Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Kata-Kata Kunci Dari Ayah
Suka
Favorit
Bagikan
4. Sequence 4 - Menyelamatkan koper warisan
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

INT. RUANG KELUARGA — SIANG

Wulan berjalan pelan melewati ruang tengah. Di sofa, Murni duduk sambil memeriksa catatan tagihan. Burhan rebahan sambil main game. Melisa memulas lipstik di cermin kecil.

Murni
Koper tua di gudang itu... bener-bener nyampah. Besok suruh si Wulan buang aja.

Burhan
Itu koper berat banget. Aku aja males mindahinnya.

Melisa
Isinya juga barang-barang gak jelas, kayak radio rusak, buku-buku usang, terus... kayaknya ada foto jadul juga.

Burhan
Waktu Papa masih hidup, dia kayak harta karun. Sekarang cuma debu doang.

Murni
Udah aku bilang dari dulu. Yang sentimental itu bikin bego. Benda kalau udah gak berguna ya dibuang. Titik.

Wulan berdiri di balik pintu, mendengarkan semua. Tatapannya kosong, tapi matanya mulai memerah. Ia berbalik, masuk ke kamarnya.

INT. KAMAR WULAN — MALAM

Lampu meja menyala redup. Laptop menyala. Di sebelahnya, buku catatan kecil. Wulan mencatat ketujuh kata yang sudah muncul.

Ia melihat lagi foto dirinya bersama ayah dan koper coklat tua itu. Ditariknya pelan napas dalam-dalam.

Wulan
(pelan, ke dirinya sendiri)
Barang yang dianggap tak berguna... Apa mungkin koper yang dibicarakan ibu tadi ya?

Ia menatap flashdisk, lalu menoleh ke arah jendela. Keheningan panjang. Di luar terdengar suara TV dari ruang keluarga. Kontras dengan ketenangan ruang Wulan.


FADE OUT

INT. GUDANG — MALAM

Gudang berdebu. Wulan menyalakan senter kecil. Ia menyusuri kardus dan barang-barang tua. Ia menemukan koper tua cokelat milik almarhum ayahnya.

Wulan
(bisik)
Masih ada...

Ia coba mengangkat, tapi berat. Ia seret perlahan melewati tumpukan barang.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)