Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
27. INT. KANTOR PERUSAHAAN-DAY
Zian datang ke kantor.
Zian sudah berjalan masuk ke gedung. Pakaian Zian terlihat casual tapi tetap terlihat keren, barang branded juga pada aksesoris seperti jam tangan, sepatu.
Zian berjalan santai dia ingin menemui Coki.
Karyawan wanita di situ kesenengan liat Zian, Zian balas dengan senyum menggoda.
COKI
ZIAN
Rona yang barusan menyaksikan kejadian cukup hot, jadi terbayang dan geli sendiri. Dia kini di dalam lift siap balik kerja lagi. Saat turun ketemu cewek tadi yang di make out sama Zian. Rona ingat betul bentukannya dan pakaiannya karena baru saja terjadi. Mata Rona membulat.
Rona bersender di dinding lift, cewek itu juga di samping.
Rona melirik-lirik. Cewek itu memang posturnya layak model padahal karyawan. Rambutnya tergerai berombak bentukan salon. Dia tampak mengancingkan kemejanya.
Dalam hati Rona, habis digrepe-grepe nih, Rona mencibir dalan hati.
Tiingg, pintu lift terbuka. Ternyata mereka berdua menuju ruangan yang sama.
RONA
Lagi-lagi mata Rona membulat melihat Zian dengan Coki.
COKI
Zian mendelik. Rona ciut.
RONA
COKI
Jeda, hening.
RONA
Zian tampak ogah-ogahan berkenalan apalagi melihat Rona.
ZIAN
COKI
RONA
Rona duduk di meja menengok sebentar ke cewe yang make out.
RONA
DISSOLVE TO
Rona bersiap pulang, hpny berbunyi, dari Coki.
COKI
RONA
COKI
RONA
28. INT. HOTEL-DAY
Rona turun dari taksi. Hari sudah mau gelap.
RONA
Rona disuruh menemui Zian di kamar hotel.
RONA
Bingung sendiri di depan pintu.
RONA
Berkaca di cermin di kamar.
RONA
Zian muncul.
ZIAN
Rona kaget bukan main melihat Zian yang keluar telanjang berbalut handuk. Badan Zian bagus dan proporsional, perutnya six pack. Rona berusaha untuk gak melihat dia menutup matanya tapi mengintip juga.
Zian ingin melihat CV Rona, duduk di bangku dengan mengangkat kakinya. Zian tak pakai celana dalam. Rona mencoba tak melihat. Zian membaca, menyuruh Rona berputar di tempat dan Zian bilang Rata. Rona kaget dan bingung dia melihat diri sendiri.
ZIAN
RONA
ZIAN
RONA
ZIAN
RONA
Rona malas membahas soal pertanyaan namanya, soal dia memerah baginya tak benar. Salah satu hal yang tak disukai dari orang tuanya selain mereka yang super sibuk.
ZIAN
RONA
ZIAN
RONA
ZIAN
RONA
ZIAN
Rona menelan ludah, tapi entah kenapa jantungnya berdetak lebih kencang ditatap seperti itu.
RONA
ZIAN
RONA
ZIAN
Rona berputar.
ZIAN
RONA
ZIAN
RONA
ZIAN
RONA
ZIAN
RONA
ZIAN
RONA
Rona memalingkan muka, badannya goyang-goyang tanda pengen cepet-cepet pergi.
Zian ngeh.
ZIAN
RONA
ZIAN
RONA
ZIAN
Zian mengganti posisi kaki, menyilangkan kaki, handuknya loose, melonggar.
RONA
ZIAN
Tiba-tiba berdiri dan mendekat.
Rona mode panik.
ZIAN
RONA
ZIAN
RONA
ZIAN
Rona semakin memalingkan muka.
Self defense dengan badannya digerakkan ke belakang karena jaraknya dekat sekali.
ZIAN
Mukanya juga dekat. Ditambah lagi dia naked hanya handuk saja.
RONA
ZIAN
Zian terkekeh dan menuju arah lain.
ZIAN
(berseru)
Kemudian ke kamar mandi tapi handuknya sudah dilepas di depan pintu kamar mandi, Rona kelabakan langsung berbalik.
RONA
Rona jalan keluar hotel dan papasan ama Ambar yang membawa-baju-baju di rak hanger buat Zian.
AMBAR
RESEPSIONIS
AMBAR
RESEPSIONIS
Rona berjalan keluar menuju lobby hotel dengan bersungut kesal.
RONA
Anbar melihat Rona yang jalan lewat di belakangnya.
AMBAR
Rona mengenali suaranya dan cara panggilnya dia berbalik.
RONA
AMBAR
RONA
AMBAR
RONA
AMBAR
RONA
AMBAR
RONA
AMBAR
RONA
AMBAR
RINA
AMBAR
RONA
AMBAR
RONA
Zian ada jadwal pemotretan malam-malam dan syuting juga. Rona sadar Zian sibuk banget.
AMBAR
RONA
Ambar melihati dengan tatapan cemas.
Ambar balik lagi ke resepsiinis.
AMBAR
CUT TO