Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
FADE OUT
FADE IN
01. EXT. RUMAH LAMA – TERAS – SIANG HARI.
Cast: Supir 1 – Supir 2.
Pemandangan rumah lama yang asri, sering berkabut, sesekali terdengar suara burung kedasih, rumah tidak dengan design yang mewah namun cukup luas. Terdapat mobil ayah yang sudah tampak kuno di samping teras. Rumah terletak di sebuah area perkebunan karet dan tidak jauh dari tempat tinggal tenaga kerja perkebunan milik PT KARET SUBAGJA. Rumah ini digunakan sebagai tempat tinggal mereka sekaligus tempat kerja prioritas Ayah sebagai jurnalis investigator perkebunan karet tersebut.
LS > Suasana pindah rumah.
CU > Lukisan-lukisan buatan Ganesh yang sudah jadi. Lukisan tersebut mnggambarkan perempuan ideal di pandangan urban dan ketimpangannya. Lukisan yang di sandarkan di dinding teras.
LS > Supir berdua membantu menaikkan barang yang tinggal setengahnya, sisanya sudah dibawa sebelumnya dan sudah ada di rumah kontrakan baru. Terdapat 3 tempat tidur berukuran sedang yang sudah ada di teras.
SUPIR 1
Tinggal ini aja kan?
SUPIR 2
Iya, buang dulu rokokmu, ayo biar cepat kelar! Itu lukisan-lukisan pelan-pelan jangan lupa diangkut!
Supir 1 memperhatikan satu lukisan yang tergambarkan tubuh perempuan ideal yang mempesona. Supir 2 meledeknya.
SUPIR 2
Hiiiihh.. Kalau gambar itu hidup, dilempar kamu dengan sepatu tingginya! Malu dengan anak kamu di kampung!
CUT TO
02. INT. RUMAH LAMA – RUANG TAMU/KAMAR GEMMA – SIANG HARI.
Cast: Ganesh – Gemma – Ayah.
Suasana beres-beres pindah rumah. Ganesh sedang membereskan perlengkapan dan peralatan lukisannya yang dimasukkan ke dalam tas besar. Gemma, adik Ganesh, sosok laki-laki yang tidak banyak omong dan memiliki perasaan emosional berubah-ubah akibat trauma serius dari kematian Ibunya. Gemma juga sedang mengemas barang-barangnya di ruang tamu sembari menyapu lantai yang cukup berdebu dan kotor.
CU > Ayah sedang membereskan meja kerjanya di ruang tamu. Ayah menjadikan satu tumpuk dari beberapa Majalah Akar dan buku jurnal Akar terbitan kantor Ayah.
GANESH
Bayar semesteran kapan Gem?
GEMMA
Maksimal 2 mingguan lagi. Kalau masuk kuliah juga masih sebulan lagi.
GANESH
Oooh, masih lama lah... Gue sama Ayah bisa nyiapin dulu...
GEMMA
Kalau emang ga bisa, bilang dari jauh hari ya Nesh.
GANESH
Diusahain bisa kok, Gem.
LS > Ganesh dan Ayah saling menatap.
GANESH
Oh iya, Gem, motor lo udah di kontrakan baru?
GEMMA
Udah, kemarin gue anter kesana... Apa gue perlu jual motor ya?
Suasana menjadi hening.
LS > Handphone Ganesh berbunyi. Ganesh berdiri di depan pintu sambil menelepon.
GANESH
Iya, kalau bisa secepatnya lukisan–lukisan itu datang. Kalau udah menuju Bandung, kabari partner saya aja... Iya ok.
LS > Ganesh menutup telepon. Kembali menuju ruang tamu.
GANESH
Ayah, kita tau pekerjaan Ayah itu rentan. Aku mau kita semua lebih hati-hati.
CU > Dokumen-dokumen milik Ayah seperti foto-foto tindak pemerkosaan di perkebunan karet.
GANESH
Banyak sekali penewasan dan kasusnya ga tuntas tentang wartawan.
CU > Ayah sedang memasukkan laporan dokumentasi penting ke dalam ransel.
AYAH
Ya, begitulah..
Ganesh dengan nada serius sambil berhenti beres-beres.
GANESH
Ingat, kan, Yah, kejadian kasus penyadapan handphone Ayah dua tahun lalu sampai mereka datang ke rumah tiba-tiba. Mereka semua kan yang menutupi ketakutannya dengan seperti itu.
AYAH
Ya.. keberuntungan hanya melihat kepada orang-orang beruntung, seringkali yang bukan semestinya, seminimnya saja tidak.
GANESH
Ini juga lagi, hutang siapa, yang imbasnya kita.
Ayah terdiam saja.
CUT TO
LS > Gemma menuju kamar meninggalkan sapu tergeletak di lantai. Gemma ingin meluapkan kekesalannya di dalam kamar. Kamar Gemma terletak di belakang, dekat dengan gudang.
Melihat Gemma yang marah, Ayah memanggilnya.
AYAH (OS)
Gem..
GANESH (OS)
Kenapa lagi Gemma. Kondisinya bener-bener aneh setelah Ibu ngga ada.
CUT TO
TERDENGAR GANESH DAN AYAH SALING BERSUARA MENGOBROLKAN TENTANG GEMMA (OS).
LS > Di dalam kamar Gemma, raut wajahnya menjadi memerah, kesal, dan jalan-jalan di dalam kamar denga perasaan tidak tenang.
CUT TO
Di ruang tamu, Ganesh dengan raut sedikit cemberut dan diam mondar-mandir dari kamarnya menuju ruang tamu mengangkat kardus.
LS > Handphone Ayah berbunyi. Ayah mengangkatnya teleponnya. Ganesh dan Gemma melirik ke Ayah.
AYAH
Aku masih ngurus pindahan ini. Gimana? Ya memang sudah melakukan perubahan sejak gue di persidangan dulu. Kita sudah punya koordinator advokasi Investigative Journalism, semoga kedepan tidak merugikan seperti lalu-lalu. Sampai saat ini masalah hanya itu-itu saja.
Ayah berjalan menuju gudang belakang sambil menelepon.
CUT TO
Kamar Gemma terbuka. Ayah menuju dan berdiri di depan kamar Gemma.
LS > Ayah memandang Gemma yang berdiri menghadap tembok. Terlihat sedang kacau suasana hati Gemma.
AYAH
Gem... kita berupaya agar masalah ga semuanya dilarutkan ke dalam pikiran ya. Kita punya masalah diri masing-masing. Ayah juga ngga bisa sepenuhnya masuk tentang subyektifmu itu.
GEMMA
Iya, ngga apa-apa.
AYAH
Oh iya, langsung aja dibawa ke mobil barang-barangmu.
GEMMA
Iya.
CUT TO
Ayah kembali ke ruang tamu dan kembali membereskan tumpukan dokumen di mejanya.
LS > Gemma kembali ke ruang tamu dengan suasana ruang tamu menjadi hening. Ia mengangkat barangnya yang tergeletak di ruang tamu ke dalam mobil.
Ganesh tidak enak hati dengan Gemma, ia memalingkan wajahnya ke barang-barangnya.
CUT TO
03. EXT. TEMPAT MAKAN BUBUR AYAM BEJO BANDUNG – PELATARAN – SIANG HARI.
Cast: Wowok – Dierja.
Suasana tempat bubur ayam yang ramai. Tempat makan bubur ini merupakan legendaris sejak ada tahun 1978 buka 24 jam. Di ruko tidak begitu luas. Terdapat gerobak, meja panjang dan tempat duduk panjang dari kayu. Terdapat pegawai cukup banyak mengenakan seragam kaos.
LS > Wowok dan Dierja turun dari mobil klasik milik Wowok.
WOWOK
Bentar gue langsung pesenin ya. Lo semangkok, kan?
DIERJA
Iya, tambah teh tawar hangat ya.
WOWOK
Minuman lo masih itu-itu aja dari kuliah!
DIERJA
Lo dari dulu pake dress sama heels aja gue ngga berisik. Padahal gue nunggu pake bra.
WOWOK
Bercanda bra..
LS > Wowok menuju ke gerobak bubur. Dierja menuju tempat duduk yang kosong. Wowok datang menghampiri Dierja.
DIERJA
Asik banget ini tempat.
WOWOK
Legendaris ini di Bandung, Ja... Aduuuuhhh, ngga sabar deh gue hari H. Perlu tampil wow, nih.
DIERJA
Patung lo justru yang harus oke. Lo kan dibelakang patung.
WOWOK
Ya gue cari muka dong. Kalau bisa kasih namecard gue!
Dierja tersenyum kecil.
WOWOK
Gimana kerjaan lo sekarang? Belum lama ada event di Banyumas kan?
DIERJA
Iya, itu lukisan Wirantini... Gue bawain itu buat Ganesh lukisannya.
Wowok senyum meledek ke Dierja.
WOWOK
Gue ngga dibawain?
DIERJA
Kalo patung Pak Sudirman mau dibawa, gue bawain. Sayangnya beliau nolak lo.
Wowok bercanda nyeleneh.
WOWOK
Bercanda Pak Dirman.
DIERJA
Terus progres instalasi patung lo nanti gimana? Jangan lupa konsep daring lo udah diobrolin bareng Developer, kan?
WOWOK
Pokoknya beres deh.
IN FRAME > Pegawai datang membawa nampan yang berisi 2 mangkok bubur, es teh manis hangat, dan teh tawar hangat. Pegawai yang bekerja di tempat bubur merayu Dierja.
PEGAWAI
Ningali aya budak lalaki nu kasep.
LS > Dierja kaget dengan pegawai yang merayunya dengan bercanda.
PEGAWAI
Kenalin, kuring aruna mawa pantun. Ieu, punten mikaresep Bubur hayam pangsaéna di Bandung.
WOWOK
Deuuuh maneh! Janten jalma loba ulah!
Pegawainya kembali ke gerobak. Dierja tertawa.
DIERJA
Match sama lo, Wok.
WOWOK
Geleuh... Tau ngga geleuh? ... Ada beberapa karya kontemporer yang sering tampil di Jakarta dari perupa ini.
DIERJA
Keren, dong.
WOWOK
Suer, pasti lo sepaham sih.
WOWOK
Ntar lo gue ajak kuliner makanan lebih banyak di sini. Kalau minuman, lo kan cuma seneng teh tawar anget!
DIERJA
Ngga gitu. Btw, Ganesh sendiri gimana kabarnya?
WOWOK
Lagi finishing lukisannya sih, yaelah lo tanya sendiri lah. Dia lagi sibuk pindahan.
DIERJA
Majalah Akar Ayahnya itu lagi gila banget Up laporan investigatif. Gue liat di twitter banyak dapet apresiasi.
WOWOK
Begitu deh... Ngga heran Ganesh sering banget khawatir sama Ayahnya.
DIERJA
Iya, tapi bagus deh kalau udah pindah. Riskan.
CUT TO
04. INT. RUMAH LAMA – TERAS – SIANG 14:30.
Cast: Ganesh – Gemma – Ayah.
Situasi teras yang masih terdapat sedikit barang. Dua supir tersebut sedang sibuk membereskan barang yang ada di mobil.
LS > Ganesh menelepon Wowok dengan nada yang masih bersalah dengan Gemma.
GANESH
Gimana Wok udah bareng Dierja?
Terdengar sayup-sayur suara Wowok.
GANESH
Ya udah, ok deh. Salamin buat Dierja. Lusa jadi kan bareng Dierja ke Galeri?
Terdengar sayup-sayup Wowok membalas.
GANESH
Oh iya, anak-anak komunitas ngabarin udah pada punya progres sih soal keynote speaker, media sama akomodasinya.
LS > Ganesh mematikan telfonnya dan menaruh handphonenya di saku celana. Kemudian, Ganesh memperhatikan Gemma merapikan barangnya di mobil. Ganesh melirik ke arah kebun di depan. Seperti sedang ada yang dilihat dengan cepat.
Ayah memanggil Ganesh mengkagetkan dirinya yang sedang merasa melihat orang di kebun.
AYAH
Ganesh, dokumen sudah dibereskan?
Ayah ikut melihat apa yang sedang diperhatikan Ganesh.
AYAH
Heh! Kenapa Nesh?
Ganesh sambil celingak-celinguk.
GANESH
Ngga, ngga.. Udah beres, kok. Dokumen udah rapi semua. Serem juga ya Yah kebun depan rumah itu.
AYAH
Ada yang kamu lihat?
Ganesh menggelengkan kepala. Ayah bingung melihat Ganesh.
SUARA MOBIL DINYALAKAN LALU TERDENGAR MOBIL MELAJU (OS).
IN FRAME > Gemma menuju ruang tamu sambil berbicara.
GEMMA
Itu supirnya udah jalan. Kayak ga sabaran. Kita bentar lagi juga kan?
AYAH
Iya, Yuk. Ayah tunggu mobil. Ia membawa tiga kardus berkas tertumpuk dikedua tangannya dan ransel di gendongnya.
Ayah menuju mobil. Sisa Gemma dan Ganesh di ruang tamu. Gemma membantu mengangkat kardus.
GEMMA
Gue bawa semua kardus ini ya.
GANESH
Iya, Gem sorry kalau gue keras ya.
GEMMA
Ngga Nesh. Gue paham kita lagi sama-sama capek aja.
LS > Ganesh membawa kardus di satu tangannya dan tangan satunya membawa satu tas berisi peralatan dan perlengkapan melukis. Ganesh menuju mobil menyusul Gemma.
CU > Kondisi mobil yang sesak sekali dibelakang. Mobil yang hanya bisa bermuatan 4 orang. Ayah menyalakan mobil, Gemma sudah duduk di samping Ayah.
Ganesh mengunci pintu lalu masuk mobil.
GANESH
Yuk, Yah. Udah beres semua.
Ganesh menghela nafasnya.
LS > Mobil melaju. Di sepanjang jalan berbatu dengan sisi kanan dan kiri adalah perkebunan karet. Ada pula beberapa lampu di sisi jalan.
GANESH (OS)
Semoga betah kita di kontrakan ini.
CUT TO
05. EXT. RUMAH LAMA – KEBUN KARET DEPAN RUMAH – SORE HARI.
Cast: Debt Collector.
Situasi depan rumah Ganesh tampak lengang. Di depan rumah, persis perkebunan karet luas. Posisi mobil yang dibawa Ayah sudah terlihat melaju cukup jauh.
LS > Debt Collector muncul dari belakang pohon karet depan rumah. Satu orang dengan tampilan paling menyeramkan sambil menggenggam putung rokok. Satu rekannya lagi hanya mengikuti.
DEBT COLLECTOR 1
Brengsek!
LS > Debt Collector mengambil dan menaiki motor mereka yang diletakkan di samping rumah. Dengan cepat membuntuti untuk tahu dimana rumah barunya.
CUT TO