Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Love (To be) On Top
Suka
Favorit
Bagikan
1. Part 1

SCENE

MONTAGE

-RONA yang diwisuda menerima ijazah, lalu berfoto bersama keluarga terlihat senang.

DIIRINGI V.O

RONA (V.O)

Kalau sudah berhasil menyelesaikan pendidikan alias lulus tuh tandanya beban berkurang sekian persen, beban hidup maksudnya. Ya kan beban hidup manusia di muka bumi ini termasuk sekolah, pendidikan, dari kecil kita udah diwajibkan untuk bawa-bawa buku gede di tas lalu lulus sebaiknya di setiap tingkatan kelas.


-Scene: Rona kecil bawa buku-buku di tas dan sempat keberatan, mamanya cemas melihat Rona yang jalan keluar rumah susah dengan tubuhya yang mungil. 

-Lalu scene berganti Rona yang sering juara kelas diberi piala.

END OF MONTAGE

RONA (CONT'D)

Yup beban pendidikan coret.

SHOOT: ada Check list dengan kata-kata Lulus Perguruan Tinggi dengan Nilai Memuaskan yang diisi tanda check di kotaknya dan dicoret.

RONA (CONT'D)

Sekarang beban kehidupan yang lain, bertahan hidup, survival, kalau ini ga dilakuin fiks loe bakal gagal dan malu, mendapat pekerjaan a.k.a wanita karir.

1. INT. KAMAR RONA-NIGHT

-Zoom: Wajah Rona yang memaakai kacamata bulat lagi serius mencari-cari lowongan di laptop. Kemudian Close up Jam dinding.

RONA (CONT'D)

Gue udah mutusin dari kecil gue harus bekerja bahkan kalo gue menikah nanti ya beban hidup lainnya menikah dan bereproduksi ups punya anak. Jadi gue ga dibego-begoin amat ama ehem suami gue nanti. Iya deh kalo mikirin jodoh suka sakit, ga ada yang ngena dan bener ampe sekarang. Kalo gue inget-inget, gue pacaran serius 2 kali aja 1 pas SMA, 1 pas kuliah. 


Insert Scene Flashback saat SMA

2. INT. KANTIN, KORIDOR, KELAS-DAY

RONA (CONT'D)

Kalau dipikir-pikir gue selalu bawa-bawa buku bahkan pas pacaran.


Scene: Rona yang kemana-mana bawa buku di sampingnya pacarnya yang ngintilin dari kelas ke kantin ke koridor.

RONA (CONT'D)

Baru gue sadar tuh cowok macarin gue demi contekan biar dia bisa lulus UAS, asu!
Terus pas kuliah gitu juga bawa-bawa buku kali ini dia yang kecewa gue dianggep aneh terus diputusin, gimana sih kan mahasiswa biar cepet lulus harus manfaatin waktu yang ada, I'm not all the time with books kok.
Apa gue yang obsesi ya, iya sih tapi kan ada alasannya. Ah udahlah fokus ke situs ini dulu isi biodata dan pekerjaan yamg diidamkan. Of course sebagai lulusan Business Management ya pasti akan bisa bekerja di perusahaan ternama lah. Yakk gue udah tandain mana aja perusahannya. (BEAT) Gue udah kirim lamaran, tinggal nunggu deh. IPK gue 3.3 ya lumayanlah, rata-rata kan perusahaan nyari yang IPK 3 ke atas, bisalah, gue positif cepet dapet panggilan interview.


DISSOLVE TO

RONA 

Dan bener dong.


SCENE:

3. INT. RUANG KANTOR-DAY

Rona yang sedang duduk di meja panjang di sebuah ruang interview

INTERVIEWER

Marona Jenar Ayu?

RONA

Iya pak

INTERVIEWER 

Pang--

RONA

Panggilannya Rona pak.

Rona langsung bilang, memotong interviewer.

INTERVIEWER

Lulusan Univ. Bakti Mulya I--

RONA

Lulusan Univ. Bakti Mulya IPK 3.3 pak


Rona tersenyum, memotong lagi.

INTERVIEWER

Kamu ada problem ama saya?

RONA

Hah? Enggak pak

INTERVIEWER

Kok motong-motong terus sih.

Scene:

Nama Rona dicoret.

RONA

Cuman karena masalah sepele doang, kan gue semangat aja, hhh!

RONA

Next...


4. INT. LOBBY KANTOR-DAY

Rona yang sedang menunggu di lobi sebuah perusahaan incarannya bersama dengan kandidat lain. Lobinya tampak mewah, Rona antusias melihat sekeliling dan tersenyum-senyum sendiri.

RONA (V.O)

Perusahaan incaran nih hi hi.


Tak jauh dari situ ada resepsionis yang siap memanggil satu-persatu kandidat untuk diwawancara.

Tiga kandidat lainnya adalah para pria. Rona perempuan pertama yang datang, bahkan datang lebih dulu sebelum resepsionis datang malah. Resepsionis malah bilang kerajinan dalam hati.


Rona mengecek berkasnya berkali-kali, sudah lengkap. Rona merasa cukup lama di situ karena dia sudah datang dari tadi.

RONA

Mba masih lama kah? 

RESEPSIONIS

Lagian sih (ngomong pelan) (sambil melihat dokumen lain)


Rona jadi menggoyang-goyang kakinya.

Sempat lihat-lihatan sama yang lain. Rona memberikan senyuman canggung. Yang lain membalas senyuman canggung juga. Ada yang menunduk saja dari tadi, ada yang main hp, Rona berkata dalam hati Dih kayak ga ada waktu lain aja, ga sopan hmph. Yang satu lagi melakukan berbagai kegiatan seperti merenggangkan badan, tangan, merapikan dasi dan jalan-jalan di lobi melihat-liihat. Rona pun, Nilai minus itu, lagi-lagi dalam hati.

Rona kini semakin tak sabar 

RONA

Mau mulai jam berapa sih?

Rona jadi memposisikan duduknya, menurun-nurunkan roknya. Lalu kakinya semakin bergoyang. Padahal ada ac tapi Rona merasa gerah. Dia jadi mengipas-ngipasi dengan amplop cokelatnya.

Diperhatikan si resepsionis yang tertawa.

RESEPSIONIS

Maaf sebentar lagi ya tolong bersabar, ada pimpinan yang mau wawancara lagi rapat mendadak.


KANDIDAT

Iyaa mba.


Tiba-tiba perut Rona berbunyi, tapi bukan karena lapar tapi karena pergerakan angin di perut, ya Rona kemasukan angin di perut. Penyebabnya karena duduk di ruangan ac terlalu lama. Dia pun mules.

RONA

Aduh, aduh kok gue mules! 


Rona pun siap mengeluarkan gas, dia pun segera berdiri.

RESEPSIIONIS

Kenapa mba?

RONA 

E-enggak saya izin ke toilet mba!


Rona segera berjalan cepat ke toilet, sepatu haknya tok-tok terdengar jelas, berusaha agar kentut di toilet, tapi tak bisa dia pun kentut cukup keras meski jarak yang dia tempuh cukup jauh dari lobby, dari para kandidat dan resepsionis, tetap saja terdengar samar-samar. Mereka cekiikikan. Rona malu banget dan berhasil mencapai toilet, siap memakai toilet dan melepaskan semua gejolak yang ada.

Dan Rona memakai toilet cukup lama jadinya.

Dia ke wastafel dan menatap kaca, lelah karena mengeluarkan bahan makanan dan cairan cukup banyak.

Rona kembali ke lobby. Rona melihat para kandidat sudah tak ada.


Rona pun menanyakan resepsionis

RONA

Lho mba yang lain mana?

RESEPSIONIS

Udah dipanggil.

RONA

Lho? Terus saya?

RESEPSIONIS

Mba siapa namanya?

RONA

Saya Marona.

RESEPSIONIS

Oh mba Marona, yah kelewat tadi mba.

RONA

Terus gimana??

RESEPSIONIS

Coba saya tanya dulu.

Mengambil telepon, menelpon bagian HRD.

RESEPSIONIS
Iya ini ada yang hari ini jadwal interview juga, masih satu ini gimana? Iya tadi... maaf (ke Rona) mbanya yang ke toilet tadi?

RONA

Iya mba saya mules! Ups sori kekencengan.
Mana lemes lagi duhh.

RESEPSIONIS

iya tadi ada problem 221.

RONA

Hah apaan tuh? (bicara pelan)

RESEPSIONIS

Jadi gitu ya, oke (menutup telepon)

RONA

Terus mba?

RESEPSIONIS

Jadi mba karena sudah melewatkan waktu yang berharga para interviewer...

RONA

Waduh. (dalam hati)

RESEPSIONIS

Tapi karena ada problem ya mba.

RONA

Iya 231.

RESEPSIONIS

221.

RONA

Maksudnya apa tuh mba?

RESEPSIONIS

Kan masalah kantor aja ada kan ya mba, jadi mules nomor sekian.

RONA

Oh.
Eh terus nasib saya?

RESEPSIONIS

Jadi ya mba bisa kembali ke jadwal interview selanjutnya kalau berkenan.

RONA

Berkenan lah saya, ini perusahaan inceran saya.

RESEPSIONIS

Iya jadi gitu mba, nanti diiinfokan jadwal selanjutnya. Lagian mbanya dateng awal banget sih.

RONA

.... Kan saya niat mba...

RESEPSIONIS

Ya bagus sih tapi ac sini tuh berhembus kenceng mba, saya aja suka kedinginan gak tahan lama-lama duduk, kadang olesin minyak di sini

Menunjukkan minyak aromatheraphy.

RONA

Ya udah deh makasih mba.


Rona berjalan pelan, sedih gagal interview.

CUT TO

5. INT. KAMAR RONA-NIGHT

RONA

Karena perusahaan besar dsn gak maen-maen dalam mencari calon karyawan, jadinya sekali panggilan interview lewat, perusahaan itu jadi ogah-ogahan menjadwalkan ulang. Hiks (mencoret nama perusahaan) Oke positif pasti ada lagi! 


Zoom ke wajah Rona yang semangat mengepalkan tangan.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar