Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
27. INT. RUMAH HIL - KAMAR ORANG TUA HIL - PAGI
Cast:Ibu Mao, Bapak Kama
Ibu Mao keluar dari pintu kamar Hil lalu menguncinya dengan tiga kunci gembok. Ibu Mao lalu terlihat keluar dari lemari yang menjadi penghubung pintu rahasia kamar Hil. Lalu ia menguncinya pintu lemari itu.
BAPAK KAMA
Ibu Mao menoleh ke arah bapak Kama yang sudah berdiri.
Ibu Mao terkejut lalu menggelengkan kepalanya.
BAPAK KAMA(CONT'D)
Ibu Mao menggelengkan kepalanya. Air matanya tampak jatuh di pipi.
CUT TO:
28. INT. RUMAH HIL - RUANGAN RAHASIA - MALAM
Cast: Hil
Terlihat cahaya lampu luar masuk dari lubang, menyinari wajah Hil dari samping. Hil terlihat tersenyum.
Hil bersandar di tembok di samping lubang sambil memandangi kacang polong mata hitam rebus yang dikasih Yum tadi pagi.
Lalu Hil berbaring di lantai sambil menggenggam kacang polong mata hitam rebus dari Yum lalu memakannya.
CUT TO:
29. INT. RUMAH HIL - RUANGAN RAHASIA - MALAM
Cast: Ibu Mao, Bapak Kama, Hil
Bapak Kama membuka pintu ruangan lalu menguncinya lagi. Bapak Kama terlihat membawa dua ember, satu ember berisi air, satunya lagi berisi semen cair.
Lalu Bapak Kama meletakkanya dua ember itu di lantai dan kembali mengangkat ember berisi air lagi lalu menuang airnya ke gerabah. Sedangkan ember yang berisi semen masih ada di lantai. Tidak begitu lama Bapak Kama kembali mengangkat ember berisi semen cair itu.
Hil terlihat berbaring lalu membuka matanya.
Bapak Kama menoleh ke arah Hil dengan muka terlihat datar.
BAPAK KAMA
Hil dengan cepat menggambil sabak dan juga grib ia lalu terlihat menulis.
Close up: Tulisan Hil di sabak; Setelah usia keberapa, saja bisa keluar dari ruangan ini?
BAPAK KAMA
Bapak Kama berjalan menuju tumbukan pakaian lalu meminggirkannya. Bapak Kama kemudian terlihat mengambil semen cair dari ember tadi mengunakan tangannya lalu menutupi lubang yang ada di tembok dengan semen itu.
Hil hanya bisa diam melihat lubang itu ditutup. Mata Hil terlihat berkaca-kaca lalu air matanya menetes.
CUT TO:
30. INT. RUMAH HIL - RUANGAN RAHASIA- SIANG
Cast: Hil
Hil terlihat memandangi kacang polong mata hitam.
Hil kemudian mengambil sabak dan grib lalu ia terlihat menulis.
Close up: Tulisan Hil di sabak; Kita tidak bisa hidup tanpa makan dan kita djuga tidak bisa hidup tanpa orang lain. Aku ingin hidup karena itu aku makan. Aku ingin hidup karena itu aku bersama orang lain.
Dan menurutku kau adalah orang lain itu.
Tunggu aku di 17 tahun.
Dari Hil untuk Yum.
CUT TO:
31. INT. RUMAH HIL - RUANGAN RAHASIA - PAGI
Cast: Ibu Mao, Hil
Ibu Mao terlihat membuka pintu lalu menutup dan menyuncinya kembali.
Ibu Mao terlihat membawa kain bungkusan di tangannya.
Hil terlihat bersender ke tembok. Tangannya memegangi tembok yang dulunya ada lubang tapi kini sudah tertutup.
Ibu Mao mendekati Hil.
Mata Ibu Mao ke arah lubang di tembok yang kini sudah ditutup.
Ibu Mao terlihat duduk dan membuka kain bungkusan yang iya bawa. Kita melihat dalam kain bungkusan itu ada beberapa potong roti, tiga botol susu dan juga beberapa kacang mata hitam.
Hil tiba-tiba mengambil sabak yang lain lalu ia terlihat sedang menulis.
Close up: Tulisan Hil di sabak; Saja tidak akan makan, kecuali ibu bersedia memberikan pesan jang saja tuliskan ini untuk teman saja.
Kita kemudian melihat Hil menunjukan tulisanya di sabak kepada Ibu Mao.
Ibu Mao kemudian membacanya.
IBU MAO
Hil kemudian tersenyum ke arah Ibu Mao.
Hil terlihat sedang menulis. Lalu Hil menunjukan sabak yang ia sudah tulis ke Ibu Mao.
Ibu Mao terlihat membacanya.
Close up: Tulisan Hil di sabak; Ibu letakkan sadja sabak ini dibelakang halaman rumah kita. Teman saja pasti akan datang kesana dan akan melihatnja.
Ibu Mao menganggukan kepalanya. Lalu menyuapkan kacang kedelai untuk Hil. Hil terlihat membuka mulutnya lalu Hil tersenyum. Begitu juga dengan Ibu Mao yang juga terlihat tersenyum sambil menitikkan air mata.
CUT TO: