLA
DIRATAMA
Ella hanya tersenyum.
ANDROMEDA
KINARA
ANDROMEDA
Ella dan Kinara tertawa. Meda tersenyum melihat Kung Arbi memperlihatkan t-shirt-nya dengan bangga. Dira ingin ikut tertawa, tapi masih agak canggung.
KUNG ARBI
DIRATAMA
Andromeda memotong.
ANDROMEDA
Beat.
Andromeda menatap tajam Dira.
ANDROMEDA
ANDROMEDA
KUNG ARBI
KINARA
DIRATAMA & ELLA
ANDROMEDA
Ella pergi ke koridor diskusi dan kafe, Kung Arbi keluar perpus menuju panggung, dan Kinara pergi ke ruang kelas. Dira hendak pergi juga, tapi tatapan dingin Andromeda menghentikannya.
ANDROMEDA
Telat 19 menit. Potong gaji ya.
Dira hendak bicara, tapi mengurungkan niatnya. Andromeda sudah bergerak ke rak buku dengan keretanya.
INT. PERPUSTAKAAN SAHRAZAD, MEJA RESEPSIONIS — LATER
Di meja resepsionis, Dira meletakkan paketnya di meja. Memandangnya sejenak. Ada pesan masuk dari Andromeda:
“Tolong siapin program yang kamu buat di komputer.”
Pesan kedua:
“Digitalisasi dan katalog baru kita mulai hari ini.”
Dira menghela napas. Kemudian membalas:
"Oke, aku siapin semuanya."
Anak TK yang kemarin dia lihat, masuk dengan guru dan Kung Arbi. Mata Dira melihat Kid’s Corner yang penuh dengan warna, rak-rak mudah dijangkau, buku-buku anak, dan beberapa bean bag.
Dira mengecek komputer di depannya, kemudian membuka website. Mulai mengunduh.
Matanya kembali menjelajah.
Tiga mahasiswa menggunakan jas almamater masuk dengan membawa laptop. Mereka menitipkan tas di loker yang sudah disediakan.
Ella memotret dengan kamera analognya. Sesekali membuat video dengan HP. Kemudian duduk di kursi paling ujung di dekat jendela.
Instalasi selesai. Ada pemustaka datang ke meja resepsionis: seorang ibu 40an tahun dan dua anaknya yang masih remaja awal.
DIRATAMA
IBU DIAN
Dira menatap dua anak itu. Mereka kembar, satu perempuan dan satu laki-laki.
DIRATAMA
IBU DIAN
DIRATAMA
IBU DIAN
DIRATAMA
K
Anak #1 melihat lanyard Dira.
DIRATAMA
K
DIRATAMA
(melihat Anak #2)
L
Dira menunggu.
L
Dira mengangguk.
IBU DIAN
Dira menatap Ibu Dian, tersenyum.
Dari jauh, Ella mengamati Dira, kemudian memotretnya. Dia melangkah lebih dekat dan mengambil video.
DIRATAMA
IBU DIAN
Dira memotong.
DIRATAMA
Ibu terdiam, kemudian mengangguk.
DIRATAMA
Beat.
DIRATAMA
Beat.
DIRATAMA
(menggeleng)
Ibu Dian termenung.
DIRATAMA
(melihat K dan L)
K
DIRATAMA
K berpikir sejenak.
K
DIRATAMA
K tersenyum, mengangguk.
L
DIRATAMA
L berpikir, cukup lama.
DIRATAMA
L
DIRATAMA
Keduanya mengangguk. Ibu Dian terlihat senang.
IBU DIAN
DIRATAMA
IBU DIAN
Setelah Ibu dan dua anaknya pergi mencari buku di rak, Ella menghampiri Dira yang menghela napas panjang.
ELLA
Dira melihat rak-rak berjejer. Beberapa orang mendiskusikan buku yang dipegang di koridor diskusi. Matanya kembali ke Ella.
DIRATAMA
Ella tersenyum. Tangannya meraih polaroid dan mengambil foto Dira. Setelah tercetak, foto ia serahkan pada Dira. Karena gambarnya belum jelas, Dira menaruh fotonya di selipan tali kotak hadiah.
ELLA
(mengangguk)
DIRATAMA
Ella menggeleng. Dira menunggu.
ELLA
DIRATAMA
ELLA
Dira memiringkan kepala dan mengangkat alis. Tersenyum.
DIRATAMA
ELLA
DIRATAMA
Beat.
DIRATAMA
ELLA
DIRATAMA
Suara HT terdengar.
ANDROMEDA (O.S.)
(dari HT)
Ella mengambil HT-nya.
ELLA
(ke HT)
Ella menuju ruangan Andromeda.
ELLA
(ke Dira)
Dira mengangguk. Tapi Ella berhenti sejenak.
ELLA
Ella berpikir sendiri, menunggu jawaban Mas Pus.
DIRATAMA
Mereka saling menatap.
ELLA
Dira mengangguk. Keduanya berpikir di dunianya masing-masing.
INT. PERPUSTAKAAN SAHRAZAD, RUANG KELAS — NIGHT
Dira mengetuk pintu. Tangan lainnya memegang kereta berisi sapu, cairan pel, dan kain pel.
Pintu terbuka dan dia melihat Kinara. Ada beberapam murid kelas yang sedang membereskan barang mereka di meja. Kung Arbi mencampur cat di paletnya, bersiap menggores tembok yang putih bersih.
KINARA
Murid-murid beranjak pulang.
KINARA
KINARA
(ke murid, tersenyum)
Dira mempersilakan murid-murid keluar. Mereka tertawa.
DIRATAMA
KINARA
Dira berpikir sebentar, kemudian menggeleng.
KUNG ARBI
Dira masuk, meletakkan alat kebersihan, kemudian duduk. Ia mengamati ruangan itu. Tidak terlalu luas, tapi terasa sangat nyaman untuk belajar.
Kung Arbi mulai melukis di tembok kosong.
KINARA
Kinara mendekatkan wajahnya pada Dira dengan raut penasaran.
KINARA
Dira hanya diam. Wajah Kinara masih dekat, bahkan mungkin lebih dekat.
KUNG ARBI
KINARA
Kinara mundur, kembali duduk di kursinya. Dira menjawab canggung:
DIRATAMA
KINARA
Kinara sibuk dengan dunianya sendiri. Kung Arbi hanya menggeleng sambil mengayunkan kuasnya.
KINARA
(menunjuk langit-langit)
Kinara menyeringai. Dira bingung harus merespon apa.
KUNG ARBI
KINARA
KUNG ARBI
(menirukan Anya Forger dari Spy X Family)
KINARA
Dira tertawa.
KINARA
Kinara dan Kung Arbi tersenyum.
DIRATAMA
Tanpa menoleh, Kung Arbi merespon.
KUNG ARBI
KINARA
Kung Arbi melirik Kinara, dingin.
KUNG ARBI
Dira tertawa kecil, melihat lukisan Kung Arbi lebih dekat. Kinara mengikuti.
KINARA
Kung Arbi tidak peduli.
KUNG ARBI
Dira menggeleng pelan sambil tersenyum.
DIRATAMA
KUNG ARBI
DIRATAMA
KUNG ARBI
Dira mengambil kuas, mencelupkannya pada warna hitam di palet.
KUNG ARBI
KINARA
KUNG ARBI
KINARA
Ragu-ragu, Dira menggores kuasnya pelan.
DIRATAMA
KUNG ARBI
KINARA
Dira menoleh ke Kinara yang berdiri di belakang mereka. Hanya mengangguk sambil tersenyum.
DIRATAMA
Kung Arbi menggeleng. Dia tiba-tiba berdiri. Mengambil topi jerami dalam tasnya di meja.
KUNG ARBI
(mengangkat tangan, berteriak)
Karena kaget, Dira jatuh terduduk. Kinara mundur satu langkah, menghindari tangan Kung Arbi.
Beat.
Mereka semua tertawa. Tiba-tiba pintu terbuka. Ada Andromeda di sana.
ANDROMEDA
DIRATAMA
ANDROMEDA
Ella maju di depan Andromeda, memotret dengan kameranya, lalu beranjak ke tempat lain.
Andromeda ikut menghilang. Mereka bertiga segera membereskan barang.
DIRATAMA
Kung Arbi tertawa.
KUNG ARBI
KINARA
KUNG ARBI
Mereka keluar ruangan.
Dari pintu masuk perpus, Meda berteriak:
ANDROMEDA
Ketakutan, mereka berlari menyusul Meda yang sudah mau mengunci pintu.
EXT. PERPUSTAKAAN SAHRAZAD, MOBIL MEDA — CONTINOUS
Meda sudah ditunggu suaminya, Sagara (40), di dalam mobil.
ANDROMEDA
SAGARA
Sagara menahan tawa.
ANDROMEDA
Sagara akhirnya melepaskan tawanya.
SAGARA
Mobil Meda melaju meninggalkan Perpustakaan Sahrazad.