Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
10. INT/EXT. MOBIL BAYU - NIGHT
Bayu dalam perjalanan pulang dari Jogja menuju Semarang via Magelang. Ada bapak disampingnya yang tertidur, lalu ada ibu, Bunga dan Aryo di kursi belakang juga tertidur. Bayu menahan rasa kantuknya dan sesekali menguap. Suasana jalan sudah sepi hanya beberapa truk dan mobil yang berpapasan dengannya. Bayu memperlambat mobil saat melewati jembatan dan tiba-tiba kabut muncul didepannya. Bayu menyalakan lampu kabut, jalanan menjadi sepi dan tidak ada mobil yang berpapasan dengannya selama 10 menit perjalanan. Beberapa lampu jalanan mati. Bayu sudah tidak bisa menahan kantuknya dan saat melihat spbu didepannya, di masuk dan memarkir mobilnya lalu melihat sekeliling sebentar, suasana spbu tampak sepi tidak ada seorangpun baik pelanggan ataupun pegawai spbu. Setelah mengunci pintu dan membuka jendela sedikit, Bayu tidur.
11. INT/EXT. MOBIL BAYU - CONT.
BAPAK
Bayu
(Membangunkan Bayu)
Bayu
(Bayu terbangun)
BAYU
Ada apa pak?
BAPAK
Anak-anak kemana?
(Bayu terkejut melihat kekursi belakang dan mendapati Aryo dan Bunga tidak ada , hanya ibunya yang tertidur dan pintu belakang terbuka)
BAPAK
Kenapa kamu parkir di pingir jalan? didepan pintu gerbang pemakaman pula.
(Bayu keluar dari mobil dengan terkejut dan bingung karena dia parkir persis didepan pintu gerbang pemakaman)
(Bapak ikut keluar dari dalam mobil)
BAYU
Bapak bangunin ibu, Bayu akan mencari anak-anak.
(Bapak mengangguk)
(Bayu mengambil handphonenya dan senter lalu berkeliling mencari anak-anaknya)
BAYU
(Berteriak)
Aryo , Bunga
Aryo , Bunga
(Bayu mendekati pintu gerbang pemakaman yang terbuka salah satu pintunya)
(Bayu memasuki tempat pemakaman)
BAYU
Aryo, Bunga
(Berteriak)
(Suasana tempat pemakaman sangat gelap dan mencekam, tidak ada penerangan didalamnya)
(Beberapa kali Bayu mengarahkan senternya ketempat- tempat yang seperti dia mendengar tawa anak kecil, namun tidak ada apa apa disana saat lampu senter meneranginya)
BAYU
Aryo , Bunga
(Berjalan semakin ketengah area pemakaman)
SUARA ANAK-ANAK MIRIP ARYO (VO)
Ayah
BAYU
Aryo
(Mengarahkan senter ke area sisi kirinya dengan posisi kuburan yang meninggi seperti bukit)
BAYU
Bunga.
SUARA ANAK-ANAK MIRIP ARYO (VO)
Ayah
BAYU
Aryo
(Bayu berjalan disela sela batu nisan , dan menaiki area kuburan yang seperti bukit)
BAYU
Aryo, Bunga , jangan kemana mana, ayah menuju kesitu.
(Bayu berjalan semakin naik, dengan mengandalkan seternya mencari sosok Aryo dan Bunga dibalik banyaknya batu nisan dan kabut yang tiba-tiba datang)
BAYU
Aryo,Bu...
(Cahaya senternya menangkap sosok dua anak kecil yang berdiri memandangnya dari jarak yang tidak jauh. Bayu berjalan mendekat kearah kedua anak itu)
BAYU
(Jongkok dihadapa Aryo dan Bunga)
Aryo, Bunga kalian baik baik saja?
(Memeriksa keadaan kedua anaknya)
Kalian kenapa bisa sampai kesini? Ayo balik kemobil, kalian kedinginan sampai pucat seperti ini.
(Kedua anaknya masih diam)
(Bayu menggandeng kedua anaknya, menuntun mereka menuruni bukit)
(Bayu berhenti karena handphonenya berbunyi, sebuah panggilan dari bapak)
BAYU
Iya pak, ada apa? Ini Bayu sudah...
BAPAK
Kamu dimana nak? Susah banget bapak hubungi. Cepat kembali kesini, Aryo dan Bunga sudah disini dan mereka baik-baik saja.
BAYU
Tapi...
(Bayu tercekat, terkejut mendengar ucapan ayahnya. Jantungnya berdegup kencang)
(Bayu merasa ragu untuk menatap sosok yamg sedang memegang tangannya)
(Tangan kiri Bayu yang memegang tangan Bunga tiba-tiba menjadi basah, seperti memegang sesuatu yang berair dan lengket. Sesuatu merayap ditangannya)
(Bayu menatap Bunga dan Aryo tapi bukan Bunga yang ada disampingnya juga bukan Aryo, tapi sosok dua anak dengan wajah dengan seluruh tubuh membusuk dan berair,lalu ular-ular kecil merayap di seluruh wajah dan tubuh mereka. Bayu tersungkur dan mencoba melepaskan ular yang merayap ditangannya. Dia berlari tapi tiba-tiba terperosok ke lubang kuburan yang kosong. Air mulai keluar dari dalam tanah diikuti ular-ular. Beberapakali Bayu mencoba untuk keluar dari lubang namun gagal, tampak kedua anak tadi menatap Bayu dari atas lalu menjatuhkan diri mereka ke arah Bayu)
BAYU
(Berteriak)
Aaaaaaa...
(Tubuh kedua anak itu hancur menjadi air dan ular ular kecil yang memenuhi lubang kuburan tadi. Bayu panik saat ada sesuatu yang memegang kakinya dan mencoba menariknya kedalam tanah. Segera dengan sekuat tenaga, Bayu keluar dari lubang dan akhirnya berhasil. Segera dia bangkit dan berlari keluar area pemakaman tanpa menoleh kearah belakang)
(Bapak dan ibu heran saat Bayu datang dengan tubuh penuh tanah basah)
BAYU
Dimana anak-anak?
(Bapak dan ibu yang masih bingung menunjuk kearah mobil)
(Bayu menghampiri Aryo dan Bunga yang duduk duduk di kursi belakang mobil)
BAYU
Kalian baik-baik saja?
(Memeriksa keadaan Aryo dan Bunga)
(Dengan sedikit bingung dengan keadaan ayah mereka, Aryo dan Bunga mengangguk)
BAYU
Kalian kemana saja nak?
ARYO
Tadi kami sendirian di mobil ini yah, lalu kami keluar mencari ayah, kakek dan nenek sampai ke dalam pemakaman.
BUNGA
Untung bunda datang dan mengajak kita kembali kesini lagi.
(Dengan wajah terkejut Bayu menatap bapak dan ibunya yang sama terkejutnya)
(Bayu berdiri dan menutup pintu mobil lalu menatap bapak dam ibunya)
(Mereka terkejut saat ada mobil melintas dan membunyikan klakson)
IBU ERNI
Kamu baik-baik saja nak?
(Bayu mengangguk)
BAYU
Bayu baik-baik saja bu, lebih baik kita segera melanjutkan perjalanan.
IBU ERNI
Ada yang ingin ibu sampaikan nanti nak setelah kita tiba dirumah.
(Bayu menatap ibu nya dengan penasaran lalu mengangguk dan mereka masuk kedalam mobil)
CUT TO
12. INT. CAFE - DAY
Bayu duduk didekat jendela memandang kearah luar. Secangkir kopi hangat tersaji diatas mejanya namun belum dia sentuh.
Risa yang baru saja sampai di cafe dan telah selesai bersiap siap untuk bekerja, menghampiri Bayu dan duduk didepannya.
Bayu terkejut lalu menatap tajam leher Risa.
BAYU
Lehermu kenapa Ris?
RISA
(Tersenyum)
Aku mengalami kejadian itu lagi mas, dan mereka mulai melukai fisikku.
BAYU
Tapi kamu baik-baik saja kan?
(Risa tersenyum dan mengangguk)
RISA
Hal penting apa yang mau mas Bayu bicarakan?
BAYU
Aku mengalami kejadian aneh kemarin malam saat pulang ke Semarang, mungkin efek dari kejadian mistis yang menimpa Aryo dan Bunga.
(Risa terkejut)
RISA
Kejadian mistis apa mas? lalu bagaimana Aryo dan Bunga mas?
(Bayu menatap Risa, lalu mulai menceritakan kejadian yang menimpanya, juga Aryo dan Bunga)
(Setelah selesai bercerita, Bayu meminum kopi nya)
BAYU
Ibu sudah bercerita tentang semuanya, tentang permintaan Tiara dan apa yang dialaminya juga apa yang menimpa Aryo dan Bunga.
RISA
Aku minta maaf mas kalau menutupi semuanya dari mas Bayu.
(Bayu memegang lembut tangan Risa)
BAYU
(Tersenyum)
Tidak apa-apa, itu semua juga permintaan Tiara. Akupun juga heran dan bertanya tanya kenapa Tiara ingin menyembunyikan semuanya dariku. Kalau seandainya dia bercerita, mungkin aku bisa membantunya dan dia tidak akan...
RISA
(Menggenggam erat tangan Bayu)
Ini sudah jalannya mas, kita tidak tahu apa yang ada dipikiran mbak Tiara, semoga hal itu baik buat mas Bayu dan anak-anak.
BAYU
Kamu percaya padakukan? Kamu percaya aku tidak akan menyakiti Tiara dan anak-anak?
(Risa tersenyum dan mengangguk)
RISA
Aku percaya mas.
CUT TO
13. INT/EXT. MOBIL BIMO - CONT
(Bimo menatap lama Risa dan Bayu yang sedang berpegangan tangan didalam cafe. Bimo mematikan mesin mobil dan hendak keluar menuju cafe namun terhenti karena telponnya berbunyi, ada pesan masuk)
(Bimo membuka pesan dari Roni rekannya)
Aku sudah mendapatkan nama dan alamat panti asuhannya, kita bisa berangkat sekarang.
(Bimo menyalakan mobilnya lalu meninggalkan cafe)
14. INT. CAFE - CONT
Vina memghampiri meja Risa lalu duduk.
VINA
Apa yang aku lewatkan?
RISA
Mas Bayu dan anak-anak mengalami kejadian mistis kemarin malam.
VINA
Semua baik-baik saja kan?
(Risa mengangguk)
VINA
Mas Bayu dimana?
RISA
Baru saja pulang, dia tidak mau meninggalkan anak-anak terlalu lama untuk saat ini
(Risa mencoba menghubungi hp Bimo namun gagal)
Pesanku sudah dibalas pak Ageng, orang pintar yang ditemui mbak Tiara. Besok aku akan menemuinya di Solo karena dia tidak mau menjelaskan semuanya lewat telpon.
(Risa mencoba menghubungi Bimo namun gagal lagi)
VINA
Aku temani, mas Taufik juga.
RISA
Jangan Vin, aku takut terjadi sesuatu dengan kalian. Mas Bayu sudah mengalaminya.
VINA
Aku memaksa Ris, toh ada mas Taufik yang bisa menjaga kita. Ingat yang pernah aku bilang, kamu tidak sendirian ada kami.
(Vina memegang lembut tangan Risa)
RISA
Aku mengajak mas Bayu.
(Vina terkejut)
VINA
Kamu yakin Ris? , kakakmu saja merahasiakan ini semua darinya.
RISA
Aku tahu hal itu masih menjadi misteri, tapi rasanya tidak adil tidak melibatkan dirinya karena anak-anaknya dan dia sendiri terancam nyawanya.
(Vina memgangguk anggukan kepalanya)
RISA
Ibu juga sudah memberitahu semuanya ke mas Bayu.
VINA
Semoga saja maksud mbak Tiara baik bukan hal yang buruk.
(Risa mengangguk lalu mencoba menghubungi Bimo namun gagal lagi)
(Vina menatap tingkah Risa)
VINA
(Tersenyum)
Mungkin dia marah dan cemburu lalu sengaja mematikan handponenya.
RISA
Maksudmu?
VINA
Tadi Bimo melihatmu dari mobilnya didepan cafe. Aku melihat dia langsung pergi meninggalkan parkiran.
(Risa menghela nafas dengan wajah kecewa)
RISA
Dia pasti melihatku berduaan dengan mas Bayu.
VINA
Dan sialnya pas mas Bayu memegang tanganmu.
(Risa menatap pasrah kearah Vina)