Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
LUBANG HILUM (SEASON 1)
Suka
Favorit
Bagikan
4. Scene 22-26

22. INT. RUMAH HIL - RUANG RAHASIA - SORE - FLASHBACK

Kembali ke scene 20 bagian C

YUM

Sudah jangan terlalu dipikirkan.
(Tersenyum)

Kemudian Hil juga terlihat tersenyum.

CUT BACK TO:

23. INT. RUMAH HIL - RUANG RAHASIA - SORE

Lanjutan scene 21

Cast: Hil

Kita melihat wajah Hil yang tadinya tampak murung berubah menjadi terlihat tersenyum.

Hil memegangi dadanya.

Fx: terdengar bunyi detak jatung Hil.

Hil kemudian mencoba mengintip lagi.

CUT TO:

24. BEGIN MONTAGE - VARIOUS LOCATIONS

A. INT. RUMAH HIL - RUANGAN RAHASIA - SIANG

Cast: Hil, Yum

Terlihat Hil mengintip lewat lubang.

Wajahnya terlihat murung.

Dia kemudian terlihat menundukkan kepalanya.

Tidak lama ada kacang polong mata hitam rebus yang masuk dari lubang.

Hil terkejut dan dengan cepat mengambilnya. Hil mengintip lewat lubang.

Kita melihat dari arah lubang ada Yum berdiri dan terlihat begitu cantik.

Fx: Terdengar bunyi detak jantung Hil.

Hil terlihat memegangi dadanya.

Hil dengan cepat mengambil sabak dan grib. Ia kemudian menulis di sabak itu.

Hil terlihat mengeluarkan kacang polong mata hitam dari lubang.

B. EXT. RUMAH HIL - HALAMAN BELAKANG - SIANG

Cast: Yum

Yum melihat ada kacang polong keluar dan jatuh dari lubang. Yum terlihat mengintip ke arah lubang.

YUM

Hi ....
(Suara pelan)

Kita melihat dari arah lubang terlihat Hil yang disinari lampu minyak sedang menulis di sabak lalu menunjukkan tulisannya.

Close up: Tulisan Hil di sabak; Aku mentjintaimu.

Yum terlihat terkejut.

Yum memperhatikan wajah Hil yang terlihat paras wajah seorang pria yang sangat tampan.

Fx: Bunyi jantung Yum berdetak sangat kencang.

Yum tiba-tiba memegangi dadanya. Yum terlihat gugup lalu memalingkan badannya dan berjalan cepat menuju pagar. Ia kemudian menggeser kayu pagar lalu menyusup lewat pagar itu dengan tangan yang gemetar.

Yum kembali membenarkan bagian bawah kayu yang terlepas. Setelah terlihat seperti tidak terlepas ia bergegas pergi.

C. INT. RUMAH HIL - RUANGAN RAHASIA - SIANG

Cast: Hil

Terlihat Hil mengintip lewat lubang wajahnya terlihat kecewa dan sedih.

CUT TO:

25. INT. RUMAH HIL - RUANGAN RAHASIA - MALAM

Cast: Hil

Hil duduk bersandar di tembok. Di samping lubang. Cahaya masuk dari arah lubang sedikit menerangi sebelah pipinya dan hidungnya yang terlihat mancung.

Hil terlihat memandangi tulisannya sendiri.

Close up: Tulisan Hil di sabak; Aku mentjintaimu.

Hil memegangi dadanya.

Fx: terdengar bunyi detak jantung Hil.

CUT TO:

26. BEGIN MONTAGE - VARIOUS LOCATIONS

A. INT. RUMAH HIL - RUANGAN RAHASIA - PAGI

Cast: Hil, Bapak Kama

Pintu terlihat ada yang membuka. Ada cahaya yang masuk dari arah pintu.

Terlihat Hil tertidur di lantai tanpa bantal dan selimut.

Setelah itu kita lihat Hil membuka matanya.

Hil terlihat menggenggam erat grip di tangannya.

Wajah Hil terlihat memerah dan merangut.

Kita lihat Bapak Kama berdiri di depan pintu dengan membawa lampu minyak dan sebotol minyak. Kemudian berjalan mendekati lampu minyak di dekat Hil berbaring yang terlihat sudah mati. Bapak Kama kemudian memasukkan minyak ke dalam lampu minyak itu. Lalu menyalakan lampunya.

Hil tetap kelihatan berbaring miring wajahnya di terangi dua lampu minyak yang menyala.

Bapak Kama pergi dengan membawa satu lampu minyak dan kembali menutup pintu.

Hil bangun lalu menggeser tumpukan pakaiannya lalu mengintip lewat lubang.

Tiba-tiba kita lihat dari lubang Yum sedang menoleh ke segala arah. Kita melihat lingkungan sekitar terlihat sepi. Yum kemudian menarik tiga kayu pagar bagian bawah lalu mengesernya ke samping kanan, ia kemudian menyusup lewat pagar yang terlepas bagian bawahnya itu, setelah berhasil menyusup Yum berjalan pelan menuju lubang.

Pintu kamar tiba-tiba terbuka. Hil menoleh ke arah pintu.

Terlihat Ibu Mao sedang berdiri di depan pintu.

Hil dengan cepat membalikan badan dan duduk bersandar menutupi lubang.

Yum mencoba memasukan kacang polong mata hitam rebus ke dalam lubang. Hil seperti menyadari kalau Yum sedang ingin memasukkan kacang polong mata hitam rebus.

Hil memajukan badannya sedikit.

Terlihat kacang polong mata hitam rebus terjatuh ke lantai.

Kita lihat tangan Hil mencoba meraba-raba untuk mencari kacang polong mata hitam rebus yang baru saja jatuh.

Ibu Mao mendekati Hil. Di tangannya terlihat bungkusan kain.

Kita melihat tangan Hil tetap mencoba meraba-raba lantai di dekat pantatnya tapi Hil tetap tidak menemukan adanya kacang polong mata hitam rebus dari Yum.

Ibu Mao mulai melihat gerak-gerik Hil yang tidak seperti biasa.

B. EXT. RUMAH HIL - HALAMAN BELAKANG - PAGI

Cast: Yum

Kita melihat Yum semakin mendekatkan mulutnya ke lubang.

YUM

Hai ....
(Suara pelan)

C. INT. RUMAH HIL - RUANGAN RAHASIA - PAGI

Cast: Ibu Mao, Hilman

Mata Ibu Mao tampak melotot dan terlihat terkejut.

IBU MAO

Siapa di sana?
(Berbisik)

Hil menggelengkan kepalanya.

Wajah Ibu tampak cemas dan menoleh ke arah pintu Hil tetap menggelengkan kepalanya.

YUM (O.S.)

Aku juga mencintaimu.
(Suara pelan)

Tangan Ibu Mao memegangi ke dua pundak Hil.

Hil tetap menggelengkan kepala.

IBU MAO

Ibu tidak akan memberitahu bapakmu, ibu janji.
(Berbisik)

Hil menatap Ibu Mao dalam. Ia kemudian menundukan kepalanya lalu menggeser posisi duduknya.

Ibu Mao melepaskan tangannya dari pundak Hil. Lalu dengan cepat mengintip lewat lubang.

Ibu Mao melihat Yum berjalan menuju pagar dan menyusup lewat pagar yang bagian bawahnya terlepas dari paku. Yum kembali membenarkan bagian bawah kayu yang terlepas itu. Setelah terlihat seperti tidak terlepas ia bergegas pergi.

Mata Hil melihat kacang polong mata hitam dari Yum. Tangannya sontak ingin meraihnya, tapi lebih dulu diraih Ibu Mao.

Mata Ibu Mao terlihat berkaca-kaca.

Hil meraih kacang polong mata hitam rebus dari tangan Ibu Mao.

Ibu Mao terdiam beberapa menit lalu berkata.

IBU MAO

Apa kamu mencintainya?
(Beat)
Apa anak ibu sudah mulai merasakan jatuh cinta?
(Berbisik)

Mata Ibu Mao berkaca-kaca. Lalu memeluk Hil. Kita melihat air mata jatuh dari pipi Ibu Mao.

CUT TO:


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar