Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Lihat Tubuhku
Suka
Favorit
Bagikan
3. #3 Selasar Sunaryo, Cerita-Cerita Lama
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

09. INT. RUMAH BARU – RUANG TAMU – SORE HARI.

Cast: Ayah – Gemma.

Situasi ruang tamu dengan Gemma yang sedang membaca buku. Gemma sudah berpenampilan rapi dan sudah memakai sepatu.

LS > Ayah membuka pintu sambil menenteng kantong belanja yang berisi tempe untuk dimasak. Ayah sambil menuju ruang tamu.

AYAH

Tempe aja sampe sulit banget di pasar. Heran. Emang kacau... Mau kemana kamu?

 

Gemma berhenti membaca buku sejenak.

GEMMA

Mau keluar sebentar... Tempe sulit Yah?

 

Ayah menuju meja kerjanya sambil membuka laptop.

AYAH

Lah, emang ngga baca beritanya? .. Ada pemogokan produksi karena harga kedelainya saja semakin mahal sekarang.

 

Gemma melanjutkan baca bukunya.

AYAH

Gap nya itu cukup tinggi antara produksi dan kebutuhan lokal, tempe kan yang paling murah. Ajaklah sarjana-sarjana pertanian di seluruh wilayah. Buat perbaiki pertanian dari hulu ke hilirnya agar ngga lari kerja di sektor lain.

Gemma sambil memperhatikan bukunya.

GEMMA

Ya, dijamin dulu karena peluang bekerja di sektor pertanian itu sangat kecil. Padahal ilmu banyak, sumber daya banyak, inovasi banyak tapi ya gitu.. Pemerintah belum melirik itu.

 

CU > Ayah serius berkutat dengan laptopnya. Gemma pamit ingin pergi keluar.

GEMMA

Udah, Yah, aku mau ke Cafe sebentar.

 

LS > Ayah menuju dapur untuk memasak dari hasil belanjanya.

 

AYAH

Ada acara apa?

 

GEMMA

Ada pengumuman lomba... Aku pergi ya.

 

Ayah hanya tersenyum.

 

LS > Gemma pergi ke luar, mengambil motornya di garasi.

TERDENGAR MOTOR BERJALAN (OS).

CU > AYAH MEMASAK DI DAPUR.

CUT TO

10. INT. GALERI SOEMARDJA ITB – RUANG PAMERAN – SORE HARI YANG GELAP.

Cast: Ganesh – Wowok – Dierja.

 

Galeri Soemardja dengan proses dekorasi yang hampir selesai. Ganesh dengan Dierja, dan rekan komunitas sehabis membahas acara. Ganesh pamit untuk pulang sehabis melihat hpnya yang mendapat pesan dari Gemma bahwa Gemma memenangkan lomba. Sementara Wowok membelakangi Ganesh dan Dierja. Ia masih berdiskusi dengan rekannya yang sibuk menelepon pematung-pematung lain.

 

GANESH

Ja, Wok, gue balik ya.

 

Wowok yang sibuk memalas pesan di handphone langsung membalikkan badannya melihat Ganesh.

WOWOK

Oke, oke.

 

Ganesh memesan aplikasi ojek online untuk pulang ke rumah lewat handphone.

 

GANESH

Besok ngobrol di Selasar yuk. Sekalian Wok kasih tau Dierja. 

WOWOK

Kalau itu sih oke. Sekalian gue ketemu pencetak Zine kita.

 

Dierja dan Ganesh saling menatap bahwa lupa dengan Zine yang masih di tempat percetakan.

 

DIERJA

Astaga, iya. Udah jadi?

 

WOWOK

Lupa kan lo semua, udah lah.

TERDENGAR KLAKSON MOTOR (OS).

WOWOK

Nah loh, kereta lo dateng.

 

Ganesh sambil membawa lukisan dari Dierja.

 

GANESH

Sial lo. Udah ya gue balik, Bye! Ja, thankyou Btw.

 

Dierja membalas senyum.

 

CU > Ganesh menghampiri ojek sambil membawa lukisan.

CUT TO

11. INT. RUMAH BARU – RUANG TAMU – MALAM HARI.

Cast: Ayah – Gemma – Ganesh.

 

Situasi ruang tamu hanya terdapat Ayah dan Gemma yang duduk di sofa. Ayah menonton sementara Gemma makan masakan Ayah.

SUARA BERITA TENTANG PERKEBUNAN KARET (OS).

IN FRAME > Ganesh baru datang dari luar. Ia menaruh tas dan lukisan di sofa.

GANESH

Cihuy, ada yang menang lomba nih.

AYAH

Ah serius, Gem, menang?

GEMMA

Tapi, belum tau kelanjutannya gimana setelah menang. Baru hadiahnya aja.

AYAH

Novel?

GEMMA

Novel.

AYAH

Keren, dong.

Gemma memperhatikan lukisan yang ada di sofa.

GEMMA

Lo bawa apa itu, Nesh. Lukisan bukan?

Ayah ikut memperhatikan.

AYAH

Iya, bagus.

GANESH

Dari temen.

Ganesh senyum-senyum.

GEMMA

Kenapa lo salting gitu.

 

CU > Handphone ayah berdering. Ayah meraih handphonenya lalu menuju teras.

LS > Ganesh dan Gemma saling meririk memperhatikan Ayah.

GANESH

Siapa itu malem-malem?

GEMMA

Temennya lah siapa lagi. Ngga mungkin polisi kan yang telfon.

LS > Ganesh menampilkan wajah bete. Selang beberapa menit Ayah kembali ke ruang tamu.

GANESH

Siapa, Yah?

 

Ayah mengambil remot dan mencari channel tentang berita perkebunan karet.

AYAH

Ini Nesh. Lagi amati perkembangan terbaru, legalitas perpanjang perizinannya.

 

GANESH

Hah? Terus gimana?

AYAH

Bodoh sekali. Makanya, majalah Akar tuh kenapa selalu buat laporan secara berkala yang concernnya emang perkebunan karet itu... Hampir tiga tahun lho perjuangannya panjang sekali untuk budaya kekerasan seksual ini padahal mengidealkan transparansi.

 

Ganesh mengambil makan ke dapur.

GANESH

Mereka ada sertifikasi Yah?

AYAH

Pegang sertifikasi Forest Stewardship Council (FSC) untuk bisnisnya. Padahal sejak awal terlihat kok pelanggaran standar organisasi terkait penebangan yang luas... Makanya tim Ayah perlu bekerja paralel bareng peneliti kolektif juga.

 

Ganesh kembali duduk di sofa.

 

AYAH

Tapi fokus tim Ayah dari dulu bukan ke penghilangan hutan, tapi pengungkapan budaya kekerasan seksual di sana. Itu tim lain.

 

CU > Berita yang menayangkan legalitas yang disahkan atas perizinan PT KARET SUBAGJA.

AYAH

Majalah akar ini makanya awet dari yang mana perkebunan itu lebih buruk dari yang sekarang, manusia udah kayak burung. Kacaulah pokoknya.

 

CU > Berita penayangan tersebut.

CUT TO

12. INT. RUMAH BARU – DAPUR DAN RUANG TAMU – PAGI HARI .

Cast: Ganesh – Ayah – Gemma.

 

Kondisi dapur yang terbuka dekat ruang tamu. Gemma sedang memasak di dapur sambil mendengarkan musik country. Sementara, Ganesh sedang menunggu pakaian yang di mesin cuci sambil membaca buku sebelum berangkat pergi. Mesin cuci terletak di kamar gudang belakang.

SUARA MESIN CUCI (OS).

CU > Mesin cuci yang sedang berputar. Ganesh dihadapannya.

LS > Ganesh berjalan dari tempat mesin cuci ke ruang tamu sambil membawa buku Trilogi Seni karya Soedarso. Ganesh telah berpakaian rapi mau keluar rumah.

IN FRAME > Ayah baru keluar dari kamar. Kemudian, terduduk di meja kerjanya persis di ruang tamu.

Ganesh meledek Ayah yang akan berulang tahun sebentar lagi.                

 

GANESH

Cie, ada yang mau ulang tahun!

GEMMA

Tanggal berapa sih ini..

 

CU > Ayah tersenyum sambil berkutat membaca artikel melalui laptop di meja kerja.

GANESH

Kasih surprise ga nih?

AYAH

Surprise kok bilang-bilang.

 

LS > Ganesh dan Gemma tertawa pelan.

CU > Terdengar handphone ganesh berbunyi. Ganesh melihat panggilan telfon dari Dierja dan mengangkat telfonnya.

 

GANESH

Halo, Ja, dimana?

 

Terdengar suara Dierja sayup-sayup.

 

GANESH

Oke. Oke. Gue tunggu depan.

LS > Ganesh sambil memakai sepatunya di dekat pintu.

AYAH

Sebentar lagi dong event kamu?

GANESH

Iya. Dateng dong, Yah. Kalau ngga bisa liat yang luring, bisa akses website kok untuk virtual exhibitionnya. 

AYAH

Detail ngga itu?

GANESH

Iya dong Yah. Dibantu sama anak-anak IT lho.

AYAH

Ayah nanti ke rumah lama juga. Ada yang perlu dituntasin.

GANESH

Okay, yaudah pamit, Yah.

 

Gemma teriak nyahut dari dapur.

GEMMA

Nyesel loh ngga nyobain sop kacang merah gue!

GANESH

Sisain!

LS > Ganesh menuju pelataran rumah.

CUT TO

13. EXT. RUMAH BARU – TERAS – PAGI HARI.

Cast: Ganesh – Dierja – Wowok.

Situasi Ganesh menuju teras dibarengi dengan kedatangan mobil Wowok. Kondisi depan rumah tampak lengang dengan situasi perumahan. Mobil Wowok di sini merupakan mobil keluarga yang tidak terlalu mewah. Mereka bertiga akan pergi ke Selasar Sunaryo Art Space untuk mengambil Zine yang akan dibagikan pada saat event nanti.

LS > Mobil Wowok datang. Ganesh sedang menutup pintu rumah lalu menghampiri mobil untuk ke Selasar Sunaryo.

GANESH

Eh Wok, pencetak Zine pameran kita nanti sekalian diambil kan? Dia di sana?

WOWOK

Iya selow, gue udah janjian mau ketemu di sana kok.

 

Dierja sambil memperhatikan rumah Ganesh tampak sepi. 

DIERJA

Ada Ayah lo, Nesh?

GANESH

Ada. Mau pergi juga nanti ke perkebunan.

 

Mobil Wowok yang melaju dan berjalan (OS). Dierja sambil melihat sisi kiri dan kanan jalan.

DIERJA

Sejauh ini gimana?

GANESH

Lagi cari keberuntungan aja.

Dierja tertawa.

 

WOWOK

Mau jungkir balik mikir seideal apapun, aduhhh, gila-gilaan ya.. Mending gue deh kerja damai, moles patung, petantang-petenteng, pake dres kek, bra kek, suka-suka gue.

 

Ganesh, Wowok, dan Dierja saling tertawa.

GANESH

Duitnya moncer ngga?

Dierja, Ganesh, dan Wowok tertawa.

 

LS > Mobil mereka yang melaju kencang.

CUT TO

14. INT/EXT. SELASAR SUNARYO ART SPACE – CAFE SELASAR – JAM 10.00 PAGI.

Cast: Ganesh – Wowok – Dierja.

 

Selasar sunaryo merupakan sebuah galeri seni kontemporer yang mana terdapat cafe, shop, mini galeri di dalamnya. Galeri yang memiliki fasilitas indoor dan outdoor.

LS > Mobil mereka tiba di parkiran Selasar Sunaryo Art Space. Kondisi pelataran Selasar Sunaryo tampak lengang dan sepi.

Wowok ingin bertemu dengan temannya untuk mengambil Zines yang akan dibagikan ke audiens nanti. Wowok pamit untuk memisahkan diri pergi ke ruang galeri. Sementara Ganesh dan Dierja pergi ke cafe Selasar. 

WOWOK

Gue ambil dulu Zine nya. Lo duluan aja. 

DIERJA

Oke, gue ke cafenya ya.

GANESH

Gue ikut Dierja.

WOWOK

Ntar gue nyusul.

 

LS > Dierja dan Ganesh menuju cafe Selasar Sunaryo yang berada di samping ruang galeri. Kemudian, Dierja menghinggapi satu kursi. Ganesh duduk di hadapannya. Dierja sangat terkesima dengan suasana Selasar Sunaryo yang artsy.

DIERJA

Oke banget ini tempat.

GANESH

Punya seniman sih katanya...

 

Dierja masih terpana melihat Selasar Sunaryo yang luas dan menawan.

DIERJA

Gue tuh cari referensi lewat katalog IVAA. Relate sama wacana tema yang dibawakan kita.

 

CU > Dierja mengeluarkan dari ranselnya satu buku Rupa Tubuh: Wacana Gender dalam Seni Rupa Indonesia.

DIERJA

Nih, coba lo liat.

 

Ganesh menjulurkan tangannya lalu melihat-lihat isi bukunya.

GANESH

Gue belum pernah baca sih sebelumnya... Openingnya nanti memaparkan produk pemikiran State Ibuism dari Julia Suryakusuma sama tulisannya Susan Blackburn. Itu nanti akan dibawakan sama Sejarawan ini... Eh, bentar, gue kayaknya bawa deh bukunya State Ibuism.

 

Ganesh mmencoba cari buku tersebut di dalam tasnya.

 

GANESH

Nah, kan ada.

 

Ganesh menyerahkan kepada Dierja. Kemudian, Dierja melihat isi bukunya.

DIERJA

Gue ngga asing tentang biografi penulisnya.

GANESH

Eh, Ja, sorry nih. Asmara masih keep contact sama lo semenjak event itu?

DIERJA

Gue sampe pacaran kali. Tapi kalau sekarang untuk keep contact sih engga. Elo tau kan dia udah punya suami?

GANESH

Hah? Ngga tau.

DIERJA

Ya begitu, ternyata udah LDR pas lagi pacaran sama gue. Tapi, ya udah lah, gue ngga begitu ngurusin, Nesh.

GANESH

Menang banyak Asmara.

DIERJA

Menang gimana maksudnya? Dari gue personal sempet berpikir mau ke arah serius lho. Tapi, basi ah!

Ganesh terdiam.

DIERJA

Lagian, gue lagi fokus ke urusan kerja aja dulu. Lo tau kan Ibu gue masih depresi gara-gara ditinggal Bapak. Jadi, banyak yang perlu gue jalanin sekarang.

 

IN FRAME > Wowok datang berjalan menuju meja sambil membawa tumpukan Zine yang terdiri dari 50 eksemplar.

WOWOK

Lah, sepi tumben ya Nesh.

 

Wowok menaruh bukunya di meja. Dierja dan Ganesh mengambil satu-satu. Kemudian, Ganesh meledek.

GANESH

Emang sip deh kalau Wowok Gerowok handle beginian.

WOWOK

Yeuuu! Nama dari Bapak gue itu! Hmm.. Pameran finishnya 10 hari kan. Gue itungannya satu hari 30 zines. 

GANESH

Artsy, ceilah. Instagram milenial kali ye.

DIERJA

Keren, keren... Developer udah confirm ke gue aplikasi 360 udah oke. Gue juga udah coba virtual tournya.

 

HANDPHONE GANESH BERBUNYI. Ganesh dapat telepon dari pelukis senior yang sedang membutuhkan uang saat ini. Pelukis yang bernama Pak Jaja meminta tolong Ganesh untuk membantu menjual lukisannya.

GANESH

Halo, gimana Pak Jaja?

 

Terdengar sayup-sayup suara dari Pak Jaja.

CU > Wowok dan Dierja memperhatikan Ganesh yang sedang menelepon.

GANESH

Butuh cepet ya Pak? Soalnya saya dua hari lagi mau ada Grand pameran seharian.

 

Ganesh sambil menelepon menunjukkan muka bingung ke Wowok dan Dierja.

CU > Muka Wowok dan Dierja yang serius memperhatikan Ganesh.

GANESH

Yaudah Pak, saya ambil dulu aja ya lukisannya.

 

CU > Wowok menatap semakin kaget.

GANESH

Baik, pak. Saya kesana sehabis ini.

 

Ganesh menutup teleponnya.

WOWOK

Kenapa Pak Jaja?

GANESH

Aduh ini lagi Pak Jaja. Butuh duit buat sekarang-sekarang ini. Mau jual dua lukisannya.

WOWOK

Kesana nih kita? Lo tau rumahnya?

GANESH

Tau sih...

DIERJA

Ngga bisa besok-besok aja? Beliau paham ngga jangan berharap dalam waktu dekat?

WOWOK

Hmm... Ya udah biar sama-sama enak ke rumahnya dulu aja deh

GANESH

Serius?

 

Wowok dengan nada bercanda dan meledek.

 

WOWOK

Apa lo yang disini? Gue yang kesana sendiri? Terserah kalian deh.

GANESH

Ya, gue ikut lah...

DIERJA

Ya udah, boleh. 

 

LS > Satu per satu berdiri untuk pergi dari Selasar Sunaryo. Mereka berjalan ke arah mobil. Di sini Wowok menyalakan alarm untuk membuka pintu.

WOWOK

Surprise banget.

 

Wowok membuka pintu mobil. Disusul Ganesh dan Dierja sambil ketawa kecil.

CUT TO

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar