Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
JATUH CINTA ANTARA BANDUNG DAN JOGJA
Suka
Favorit
Bagikan
16. ACT 2: Karena 15 Agustus

81 EXT. JALAN GANESHA BANDUNG – MOTOR – SORE

 

Motor Mario dan Magello berjalan beriringan. Mereka sudah berada di jalan Ganesha.

 

                       MAGELLO

 

                  Kita mau kemana sebenarnya?

 

Teriakan Magello tidak diacuhkan Mario. Beberapa saat kemudian, ia berbelok dan singgah di One Eighty Coffee and Music.

 

Mario memarkir motornya dan melangkah ke pintu masuk. Magello masih di atas motornya dan tampak bengong.

 

                       MARIO

 

                       Ayo!

 

Magello menggeleng. Mario kembali menghampiri Magello.

 

                       MAGELLO

 

                       Aku tidak bisa.

 

                       MARIO

 

                       Kenapa?

 

                       MAGELLO

 

             Kau ingat ini tanggal berapa?

 

                       MARIO

 

             Tentu saja. Hari ini tanggal 15 Agustus.

 

Mario mengeluarkan ponselnya.

 

                       MARIO (CONT’D)

 

                       Dan jam 3.45 sore.

 

                       MAGELLO

 

             Aku tidak bisa. Kau tahu bagaimana arti hari ini bagiku. Masuk ke dalam sama saja aku sedang menyakiti diriku.

 

Mario menatap Magello.

 

                       MARIO

 

                  Ayolah, El. Sebentar saja. Setelah bertemu Liza kita langsung pergi.

 

Magello masih terlihat kurang nyaman. Namun, setelah Mario menarik tangannya, ia akhirnya turun dari motornya dan masuk ke One Eighty Coffee & Music.

 

                                     CUT TO:  

 

82 EXT. ONE EIGHTY COFFEE & MUSIC – DALAM – SORE

 

Jam di One Eighty Coffee and Music menunjukkan pukul 03.55. Liza sedang duduk seorang diri di lantai 1. Di atas meja terlihat tas wanita dan segelas jus. Magello dan Mario muncul.

 

                       LIZA

 

                  Hei, El kau ....

 

                       MARIO

 

    Aku mengajaknya ke sini untuk menemaniku.

 

Mario langsung duduk. Magello tetap berdiri sambil menatap Mario. Ia memberi kode “Ayo Pergi” dengan ujung matanya.

 

                       LIZA

 

                  Kenapa berdiri, duduk El.

 

Magello menghelas napas kemudian duduk.

 

                       LIZA (CONT’D)

 

                  Kau kenapa, El?

 

Magello tak menjawab. Hanya menggeleng.

 

                       MARIO

 

                 Biasa, urusan hati.

 

Liza tersenyum.

 

Mimik wajah Magello tiba-tiba berubah keheranan. Ia seperti sedang mencoba mengendus bau yang merebak di sekitar meja mereka. Magello meraih tas di atas meja.

 

                       MAGELLO

 

                  Apa ini tasmu?

 

                       LIZA

 

                  Iya, kenapa?

 

Untuk beberapa saat Magello tampak kikuk.

 

                       MAGELLO

 

             Oh, tidak. Aku hanya mencium bau parfum Estee Lauder Pleasure. Itu parfum kesukaan Alena dan ....

 

Magello menoleh ke arah Mario dengan mata membelalak. Mario tersenyum lalu melihat ke arah belakang Magello. Magello menoleh. Di belakangnya berdiri Kirana dengan mata berkaca-kaca. 

 

Magello berdiri.

 

                       MAGELLO

 

                  Ki ... ra ... na ... Kau ...

 

Sebelum Magello menyelesaikan kalimatnya, Kirana sudah menghambur ke dalam pelukannya. Gadis itu seperti sedang melompat. Magello sampai terdorong dua langkah ke belakang.

 

                  KIRANA

 

Aku sangat merindukanmu, El.

 

Kirana menangis terharu. Magello tersenyum. Mario bersiul menyindir. Liza berdeham.

 

Jam di One Eighty Coffee and Music menunjukkan pukul 04.00.

 

                                     CUT TO:

 

83 EXT. ONE EIGHTY COFFEE & MUSIC – AREA PARKIR – SORE

 

Magello, Mario, Kirana, dan Liza sedang mengobrol di depan One Eighty Coffee & Music. Mario dan Liza sudah di atas motor.

 

                       KIRANA

 

             Kenapa sih kalian buru-buru?

 

Mario menunjuk Liza di belakangnya dengan jempol. Setelah itu, mereka pergi.

 

Kirana meraih tangan Magello.

 

                                     CUT TO:

 

84 EXT. ONE EIGHTY COFFEE & MUSIC – DEPAN – SORE

 

Magello dan Kirana berjalan ke pintu masuk One Eighty Coffee & Music sambil bergandengan tangan. Sebelum masuk, Magello tampak menoleh ke salah satu sudut parkir karena mendengar suara seorang pria.

 

                                     CUT TO:

 

85 EXT. ONE EIGHTY COFFEE & MUSIC – AREA PARKIR – SORE

 

Seorang gadis yang mengenakan masker tampak menangis di samping mobil. Seorang pemuda yang memunggungi One Eighty Coffee mencoba menenangkannya.

 

                                     CUT TO:

 

86 INT. ONE EIGHTY COFFEE & MUSIC – DALAM – SORE

                  

Magello dan Kirana kembali ke meja mereka.

 

                       MAGELLO

 

Kau dari mana saja? Aku sudah berusaha mencarimu tapi tidak bisa menemukan jejakmu.

 

                       KIRANA

 

Kau hanya kurang gigih. Kalau kau lebih serius mencariku, kau pasti bisa menemukanku.

 

                       MAGELLO

 

Setiap hari aku mencoba menghubungimu dan ibumu.

 

Kirana tertawa ringan.

 

                       KIRANA

    

    Setelah pemakaman.

 

Kirana mengangkat kedua tangannya membentuk tanda petik. Magello tampak bingung.

 

                       MAGELLO

 

                  Siapa yang meninggal?

 

                       KIRANA

 

                  Kau tidak nonton TV?

 

                       MAGELLO

 

                       Maksudmu?

 

                       KIRANA

 

Setelah peristiwa di Jogja, aku dilaporkan meninggal terkena tembakan. Makanya saat kembali ke Jakarta, aku harus bersembunyi di rumah untuk membuat mafia yang memburuku benar-benar yakin kalau aku memang sudah meninggal. Saat itu, ingatanku perlahan-lahan mulai kembali.

 

                       MAGELLO

 

Jadi, kau sudah sembuh?

 

     KIRANA

 

Aku sudah mengingat hampir seluruh kejadian yang menimpaku sebelum kehilangan ingatan. Aku ternyata mengalami amnesia disosiatif, penyakit hilang ingatan yang dipicu peristiwa traumatis.

 

                  MAGELLO

 

         Kau trauma karena apa?

 

                  KIRANA

 

Saat liburan dan menyelam bersama sahabatku, kami tanpa sengaja menemukan kapal selam mini yang sedang menyelundupkan kokain dari Malaysia melalui perbatasan Kalimantan. Sejak itu, kartel narkoba memburu kami.

 

Kirana terdiam sejenak. Raut wajahnya tampak sedih.

 

                       MAGELLO

 

                  Lalu, apa yang terjadi?

 

                  KIRANA

 

Satu per satu sahabatku dibunuh dan setiap malam aku bermimpi buruk. Aku selalu merasa ada orang yang mengintai rumahku. Hari berikutnya, aku mulai tidak ingat apapun saat bangun tidur. Syukurlah kau bisa menjagaku selama aku di sini.

 

                  MAGELLO

 

Tapi, kenapa ibumu merahasiakan kejadian itu kepadaku?

 

                  KIRANA

 

Ibuku juga tidak mengetahuinya.

 

              MAGELLO

 

Loh, kok bisa?

 

                  KIRANA

 

Saat pulang, aku sangat ketakutan dan tidak berani menceritakan kejadian itu kepada siapapun. Termasuk kepada Ayah dan Ibuku.

 

                  MAGELLO

 

Kenapa?

 

                  KIRANA

 

Ketika mereka membunuh sahabatku, mereka menemukan nomor ponselku dan menerorku. Mereka mengancam akan membunuh seluruh keluargaku kalau aku meceritakan kejadian itu.

 

                  MAGELLO

 

Lalu, kenapa sekarang kau berani datang ke sini?

 

                  KIRANA

 

Masalah ini sudah selesai. Ketika ingatanku kembali, aku ceritakan semuanya kepada ayahku. Salah seorang pria yang menyerang kita juga buka mulut. Semua yang terlibat, termasuk jaringan mereka di luar negeri ditangkap. Makanya, aku berani datang ke sini.

 

                                     CUT TO:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar