Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
LUBANG HILUM (SEASON 1)
Suka
Favorit
Bagikan
3. Scene 17-21

17. INT. RUANGAN RAHASIA - SIANG

Cast: Ibu Mao (39 tahun), Hil (16 tahun)

Ibu Mao membuka pintu dan ia terlihat membawa bungkusan kain.

Hil memalingkan wajahnya ke samping menghindari Ibu Mao.

Ibu Mao berjalan mendekati Hil dan meletakkan bungkusan kain.

Hil mengambil grib lalu menulis di sabak.

Close up: Tulisan Hil; Ibu kapan Hil bisa keluar. Kata ibu dunia luar berbahaja bagi anak ketjil. Kata ibu Hil sekarang sudah berusia 16 tahun. Apakah usia 16 tahun masih anak ketjil?

Lalu Hil terlihat menyerahkan sabak yang ia tulisi tadi kepada Ibu Mao.

Ibu Mao matanya terlihat berkaca-kaca, ia lalu berbalik arah, meletakan sabak di lantai dan pergi.

Hil hanya bisa terdiam dan terlihat pasrah menundukkan kepalanya.

CUT TO:

18. INT. RUMAH HIL - RUANGAN RAHASIA - MALAM

Cast: Ibu Mao (39 tahun), Bapak Kama(44 tahun), Hil (16 tahun)

Kita melihat Bapak Kama dan Ibu Mao datang tampak terkejut melihat Hil belum juga tidur.

Hil berdiri dan menatap kedua orang tuanya dengan pandangan tajam.

Hil lalu terlihat mengambil sabak dan grib kemudian ia menulis.

Tidak begitu lama Hil berdiri dan memberikan sabak yang sudah ia tulisi, kepada Bapak Kama. Bapak Kama terlihat menyambut sabak dari Hil.

Bapak Hil membaca isi tulisan Hil di sabak.

Close up: Tulisan Hil di sabak; Pak, Buk, setelah usia saja jang keberapa saja bisa keluar dari ruangan ini?

Bapak Kama kemudian terlihat menengok ke arah Hil yang wajah mereka terlihat sangat mirip. Perbedaannya hanya dari tubuh mereka, Bapak Kama lebih berisi ketimbang Hil.

Ibu Mao terlihat menatap ke arah Bapak Kama.

Bapak kama hanya diam wajahnya terlihat datar lalu membuka kunci dan keluar dari ruangan itu.

Ibu Mao mengikuti Bapak Kama.

Hil terlihat pasrah lalu menunduk.

CUT TO:

19. INT. RUMAH HIL - KAMAR ORANG TUA HIL - MALAM

Cast: Bapak Kama, Ibu Mao

Bapak Kama berdiri sambil menatap ke arah luar jendela.

Ibu Mao muncul dari arah belakang.

IBU MAO

Izinkan Hil keluar. Dia sudah dewasa dan tidak akan ada yang ta....

BAPAK KAMA

Tidak! Tetap berbahaya bagi Hil.

IBU MAO

Lalu apa Hil akan kita kurung selamanya?

Mata Ibu Mao terlihat merah dan mengeluarkan air mata.

Bapak Hil hanya diam dan tetap menatap ke arah luar jendela.

CUT TO:

20. BEGIN MONTAGE - VARIOUS LOCATIONS

A. EXT. RUMAH HIL - HALAMAN BELAKANG - SORE

Cast: Yum

Yum terlihat menoleh ke segala arah. Kita melihat lingkungan sekitar terlihat sepi. Yum kemudian menarik tiga kayu pagar bagian bawah lalu mengesernya ke samping kanan, ia kemudian menyusup lewat pagar yang terlepas bagian bawahnya itu, setelah berhasil menyusup Yum berjalan pelan menuju lubang.

Yum mengeluarkan kacang polong mata hitam rebus dari dalam bungkusan kain yang ia bawa.

Yum memasukkan kacang polong mata hitam rebus itu ke lubang.

B. INT. RUMAH HIL - RUANGAN RAHASIA - SORE

Cast: Hil

Hil terlihat melamun lalu tiba-tiba menoleh dengan cepat ke arah kacang polong mata hitam rebus yang menggelinding jatuh dari lubang.

Hil dengan cepat mengintip dari lubang.

Kita melihat dari lubang ada Yum di luar.

Hil kemudian mengeluarkan kacang polong mata hitam rebus dari lubang.

C. EXT. RUMAH HIL - HALAMAN BELAKANG - SORE

Cast: Yum

Yum melihat kacang polong mata hitam rebus keluar dari lubang. Yum lalu menyintip dari lubang.

Kita melihat dari lubang ada Hil sedang duduk dengan hanya diterangi lampu minyak.

YUM

Hi ...
(Beat)
Kemarin, aku menanyakan ke nenekku. Apakah hujan itu berbahaya bagi anak kecil?
(Beat)
Lalu nenekku menjawabnya, iya hujan memang berbahaya, tapi untuk sebagian orang yang tidak tahan kena air hujan dan itu bukan hanya berlaku untuk anak kecil saja.
(Suara pelan)

Yum mengintip Hil.

Kita melihat Hil dari arah lubang sedang menulis di sabak. Tidak lama kemudian Hil menunjukkan tulisannya kepada Yum.

Close up: Tulisan Hil di sabak; Apa mungkin aku termasuk dalam orang jang tidak tahan air hudjan?

YUM (CONT'D)

Mungkin.
(Suara pelan)

Kita melihat dari lubang Hil hanya diam dan terlihat berpikir.

YUM(CONT'D)

Tapi, bukankah hujan juga tidak selalu turun.
(Beat)
Kamu bisa saja keluar saat hujan tidak turun.

Yum terlihat menyintip. Kita melihat dari lubang Hil terlihat berpikir. Lalu Hil terlihat menulis. Tidak lama kemudian Hil menunjukkan tulisannya.

Close up: Tulisan Hil di sabak; Kamu benar djuga.

Yum terlihat menyintip. Kita melihat Hil dari lubang ia hanya diam dan berpikir.

YUM

Sudah jangan terlalu dipikirkan.

Kita melihat Yum sedang tersenyum.

Kemudian Hil juga terlihat tersenyum.

CUT TO:

21. INT. RUMAH HIL - RUANGAN RAHASIA - SORE

Cast: Hil

Terlihat Hil menggeser tumpukkan pakaiannya yang menutupi lubang di tembok.

Hil mencoba mengintip. Kita melihat dari arah lubang halaman belakang rumah yang tidak begitu luas dengan pagar kayu yang tidak terlalu tinggi.

Kita melihat Hil terlihat murung.

CUT TO:



Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar