Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Kata-Kata Kunci Dari Ayah
Suka
Favorit
Bagikan
5. Sequence 5 - Petunjuk dalam kenangan
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

INT. KAMAR WULAN — MALAM

Lampu meja menyala lembut. Wulan duduk di lantai, menarik koper tua ke depannya. Permukaannya berdebu, gagangnya retak-retak. Ia mengusap pelan, lalu membuka pengait logam. Terdengar derit kecil saat koper dibuka.

Isi koper tampak acak: sebuah buku harian tua, puzzle kayu, kaset pita bertuliskan "UNTUKMU", senter rusak, jam tangan pecah, beberapa foto lama, dan boneka kelinci lusuh.

Wulan mengambil buku harian dan membuka halaman pertama. Tulisan tangan ayahnya tampak jelas.

Wulan
(membaca pelan)
Untuk Wulan. Kalau kamu membaca ini, berarti kamu masih percaya. Jangan berhenti bermain hanya karena Ayah sudah pergi.

Ia terdiam sejenak. Wajahnya tenang, tapi matanya mulai berkaca. Ia membuka halaman-halaman berikutnya: gambar sketsa rumah, peta kecil taman belakang, dan simbol-simbol aneh yang mengingatkannya pada masa kecil.

Ia beralih ke kaset pita. Ia tatap label tulisan tangan: “UNTUKMU”. Ia colokkan tape recorder kecil ke stop kontak dan tekan tombol play.

WIJAYA (V.O.)
Wulan... kalau kamu bisa dengar ini, berarti kamu cukup berani untuk membuka masa lalu. Ayah bangga.
(beat)
Kata pertama: EMBER. Kamu siram Ayah dari balkon pakai ember pink. Kita basah semua, tapi kamu langsung peluk Ayah dan bilang, “Maaf ya, tapi seru!”

Wulan tersenyum kecil. Ia mencatat kata itu.

Wijaya (V.O.) (CONT'D)
Kata kedua: TRIANGLE. Kamu suka gambar segitiga besar di pasir waktu kita liburan di Pangandaran. Kamu bilang itu rumah alien.

Wulan
Rumah Tiga Sudut... Ayah yang kasih nama itu.

Ia menulis lagi: triangle.

Ia mengambil puzzle kayu. Setelah mencoba memutar beberapa sisi, terdengar bunyi klik. Sebuah kompartemen kecil terbuka. Ia menarik secarik kertas bertuliskan: detour.

Wulan
Jalan memutar...

Ia menulis: detour.

Kemudian ia buka bagian baterai dari senter rusak. Di dalamnya, tergulung kertas kecil. Isinya: crayon.

Wulan
Karena aku suka gambar Ayah jadi superhero... pakai crayon.

Ia tertawa pelan. Lalu ia ambil salah satu foto tua — dirinya dan ayahnya duduk di taman. Ia balik foto tersebut.

Tulisan di balik foto:

"Ingat tempat kita berteduh waktu hujan? Kamu sebut itu shelter rahasia."

Wulan
Shelter...

Ia menulis kata itu juga.

Wulan menempelkan semua kata yang sudah ia kumpulkan di dinding kamarnya, tepat di bawah 7 kata kunci awal dari flashdisk.

✓ galaxy

✓ window

✓ turtle

✓ river

✓ father

✓ logic

✓ bicycle

✓ ember

✓ triangle

✓ detour

✓ crayon

✓ shelter

(x) _______

(x) _______

Wulan duduk memandangi tembok. Ia memeluk boneka kelinci dari dalam koper. Sunyi.

Wulan (V.O.)
Ayah, semua ini cuma bisa aku pahami... karena aku tumbuh dengan dengerin kamu. Kamu memang pergi, tapi kamu ninggalin jejak. Dan aku akan ikuti sampai akhir.

Ia menarik napas pelan. Cahaya lampu meja bergetar sedikit. Wajahnya tidak lagi takut. Kini penuh tekad.


FADE OUT


Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)