Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. KAMAR WULAN — MALAM
Lampu meja menyala lembut. Wulan duduk di lantai, menarik koper tua ke depannya. Permukaannya berdebu, gagangnya retak-retak. Ia mengusap pelan, lalu membuka pengait logam. Terdengar derit kecil saat koper dibuka.
Isi koper tampak acak: sebuah buku harian tua, puzzle kayu, kaset pita bertuliskan "UNTUKMU", senter rusak, jam tangan pecah, beberapa foto lama, dan boneka kelinci lusuh.
Wulan mengambil buku harian dan membuka halaman pertama. Tulisan tangan ayahnya tampak jelas.
Ia terdiam sejenak. Wajahnya tenang, tapi matanya mulai berkaca. Ia membuka halaman-halaman berikutnya: gambar sketsa rumah, peta kecil taman belakang, dan simbol-simbol aneh yang mengingatkannya pada masa kecil.
Ia beralih ke kaset pita. Ia tatap label tulisan tangan: “UNTUKMU”. Ia colokkan tape recorder kecil ke stop kontak dan tekan tombol play.
Wulan tersenyum kecil. Ia mencatat kata itu.
Ia menulis lagi: triangle.
Ia mengambil puzzle kayu. Setelah mencoba memutar beberapa sisi, terdengar bunyi klik. Sebuah kompartemen kecil terbuka. Ia menarik secarik kertas bertuliskan: detour.
Ia menulis: detour.
Kemudian ia buka bagian baterai dari senter rusak. Di dalamnya, tergulung kertas kecil. Isinya: crayon.
Ia tertawa pelan. Lalu ia ambil salah satu foto tua — dirinya dan ayahnya duduk di taman. Ia balik foto tersebut.
Tulisan di balik foto:
"Ingat tempat kita berteduh waktu hujan? Kamu sebut itu shelter rahasia."
Ia menulis kata itu juga.
Wulan menempelkan semua kata yang sudah ia kumpulkan di dinding kamarnya, tepat di bawah 7 kata kunci awal dari flashdisk.
✓ galaxy
✓ window
✓ turtle
✓ river
✓ father
✓ logic
✓ bicycle
✓ ember
✓ triangle
✓ detour
✓ crayon
✓ shelter
(x) _______
(x) _______
Wulan duduk memandangi tembok. Ia memeluk boneka kelinci dari dalam koper. Sunyi.
Ia menarik napas pelan. Cahaya lampu meja bergetar sedikit. Wajahnya tidak lagi takut. Kini penuh tekad.
FADE OUT