Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
38. EXT. RUMAH HIL - HALAMAN BELAKANG RUMAH - SIANG
Cast: Ibu Mao, Warga desa
Kita melihat ada peti mati yang sudah dibakar.
Tidak jauh dari kobaran api Ibu Mao terlihat berdiri sambil menangis tersedu-sedu.
Warga desa dan Bapak Kama melihat ke arah kobaran api.
WARGA DESA
CUT TO:
39. INT. RUMAH HIL - DALAM RUMAH — SIANG
Cast: Warga desa
Warga terlihat mencari ke dalam rumahnya namun tidak menemukan adanya keberadaan Hil.
CUT TO:
40. EXT. HUTAN - SIANG
Cast: Hil (8 tahun), Lanu (8 tahun)
Hil dan Lanu terlihat sedang berdiri saling berhadapan.
LANU
Hil lalu terlihat menganggukkan kepalanya.
Lanu kemudian mengeluarkan dua golok yang ada di dalam bungkusan kain.
Hil terlihat terkejut dan terpana melihat golok.
Lanu memberikan satu golok untuk Hil. Hil menyambutnya. Lanu kemudian menodongkan golok ke arah Hil.
Tiba-tiba ada Yum (8 tahun) yang berjalan lewat. Lanu sontak mengarahkan golok ke Yum. Hil terkejut kemudian Hil menjatuhkan golok Lanu menggunakan goloknya. Golok Lanu terjatuh.
LANU
Hil tampak menggelengkan kepala.
Mata Lanu melihat ke arah goloknya lalu ia mengambil goloknya. Lanu mengarahkan kembali goloknya ke arah Yum (8 tahun). Yum mencoba menghindar sampai-sampai ia terjatuh.
Yum terlihat panik dan ketakutan.
Tapi Lanu tetap mengarahkan goloknya ke arah Yum sambil tertawa.
Yum terlihat menangis dan menutupi matanya dengan kedua tangannya.
Hil dengan cepat menghampiri Lanu dan menusukkan golok ke bagian perut Lanu.
Hil terlihat menancapkan golok ke perut Lanu.
Hil menarik golok yang sudah ia tancapkan ke perut Lanu.
Ibu Mao muncul dari arah pepohonan.
IBU MAO
Lanu jatuh terbaring dan banyak darah keluar dari perutnya.
Yum terlihat membuka matanya dan ia terkejut melihat Lanu terbaring dan di bagian perutnya keluar darah.
Hil menggenggam erat golok dan terlihat di golok itu ada darah yang menetes.
CUT TO:
41. INT. RUMAH HIL - KAMAR ORANG TUA HIL - PAGI
Lanjutan scene 34
Cast: Hil (17 tahun), Ibu Mao (40 tahun), Bapak Kama (45 tahun), Yum (17 tahun)
Hil menggenggam erat pahatan beton dan terlihat di pahatan itu ada darah yang menetes.
Ibu Mao kemudian ingin meraih pahatan beton dari tangan Hil. Wajah Hil terlihat marah. Hil terlihat menggelengkan kepalanya. Ibu Mao tetap ingin meraihnya. Lalu Hil menebas dan menusuk perut Ibu Mao dengan pahatan beton. Terlihat banyak darah yang keluar dari perut Ibu Mao, Hil menarik pahatan beton dari perut Ibu Mao.
Wajah Hil terlihat sangat marah.
Yum tiba-tiba muncul dan terlihat berdiri di luar jendela yang terbuka. Dan tanpa Hil sadari di waktu bersamaan Hil melempar pahatan beton ke arah samping dan pahatan beton malah mengenai dada Yum.
Hil menoleh ke arah Yum, Hil melihat Yum terluka di bagian dada kirinya, kemudian dengan cepat melompat keluar dari jendela.
42. EXT. SAMPING HALAMAN RUMAH HIL - PAGI
Cast: Hil, Yum
Kita melihat Hil keluar dari jendela.
Yum terbaring dan memejamkan matanya. Hil melepaskan pahatan beton yang sudah tertancap di dada kiri Yum. Darah terlihat keluar dari dada Yum.
Hil meraba denyut nadi Yum di bagian leher dan tangannya.
Hil menggelengkan kepalanya wajah Hil tampak meringis dan menangis. Kita melihat ada luka besar di pipi sebelah kanannya Hil.
Fx: Di layar tertulis; Semenjak kejadian tragis kisah cinta Hil dan Yum, masyarakat sekitar menamai lubang atau tempat pertemuannya Hil dan Yum itu Lubang Hilum.
Menurut sebagian masyarakat sekitar kata hilum diambil dari singkatan nama mereka, Hil dan Yum. Tapi menurut sebagian masyarakat lagi bentuk lubangnya juga kebetulan mirip seperti bentuk hilum pada kacang polong mata hitam.
43. EXT. HALAMAN BELAKANG RUMAH HIL - SIANG
Kita melihat ke tembok bekas lubang yang sudah ditutup semen oleh Bapak Kama tiba-tiba semen itu terlepas lagi dengan sendirinya.
SELESAI
Tunggu kisah selanjutnya di
LUBANG HILUM SEASON 2