Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Kisah Tak Terduga
Suka
Favorit
Bagikan
7. #7

Scene 11

Int. Kantin sekolah - Siang

Tina, Sandi dan Risma

Tina dan Sandi makan di kantin sambil mengobrol.

Tak lama Risma datang.

Risma: “Permisi, kamu Tina?”(menunjuk ke arah Tina)

Tina: “Iya kak....?(Wajah bingung)"

Risma: “Hai, aku Risma, temannya Sindi.”(mengajak Tina berkenalan)

Tina: “Tina....”(menjabat tangan Risma)

Risma: “kamu? Pacarnya Tina?” (Bertanya ke Sandi)

Sandi: “Emmm....iy....”

Tina: “Ini temen sekelas ku.” (memotong pembicaraan Sandi)

Risma: “Ohh....iya."

Tina: "Ada apa ya kak?"

Risma: "gini, kata Sindi, kamu jago kalo buat puisi, terus dia suruh aku buat minta ajarin sama kamu, gitu...."

Tina: "Ohh gitu...."

Risma: "Gimana? Mau nggak?"

Tina: "Gimana ya....sebenernya aku nggak jago jago juga sih...."

Risma: "Eh nggak papa, tolong ya....?"

Tina: "Iya deh...."

Risma: “Yess, makasih ya....oh iya, ntar sore pulang bareng aku aja ya?"

Tina: "Iya kak."

Sandi: “ boleh ikut nggak?” (mengacungkan tangan ke atas)

Risma melihat Sandi....

Risma: “Boleh.”

Sand: “Yeesss.”

Mereka mengobrol....

Scene 12

Fade Out

Int. Dalan rumah Andi - Malam

Andi dan Ibu Andi

Andi bersiap untuk pergi bekerja sebagai Barista di sebuah kafe.

Andi: “Bu, Andi berangkat dulu....” (Pamit ke Ibu)

Ibu Andi: “Iya, hati hati.”

Andi: “Assalamualaikum.”

Ibu Andi: “Waalaikum salam."

Cut To

Int. Kafe Tempat kerja Andi - Malam

Andi sedang melayani pembeli.

Andi: “Mau beli apa mas?”

Mas pembeli: “Pesen kentang goreng satu sama jus mangga satu.”

Andi: “Baik mas, silahkan ditunggu dulu.”

Scene 13

Fade In

Int. Kantin sekolah - Siang

Risma, Tina, Sandi dan Andi

Risma, Tina dan Sandi sedang mengobrol sambil menunggu pesanan mereka....

Risma: “Tin, makasih lo kemarin udah mau ajarin.”

Tina: “Iya kak, tapi kalo menurutku kakak udah bagus, soalnya baru satu hari aku ajarin kakak udah bisa.”

Risma: “Iya....sebenernya, aku tuh bisa buat puisi, tapi aku udah lama nggak ikut lomba lomba gitu, jadi aku agak lupa.”

Sandi: “Oo....pantes tadi langsung bisa."

Risma: “Iya."

Tina: "Kayaknya kakak bakal menang ini...."

Risma: "Iya, semoga aja."

Risma: "Kalo lu bisa apa? (Tanya ke Sandi)"

Sandi: "Wiiss,lha kemarin lomba sepak bola, sekolah kita kan menang...."

Risma: "Oo, kamu ikut?"

Sandi: "Oo tentu lah...."

Risma: "Cetak gol berapa?"

Sandi: "Nggak ada."

Risma: "Lah teruss....?"

Sandi: "Yaa ga ada, soalnya aku jadi cadangan...."

Risma: "Yaa, sama aja nggak main namanyaa...."

Mereka bercandagurau....

Andi datang dan minta izin untuk gabung di meja Risma, Tina dan Sandi.

Andi: “Maaf, boleh gabung nggak? soalnya mejanya udah penuh semua.”

Sandi: “Ohh boleh boleh, duduk aja.”

Andi: “Makasih.” (Andi duduk dekat Risma)

Risma menatap Andi.

Tina mengajak ngobrol Risma.

Tina: “Kak, nanti kita latihan lagi apa nggak?”

Risma masih melihat Andi.

Tina: “Kaakk....” (menepuk pundak Risma)

Risma terkejut....

Risma: “Ehh iya, apa?”

Tina: “Kakak lihat apa sih?”

Risma: “Emm....nggak kok, kamu tanya apa tadi?"

Tin: "Nanti latihan lagi apa nggak?"

Risma: "Boleh....nanti latihan lagi."

Risma grogi dekat dengan Andi.

Andi: “Kalian nggak pesen?”

Risma: “Udah tadi, masih nunggu.”(grogi)

Andi: “Oohh.”

Risma: "Iyaa...."

Suasana menjadi sedikit canggung.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar